Home / Rumah Tangga / BUKAN MENANTU KAMPUNGAN / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of BUKAN MENANTU KAMPUNGAN: Chapter 61 - Chapter 70

106 Chapters

Bab 61. Kedatangan Pelakor

“Kak! Aku masih dalam proses perceraian, kakak malah jodoh-jodohin! Hatiku saja sedang galau tidak menentu.”“Kamu benar, urus dulu saja perceraian kamu dengan si Farhan itu. Setidaknya buat dirimu sendiri bahagia.”“Yah benar, hatiku sendiri harus bahagia. Baru bisa membuka hatiku untuk orang lain,” keluhku.“Hahaha, Alea, ingat ketika kamu sedang bermasalah, jangan selesaikan dengan caramu sendiri, Kamu tidak akan kuat, tapi, serahkan seluruh masalahmu kepada Tuhan, maka pada saat kamu sujud, kamu diberikan ketenangan, jalan pikiran yang tadinya buntu pasti akan menemukan jalannya.” “Bener yang kamu bilang kak! Aku bodoh sekali, aku terus-terusan bersedih. Karena aku pikir bisa melegakan aku, tapi malah justru ingin berdiam diri terus dan gak mau ngapa-ngapain.”“Bersedih boleh, tapi harus melihat masa depan. Yuk bangkit! Oh yah, mengenai orang yang menguntitmu setiap hari, aku sudah mendapatkan orang
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Bab 62. Selamat Tinggal

Aku bermimpi di sebuah taman yang sangat indah. Banyak pohon yang rindang dan bunga-bunga berwarna-warni harum semerbak. Di samping sisiku ada sungai yang airnya jernih sekali, meminumnya pasti akan terasa segar kembali. Tempat itu sungguh menyenangkan. Tidak ada kesedihan, kesakitan, membuatku ingin tersenyum dan tertawa. Bahagia sekali. Aku mencoba berjalan mengikuti aliran sungai hingga tiba-tiba aku mendengar seorang bayi menangis. Aku menghentikan sejenak langkahku dan berusaha untuk mencari dimana sumber suara itu. Aku melihat sebuah keranjang dari rotan mengapung diatas air, dan sumber bayi menangis itu berasal dari atas keranjang rotan itu. Aku berusaha mencari ranting untuk menggapai keranjang rotan itu. Aku merasa kasihan dengan bayi yang menangis itu. Siapa yang tega membuangnya.Aku berusaha untuk menggapainya, tapi terlalu sulit. Aku mencoba masuk tapi aku merasakan sesuatu yang aneh. Aku tidak bisa menginjak dasar sungai wala
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Bab 63. Dikuret

“Apa maksud pak Calvin mengerlingkan mata? Apa dia mulai menjadi pria mes*um?” Tak habis pikir diriku. Tindakannya membuat aku menjadi salah tingkah, ada rasa senang diperhatikan, tapi kalau terlalu berlebih? Hah! Sudahlah, sebaiknya aku tidak perlu memikirkan pak Calvin.“Tante!!!” teriak Shasha yang di gendong pak Calvin masuk ke ruang perawatan.“Astaga! Aku sudah berpikir aneh-aneh, ternyata pak Calvin datang membawa Shasha! Betapa geernya aku!” batinku.“Tante sudah sembuh? Tadi Shasha lihat Tante penuh dengan darah. Shasha nangis takut Tante kenapa-napa. Sekarang Tante sudah sembuh?” tanya Shasha memastikan.Aku tersenyum dan mengangguk. “Tante sudah sembuh, sayang!” ucapku sambil merenggangkan tanganku untuk memeluk gadis kecil di depanku ini. Langsung saja Shasha melepaskan diri dari gendongannya papanya dan menghambur ke pelukanku.“Terima kasih, Sayang. Karena Shasha yang sudah menemukan Tante sakit di rumah. Andai jika Sha
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 64. Evan Si Lambe Turah

