All Chapters of Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan: Chapter 161 - Chapter 170

218 Chapters

Bab 161

Hati Regina mendadak tegang, tetapi dia masih tetap berkata dengan dingin, "Selain aku sendiri, nggak ada seorang pun yang berhak mengambil keputusan dalam pernikahanku."Liam mendengus dingin. "Sudah kuduga, kamu akan menolak. Tapi percuma saja. Pernikahan ini sudah diputuskan oleh kepala keluarga dan juga petinggi Keluarga Suteja yang lainnya. Meski kamu nggak setuju, kamu juga nggak bisa berbuat apa-apa!"Terakhir, Liam memalingkan wajahnya sambil memperlihatkan ekspresi puas. Setelah itu, dia pun berbalik dan pergi.Meninggalkan Regina di ruangan itu sendirian. Wanita itu tampak membeku di tempat. Kemudian, bersandar lemah di kursinya."Pada akhirnya, apa aku juga akan dijadikan sebagai batu loncatan untuk bisnis keluarga? Meski Keluarga Kusuma punya pengaruh kuat, aku ... juga nggak mau!"Ekspresi tekad baru saja muncul di wajahnya, tetapi sesaat kemudian, berangsur-angsur kembali memudar.Dia mentertawakan dirinya sendiri dan bergumam dengan suara yang hanya bisa didengar dirinya
Read more

Bab 162

Rumah Sakit Perdana. Tiga hari telah berlalu.Bulu mata Emilia yang panjang tampak bergerak. Wanita itu perlahan membuka matanya.Hal yang pertama dia lihat adalah bangsal rumah sakit kelas atas.Ada sosok tinggi berjas putih sedang membelakanginya.Tampangnya yang serius itu, dengan lekuk garis yang menawan, masih indah seperti dalam ingatannya.Nathan tiba-tiba berbalik. "Kamu sudah bangun?"Emilia buru-buru mengalihkan pandangannya. Wajahnya sedikit merona. "Ya, aku sudah bangun.""Kalau begitu, aku akan hubungi keluargamu. Kamu sudah boleh keluar dari rumah sakit!" ucap Nathan.Emilia berkata dengan tidak senang, "Aku baru saja siuman. Kamu tega ingin aku langsung pergi?"Nathan menatapnya lurus-lurus. "Lantas, apa yang harus kulakukan? Apa aku harus meminta Bu Emilia tetap di sini dan jangan pergi?"Untuk sesaat, Emilia terdiam.Setelah beberapa saat, dia menggertakkan giginya dan berkata, "Nathan, bisakah kita nggak berdebat dan jangan berprasangka buruk? Apa kita nggak bisa bica
Read more

Bab 163

Setelah ragu sejenak, Emilia pun membuka mulut.Putra sulung Keluarga Halim merasa hatinya seakan tertusuk. Dia memaksakan senyuman. "Emilia, lihat apa yang kamu katakan. Di antara kita apa masih ada yang namanya leluasa atau nggak.""Tanyakan saja apa yang kamu tanyakan. Aku pasti akan menjawabnya dengan sepenuh hati."Nathan yang berada di samping tak kuasa menahan senyum sinis.Tampaknya Emilia telah menemukan kelemahan putra sulung Keluarga Halim ini.Namun, Nathan tidak peduli dengan masalah ini."Saat Waldi menangkapku hari itu, dia bilang kamu berutang ratusan miliar padanya. Edward, apa hal ini benar?" tanya Emilia.Edward dengan tegas menyangkal. "Mana mungkin. Sudah pasti nggak benar.""Terus terang saja, Waldi hanyalah orang biasa. Sebagai anggota Keluarga Halim dan talenta muda kelas atas di Beluno, jangankan berutang padanya, bahkan berbicara dengannya saja membuatku malu."Tamara tersenyum dan berkata, "Emilia, apa yang kamu pikirkan? Keluarga Halim termasuk keluarga kaya
Read more

