Aku yakin, kalau suara Ratih meminta motor, itu artinya, dia hanya ingin tambahan uang dari mas Farhan. Walaupun aku tahu tingkah laku Ratih seperti apa diluar sana, tetap saja ibu mertua dan mas Farhan tidak akan mempercayaiku. “Baiklah, Ratih. Aku tidak akan ikut campur masalahmu, toh aku bukan bagian dari keluarga ini, hanya kakak ipar kampungan,” gumamku dalam hati. “Mulai sekarang, urus saja apa yang membuat hidupku bahagia!”Aku mencuci piring kotor, karena rasanya tidak enak dipandang mata. Setelah selesai, aku masuk kamar dan mulai melihat laporan yang dibuat oleh Evan. Laporannya dikirimkan melalui email, dan aku membacanya dari ponsel, sambil menunggu mas Farhan pulang.“Alea?” panggil ibu mertua di balik pintu kamarku.Aku segera membuka pintu sebelum ketukannya bertambah keras. “Ya, Bu?”“Kamu gak masak?” tanya ibu mertua.“Bukannya tadi siang aku sudah masak, Bu?”“Loh, siang ya siang. Lagian udah tinggal sisa-sisa.
Last Updated : 2025-01-09 Read more