“Hei, ini rumah sakit Van! Gak boleh berisik!” hardikku ketika melihat Evan masuk dengan tergopoh-gopoh.“Gimana mbak Alea gak bikin panik? Sopirmu datang-datang ke resto cariin kamu, mbak. Aku kira mantanmu itu udah nyulik mbak, apalagi malam kemarin mereka dipermalukan. Ditambah aku dapat info kalau mbak keguguran, ya Allah.” Evan menghampiriku, membawakan berbagai macam buah-buahan. “Tadinya aku mau datang lebih awal setelah tahu mbak masuk rumah sakit. Aku jadi ikutan panik. Mana ini hari Sabtu, hari kedua acara event kita ini. Jadi aku selesaikan dulu urusan resto, aku minta bantuan Amanda buat nanganin, setelah semua beres, baru aku bisa kemari.”“Maafin mbak ya, udah bikin kamu panik,” sesalku. Tadinya aku pun berniat untuk pergi ke restoran. Aku ingin melihat perkembangan event ini.“Mbak, gak cuma aku kali, semua tim kita pada panik mbak masuk rumah sakit! Huff! Kenapa sih mbak bisa seperti ini?” Evan menarik kursi, membawanya dekat
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 65. Aku Jatuh Cinta?

“Siapa ini?” tanyaku pada orang yang mengirimkan pesan kepadaku.“Maaf, aku Calvin. Kita memang belum sempat bertukar nomor telepon. Jadi aku meminta nomor telepon kamu dari Leo.”“Oh ternyata pak Calvin.” Tanganku sampai bergetar karena dikirimi pesan, tapi aku harus menjaga imageku di depannya bukan?“Maaf pak. Saya tidak tahu, karena saya tidak sembarangan memberikan nomor telepon saya pada orang lain,” jawabku. Tahu kan, sekarang ini banyak banget penipuan yang memakai nomor telepon, tahu-tahu di hack dan dikuras rekening mobile kita.“Tidak apa-apa, kamu siap-siap saja dulu. Aku sedang menunggu Shasha selesai diikat rambutnya.”Aku geli mendengar pak Calvin yang selalu bercerita mengenai anaknya. Sekarang aku membayangkan rambut Shasha diikat, tapi sampai rumah sakit pasti dilepas semua oleh tangan jahil Shasha.“Tapi saya ada sopir, pak Daman,” balasku, tapi tidak dijawab lagi. Mungkin mereka sudah dalam perjalanan ke rumah
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 66. Aku Pelakor?

Aku melihat ke belakang ke arah sumber suara dan melihat Putri sedang menenteng tas belanjaan keluar dari mall dan menghardik kami yang sedang duduk membelakanginya.Pak Calvin berdiri untuk mencegah amukan Putri untuk mengangguku. Segera saja dia menyeret putri agak jauh ke tempat parkir mobil untuk berbicara berdua dengan pak Calvin. Aku hanya bisa memandanginya, aku tidak tahu apa yang dibicarakan mereka, tapi aku tahu raut muka Putri yang tidak suka denganku. Mungkin sekarang dia semakin membenciku karena aku kedapatan duduk berdekatan dengan pak Calvin.“Astagfirullah … astaghfirullah …” Aku hanya bisa beristighfar, sepertinya kejadian tiba-tiba begini bisa membuat jantungku lemah.Setelah cukup lama aku memperhatikan pak Calvin dan Putri, akhirnya Putri pergi meninggalkan pak Calvin dengan tergesa-gesa. Sedangkan pak Calvin hanya menyugar rambutnya dan dengan lesu kembali ke restoran.Sesampainya pak Calvin di mejaku ini, menu makanan pun su
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 67. Harta Gono Gini

“Apa? Harta gono gini? Apa mas gak tahu apa itu harga gono gini?” tanyaku dengan emosi.“Tentu saja! Apa yang menjadi kekayaan setelah kita menikah akan menjadi milik kita berdua! Jadi, akan mas gugat restoran itu untuk dibagi 2 sebagai harta gono gini! Tidak hanya restoran! Tapi rumah yang kamu tempati sekarang ini, Alea! Aku tahu, ini bukan rumah kontrakan, tapi rumahmu … atau rumah simpanan dari lelaki yang menolongmu di restoran?” tanya mas Farhan dengan sinis dan mengejek.Entah kenapa pertanyaannya mas Farhan membuatku semakin emosi, tiba-tiba saja tangan ini sudah melayang di pipi mas Farhan. “Jaga ucapanmu, mas Farhan!”Mas Farhan kaget, aku berani menamparnya. Dengan mata melotot dan menunjuk kepadaku terlihat dirinya mempunyai rasa dendam padaku. “Ingat Alea, aku akan mencatatnya hal ini! Kamu sudah melakukan kdrt pada suamimu ini! Aku akan membuat laporan!” ucap mas Farhan dan dia pergi begitu saja menggunakan mobilnya.
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Bab 68. Ratih Hamil

