Home / Urban / Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan: Chapter 81 - Chapter 90

100 Chapters

Bab 81

Arjun buru-buru menjelaskan.Nathan mengangkat alisnya. "Dihasut oleh orang? Siapa?""Edward, putra sulung Keluarga Halim," jawab Arjun.Regina menggertakkan giginya dan berkata dengan nada dingin, "Waktu itu aku sempat bingung, mengapa Daren, putra konglomerat, itu bisa tiba-tiba datang untuk mempersulit Nathan?""Ternyata Edward-lah dalang di balik semua ini."Arjun langsung mendengus dingin. "Tuan Nathan, aku mungkin nggak bisa menyentuh Keluarga Halim, tapi asal kamu memberi perintah, aku pasti akan memberi pelajaran pada Edward!"Nathan berkata dengan nada datar, "Lupakan saja. Lagi pula, dia juga nggak berhasil.""Kamu juga termasuk membantuku hari ini. Aku nggak suka berutang budi pada orang lain, jadi ulurkan tanganmu."Arjun tertegun. Meski tidak mengerti apa maksud Nathan, dia tetap mengulurkan tangannya dengan patuh.Gerakan Nathan secepat kilat. Dia meraih lengannya, lalu dengan cepat menekan titik akupunktur utamanya dengan tangan kanannya.Titik akupunktur yang terletak d
Read more

Bab 82

Arjun tertegun, lalu tertawa dan berkata, "Nona Tiara, kamu salah. Aku menghormati Tuan Nathan memang ada sedikit hubungannya dengan Tuan Bima, tapi juga bukan sepenuhnya."Tiara tidak begitu memercayainya. "Bukankah kamu melakukan ini karena memandang dari muka Tuan Bima?"Arjun mendengus dingin. "Meski aku menghormati Tuan Bima, aku juga nggak sembarangan menjilat tokoh kecil yang nggak berkepentingan, apalagi berlutut padanya.""Aku beri tahu Nona Tiara saja, sejujurnya, bukan hanya aku saja yang menghormati Tuan Nathan, tapi bahkan orang terkaya kita pun sangat menghormati Tuan Nathan.""Aku hanya bisa jelaskan sampai di sini. Yang aku tahu nggak banyak. Aku juga nggak berani sembarangan bicara. Pokoknya, sebaiknya kamu nggak bertanya terlalu banyak tentang masalah Tuan Nathan."Melihat ekspresi penuh waspada Kak Arjun, Tiara makin kebingungan.Bahkan Tuan Bima juga sangat menghormati Nathan?Orang terkaya di Beluno termasuk tokoh yang paling berkuasa di Beluno. Apa dia akan mengho
Read more

Bab 83

Sikap acuh tak acuh Nathan malah membuat Tiara merasa pria ini menyimpan banyak misteri di balik identitasnya yang sesungguhnya....Di sisi lain, Keluarga Sebastian."Emilia, aku berjanji padamu dan Bibi akan menggelar pesta pernikahan yang megah. Aku ingin kamu menjadi pengantin paling berbahagia di Beluno ini!"Edward mengungkapkan rasa cintanya kepada Emilia dengan penuh kasih sayang.Tamara dan Ken yang juga ada di sana pun bersorak dan bertepuk tangan."Kak Edward hebat sekali. Dia dan kakakku adalah pasangan yang sangat cocok."Tamara tersenyum lebar hingga kedua matanya sudah hampir menyatu. "Edward, kami semua tahu bagaimana perasaanmu terhadap Emilia.""Tapi Tuan Edward, aku dengar kamu ingin menggunakan Raja Berlian untuk melamar Emilia, ya? Apa hal itu ...."Emilia langsung menegurnya. "Ibu, mengapa mengungkit hal seperti itu?"Tamara tersenyum canggung dan berkata, "Apa salahnya? Aku dengar Edward mengatakan hal itu sebelumnya, jadi aku tanya saja. Lagi pula, hanya Raja Be
Read more

