Semua Bab BUKAN MENANTU KAMPUNGAN: Bab 31 - Bab 40

106 Bab

Bab 31. Demam

“Sudah ketemu, barang yang hilang?” tanya mas Farhan dibelakangku.“Gak ketemu mas, padahal sampai aku cek ke bagasi,” keluhku.“Kan sudah mas bilang, gak ada apa-apa. Kalau ada, pasti mas sudah kasih tau kemarin-kemarin. Dah sana masuk, udah mau hujan lagi. Nanti kamu tambah sakit.”“Iya, mas.”Aku menutup pintu mobil dan masuk ke dalam rumah diikuti oleh mas Farhan. Ternyata benar prediksi mas Farhan, baru masuk kamar, hujan pun kembali turun.“Sudah minum obat?” tanya mas Farhan sambil memegang keningku yang panas. Aku hanya menggeleng. Aku jarang sakit, jadi aku tidak pernah stock obat-obatan. “Sepertinya, ibu punya Paracetamol, aku tanyakan dulu.”Mas Farhan keluar kamar dan aku menaruh lipstik merah di laci nakas samping kasur. Jantungku berdetak kencang karena takut ketahuan. Mudah-mudahan alat yang aku tempel tidak diketahui mas Farhan. Sekarang yang aku pikirkan, dimana mas Farhan menyimpan barang belanjaannya?
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-15
Baca selengkapnya

Bab 32. Wedding Royal Cake

Aku memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan mobilnya mas Farhan berhenti cukup lama disana, selama jam makan siang. Tempat itu rumah kontrakan kami yang lama. “Ada apa mas Farhan kesana? Bukankah dah pasti rumah itu disewakan orang lain? Atau cuma kebetulan saja?”Alat yang kupasang, bisa juga merekam percakapan. Selama perjalanan, aku tidak mendengar suara apapun dari dalam mobil. Sepertinya Erika tidak menumpang pada mobil mas Farhan. Aku cukup tenang.Kutaruh ponselku, dan aku membuka catatan Evan mengenai royal cake yang diinginkan customer. Aku mengecek buku resep cake, internet, untuk mencari inspirasi royal cake yang akan aku buat, lalu aku menggambarnya seperti apa yang aku inginkan, lalu aku mencatat berapa banyak cake yang harus aku buat agar sesuai dengan gambaran yang sudah aku buat.“Oke! Sip!” Aku simpan hasil desainku ke dalam tas agar nanti aku mudah mengaplikasikannya ketika aku membuat kue, lalu lanjut aku tidur siang.***S
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-15
Baca selengkapnya

Bab 33. Kemeriahan Pesta

Baru saja aku melihat GPS mas Farhan sedang berada di rumah kontrakanku yang lama. Kenapa mereka ada disana? Ingin rasanya mampir ke kontrakanku yang lama, tapi aku sudah tidak mempunyai waktu lagi. Aku harus mendekor detail-detail wedding cake, dan aku tidak ingin moodku berubah jadi terjadi sesuatu jika bertemu dengan mereka. Terutama dengan ibu mertuaku. Aku putuskan untuk ke restoran dan menyelesaikan pekerjaanku.“Halo!” sapaku kepada anak-anak SMK yang membantuku bekerja.“Pagi, Bu!” serentak mereka menjawab sapaanku.“Yuk. Kita selesaikan pekerjaan kita. Nanti kita juga harus bawa ke tempat resepsi.”“Bu, kalau dibawa setelah di dekorasi. Apakah mobilnya cukup?” tanya salah satu anak SMK.“Kamu benar! Kita gak bisa bawa pakai mobil kalau sudah didekorasi semuanya. Sebagian harus di dekorasi disana. Ibu akan hubungi pak Evan untuk menyewa mobil box,” ujarku. Bagaimana bisa hal-hal seperti ini terlewat olehku? Andai saja aku tadi men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-16
Baca selengkapnya

