Home / Rumah Tangga / BUKAN MENANTU KAMPUNGAN / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of BUKAN MENANTU KAMPUNGAN: Chapter 51 - Chapter 60

106 Chapters

Bab 51. Tamu Tengah Malam

Aku hampir saja akan menjambak rambut Putri lagi kalau tidak di tarik tubuh Putri dariku.“Berhenti!” teriak pria yang ada di belakang Putri, pak Calvin.“Mas, dia menjambak rambutku!” ucap Putri sambil menggandeng lengan pak Calvin dengan manjanya.Aku terdiam, karena aku memang sedang ingin menjambak rambutnya, namun sayang keburu ditarik sama pak Calvin. Rasanya geregetan banget seenaknya saja menampar pipiku. Shasha yang ditarik Yuli, melepaskan diri lalu kembali memelukku dengan erat. “Mama Putri jahat!” teriaknya.Pak Calvin dan Putri kaget, anak mereka, Shasha, berteriak bahkan memeluk kakiku. “Sayang, mama pulang. Mama kangen Sayang …,” ucapnya dengan nada yang bergetar ingin menangis.“Mama jahat! Shasha gak mau sama mama!” teriak Shasha kembali.“Lihat, Mas! Perempuan ini deketin Shasha supaya Shasha menjauhiku! Aku ini mamanya, Mas! Aku memang bersalah padamu, tapi aku ini ibunya! Ibu kandungny
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Bab 52. Demamnya Shasha

“Shasha demam, dan dia memanggil-manggil namamu terus. Biar aku menemui suamimu agar aku bisa meminta izin kepadanya.”“Suamiku sedang tidak ada dirumah,” ucapku perlahan.“Kalau begitu, apakah kamu bisa ikut dulu sebentar ke rumahku? Nanti akan aku ceritakan di jalan.” Pak Calvin menawariku mobil yang terparkir di pinggir jalan.“Haruskah aku ikut? Sebenarnya ini bukan tanggung jawabku untuk menemani Shasha,” gumamku dalam hati. Sedangkan pak Calvin tampak cemas menunggu jawabanku.“Baiklah, aku akan ikut.” Kututup pintu dan kukunci pintu rumah. Aku naik ke mobil pak Calvin dan duduk di depan. Rasanya canggung duduk di mobil berdua dengan pak Calvin. Entah kenapa sering banget bertemu dengan tidak sengaja. Sekarang malah rumah kami bertetangga. Ingin aku menanyakan tentang Shasha, tapi aku urungkan karena rumahnya dekat hanya hitungan beberapa menit saja sampai.“Sudah sampai,” ucap pak Calvin membuka pintu mobilnya. Aku pun segera turun
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Bab 53. Piring Terbang

Mas Farhan menyeret lenganku hingga nyaris aku terjatuh karena kaget. Pak Calvin pun menyadari kedatangan mas Farhan langsung segera turun. Mungkin ingin menjelaskan apa yang terjadi padaku hingga aku pulang pagi. Namun yang terjadi, diluar perkiraanku. Mas Farhan langsung melayangkan pukulannya ke muka pak Calvin.“Mas Farhan!”Aku berteriak karena mas Farhan nyaris menghantam muka pak Calvin dengan pukulannya, untung saja pak Calvin reflek menghindar. Menyadari pak Calvin bisa menghindari pukulannya, mas Farhan semakin emosi. Dia kembali menyeret tanganku.“Ingat, Dek! Kamu itu masih sah istri aku! Apa kata orang kalau istri aku pulang pagi diantar oleh pria yang bukan suaminya!” Bentak mas Farhan dengan suara kerasnya sambil menunjuk-nunjuk mukaku.“Maaf, mas, boleh saya jelaskan kenapa Alea bisa pulang pagi?” sela pak Calvin.Mas Farhan menatap pak Calvin dengan rasa tidak nyaman. Secara dari postur tubuh saja berbeda jauh. Pak C
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Bab 54. Kedatangan Mas Farhan

