Home / Urban / Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan: Chapter 71 - Chapter 80

100 Chapters

Bab 71

Kuda nomor dua memimpin dan telah melewati setengah lintasan balap, tanpa menunjukkan tanda-tanda mengurangi kecepatan.Meski kuda nomor empat yang dipilih oleh Nathan juga tidak kalah cepat, ia masih tertinggal setengah badan di belakang."Nggak perlu ditonton lagi. Pemenangnya sudah keluar!"Edward menarik pandangannya dan tersenyum pada Samuel.Andre langsung berseru, "Pak Samuel memimpin kita dan akhirnya berhasil memenangkan perlombaan. Dia telah menunjukkan keberanian seorang pemimpin!"Lantaran telah mengubah kekalahan menjadi kemenangan, amarah di hati Samuel akhirnya mereda. Dia merasa sangat gembira.Dia menoleh ke arah Nathan dan berkata sambil tersenyum, "Anak muda, apa pendapatmu tentang ronde ini?"Nathan menarik pandangannya dari lapangan kompetisi. "Benar, pemenangnya sudah keluar!"Samuel tertegun sejenak, lalu tertawa terbahak-bahak. "Dia mampu menerima kekalahannya. Anak ini mudah diajar!"Nathan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pak Samuel mungkin salah paham. P
Read more

Bab 72

"Karena Pak Samuel ingin tahu alasannya, aku akan menjelaskannya secara singkat!"Menghadapi permintaan nasihat dari pemimpin tertinggi Beluno, Nathan tidak terlihat sombong sedikit pun."Mudah saja. Untuk perlombaan pertama, kuda hibrida yang aku pilih memang nggak disukai semua orang karena daya ledaknya kurang dan nggak sebaik kuda ras asli. Siapa pun yang paham tentang pacuan kuda pasti tahu hal ini.""Tapi apa Pak Samuel pernah memikirkan hal ini sebelumnya? Kuda hibrida punya daya ledak yang buruk, tapi daya tahannya sangat baik. Ini juga merupakan kelebihan dari kuda hibrida.""Lintasan klub ini jelas lebih panjang sekitar 50 meter dari lintasan peternakan kuda biasa. Lintasan sepanjang 50 meter ini memberi ruang bagi kuda hibrida untuk berprestasi. Daya tahannya yang luar biasa akhirnya mengalahkan kuda lain, yang mana daya ledaknya kuat, tapi daya tahannya rata-rata. Kemenangan atau kekalahan hanya ada di antara keduanya!"Samuel mendengar dengan saksama, lalu bertanya, "Aku m
Read more

Bab 73

Salah seorang bos batu bara yang berperut buncit tertawa dan berkata, "Aku mengerti. Sama seperti pria dan wanita. Seberapa kuatnya seorang pria, terkadang dia juga harus bertekuk lutut di hadapan seorang wanita."Bos lainnya juga berkata dengan penuh emosional, "Benar. Aku pernah dengar orang bilang, bagi pria, satu-satunya jalan menuju surga berada di bawah kaki wanita. Ternyata prinsip yang sama juga berlaku untuk kuda!"Kutipan dari dua bos kaya barusan membuat wajah cantik Emilia, Regina, dan gadis-gadis lain yang hadir langsung merona tak terkendali.Yang lain juga tampak malu. Yang dikatakan kedua bos ini kedengarannya masuk akal, tetapi sepertinya juga ada yang janggal.Samuel tertegun sejenak, lalu menghela napas. "Aku menerima kekalahan ini dengan sepenuh hati!""Dokter Nathan dari Rumah Sakit Perdana, 'kan? Aku akan mengingatmu. Kamu memang hebat!"Menerima pujian seperti itu dari Pak Samuel, ekspresi di wajah Nathan masih tidak berubah.Sebaliknya, Andre, Edward, dan lainny
Read more