Bab 34. Pria Mesum

“Owh ternyata kakak Iparku tersayang ada disini?” sindir Ratih sambil melipat tangannya di depan dada. Aku sendiri hanya bisa tersenyum, aku harus menjaga diriku agar tidak menimbulkan keributan.“Oh. Ini kakak iparmu? Om boleh kenalan?” tanya pria yang ada di samping Ratih sambil mengulurkan tangannya.Mau tidak mau aku menyambut tangannya. “Saya Joko Supriono,” ucapnya sambil tersenyum.“Alea,” jawabku, tapi aku risih karena si Joko ini tidak juga melepaskan tangannya dariku. Dia hanya tersenyum dan menatapku seolah-olah aku adalah mangsanya.“Cih!” Kutarik tanganku dan ingin rasanya aku mencuci tangan yang sudah dipegangnya.“Namanya bagus, secantik orangnya.”“Om suka?” tanya Ratih.“Suka,” jawabnya sambil tetap menatap wajahku.“Baiklah, om disini saja. Aku mau ambil makanan,” ucap Ratih kemudian meninggalkan aku berdua dengan pria tidak jelas ini.“Alea … Alea, kerja disini?” tanya Joko. Sepertiny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-16
Baca selengkapnya

Bab 35. Terjebak di Toilet

Lelaki tua bangka itu masih saja mendekatiku sambil tersenyum sinis. Dia membuka jas hitamnya dan menaruhnya di pinggiran wastafel yang kering. Aku mundur berusaha untuk menjaga jarak dengannya.“Apa yang Bapak inginkan?” tanyaku dengan sedikit emosi.“Tentu saja kita bersenang-senang sebentar, Cantik,” ujarnya sambil membuka ikat pinggang yang melingkar di perutnya dan menurunkan celana kainnya.“Ini namanya pelecehan! Aku bisa saja memanggil satpam untuk membawamu keluar!” Aku keluarkan ponsel untuk menelepon Evan. Baru saja aku pegang ponsel. Si tua bangka itu merebutnya dan membanting ponselku. Seketika aku melihat wajahnya yang seakan-akan ingin memangsaku. Tanganku dicengkramnya dan tangan lainnya membuka kancing kemejanya.“Jangan kurang ajar yah!” ancamku.Bukannya berhenti, lelaki itu malah tertawa. “Sudah kuduga, semakin marah, kamu semakin cantik, Sayang. Layani aku, selagi tidak ada suamimu. Ingat ini hanya rahasia kita berdua
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-17
Baca selengkapnya

Bab 36. Maaf, Saya sudah Menikah

Aku melihat, si preman itu hanya dengan kaos dalam, celana dalam dengan luka lebam di mukanya terlempar keluar dari toilet. Kemudian muncul Calvin sambil membawa pakaian si Joko itu dan melemparkan ke mukanya.“Menyingkir dari sini sebelum satpam yang mengusirmu!” ucap Calvin dengan lantang.Preman itu jatuh tengkurap tak berdaya, dan dari pintu gedung resepsi, Ratih berlari menghampiri preman itu. “Om! Om! Om gak apa-apa?” teriaknya dengan panik.“Papa!” panggil Natasha kepada Calvin, dan segera Calvin menggendong Natasha menggantikan aku.“Terimakasih,” ucapku dengan canggung.“Sama-sama, kamu gak apa-apa, kan?” tanya Calvin. Aku menggeleng. “Aku tidak apa-apa. Nyaris saja, terima kasih, pak Calvin!” ucapku dengan tulus.“Awas kamu yah, Mbak! Sudah buat om aku menjadi seperti ini! Apa kamu tidak tahu siapa om aku ini?” gertak Ratih sambil memapah si Joko yang sudah tidak berdaya karena babak belur berjalan mengitari g
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-17
Baca selengkapnya

Bab 37. Akan Aku Datangi!

“Kamu bisa jaga rahasia?” tanyaku pada Evan.Evan memperlambat laju motornya dan berhenti dipinggir jalan, di depan minimarket yang buka 24 jam.“Rahasia apa mbak?”“Aku rasa mas Farhan membohongiku. Dia mengatakan pergi ke Bandung, tapi aku memasang GPS di mobilnya dan mbak cek posisi mobilnya berada di rumah kontrakan mbak yang lama. Mbak mau cek apakah benar mas Farhan ke Bandung, ataukah ke rumah kontrakan yang lama.”“Oh. Oke! Kita mampir kesana biar gak penasaran.” Evan kembali melajukan motornya menuju kontrakanku yang lama. Ketika hampir mendekati kompleks perumahan kontrakanku, jantung ini berdetak lebih kencang. Entah apa hasilnya jika aku melihat mobil mas Farhan di rumah itu. Apakah aku akan menangis? Marah? Dan apakah aku berani untuk menghadapi mas Farhan dan ibunya? Ketakutan-ketakutan akan pikiran-pikiran negatif itu terus bermunculan, hingga Evan berhenti tepat di depan rumah kontrakan aku dan benar, mobil mas Farhan ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya

Bab 38. Sidang Keluarga

“Minggir!” Kudorong Erika agar aku bisa masuk ke dalam rumah. Kulihat furniture di dalam rumah tidak ada yang berubah. Ruang tamu, masih memakai sofa yang aku beli. Bahkan dekorasinya pun tidak diganti. Ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan menjadi satu hingga membuat rumah minimalis ini terlihat lapang. Yang berbeda adalah foto keluarga yang ada di tengah-tengah dinding. Foto mas Farhan dengan Erika yang saling berpelukan. Ada rasa marah di dalam dada ini. Walau bukan memakai baju pengantin, tapi bukankah bisa dikatakan foto prewedding? Kulihat buket bunga yang ditaruh di meja kecil samping sofa ruang tamu yang masih tercium harumnya. Dan tidak lupa, dekorasi bunga di atas pintu kamar tidur utama, ditambah tirai kain berwarna kuning emas. Aku mengerti sekarang, itu adalah kamar pengantin.“Bangunkan mas Farhan sekarang juga!!” gertakku pada Erika. Erika yang salah tingkah pun masuk ke dalam kamarnya untuk membangunkan mas Farhan, sedangkan ibu mertua yang su
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya

Bab 39. Niatan Poligami

“Tidak usah menolongku,” ucapku sambil berdiri.“Aku tidak ingin menceraikanmu, Alea. Mas masih cinta. Mas hanya membantu Erika untuk menemani disaat-saat sulit ini,” ucapnya.“Oh, ini namanya cinta, mas? Cinta tapi menyakitiku? Cinta apa yang kamu berikan kepadaku?” tantangku.“Alea, bukankah agama kita mengijinkan untuk berpoligami? Mas janji, kalau mas akan berlaku adil kepada kalian,” ucap mas Farhan sebagai bentuk solusi dia menawarkan poligami. Enak sekali, setelah berselingkuh, tiba-tiba saja solusinya dengan berpoligami.“Jika prinsip mas seperti itu, aku tidak melarang–.”“Benar, Dek?” tanyanya lagi dengan menyematkan panggilan Dek kepadaku dan menggenggam tanganku dan tersenyum tidak percaya.“Tapi maaf, itu bukan prinsipku. Kita akan bertemu di pengadilan, mas!’ ujarku sambil melangkahkan kakiku keluar.“Dek!!” panggil mas Farhan.“Mas!” Aku mendengar suara Erika mencegah Farhan untuk keluar rumah.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-19
Baca selengkapnya

Bab 40. Keluar Dari Rumah

Evan keluar dari mobil sambil tersenyum karena ada mas Farhan di muka pintu.“Masuk, Van! Buka pintu bagasi dan antar mbak sekarang juga!”“Eh? I, iya mbak!” Evan yang tadinya mau berbasa basi ngobrol dengan mas Farhan, melihatku menangis dan memerintah, ada perasaan tidak enak terlihat di matanya. Segera saja dia diam dan membantuku menaruh koper.Mungkin terlihat aneh bagi mas Farhan yang tiba-tiba ada mobil yang lebih mahal dari miliknya menjemput aku. Aku sendiri duduk di depan, samping pengemudi. Sedangkan Evan yang membantu mengangkut barang-barang milikku ke bagasi.“Dek, ini mobil siapa?” tanya mas Farhan.“Emangnya kenapa mas?”Mata mas Farhan sekilas memandang ke dalam. “Ini taksi online kan? Kok bisa mobil semahal ini dijadiin taksi?”“Ini bukan taksi online mas. Ini mobil punya mbak Alea!” Celetuk Evan dari kursi kemudi.“Apa?”“Jalan, Van!” perintahku.Segera saja Evan melajukan mo
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status