“Ada apa sih Bu Aminah datang ke restoran ini?” tanyaku pada Evan. Evan hanya menggeleng, tidak tahu.“Kamu tahu kan mbak keluarganya seperti apa. Jangan sampai bikin keributan!” bisiknya lagi.“Baiklah, aku akan menemuinya.” Evan tersenyum lega. Aku pun berpamitan pada pak Hotman karena ada tamu lain yang harus kutemui, dan pak Hotman tidak mempermasalahkannya, tapi dia ingin makanannya dibungkus untuk dinikmati juga oleh keluarganya.“Baiklah, pak. Evan, tolong urus makanan pak Hotman untuk ditake away yah,” perintahku.“Baik, mbak.”“Terima kasih Bu Alea. Terima kasih untuk jamuannya, sebenarnya aku tidak nyaman untuk makan sendirian, tapi mengajak keluarga kemari juga tidak etis karena kita membahas masalah pekerjaan. Jadi sebaiknya aku bawa pulang saja.”“Maafkan aku pak, karena ada ibu dari mas Farhan datang kemari, aku menjadi merasa tidak enak untuk meninggalkan pak Hotman sendirian.”“Ah Bu Alea, tidak apa-
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Bab 69. Masalah 50 Juta

Ditanganku ada cek dari mas Farhan 50 juta. Tentu dengan mudah aku bisa memberikannya, tapi aku tidak yakin jika masalah ini akan selesai begitu saja. Pasti lambat laun, dia akan kembali untuk meminta bantuan lain yang mungkin menggangguku.“Alea, ibu mohon kepadamu, ibu kasihan dengan Ratih. Dia hamil tanpa suami, bagaimana dengan tanggapan tetangga sekitar? Apalagi mendengar suaminya ini masuk penjara. Alea … kamu kan sudah sukses, uang segitu sangat kecil bagimu bukan?” pintanya.“Kecil? Kenapa ibu merendahkan sebuah nilai dari uang? 50 juta itu besar buat Alea, Bu. Bahkan dengan uang segitu, bisa untuk membayar gaji para pekerja disini. Apakah ibu tidak ingat berapa gaji Alea waktu Alea bekerja menjadi tukang cuci piring? Jika Ratih ingin mendapatkan uang sebesar 50 juta, baik! Alea akan memberikannya–.”“Benar? Ibu senang kamu memiliki hati yang tulus untuk membantu Ratih. Ibu berdoa agar restoranmu berkembang semakin pesat dan semakin ramai–,” potong
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Bab 70. Jangan Salahkan Ratih!

“Syaratnya mudah, bekerjalah padaku sebagai tukang cuci piring. Sebulan aku beri gaji UMR Jakarta, 3,5 juta ditambah transport dan uang makan. Total 5 juta, jadi selama 10 bulan, kamu akan mendapatkan total 50 juta,” ucapku.“Apa? Mbak ini mau memerasku apa?”“Apa memerasmu? Hahaha, jika kamu ingin uang, tidak ada jalan pintas selain bekerja. Aku memberikan keringanan kepadamu karena kamu sedang hamil dan kamu adalah mantan adik Iparku. Aku akan memberikanmu waktu selama 5 bulan lamanya, dengan ketentuan mendapatkan gaji sebulan 10 juta. Apakah kamu bersedia?”“Cih! Nyesel aku datang kemari karena ibu! Gak sudi aku bekerja sebagai pencuci piring!” Ratih kembali ke mejanya dan mengambil tas dan kacamata hitamnya lalu pergi begitu saja dari restoran.Evan yang melihat Ratih pergi, lalu berlari menghampiriku. “Gimana, mbak?”“Dia ingin uang, tapi dia tidak mau bekerja. Dimana-mana? Tidak bekerja tidak akan dapat uang, bukan? Enak saja.”
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status