Bab 74

Elton mencibir pada Nathan sambil berkata, "Nathan, kamu benar-benar nggak tahu malu.""Bukankah kamu hanya memenangkan tiga ronde pacuan kuda dan membuat Pak Samuel terkesan? Apa kamu masih ingin mengarang cerita agar Pak Samuel mendengarkanmu? Dengan begitu, dia akan memohon kepadamu dan memberimu muka?"Edward tersenyum geli dan berkata, "Nathan, ini bukanlah metode yang baik. Terus terang saja, menyanjung Pak Samuel dengan cara seperti ini terlalu naif."Nathan menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada datar, "Nggak ada gunanya berbicara dengan orang-orang yang berpengetahuan dangkal!"Elton tertegun dan bertanya kepada Edward, "Tuan Edward, kamu dengar apa yang dia bilang barusan? Apa dia sedang memarahi kita?""Dia hanya mengeluhkan hal yang nggak penting saja. Ayo kita pergi!" ucap Edward dengan dingin.Elton mendengus dingin. Saat melewati Nathan, dia sengaja berkata dengan arogan, "Bukankah hanya gigolo yang mengandalkan diri pada wanita? Aku akan memberimu nasihat.""Ak
Read more

Bab 75

"Tapi kalau kamu nggak bisa menyembuhkan penyakitku, aku pasti akan membuatmu menanggung konsekuensinya!"Nathan mengangguk dan berkata dengan nada serius, "Benar, penyakitmu memang harus diobati.""Kalau nggak, kamu akan punya sifat pemarah, gangguan endokrin, dan nggak punya tempat pelampiasan. Ditambah lagi, kamu nggak bisa menyeimbangkan energi positif dan energi negatif dalam tubuhmu. Lama-kelamaan, kamu pasti akan menjadi harimau betina yang menggigit semua orang yang kamu lihat!"Tiara sangat marah dan berkata, "Bajingan. Akan kuhajar kamu!"Sekelompok anak muda berpakaian mewah, mengelilingi seorang pemuda kurus, mendatangi ketiga orang itu."Nona Regina, Nona Tiara, aku merasa terhormat bisa bertemu dengan kalian!"Pemuda kurus itu memandang Regina dan Tiara dengan tatapan tidak senonoh, lalu menyapa mereka dengan arogan.Tiara berkata dengan nada kesal, "Daren, bawa antek-antekmu keluar dari sini."Pemuda kurus itu tersenyum nakal. "Nona Tiara masih saja begitu pemarah. Hehe.
Read more

Bab 76

Tiara berkata dengan marah, "Daren, Nathan nggak pernah memprovokasimu, 'kan? Mengandalkan reputasi Tuan Waldi dari Hessen, selain menindas orang lemah, apa kamu pernah melakukan hal baik?"Daren tersenyum sinis. "Aku benar-benar nggak tahan dengan pria ini. Kenapa dia bisa punya cewek di mana-mana? Apa aku jauh lebih buruk dibandingkan dengannya?"Regina tersenyum sinis. "Dibandingkan dengan Nathan, kamu bukan hanya kalah, tapi kamu sama sekali nggak pantas!""Mereka bilang Nona Regina baru-baru ini terpikat dengan seorang gigolo. Awalnya aku nggak percaya, tapi setelah dilihat sekarang, sepertinya benar.""Melihat bagaimana Nona Regina melindunginya, sepertinya dia sudah dikendalikan sepenuhnya oleh gigolo ini, 'kan?"Sembari menatap Regina dari atas sampai bawah, Daren memperlihatkan senyum cabul dan tak senonoh.Dia tidak mampu menyinggung Keluarga Suteja, tetapi mudah baginya untuk mengendalikan gigolo kecil ini jika dia mau.Saat mendengar kata-kata itu, Regina langsung dipenuhi
Read more

Bab 77

Diikuti dengan suara 'pft', batang hidung Daren langsung patah. Darah seketika mengalir keluar dari hidungnya."Kamu benar-benar berani menyentuhku? Aku pasti akan, argh ...."Daren yang wajahnya kini berlumuran darah masih tidak percaya.Kemudian, dia langsung mengamuk.Sayangnya, saat dia baru melontarkan ancamannya, Nathan telah menampar wajahnya yang kurus beberapa kali.Ancaman itu tiba-tiba berubah menjadi jeritan yang menyayat hati."Sialan! Bocah ini berani sekali menyentuh Kak Daren. Ayo cepat singkirkan dia!""Hajar dia! Kita harus bantu Kak Daren lampiaskan emosi!"Anak buahnya Daren baru bereaksi saat ini dan bergegas mendekati Nathan sambil berteriak.Nathan menjambak rambut Daren hingga wajahnya yang berlumuran darah pun terekspos sepenuhnya.Kemudian, dia menatap dingin anak buahnya Daren sambil berkata dengan nada datar, "Kalau ada di antara kalian yang berani bergerak, aku pasti akan segera membunuhnya!"Anak buahnya tidak lagi tenang dan terlihat gelisah, tetapi tidak
Read more