Bab 164

Perkataan Nathan seketika membuat suasana hati Keluarga Sebastian dan Edward berubah.Khususnya Edward. Ekspresinya tampak muram. Dia pun berkata, "Aku sudah bilang tadi. Saat Emilia ditangkap, aku langsung pergi mencari koneksi dan bantuan. Aku sangat sibuk.""Nathan, kamu terus mencari-cari kesalahanku. Apa itu menyenangkan?"Nathan berkata sambil menyeringai, "Meski Tuan Edward pergi mencari bantuan, kamu juga masih bisa mengangkat telepon, 'kan?""Atau masalah Tuan Edward mencari bantuan itu palsu? Meski kamu tahu Emilia dalam bahaya, kamu takut pada Waldi, jadi kamu hanya bisa berpura-pura mati dan berpura-pura nggak tahu?"Kali ini, ekspresi wajah Edward langsung berubah gelap.Lantaran yang dikatakan Nathan memang benar.Saat itu, Waldi bukan hanya tidak memberinya muka, tetapi malah mengejeknya dengan kasar. Edward sangat emosi.Selanjutnya, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi.Dia berutang ratusan miliar pada Waldi, jadi dia tidak punya nyali untuk pergi dan menuntut penj
Read more

Bab 165

Emilia tidak tahan lagi dan berkata, "Bu, kalian nggak perlu berlebihan seperti itu lagi. Lihat, di sini masih ada begitu banyak orang.""Edward, sebelumnya kamu bilang wilayah Hessen sana akan melakukan pembongkaran dan investasi. Pernyataan seharusnya sudah dikeluarkan, 'kan? Bagaimana hasilnya?"Begitu mendengar kata-kata itu, Edward segera memasang senyum penuh percaya diri. "Emilia, kamu benar. Pernyataan itu sudah dikeluarkan secara resmi.""Awalnya aku ingin menunggumu siuman dan memberimu kejutan. Siapa sangka kamu begitu pintar dan sudah mengetahuinya."Tamara berkata dengan gembira, "Kalau begitu, Edward, apa keuntungan investasi 200 miliar akan segera cair?"Ken berkata dengan cemas, "Kak Edward, punyaku juga. Aku nggak serakah seperti ibuku. Beberapa puluh miliar saja sudah cukup.""Begitu uang jatuh di tanganku, aku akan langsung membeli Bugatti. Aku jamin mobil itu akan seratus kali lebih keren dibandingkan mobil bobrok milik seseorang."Ken takut orang-orang di sekitarny
Read more

Bab 166

Edward langsung mencibir. Pecundang ini memang harus dia tangani."Nathan, sebelumnya aku sudah berbaik hati menyarankanmu untuk menginvestasikan uang agar kamu bisa menjadi kaya. Apa boleh buat, kamu nggak memanfaatkan kesempatan yang kuberikan padamu. Kamu menyesal sekarang?"Edward memandang Nathan sambil memperlihatkan seringaian.Dia berharap bisa melihat wajah Nathan yang penuh dengan penyesalan.Orang-orang dari Keluarga Sebastian juga ikut mentertawakan Nathan hanya demi menyanjung Edward."Tuan Edward, jangan harap orang rendah seperti itu bisa mendapatkan kesuksesan. Terkadang memang ada orang yang ditakdirkan untuk hidup miskin sepanjang hidup mereka.""Tuan Edward, kalau lain kali ada kesempatan bagus seperti ini lagi, jangan lupa sama aku ya. Jangan khawatir, aku bukan orang bodoh. Siapa yang akan menolak keuntungan seperti itu, 'kan?""Benar, Tuan Edward, kalau kelak ada kesempatan menghasilkan banyak uang, katakan saja pada kami. Buat apa repot-repot beri tahu pecundang
Read more

Bab 167

"Kamu barusan menyebut tentang rencana pembangunan distrik baru. Kalau bukan di Hessen, memangnya di mana lagi?""Lupakan saja. Ayo kita nyalakan TV dan saksikan beritanya langsung. Aku rasa media pasti akan segera menghubungi pemenang besar sepertiku, untuk diwawancarai!"Edward memperlihatkan senyuman bangga, seolah-olah dialah yang akan menjadi pemenang besar dalam investasi kali ini. Dia tampak sangat sombong saat ini.Ken bergegas menyalakan TV.Setelah menyetel saluran, anggota Keluarga Sebastian pun menonton berita dengan penuh perhatian dan penuh semangat."Eh, tempat yang ada diperlihatkan di berita ini sepertinya bukan di Hessen!""Bukan wilayah Hessen, melainkan wilayah Analin sana.""Benar, itu daerah kumuh di sebelah Analin. Di sebelahnya juga terdapat banyak tanah murah dan tanah terlantar. Sebenarnya, wilayah sana sudah pernah mencari investor untuk mengambil alih dengan harga murah, tapi sayangnya nggak ada perusahaan yang menginginkannya."Tanpa butuh waktu lama, anggo
Read more