“Kenapa Mama tinggalin Shasha? Shasha takut, Mah!” jeritnya sambil memeluk kakiku. Aku menjadi serba salah disini, bagaimana bisa anak sekecil itu memintaku menjadi ibunya? Aku menggendong Shasha dan membawanya masuk ke dalam rumah. Aku harus memberikan pemahaman mengenai statusku kepadanya.Kutaruh anak kecil itu pada sofa ruang keluargaku dan aku duduk disampingnya, sedangkan Yuli duduk agak menjauh, “Shasha …,” ucapku perlahan.“Ya, Ma?”“Mama Alea mau bicara hal yang serius sama Shasha, karena Shasha sudah besar, betul?”“Iya, Ma. Kata papa, tahun depan Alea sudah bisa masuk sekolah TK,” jawabnya.“Bagus. Artinya Shasha sudah semakin besar dan mama Alea mau berbicara untuk anak yang sudah besar ini.”“Mama mau bicara apa?” tanya Shasha dengan raut muka yang serius.“Shasha ada di dunia ini, karena ada papa, ada mama. Kalau papa dan mama gak ada, maka Shasha juga gak akan lahir ….” Aku memperhatikan rau
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Bab 55. Ketika Kata Cerai Terucap

“Apa? Erika pindah kemari? Hah! Jangan mimpi mas! Biar Erika pindah ke tempat ibumu saja! Jadi mas gak perlu repot-repot masak. Biar ibu yang masakin buat kalian berdua!” Aku geram seenaknya saja menyuruh pindah. Dulu aku mengikuti mas Farhan karena niatnya ingin kita bisa menabung. Ternyata, mas Farhan malah menabung benih di perutnya Erika dan sekarang dengan seenaknya saja ingin menumpang tinggal di rumahku.“Loh, Dek? Rumah ini juga kan mas yang bakal bayar kontrakannya. Lagi pula, kalau kalian tinggal dalam satu rumah, itu bisa mengirit ongkos mas juga loh.” Mas Farhan berdiri dan melihat sekeliling. “Nah kamar kamu kan disana, gak apa-apa, nanti kamar Erika sebelah sini. Nanti tiap hari Senin sampai Kamis, mas tidur di kamar kamu, Jumat sampai Minggu tidur di kamar Erika. Adil bukan?” ucap mas Farhan seolah-olah seperti sebuah solusi buatnya.“Enak saja. Mas Farhan memang bayar kontrakannya tapi hanya separo, kan? Aku hanya dikasih jatah hidup sebul
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Bab 56. Penguntit

Aku membahas program yang menjadi ideku ini dengan Evan. Aku membuat daftar menu yang dimulai dari menu pembuka, menu utama dan menu penutup. Masing-masing aku buat 3 pilihan. Sedangkan Evan mendesain promo yang akan dipakai di semua media iklan, baik di media sosial, maupun di luar media sosial, seperti banner, flyer, dll.Sampai sore, pekerjaan selesai. Mulai besok, promo akan diujicobakan untuk acara Jumat Sabtu dan Minggu. Evan menunjuk salah satu tim untuk menjadi admin booking, Amanda, gadis magang yang ditarik oleh Evan karena diantara semuanya, Amanda ini gadis yang sudah mengerti konsep dari Restoran Homy Private Dining. Ditambah, karena aku tidak selalu berada di restoran, jadi Evan meminta bantuannya.“Baik mbak! Besok Amanda juga mulai share promo-promo secara online biar banyak yang lihat,” ucapnya semangat.“Oke! Sekarang mbak pulang dulu ya!” Aku harus membeli beberapa perlengkapan dapur yang pecah karena dilempar mas Farhan.
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Bab 57. Meja Nomor 12

“Ting tong! Ting tong!” Bel rumah kembali berbunyi.“Oh Tuhan, mau apa lelaki itu?” Aku tidak mampu menggerakkan tubuhku. Rasanya seperti terikat. Hingga akhirnya suara ponselku berbunyi dengan nyaring. Aku terbangun dari tidurku dan mengambil ponsel disamping.“Ha … halo?”“Alea! Kenapa pintu gak dibukakan? Kita nungguin dari tadi nih!”“Kak Leo?”“Ya iyalah! Siapa lagi! Cepat bukain!”Kulihat jam ternyata sudah jam 5 subuh. Aku tertidur dan terbawa mimpi buruk, sampai-sampai aku keringat dingin dan terasa sangat haus. Aku mengambil mantel tidur, lalu keluar untuk membukakan pintu untuk kak Leo dan pak Daman.“Kamu tidurnya ngebo yah?” sindir kak Leo ketika pintu dibukakan.“Assalamualaikum,” sapa pak Daman.“Kakak nih! Waalaikum salam pak Daman!” Rasa takutku semalam langsung hilang ketika mereka berdua ada di rumah ini.“Aku gak tahu kak Leo datang subuh.”“Ibu yang nyuruh kaka
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Bab 58. Debat