Bab 84

"Kamu putranya Thomas Halim, 'kan? Katakan saja apa yang ingin kamu bicarakan," ucap Bima dengan datar.Nada bicara Tuan Bima terkesan dingin. Jantung Edward berdebar kencang, tetapi dia tidak terlalu memikirkannya. Dia tersenyum dan berkata, "Begini, Tuan Bima. Saya ingin membeli Raja Berlian yang ada di tangan Anda. Tuan Bima bisa langsung sebutkan harganya.""Raja Berlian? Raja Berlian apa?"Edward tercengang. "Cincin berlian yang paling terkenal di Beluno kita. Sejauh yang saya tahu, Raja Berlian seharusnya berada di tangan bawahan Anda, Nathan.""Sebenarnya, masalah kecil seperti ini nggak perlu merepotkan Tuan Bima. Tapi bawahan Anda, Nathan, ngotot nggak mau menjual cincin itu pada saya.""Tuan Bima, saya juga nggak marah padanya. Saya rasa lebih baik Anda yang memberi pelajaran pada bawahan Anda sendiri.""Tapi saya ingin mengingatkan Tuan Bima, bawahan Anda, Nathan, mungkin berencana untuk merebut berlian berharga ini. Tuan Bima harus lebih waspada!"Setelah menyelesaikan kata
Read more

Bab 85

Anak buah kepercayaannya tiba-tiba menyerahkan ponsel padanya. "Tuan Waldi, ini ponsel Anda!"Waldi mengambil ponsel itu. Setelah ragu-ragu sejenak, dia pun menelepon sebuah nomor."Ada masalah apa hingga Tuan Waldi bisa meneleponku di malam selarut ini?"Terdengar suara Arjun dari ujung telepon sana.Wajah Waldi berubah gelap. "Arjun, aku butuh penjelasan.""Nggak ada yang perlu aku jelaskan," ucap Arjun dengan datar.Waldi berusaha menahan emosinya dan berkata, "Kalau sikapmu seperti ini, aku juga nggak takut berhadapan dengan Gluton kalian.""Arjun, aku tahu kamu bukan orang yang gegabah, tapi kamu bukan hanya mengabaikan putraku yang dipukuli, kamu juga membawa anak buahmu untuk mengepung Zevan dan lainnya. Apa kamu nggak merasa kelakuanmu sudah kelewat batas?"Arjun tersenyum dan berkata, "Tuan Waldi, jujur saja, aku nggak merasa itu kelewat batas."Emosi yang sedari tadi ditahan oleh Waldi akhirnya meledak juga. "Baiklah. Karena kamu begitu ngotot, Hessen kami pasti akan melawanm
Read more

Bab 86

Beluno, Keluarga Wijaya.Nathan mengikuti Tiara pergi ke kediaman Wijaya."Mengapa nggak melakukan pengobatan di rumah sakit saja?"Wajah Tiara tersipu malu. "Ada banyak orang di rumah sakit. Kamu juga tahu penyakitku. Pokoknya, aku nggak ingin orang lain mengetahuinya."Melihat Tiara yang tampak canggung, Nathan hanya mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Hari ini dia datang ke kediaman Wijaya untuk menyembuhkan atresia rahim yang dideritanya sejak lahir.Tiara telah berusia 28 tahun. Dia sudah memasuki usia matang dan jenjang pernikahan.Namun karena penyakit yang dideritanya, semua hal itu berada di luar jangkauannya.Meski Tiara berbakat dan juga arogan, jauh di dalam hatinya dia masih menyimpan rasa rendah diri.Itu semua karena penyakit aneh yang dideritanya!Sebagai dokter terkenal di Beluno, kakeknya juga tidak berdaya menghadapi penyakit anehnya dan tidak mempunyai solusi untuk saat ini."Tiara, siapa dia?"Brian, murid pertamanya Dokter Bayu, mengerutkan kening dan be
Read more

Bab 87

Dokter Bayu benar-benar marah kali ini.Dia sendiri dikenal sebagai dokter genius, tetapi cucunya tidak mencarinya untuk berobat, melainkan mencari orang luar. Bukankah ini secara tidak langsung menyebut kakeknya tidak berguna?Tiara berkata dengan marah, "Baiklah. Kalau begitu, biarlah Kakek yang mengobatiku. Aku nggak mau jadi wanita yang punya kelainan rahim lagi. Kakek, tolong obati aku sekarang juga."Dokter Bayu tertegun dan tertawa canggung, "Tiara, Kakek masih meneliti bagaimana cara mengobati penyakit anehmu.""Jangan cemas, ya? Beri Kakek beberapa tahun lagi. Kakek pasti bisa menyembuhkanmu."Tiara berkata dengan sedih, "Kakek, kamu mengatakan hal yang sama tiga tahun lalu. Setelah tiga tahun berlalu, kamu bilang tiga tahun lagi. Apa masa muda cucumu bisa bertahan selama itu?""Usiaku sudah 28 tahun. Kalau terus begini, aku pasti akan menjadi perawan tua. Apa Kakek ingin melihat cucumu seperti ini selamanya?"Sembari berbicara, Tiara tampak sedikit emosional. Matanya juga mem
Read more

