Bab 28 Bersama Wintang, Bumi, Ali, dan Denjaka mulaimenyusul langkah-langkah yang Wintang ambil lebih dulu, hampir mencapai pintu utama. Namun, menyadari Mbah Tarjo dan keluarganya masih tercengang di tempat yang sama, mereka semua menghentikan langkah, menoleh ke arah Mbah Tarjo dan keluarganya yang masih tak bergeming secara bersama-sama penuh kekompakan, seolah semua gerakan mereka telah diawali oleh aba-aba yang diinstruksikan sebelumnya.“Loh, kok masih di sana? Ayo!” Ali menatap heran laki-laki tua yang wajahnya masih melekat di dalam ingatannya, terpatri abadi sebagai orang yang pernah menjambak Mas Cahyo, menyeretnya tanpa perasaan, mengusir kedatangan Mas Cahyo yang padahal datang dengan niat baik, namun diperlakukan dengan hina, dituduh sebagai dalang penyebab dari segala kejadian yang ada waktu itu.“Eh, iya … iya …, ini mau jalan,” jawab Mbah Tarjo gelagapan. Teguran yang Ali berikan berhasil membuyarkan isi kepalanya yang saat ini sedang
Terakhir Diperbarui : 2025-01-19 Baca selengkapnya