Home / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku: Chapter 61 - Chapter 70

138 Chapters

Bab 61. Melamar Nina

“Kamu kira saya ini youtuber prank apa?! Apa kamu lihat ada kameramen di sini?” balas Bryan geram.Melihat Bryan yang sangat serius, pegawai toko tersebut akhirnya percaya dan mulai mengemasi semua produk yang Bryan minta. Setelahnya, berbagai rak dan etalase produk di toko itu pun tampak sepi, stok mereka mulai menipis.“Totalnya 20 juta, Mas,” kata kasir.Bryan pun mengeluarkan black card dari dompetnya dan menyerahkan ke kasir.‘Wah, gila sih. Lucky banget yang jadi pacarnya Pak Bryan. Belanja make up aja sampai 20 juta gini. Sedangkan aku cuman 500 ribu paling banyak, itu pun habisnya dalam waktu enam bulan, Hmm, nasib gak punya doi gini amat. Menyedihkan,’ batin Natalia, mengadu nasib.*Sore ini, Bi Lastri, Sarah beserta satpam rumah sedang bersantai sambil ngerumpi di teras rumah Bryan.Pip! Pip!Klakson mobil dibunyikan berulang kali, karen
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bab 62. Berubah Demi Nina

“Jika kamu benar-benar mencintainya, selalu berikan perhatian untuknya, meskipun hanya perhatian kecil. Selalu berkata lembut dan tidak menyakitkan. Selalu meluangkan waktumu untuknya, meskipun hanya sebatas memberi kabar. Pendam amarahmu, belajarlah mengalah. Hargai setiap perbedaan yang ada. Membantunya dengan suka rela untuk mengurangi pekerjaannya.”Itulah beberapa point yang Bryan baca dari buku yang baru saja ia beli. Bryan pun melanjutkan bacaannya pada point yang terakhir.“Jangan menyentuh wanitamu, kecuali ia mengizinkannya.”Bryan menarik napas kasar. “Huh. Ini poin terakhir susah banget. Mana bisa aku kalau gak nyentuh Nina seharian. Tapi tak apa lah, aku harus mencobanya dulu.”Bryan lalu menarik napas dalam-dalam dan memberi semangat untuk dirinya sendiri. “Semangat, Bryan! You can do it!”*Keesokan harinya, Bryan tau jika tugas Nina pagi ini yaitu membersihkan halaman rumah. Sebelum Nina mengerjakan
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 63. Gunjingan Orang Kantor

Tanpa berpikir panjang, Nina langsung menuju dapur dan membuat nasi goreng sesuai permintaan Bryan. Setelah beres, Nina pun bersiap-siap pergi ke kantor Bryan. Saat sudah tiba di halaman rumah, langkah Nina terhenti karena memikirkan sesuatu.“Apa aku mandi lagi ya?” gumam Nina yang tiba-tiba berubah pikiran. Ia melihat penampilannya sendiri yang sangat sederhana, saat ini ia hanya mengenakan rok plisket hitam polos dan juga hoodie big size tak bermotif untuk menutupi tubuh montoknya.Nina pun memutuskan untuk kembali masuk ke rumah dan mandi lagi. Ia lalu memilih pakaian yang lebih pantas dan lebih bagus dari yang ia gunakan sebelumnya. Entah mengapa, tiba-tiba Nina ingin tampil cantik dan menawan di depan Bryan. Padahal sebelumnya, ia tidak terlalu memedulikan penampilannya dan selalu berpakaian apa adanya di depan Bryan.Sudah 30 menit berlalu, tetapi Nina masih kebingungan untuk mengenakan setelan apa. ‘Aduh… pusing aku… bagus
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 64. Sedang Kasmaran

