Bab 34Sambil berjalan, Winingsih bergumam, bersenandung menyanyikan alunan kidung dengan suara merdu yang mendayu-dayu, mengantar setiap makhluk di muka bumi ini ke dalam mimpi yang enggan diakhiri. Terbukti, semua orang kini semakin nyenyak dalam tidurnya. Meski adzan subuh sudah hampir berkumandang, tak ada satu pun orang yang sudah dalam keadaan terjaga selain Mbah Tarjo yang saat ini tengah sibuk duduk bersila di dalam ruangan berlapis kain hitam, merapalkan mantra-mantra sembari memangku wadah diang seperti sebelumnya, melakukan ritual agar kelancaran berpihak kepada sang putri kesayangan yang saat ini tengah menjalankan salah satu dari ribuan rencana yang ia punya.Di dalam kamarnya, Ali juga terbuai dalam mimpi indah yang mempesona. Di dalam mimpinya, ia kembali mengulang kisah masa lalu, di mana ia bisa menghabiskan waktu untuk berkumpul-kumpul dengan semua orang. Mas Cahyo, Mas Santo, Lek Sardi, serta Akbar saudara kembarnya, mereka semua datang bertandan
Terakhir Diperbarui : 2025-01-22 Baca selengkapnya