Bab 88

Nathan sungguh kehabisan kata-kata.Padahal dia datang ke kediaman Wijaya untuk mengobati penyakit Tiara.Siapa sangka, dia malah dianggap sebagai saingan cinta oleh pria bernama Brian ini. Bahkan, Brian juga cemburu dan dendam."Begini, meski kamu suka pada Tiara, itu juga nggak ada hubungannya denganku.""Aku menerima imbalan dari Tiara, jadi sudah seharusnya aku mengobati penyakitnya.""Kalau kamu benar-benar ingin bersamanya, tunggulah sampai aku mengobatinya. Saat itu, kalian berdua bisa melakukan apa pun yang kalian inginkan. Itu urusanmu dan aku sama sekali nggak peduli!"Nathan dengan sabar menjelaskan semua itu pada Brian.Meski perkataan Brian agak kasar, Nathan tahu pria ini punya alasan untuk berbuat demikian. Dia keliru dan mengira Nathan ingin merebut perempuan yang dia sukai.Jadi, Nathan juga tidak ingin berdebat dengannya lagi.Barulah ekspresi wajah Brian kian membaik. Dia mendengus dingin. "Kamu sadar diri juga, tapi hanya aku yang boleh mengobati penyakitnya Tiara.
Read more

Bab 89

"Selain belajar kedokteran, kamu nggak tahu apa-apa lagi. Di zaman sekarang ini, kita berdua sama sekali nggak cocok."Saat ini, Dokter Bayu juga berkata, "Brian, aku juga merasa kamu dan Tiara nggak cocok.""Tapi kamu nggak perlu khawatir. Sebagai murid pertamaku, aku pasti akan meneruskan semua ilmuku kepadamu kelak.""Saat itu, kamu akan mendapatkan wanita mana pun yang kamu inginkan."Darah Brian telah mendidih. Dia langsung berteriak sambil menunjuk ke arah Dokter Bayu dan Tiara, "Kalian, kalian ...."Matanya berputar ke atas. Saking emosinya, dia bahkan sampai pingsan.Dokter Bayu segera memerintahkan orang untuk membawa muridnya beristirahat.Di saat bersamaan, dia juga mendengus pada Nathan. "Bocah, kamu sudah melihat aib dalam keluarga kami.""Sekarang, tunjukkan kemampuanmu yang sesungguhnya dan obati Tiara. Kalau kamu nggak bisa menyembuhkannya, jangan harap kamu bisa kembali!"Lantaran tidak kuasa menahan diri lagi, Nathan langsung tertawa.Tiara melotot dan berkata, "Natha
Read more

Bab 90

Di ruang tamu kediaman Wijaya.Dokter Bayu buru-buru meminta pelayan untuk membawakan teh enak dan menyajikannya dengan sopan kepada Nathan."Dokter genius kecil, minum teh. Ayo dicicipi!"Nathan meliriknya sekilas, lalu berkata, "Dokter Bayu, aku nggak pantas dipanggil sebagai dokter genius. Sebaiknya panggil aku Nathan saja."Dokter Bayu buru-buru berkata, "Mana boleh seperti itu. Seperti pepatah, belajar nggak mengenal usia. Yang berpengetahuan lebih tinggi pantas disebut guru. Meski dokter genius kecil masih muda, keterampilan medismu sangat hebat. Jadi, aku tulus menyebutnya sebagai dokter genius."Nathan berkata sambil tersenyum, "Apa Dokter Bayu masih ingat pertemuan terakhir kali kita di kediaman Sebastian? Saat itu, Dokter Bayu masih ingin aku menjadi muridmu.""Saat itu, aku nggak setuju. Dokter Bayu mengatakan aku bocah nggak tahu berterima kasih dan nggak pandai menilai orang.""Semua ini salahku karena kurang berwawasan. Ditambah lagi, anggota Keluarga Sebastian juga menye
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status