Home / Historical / Sang Menantu Perkasa / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Sang Menantu Perkasa: Chapter 201 - Chapter 210

212 Chapters

Bab 201

"Tapi aku tidak bisa mengalahkan mereka sendirian. Aku tidak sekuat Kak Disa."Dinda tampak lesu."Aku tidak memintamu untuk melawan mereka secara langsung, kamu bisa ...."Arjuna membuat gerakan lingkaran di atas kepalanya. "Pikirkan cara lain."Dinda sedikit tertegun, tiba-tiba senyum muncul di wajahnya."Aku sudah kepikiran caranya." Lalu Dinda mengangkat gaunnya sambil berlari."Jangan keterlaluan ya." Arjuna memperingatkan sosok kecil yang berlari cepat itu."Aku tahu."Tidak lama kemudian, Arjuna mendengar jeritan-jeritan.Tidak lama kemudian lagi, Dinda berlari kembali dengan mengangkat gaunnya sambil tersenyum."Cara apa yang kamu gunakan untuk membuat mereka menjerit kesakitan?" tanya Arjuna pada Dinda dengan penasaran.Wajah kecil Dinda penuh dengan kegembiraan. "Aku bersembunyi di tempat yang tidak bisa mereka lihat, kemudian melempari mereka dengan batu.""Apakah mereka terluka?""Tenang saja, Tuan."Dinda memiringkan kepalanya, kemudian berkata dengan sedikit bangga. "Dind
Read more

Bab 202

"Hm! Marvin menulis dengan baik." Meskipun Cakra mengangguk, dia kurang puas.Berdasarkan level Marvin, dia seharusnya bisa menulis lebih baik.Para pelajar juga menyadari ketidakpuasan Cakra. Meskipun mereka tidak menunjukkannya, mereka diam-diam merasa senang.Marvin yang telah lulus ujian dan menjadi siswa unggul saja hanya selevel itu. Kalau begitu, mereka tidak punya tekanan."Selanjutnya.""Aku!"Damar dari Desa Naga adalah orang kedua yang berjalan mendekati sang guru."Bait pertama: Bahagia tinggal di tanah yang penuh harta selama seribu tahun. Bait kedua: Semoga keluarga diberkati dan semuanya akan sejahtera. Bait horizontal: Sambut Festival Musim Semi dengan sukacita.""Bagus, bagus!"Cakra mengangguk dengan puas. "Damar mengalami kemajuan besar tahun ini. Syairnya lebih baik daripada tahun lalu.""Terima kasih, Pak Guru!"Damar dipenuhi rasa gembira saat dia berjalan kembali ke tempat duduknya.Tahun ini dia menulis lebih baik dari Marvin.Dia seharusnya memiliki peluang bag
Read more

Bab 203

"Tulisannya ... haha! Aku awalnya tak ingin tertawa, tapi aku benar-benar tak bisa menahannya.""Aku juga tidak bisa menahannya. Dia sudah berlatih selama sepuluh hari, tapi tulisannya masih hampir sama dengan keponakanku yang berusia lima tahun.""Jangan tertawa dulu, mari kita lihat apa yang dia tulis."Kali ini, Arjuna diperlakukan sama seperti Shaka. Dia tidak perlu membaca syairnya sendiri, murid-murid yang membacakannya."Bait pertama: Kenang masa lalu, penyewa rumah, pria lajang, penuh penderitaan. Bait kedua: Melihat masa kini, rumah besar, istri cantik, penuh kebahagiaan. Bait horizontal: Transmigrasi zaman ini tak sia-sia!""Apa-apaan ini?""Bait kedua masih bisa dimengerti, tapi apa yang ditulis pada bait horizontal? Transmigrasi zaman? Sungguh tidak sambung dan tidak jelas. Bait pertama lebih aneh lagi. Penyewa rumah, pria lajang. Apa-apaan?""Sepertinya dia mengatai dirinya belum kawin?"Semua orang memandang Arjuna.Arjuna mengusap kepalanya lalu tersenyum polos. "Dua bul
Read more