Bab 78

"Be ... beraninya kamu memukul Daren hingga seperti itu?"Setelah melihat Daren yang kondisinya begitu tragis itu pergi, Tiara baru saja terhenyak. Dia menatap Nathan dengan ekspresi penuh ketakutan."Nathan, kamu tahu nggak kamu sudah ...."Nathan tampak bosan dan menyela, "Kamu mau bilang aku membuat masalah lagi, 'kan?"Tiara sangat marah. "Memangnya bukan? Tahukah kamu ayahnya Daren itu ...."Nathan menyela lagi. "Tentu saja aku tahu. Dia barusan bilang ayahnya itu Tuan Waldi dari Hessen. Sepertinya dia cukup berkuasa.""Lantas, kamu masih berani memukulnya?""Kata-kata yang keluar dari mulutnya begitu kasar dan kotor. Dia bahkan menyinggung Nona Regina. Kalau nggak memberinya pelajaran, apa aku masih harus memujinya?"Nathan tampak tidak senang dan berkata, "Lagi pula, aku sudah berurusan dengan anak buahnya Arjun dari Gluton. Aku nggak keberatan menghadapi Hessen."Mata Tiara berubah gelap. Dia pun berkata kepada sahabatnya, "Regina, Nathan sudah membuat masalah besar. Tuan Waldi
Read more

Bab 79

Daren menatap Nathan dan menyeringai. "Hei, bukankah kamu barusan pandai berkelahi? Kamu ingin mematahkan leherku, 'kan? Sekarang mengapa kamu diam saja?""Beraninya kamu memukulku? Kamu kira kamu sangat hebat? Cepat kemari dan mohon ampun padaku!"Nathan merasa kepalanya berdengung. Dia pun berjalan ke depan. "Apa kalian sampah-sampah dari Hessen selalu omong kosong seperti ini?"Apa?Zevan dan Daren langsung tercengang.Apa yang dibicarakan bocah ini barusan? Sampah?Di hadapan ratusan preman Hessen, dia bukan hanya tidak ketakutan, tetapi masih berani memprovokasi mereka?Wajah Nathan berubah dingin. "Kalau kalian ingin bertindak, silakan saja. Aku nggak tertarik mendengar kalian menggonggong di sini. Selain itu ...."Setelah jeda sejenak, Nathan menatap Daren dan berkata, "Aku sudah melepaskan nyawamu barusan, tapi kali ini, aku pasti akan membuatmu mati mengenaskan."Arogan sekali!Daren merasakan api di dadanya telah mendidih."Kak Zevan, cepat hajar bocah ini untukku. Aku ingin
Read more

Bab 80

Zevan tampak ketakutan dan menggertakkan giginya sambil berkata, "Kak Arjun, aku nggak pernah menyinggungmu. Kamu tiba-tiba menyerangku seperti ini, bukankah sangat keterlaluan?"Arjun berkata dengan nada dingin, "Kalau kamu menyinggungku, memandang dari wajah Waldi, kita masih bisa berkompromi.""Tapi kamu benar-benar bodoh dan malah menyentuh Tuan Nathan. Maaf, aku nggak akan membiarkan hal seperti itu terjadi."Begitu kata-kata itu dilontarkan!Arjun kembali meluncurkan sebuah tendangan tepat mengenai dada Zevan. Diikuti dengan bunyi keras, darah langsung bermuncratan keluar."Enyah!" teriak Arjun dengan dingin. Tatapan matanya seolah-olah ingin membunuh orang.Sekujur tubuh Zevan menggigil. Dia tidak mengerti apa yang telah terjadi pada Arjun. Pria yang biasanya begitu kejam malah datang untuk membela seorang gigolo.Namun, masalah sudah menjadi seperti ini. Tampaknya sulit baginya untuk terus berhadapan dengan gigolo ini."Pergi!"Mendengar perintah itu, Zevan langsung memimpin an
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status