All Chapters of Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan: Chapter 181 - Chapter 190

218 Chapters

Bab 181

Regina terlihat marah. Kenapa Billy begitu sombong?Namun, master bela diri seperti Bibi Eva ataupun Billy, memang sulit diperintah.Saat ini, Nathan tiba-tiba berkata, "Aku tahu petunjuk apa yang dia katakan itu, tapi sayangnya, nggak ada gunanya sama sekali!"Regina terkejut dan bertanya, "Dokter Nathan, cepat beri tahu aku, di mana petunjuk tanaman obat itu?""Dia pasti berpikir untuk mengikuti jejak roda truk itu," jawab Nathan.Regina melihat jalan, lalu mengangguk dan berkata, "Ide yang bagus. Ada banyak jalan tanah di pedesaan ini. Truk kami pasti akan meninggalkan jejak saat melewatinya."Nathan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kecuali orang yang mencuri tanaman obat itu bodoh. Kalau nggak, mana mungkin mereka meninggalkan petunjuk yang begitu jelas seperti itu.""Nona Regina, coba kamu pikirkan dulu. Jalan tanah mungkin akan meninggalkan jejak, tapi bagaimana kalau truk melaju di jalan beton atau jalan aspal?"Regina langsung putus asa. "Kalau begitu, percuma saja.""Ayo
Read more

Bab 182

Regina yang berdiri di samping menyaksikan adegan ini dengan bengong.Tak disangka, Dokter Nathan begitu penyayang? Apa yang harus dia lakukan? Makin dilihat, dia makin menyukai pria itu. Bahkan, dia berharap bisa menikah dengan pria itu dan punya anak sekarang juga ....Saat ini, terdengar keributan di luar.Billy dan anak buahnya bergegas mendekat.Saat melihat Nathan dan Regina, master paling hebat di Keluarga Suteja itu jelas memperlihatkan ekspresi panik di wajahnya. Namun, hanya sesaat. Dia menenangkan emosinya dengan cepat."Nona, nggak kusangka, kamu akan menemukan truk berisi tanaman obat ini lebih cepat dariku. Nona, kamu memang pintar. Kamu pantas menjadi generasi muda paling hebat dari Keluarga Suteja kita!"Billy tertawa dan langsung memuji Regina.Padahal, dia barusan dengan arogannya meyakinkan Regina bahwa dia pasti akan menemukan truk tanaman obat.Regina tersenyum dan berkata, "Paman Billy, kamu juga sudah bekerja keras. Yang paling penting, kita sudah menemukan tanam
Read more

Bab 183

Nathan merentangkan tangannya dan berkata, "Paman Billy sendiri yang mengakuinya. Aku nggak mengatakan apa pun."Billy yang sedari tadi menahan diri akhirnya melompat keluar dengan marah, "Bocah busuk, jangan coba-coba memancing keributan di sini.""Aku sudah bekerja keras untuk Keluarga Suteja selama lebih dari 20 tahun. Kamu kira bisa merusak kesetiaanku hanya dengan beberapa patah kata?"Billy langsung mengadu pada Regina dengan marah, "Nona, gigolomu ini sudah menghinaku. Mohon Nona membelaku.""Paman Billy, Dokter Nathan memang seperti itu. Dia suka bicara terus terang," ucap Regina."Aku tahu Paman Billy setia pada Keluarga Suteja, jadi aku akan mewakili Nathan minta maaf pada Paman Billy."Billy mendengus dingin. Dia melambaikan lengan bajunya, lalu berbalik dan pergi bersama anak buahnya.Di saat berbalik, dia tak lupa menatap Nathan dengan dingin. Bahkan, ada niat membunuh di matanya.Namun, Nathan sengaja menutup sebelah mata. Sebaliknya, ada senyum tipis yang tampak di sudut
Read more