Bryan menggeleng kecil. “Kamu selalu terlihat cantik, Nina. Kamu bahkan lebih cantik dari langit malam yang bertaburan bintang-bintang,” jawab Bryan lembut. Pria itu bahkan tidak mengalihkan pandangannya sedetik pun dari wajah Nina.Nina hampir saja dibuat terbang ke langit kala mendengar pujian dari Bryan. Tetapi ia kurang percaya sebab hampir semua orang di luar sana memandangnya aneh.“T-tapi kata mereka, penampilan saya ini norak banget. Soalnya terlalu berwarna. Dandanan saya juga menor.”“Jangan terlalu memikirkan kata orang-orang di luar sana. Mereka hanya iri dengan kecantikanmu, Nina. Kamu itu sama seperti pelangi, warna-warni tapi enak dipandang. Jika ada yang mengatakan bahwa kamu norak, mungkin mereka juga tidak suka melihat pelangi.”Nina hanya terdiam setelah mendengar kata-kata itu. Nina kembali memberi suapan ke mulut Bryan. Tapi mendadak tangannya tremor parah. Bryan bisa melihat dengan jelas betapa gem
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 65. Bryan Tidak Peka

Kini mereka telah sampai di pinggir jalan, Bryan memberhentikan taksi untuk Nina.“Pak sopir, tolong antarkan gadis cantik ini ke alamat xxx ya. Pastikan dia sampai dengan selamat,” ucap Bryan kemudian membukakan pintu mobil untuk Nina.Nina lantas masuk ke dalam mobil itu. Bryan kembali berbicara kepada sopir taksi tersebut. “Pak sopir, jika gadis ini ingin singgah ke suatu tempat, turuti saja kemauannya ya. Sebagai imbalannya, ini aku akan membayar Bapak lebih,” tutur Bryan kemudian mengeluarkan uang senilai 500 ribu dari dompetnya.Sopir taksi itu mengambil uang Bryan dengan senyum sumringah. “Siap, bosku. Aman!”Bryan kembali berbicara melalui jendela mobil sebelum mobil itu melaju pergi. “Nina, jangan lupa memberiku kabar jika kamu sudah tiba di rumah ya.”Nina hanya mengangguk kecil.Taksi itu pun melaju ke jalan raya, dari kejauhan Nina bisa melihat Bryan masih berdiri di tempatnya.“Suaminya cakep banget, Neng. Udah cakep, der
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 66. Naif

Melihat ekspresi Nina yang menggemaskan membuat Bryan terkekeh.“Tuan Bryan kok ketawa sih?” tanya Nina dengan raut wajah merengut.“Kamu itu lucu kalau lagi manyun begini.”“Hmm.”“Kamu juga kepengen ya?” tanya Bryan.Nina menggeleng pelan. Masih jual mahal.“Kalau kamu mau, masih ada kok di mobil.”Nina langsung mengangkat wajahnya dan menatap Bryan penuh binar. “Benarkah?”“Benar dong. Aku emang sengaja beli dua porsi. Kan niatnya buat kita makan berdua.”Nina seketika bahagia mendengar jawaban dari Bryan.“Ayo ke mobil. Ambil makananmu.”“Makasih ya, Tuan. Saya masuk duluan ya,” ucap Nina bersorak bahagia. Gadis itu lalu masuk ke dalam rumah setelah mendapatkan apa yang ia mau. Ia pun menikmati makanannya sendirian di dalam kamar.*Pukul 01.00, larut malam…Nina belum
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 67. Cinta atau Nafsu?

Nina mendadak salah tingkah. Ia menoleh ke belakang dengan mata yang membelalak. “Eh? T-Tuan Bryan? Sejak kapan Tuan ada di sini?”“Sejak lima menit yang lalu. Sedari tadi aku memperhatikanmu membongkar isi lemariku. Memangnya kamu sedang mencari apa di lemariku, Nina?”Nina menggeleng cepat. “T-tidak. S-saya tidak nyari apa-apa kok, Tuan.”“Oh begitu. Baiklah. Tapi kamu beresin lagi ya isi lemariku,” jawab Bryan dengan santainya.Nina mengangguk pelan. Ia lalu memperhatikan susunan pakaian Bryan yang telah acak-acakan saat ini. Semuanya karena ulahnya. Dengan kesadaran diri, Nina pun melipat ulang semua pakaian yang ia bongkar tadi dan menyusunnya lagi dengan rapi. Sedangkan Bryan memilih untuk mandi sekarang.Tidak lama kemudian, Bryan telah keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk pendek yang melilit di tubuhnya. Buliran air masih berjatuhan dari tubuhnya. Handuk itu hanya menutupi bagian b
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 68. Kamu Fantasi Liarku