Bab 204

Jangan-jangan calon orang mulia dari Keluarga Kusumo yang dimaksud oleh begawan Kuil Yamuna ... adalah Arjuna?!Jika memang demikian ....Cakra mengangguk tanpa suara.Apa yang dikatakan begawan Kuil Yamuna kemungkinan benar.Cakra telah menjadi guru selama bertahun-tahun dan telah bertemu banyak orang.Meskipun Shaka sangat cerdas dan berprestasi secara akademis, Cakra tidak setuju bahwa dia adalah orang mulia.Bagaimanapun, Shaka kekurangan kualitas tertentu....Tidak ada acara hiburan di desa pegunungan kecil, jadi gosip menjadi satu-satunya hiburan di desa.Syair Arjuna dengan cepat menyebar dari sekolah. Dalam waktu satu jam, semua orang di desa sudah mengetahuinya.Selain keluarga kepala desa, Magano dan orang-orang yang menangkap ikan untuk Arjuna, sisanya menertawakan Arjuna.Disa dan Dinda, yang menunggu Arjuna di luar sekolah, tentu saja menjadi bahan ejekan juga.Mereka menjadi sasaran olok-olokan dan tertawaan para istri pelajar."Tuan!"Begitu Arjuna keluar dari sekolah,
Read more

Bab 205

"Kalau begitu Kak Daisha, kamu benar-benar tidak marah karena Tuan menulis sembarangan?""Kenapa harus marah? Tuan menulis ini pasti ada maksudnya sendiri.""Kamu benar-benar tidak marah? Pak Guru meminta syair itu ditempel di depan rumah kita.""Kalau Tuan tidak mau menempelnya, aku baru marah." Suara maupun tubuh Daisha tampak rileks.Bisa dilihat bahwa syair yang ditulis Arjuna membuatnya sangat senang.Meskipun Daisha tidak mengerti apa yang dimaksud dengan "penyewa rumah" dan "pria lajang". Dia mengerti bagian "istri cantik" dan "penuh kegembiraan".Arjuna mengungkapkan bahwa dia sangat bahagia memiliki mereka. Itu adalah pernyataan cinta Arjuna kepada mereka.Arjuna bersikeras menempelkan syair ini di depan rumah untuk menunjukkan cintanya untuk mereka kepada semua orang.Tuan mereka mengungkapkan cintanya untuk mereka secara terbuka.Kenapa Daisha harus marah? Dia senang sekali.Arjuna, yang duduk di dalam kamar, mendengar percakapan antara Daisha dan Dinda. Hatinya akhirnya ten
Read more

Bab 206

Sekolah Pelita menerbitkan kisi-kisi setiap tahun. Soal dalam kisi-kisi sering kali memprediksi soal ujian tahun berikutnya. Meskipun tidak persis, jenis soalnya sangat mirip.Dapat dikatakan bahwa siswa yang mendapatkan kisi-kisi dari Sekolah Pelita seperti mendapat bantuan tambahan.Para pelajar dari sepenjuru Kerajaan Bratajaya berlomba-lomba mendapatkan kisi-kisi dari Sekolah Pelita. Akan tetapi, sekolah tersebut biasanya hanya memberikannya kepada pelajar di sekolah sendiri.Sekolah itu hanya menerima dua puluh siswa setiap tahun. Selain itu, mereka hanya menerima orang yang berjodoh.Sekalipun orang itu berkuasa, jika kepala sekolahnya merasa bahwa dia tidak berjodoh, maka dia akan ditolak."Benar, tapi kakakmu bilang itu bukan yang asli, hanya salinan.""Salinan juga tidak apa-apa. Ayah, cepat minta Kakak untuk mengantarnya kemari. Tidak!" Shaka segera menggelengkan kepala."Ayah, besok suruh seseorang untuk menyampaikannya kepada Kakak. Katakan bahwa aku menginginkannya besok.
Read more

Bab 207

Setiap Festival Musim Semi, sebagian keluarga gembira, sementara sebagian lainnya murung.Karena tidak semua orang akan memperoleh hasil yang baik setelah bekerja keras selama setahun.Begitulah adanya. Saat orang masih kecil, mereka sangat menantikan Festival Musim Semi. Namun makin dewasa, mereka makin tak menyukai festival ini.Karena Festival Musim Semi itu memusingkan.Di awal musim, mereka menetapkan resolusi untuk menabung sejumlah uang, serta menyelesaikan hal-hal penting dalam tahap kehidupan tertentu.Hanya saja mayoritas orang melebih-lebihkan kemampuan mereka dan meremehkan kejamnya waktu.Waktu tidak akan berhenti untukmu hanya karena kamu miskin.Tidak peduli seberapa pagi kamu bangun dan seberapa larut kamu tidur, seberapa keras kamu bekerja setiap hari, hidupmu tetap tidak membaik dan kamu masih terus berjuang.Setelah setahun bekerja keras, kamu menoleh ke belakang, lalu menemukan bahwa kamu masih belum punya apa-apa.Namun, pemandangan di Desa Embun tahun ini sangat b
Read more