Bab 184

Satya tidak berkata apa-apa. Dia perlahan berjongkok dan menekan tubuh Bibi Eva.Kemudian, berdiri sambil memasang wajah muram dan berkata, "Wanita tua ini pasti berhadapan dengan seorang master.""Master seperti apa yang bisa membunuh kepala pengawal Keluarga Suteja kami?" seru Liam dengan marah.Satya tertegun sejenak, lalu berkata dengan ekspresi serius yang jarang terlihat, "Setidaknya, orang ini punya kekuatan setingkat Guru Besar junior, atau mungkin juga seorang Guru Besar.""Dengan satu pukulan, dia bisa menghancurkan meridian jantung Bibi Eva dan membunuhnya langsung. Kekuatan ini nggak bisa dibandingkan dengan orang yang baru saja berlatih kultivasi."Liam terkejut dan berkata, "Satya, jangan bercanda. Apa mungkin ada master setingkat Guru Besar yang bersembunyi di tempat kumuh seperti ini?"Master setingkat Guru Besar sudah pasti milik Keluarga Suteja. Apalagi, mereka semua harus tunduk dan menyanjungnya.Dalam benak Liam dan keluarga bangsawan lainnya, satu-satunya kesan ya
Read more

Bab 185

Liam mengangguk dengan takut-takut dan berkata, "Saat Bibi Eva meninggal, untung saja kita nggak ada di sana. Kalau kita bertemu dengan master Guru Besar itu, pasti akan sulit.""Sayang sekali, Regina berhasil lolos. Tapi untungnya, persediaan bahan obat sekarang ada di tanganku. Saat dia kembali ke Grup Suteja, dia pasti akan gagal menjalankan misi karena lalai dalam menjalankan tugas!"Memikirkan hal ini, senyum akhirnya muncul di wajah muram Liam.Ekspresi wajah Satya tiba-tiba berubah. Dia berteriak, "Siapa? Keluar! Atau nggak, aku nggak akan segan lagi!"Liam terkejut, lalu berbalik cepat dan gemetar, "Satya, jangan-jangan master Guru Besar itu datang ke sini untuk membunuh kita?"Di bawah tatapan gugup kedua orang itu, seorang pria kekar berjalan keluar.Melihat orang itu, Liam baru menghela napas lega. "Aku kira siapa, ternyata kamu rupanya, Paman Billy. Kamu membuatku takut setengah mati!"Billy mendengus dingin dan berkata, "Tuan Liam, bukankah kamu ingin mengambil alih Grup S
Read more

Bab 186

Billy langsung menolak, "Maaf, aku nggak bisa melakukan tugas nggak berguna seperti itu. Jelas sekali, Nathan sangat dekat dengan Nona.""Kalau aku menyentuhnya, Nona pasti akan membenciku. Aku masih harus mengandalkan Keluarga Suteja untuk bertahan hidup. Aku bukan bekerja untukmu."Selesai berbicara, Billy berbalik dan menghilang ke dalam hutan, tanpa peduli dengan ekspresi jelek dan marah di wajah Liam."Satya, si Billy takut mati. Kalau begitu, kamu saja yang bunuh bocah itu agar kelak nggak menambah masalah!"Liam pantang menyerah dan malah meminta Satya bertindak.Satya tampak memasang ekspresi tidak yakin."Masalah ini nggak boleh terburu-buru. Kalau sempat melakukan kesalahan, maka kita akan kehilangan segalanya.""Sekarang kita yakin Bibi Eva tewas di tangan master Guru Besar junior. Apalagi, master ini kemungkinan adalah orang yang mendukung Nathan. Kalau bertindak gegabah sekarang, aku hanya akan mendapat masalah."Jika bertindak kali ini, yang mulanya bertekad untuk menang
Read more

Bab 187

Regina terkejut dan berkata, "Bahkan kepala Keluarga Halim juga datang. Mari kita pergi apa yang mereka rencanakan."Begitu memasuki aula utama klub, Nathan menyadari bahwa selain anggota Keluarga Halim, Emilia juga ada di sana.Saat pandangan Emilia bertemu dengan Nathan, dia langsung memalingkan mukanya sambil memasang ekspresi datar.Edward tersenyum sinis dan menatap Nathan dengan arogan."Regina memberi hormat pada kepala Keluarga Halim!"Regina yang berdiri di depan langsung membungkuk kepada Thomas, kepala Keluarga Halim.Sebagai kepala keluarga besar di Beluno, status Thomas tidak jauh berbeda dari orang-orang seperti Walikota Samuel.Bahkan dalam beberapa aspek, pengaruhnya lebih besar daripada wali kota.Misalnya, hubungan Keluarga Halim dengan sekte bela diri di Beluno. Keluarga Halim telah beroperasi di sini selama beberapa generasi, jadi mereka lebih dihargai oleh para master sekte daripada orang biasa."Regina, Paman sudah lama nggak bertemu dengannya. Kamu banyak berubah
Read more

