Bab 17Tak lama berselang, Ali sudah kembali lagi. Tidak dengan tangan kosong, Ali datang membawa dua ember besar berisi penuh air, dijinjing pada masing-masing tangannya, kanan dan kiri. Banyaknya air yang ia bawa, Ali tampak kesulitan. Sudah bisa dipastikan, ia pasti sedang keberatan.Melihat Pak Lek nya datang dengan kesusahan, Wintang buru-buru menghampiri Ali, mengambil alih salah satu ember di tangan Ali, berniat membantu Pak Leknya agar tidak terlalu berat.“Tidak usah, Nduk …. Pak Lek masih kuat,” kata Ali awalnya menolak dengan wajah yang sudah merah semua, lengkap dengan otot-otot tua miliknya yang keluar, muncul ke permukaan di balik kulit, menandakan jika saat ini Ali sedang mengerahkan seluruh tenaga yang ia miliki.“Tak apa, Pak Lek. Nanti pinggang sampean bertambah sakit,” balas Wintang, masih ingin membantu Ali.Wintang melontarkan kalimat yang terdengar keras seperti batu bagi indera pendengaran Ali saat ini, membuyarkan
Terakhir Diperbarui : 2025-01-13 Baca selengkapnya