“Apa yang kalian inginkan?” tanyaku acuh untuk tetap bersikap profesional. Memegang notes dan mulai mencatat.“Kulihat restoran ini penuh dan ternyata untuk masuk sini saja harus booking dulu. Beruntung aku dan mas Farhan lihat spanduk dan mencoba untuk mencicipi makanan disini. Aku ingin tahu, apa rekomendasi makanan untukku dan suamiku ini,” tanya Erika sambil melihat menu yang cuma ada selembar.“Kami menyediakan makanan dari menu pembuka, menu utama dan menu dessert. Menu pembuka bisa kalian pilih, soup atau salad. Sedangkan di menu utama steak dengan berbagai saus. Sedangkan dessert kami sediakan puding, creme brulee dan waffle ice cream.” Aku yang membuat menu, tentu saja aku tahu dan bisa menjelaskan pada makhluk yang sedang duduk dengan sombongnya di hadapanku ini.“Sayang, kamu mau makan apa?” tanya Erika pada mas Farhan dengan manjanya. Sedangkan mas Farhan sedari tadi hanya menatapku. Entahlah apa yang sedang dipikirkann
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Bab 59. Siapa Pemilik Restoran

“Jadi maksud ibu, pelayan kami yang ceroboh hingga harus dipecat?” tanya Evan kepada Erika.“Tentu saja! Bukankah kalau ada yang merugikan harus segera disingkirkan?” Erika balik bertanya.“Maksud kamu apa? Apa perlu kita buka CCTV disini?” tanyaku langsung kepada Erika. Pertanyaanku membuat Erika tertawa.“Hahaha, lihat, pelayanmu ini! Bahkan tidak ada sopan santunnya kepada pelanggan. Kenapa sih tidak dipecat saja? tanya Erika ngotot.“Tentu saja saya tidak bisa memecatnya,” ucap Evan.“Kenapa? Emangnya dia yang punya restoran ini?” ejek Erika.“Tentu saja!” jawab Evan kemudian melipat tangan di depan dadanya.“Cih! Mana ada tukang cuci piring pemilik restoran ini?” Kembali Erika menyerang.“Kata siapa mbak Alea ini tukang cuci piring? Dia penanggung jawab dan pemilik restoran ini!” jawab Evan dengan tegas.Seketika itu pula, para pengunjung mulai berbisik-bisik, ada yang mulai merekam kejadian ini de
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 60. Kedatangan Mantan Mertua

“Dek, mas minta maaf, mas janji gak akan ngeluarin kata-kata yang gak pantas,” mohon mas Farhan.“Untuk apa mas minta maaf? Apa karena aku pemilik restoran ini, jadi mas Farhan berubah menjadi baik? Maaf mas Farhan, hubungan kita sudah berakhir sejak mas Farhan sendiri berkata cerai, aku hanya bisa berkata, ‘alhamdulilah’,” ucapku meninggalkan mas Farhan. Pak Daman pun sudah melihat ke arahku untuk mengantarkan aku pulang kembali ke rumah.“Dek, Dek!! Mas minta maaf, Dek!” teriak mas Farhan sambil menangis mengejar mobilku.“Itu gak apa-apa dibiarkan, Non?” tanya pak Daman.“Dia sudah mantan pak. Ingin balikan karena tahu saya yang punya restoran ini. Kalau saya hanya cuma tukang cuci piring, dia dan keluarganya menginjak-injak saya, pak. Makanya biarkan saja dia seperti itu,” ucapku acuh.“Oh, gitu ceritanya.” Pak Daman tidak lagi berani bertanya apapun, mungkin terlalu sensitif untuk dibicarakan. Berbeda jika dia adalah bagian dari
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status