Bab 188

Regina berkata dengan nada datar, "Paman nggak perlu khawatir sama hubunganku dengan Dokter Nathan. Alih-alih membicarakan hal itu, Paman, bukankah lebih baik kita bahas masalah penting saja?"Thomas mengerutkan kening. Dia tidak menyangka dirinya yang notabene kepala keluarga bangsawan akan menerima balasan junior Keluarga Suteja yang sedikit pembangkang ini.Lagi pula, Thomas hanya berniat baik memberikan sedikit nasihat. Putranya, Edward, mengatakan bahwa Nathan memang punya sedikit kemampuan, tetapi tidak banyak.Dibandingkan dengan Regina, wanita bangsawan dari Keluarga Suteja, mereka berdua sudah pasti tidak berasal dari dunia yang sama.Namun, pengendalian dirinya lebih bagus dibandingkan Edward. Dia tersenyum dan berkata, "Baiklah. Kalau begitu, mari kita bahas masalah penting.""Regina, kamu mau beli Klub Balavan ini, 'kan? Kalau begitu, Paman juga nggak akan sembarangan buka harga lagi. Paman minta dua triliun!"Saat nominal itu disebut, jangankan Regina, bahkan Nathan pun ta
Read more

Bab 189

Namun, untuk sekilas tindakan pihak lain justru tampak benar dari luar.Pertama-tama, Thomas adalah kepala keluarga dan merupakan seniornya Regina.Kedua, Thomas juga mengurangi harga sebesar 400 miliar. Jadi, dia termasuk sudah mengalah pada Regina.Jika Regina masih tidak setuju sekarang, itu sungguh merupakan penghinaan terhadap Keluarga Halim.Andai yang datang di sini hanya Edward, yang mana satu generasi dengan Regina, mungkin mereka masih bisa tawar-menawar.Namun, Thomas si bajingan tua ada di sini, jadi Regina sebagai seorang junior akan sulit untuk tawar-menawar.Hanya saja, Regina juga bukan gadis yang bodoh. Mana mungkin dia akan menyetujui harga 1,6 triliun itu?Edward diam-diam merasa senang. Benar saja, membiarkan ayahnya datang merupakan keputusan yang tepat.Dibandingkan dengan ayahnya, keterampilan Edward sendiri masih jauh dari harapan.Meski masalah ini akan diketahui Keluarga Suteja nantinya dan menganggap Keluarga Halim telah memeras yang lemah, mereka juga tidak
Read more

Bab 190

"Baiklah. Kalau begitu, sesuai keinginan Dokter Nathan, Grup Suteja akan membeli dengan harga 1,6 triliun."Regina telah membuat keputusan.Walau Regina tidak begitu mengerti mengapa Nathan setuju dengan harga itu.Namun, dia percaya Dokter Nathan pasti punya alasan sendiri.Lagi pula, 1,6 triliun juga bukanlah apa-apa. Regina rela menghabiskannya untuk pria ini.Di saat Thomas, Edward, dan anggota Keluarga Halim lainnya memperlihatkan ekspresi kegembiraan di wajah mereka.Nathan bersuara lagi.Kata-katanya mengejutkan semua orang!"Semua orang mungkin salah paham. 1,6 triliun yang aku sebut barusan bukan hanya untuk mengakuisisi Klub Balavan.""Maksudku, dengan 1,6 triliun sudah bisa membeli seluruh Keluarga Halim. Mulai sekarang, semua yang dimiliki Keluarga Halim akan menjadi milik Keluarga Suteja. Nona Regina bisa mentransfer 1,6 triliun sekarang juga. Inilah yang kita sebut akhir yang sempurna!"Buam!Semua anggota Keluarga Halim, termasuk orang-orang yang berada di pihak Regina,
Read more
PREV
1
...
171819202122
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status