Bab 168

"Bagaimana bisa jadi seperti ini? Nggak seharusnya begitu, nggak seharusnya begitu ...."Edward seakan-akan kehilangan jiwanya. Dia berdiri di sana dengan linglung, lalu bergumam pada dirinya sendiri.Dia tidak bisa menerima hasil seperti ini. Dia sulit menerima kenyataan ini.Untuk mengembalikan reputasinya, Edward bukan hanya meminjam uang dan menunda pembayaran utang, tetapi dia juga menginvestasikan semua aset keluarganya.Dia bahkan menipu Keluarga Sebastian agar mereka meminjamkan uang untuk berinvestasi.Awalnya, setelah berhasil mendapatkan keuntungan, dia berencana akan mengambil sebagian keuntungan untuk membagikannya pada Keluarga Sebastian.Sisanya akan dia simpan sendiri. Dia bisa makan sepuasnya dan menjadi kaya raya dalam semalam.Namun kali ini, jangankan menjadi kaya raya dalam semalam, krisis keuangan yang tengah dia hadapi malah bertambah buruk. Dia telah menjerumuskan keluarga mereka ke dalam situasi putus asa.Bahkan, Edward sempat berpikir untuk mengakhiri hidupny
Read more

Bab 169

Namun setelah melihat tatapan kecewa Emilia, Edward tidak berani marah lagi.Dia tidak terima wanita yang sudah hampir menjadi miliknya ini lepas dari tangannya begitu saja.Pokoknya, dia ingin memiliki Emilia dan juga menguasai Grup Sebastian sepenuhnya.Namun, apa yang harus dia lakukan sekarang? Dia sudah menghabiskan semua uang, apalagi kerugiannya sangat besar.Mereka memintanya untuk mengembalikan uang. Dari mana dia bisa mendapatkan uang lagi?Selain identitasnya sebagai putra sulung Keluarga Halim, dia tidak punya apa-apa lagi sekarang."Bu, kalian jangan paksa Edward lagi. Masalah sudah terjadi. Apa pun yang kita katakan sekarang, nggak ada gunanya lagi. Mengenai masalah uang, mari kita pikirkan cara lain," ucap Emilia.Meski Emilia berkata demikian, ini juga pertama kalinya wanita itu melihat sikap pengecut dan ketidakberdayaan Edward.Ternyata putra sulung Keluarga Halim ini tidaklah sesempurna yang dia bayangkan.Tiara tidak peduli dengan suasana hati orang lain.Dia hanya
Read more

Bab 170

Tiara langsung memarahinya. "Edward, cepat lepaskan wakil kepala rumah sakit kami.""Kamu buta dan menyeret Keluarga Sebastian ke dalam perapian bersamamu. Apa hubungannya dengan Nathan? Kalau kamu punya nyali, sana luapkan amarahmu pada Keluarga Sebastian. Apa kamu berani?"Edward menggertakkan giginya dan bertanya, "Jangan kira aku nggak tahu. Kamu beruntung bisa menikmati dividen dari proyek Analin pasti karena kamu sudah menggunakan taktik murahan, 'kan?"Nathan berkata dengan kagum, "Tuan Edward benar-benar hebat. Kami memang menggunakan beberapa trik untuk menghasilkan banyak uang."Edward meraung. "Kamu hanyalah dokter kecil yang nggak berdaya. Katakan padaku, dari mana kamu mendapatkan informasi wilayah yang akan dikembangkan berada di Analin?"Nathan tersenyum dan berkata, "Dari mana lagi? Tentu saja aku tahu berita itu dari bertanya-tanya di jalan. Tuan Edward, apa kamu nggak tahu? Kalau begitu, kamu benar-benar ketinggalan berita!""Kamu bercanda, 'kan? Nathan, kamu ingin ma
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
22
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status