"Leo, Leo, cepat sadar!""Leo, jangan menakuti Ibu.""Leo, kalau kamu tidak mau buka mata, bernapaslah saja. Selama kamu baik-baik saja, Nenek bersedia mengurangi nyawa Nenek sebanyak sepuluh tahun."Di dalam kamar, tangisan Maya dan Kiara makin keras, makin menyayat hati.Arjuna berjinjit. Melalui jendela yang setengah terbuka, dia melihat tabib itu sedang memegang jarum perak. Sang tabib dengan panik memberikan suntikan pada Leo.Astaga!Arjuna mengerutkan kening dengan cemas.Leo tenggelam, bukan menderita penyakit lain. Bagaimana bisa tabib menolongnya dengan melakukan akupunktur?"Kepala Desa, tak bisa ditunggu lebih lama lagi. Cepat izinkan aku masuk. Tabib itu tidak bisa menyelamatkan Leo."Tanpa memedulikan hal lain, Arjuna mendorong kepala desa ke samping, kemudian dia bergegas masuk."Jangan biarkan dia masuk!" Herman segera berteriak, "Roh Leo pasti belum meninggalkan tubuhnya. Selama Arjuna tidak dapat mengambil roh Leo, roh jahat akan marah pada Arjuna, maka Leo masih bisa
Read more