Bab 208

Hari kedua sekolah diliburkan.Setelah berlatih kaligrafi selama setengah hari, Arjuna merasa punggung dan pinggangnya sedikit pegal. Dia meletakkan kuas di tangannya, kemudian berjalan ke halaman untuk meregangkan otot-ototnya.Tidak lama setelah tiba di halaman, Arjuna mendengar suara berisik dari sebelah.Pasti ada orang yang mengirim sesuatu untuk keluarga Shaka lagi.Berita bahwa syair Shaka sangat dipuji oleh Cakra, bersama dengan berita syair Arjuna, menyebar ke beberapa desa terdekat.Sementara semua orang mengolok-olok Arjuna, mereka juga memuji Shaka dan makin yakin bahwa Shaka akan diterima di sekolah menengah atas kelas.Orang-orang datang memberikan hadiah kepada Shaka sangat banyak seperti sebelumnya."Tante pulang! Tante pulang!"Suara putra sulung Shaka, Zafa, terdengar dan berhasil menghentikan Arjuna untuk masuk ke rumah.Tante?Tante Zafa berarti tante Arjuna juga.Bayangan seorang wanita bertubuh tinggi, berpakaian rapi dan anggun, serta bertatapan ramah muncul di b
Read more

Bab 209

Ketika Arjuna sadar kembali, dia mendapati wajahnya basah.Dia menangis.Arjuna yang dulu mulai merusak dirinya sendiri setelah Bulan menikah.Sebelum jatuh ke jurang, Arjuna yang dulu selalu menghindari Bulan setiap kali Bulan pulang ke rumah orang tuanya.Dia tahu bahwa perilakunya tidak baik dan takut Bulan akan kecewa padanya.Karena Arjuna selalu menghindari Bulan sebelumnya.Ketika Bulan pulang kali ini, Oki hanya memanggil Keluarga Arkana, tidak memanggil Arjuna untuk kumpul bersama.Anak perempuan yang sudah menikah tidak boleh bermalam di rumah orang tuanya.Setelah makan di rumah Shaka, Bulan akan kembali ke rumah suaminya.Kali ini, Bulan bertindak sedikit tidak biasa. Dia membawa sebuah kantong besar menuju rumah Arjuna tanpa menghiraukan larangan Oki dan Shaka.Bulan berdiri di depan rumah Arjuna, melihat rumah yang baru saja direnovasi. Dia begitu gembira hingga menangis sambil bergumam sendiri."Benar, mereka tidak membohongiku. Arjuna benar-benar sudah menjadi baik. Dia
Read more

Bab 210

"Tuan, kamu mau pergi ke mana?"Daisha mengejar Arjuna."Tuan." Disa yang sedang memotong kayu di halaman, menghentikan Arjuna."Oh ya!"Arjuna menggunakan kesempatan itu untuk menarik Disa. "Disa, ikut aku.""Ke mana?""Gunung belakang.""Untuk apa ke sana?""Aku juga tidak tahu, kamu ikut saja." Arjuna berharap firasatnya salah.Setelah beberapa saat kemudian, Arjuna dan Disa tiba di persimpangan jalan."Sekarang kita mau ke arah mana, Tuan?"Arjuna mengangkat pandangannya, melihat ke depan.Ada dua arah jalan, keduanya mengarah ke gunung belakang desa. Satu di sebelah timur, satu lagi di sebelah barat."Di arah mana aku terjatuh ke jurang? Cepat bawa aku ke sana.""Kenapa kita pergi ke sana, Tuan?""Jangan tanya, cepat bawa aku ke sana!"Bahkan Arjuna sendiri tidak tahu mengapa dia ingin pergi ke sana.Hanya firasat."Tuan, apakah kamu baik-baik saja?" Disa tiba-tiba berhenti melangkah. Dia menatap Arjuna dengan bingung.Kenapa Arjuna mau pergi ke tempat itu?Apakah dia ingin jatuh
Read more
PREV
1
...
171819202122
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status