Betapa tidak, meski selama ini apa yang ada di hadapannya adalah hal yang selalu ia panjatkan dalam setiap doa, tapi Wintang tak pernah menyangka jika Pandu akan sadar secara tiba-tiba.“Ibu …,” ucap bocah tampan itu dengan suara serak, memanggil sang ibunda yang selama ini merasa paling terpukul atas apa yang menimpa dirinya.Seolah kehilangan kemampuan untuk berbicara, Wintang hanya diam tak memberi jawaban apa-apa. Ia masih belum bisa keluar dari rasa keterkejutannya, diam terpaku, beku serta membisu, dan terus menatap Pandu yang saat ini duduk di bibir ranjang penuh rasa tak percaya.“Ibu …,” panggil Pandu sekali lagi.Belum bisa menetralisir apa yang terjadi secara tiba-tiba, Wintang masih syok, dia bingung bagaimana harus mengekspresikan kebahagiaannya, hanya bisa diam terperangah, tak bergerak sedikitpun dari tempatnya.“Pandu haus, Bu,” ucap bocah tampan itu lagi, memegangi tenggorokannya yang terasa amat kering.Bibir P
Terakhir Diperbarui : 2025-01-10 Baca selengkapnya