Akhirnya Nina telah tiba di kantor Bryan. Tanpa basa-basi, Nina segera menuju ruang kerja Bryan. Kali ini Nina tidak lagi mengenakan pakaian yang terlalu berwarna. Dia juga hanya mengenakan riasan tipis di wajahnya sehingga dirinya tidak lagi mendapatkan tatapan aneh dari orang-orang yang berlalu-lalang di sana.Tok Tok Tok“Masuk!” sahut Bryan dari dalam ruangan.Nina langsung membuka pintu. Ia melihat Bryan sangat fokus menatap tabletnya.“Tuan Bryan, ini saya bawakan makanannya,” ujar Nina yang kemudian langsung duduk di sofa. Namun lelaki itu masih diam dan terlihat sibuk membuat sebuah diagram kerja lewat tabletnya.Nina duduk menunggu Bryan hingga berbicara. Hingga sepuluh menit kemudian barulah Bryan mematikan tabletnya dan meregangkan otot-ototnya yang kaku.Sambil membawa tabletnya, Bryan berdiri dan berjalan menuju Nina. “Maaf ya. Aku tidak bermaksud cuek, tapi ada kerjaan yang belum beres. Mana aku pu
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 69. Melissa Kepanasan

Bryan yang tadinya fokus membaca lembaran demi lembaran isi proposal itu, seketika sadar ketika Nina sudah tak lagi duduk tepat di sampingnya. Atensi Bryan buyar. Ia melihat wajah Nina yang semakin murung. Kepala gadis itu pun kini tertunduk.“Melissa, kamu pindah sana! Duduk di sofa depan saja!” titah Bryan. Suaranya semakin meninggi. Bryan tidak mau lagi menerima penolakan. Perintahnya itu harus segera dituruti.“Kamu pindah sekarang juga, atau mau saya pecat?” ancam Bryan serius. Menatap tajam pada sang sekretaris.Melissa mendengus kesal. Suka tidak suka, Melissa pun menurut. Ia mengalah dan pindah ke sofa yang ada di hadapannya itu. Kini giliran Melissa yang menatap tajam ke arah Nina. Tak kalah tajamnya dari tatapan mata Bryan barusan. ‘Dasar gadis kampung! Bisa-bisanya Bryan membentakku hanya karena gadis sepertimu! Huh! Ini gak bisa dibiarin begitu saja! Awas saja kau gadis kampung! Akan aku buat Bryan tergila-gila denganku.
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 70. Cinta itu Buta

“Ya sudah keluar saja!” ketus Bryan.Akhirnya Melissa memutuskan untuk keluar dari ruangan itu karena tidak tahan melihat kemesraan Bryan dan Nina. Melissa keluar dari ruangan Bryan penuh amarah, menutup pintu dengan kuat.Bryan pun kembali duduk seperti biasa dan menghela napas lega. “Akhirnya jerah juga si cewek ganjen itu.”“Perempuan itu tadi namanya Melissa ya, Tuan?” tanya Nina.“Kok kamu tau?”“Waktu itu saya gak sengaja dengar dari staff di sini, bahwa Tuan Bryan pacaran sama orang yang namanya Melissa. Jadinya saya penasaran dengan sosok Melissa, pasti dia cantik dan berprestasi. Ternyata memang benar, terjawab sudah rasa penasaran saya. Melissa selevel sama Tuan. Dia lebih pantas untuk Tuan Bryan.”Bryan menatap lekat manik mata Nina. Tidak paham dengan arah pembicaraan Nina.“Maksud kamu ngomong ini ke aku tujuannya apa, Nina?”Nina menundukkan w
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status