Главная / Historical / Sang Menantu Perkasa / Глава 171 - Глава 180

Все главы Sang Menantu Perkasa: Глава 171 - Глава 180

428

Bab 171

"Apakah kamu ingin membeli busur dan anak panah baru?"Disa tiba-tiba berbalik, dia menatap Arjuna sekian lama sebelum dia menjawab, "Aku ... tidak mau."Dulu, Arjuna sering berkata untuk apa dia seorang gadis menggunakan busur dan anak panah.Dia tidak mengizinkan Disa menyentuh anak panahnya selama beberapa waktu. Disa khawatir kalau-kalau Arjuna hanya mengujinya."Benaran tidak mau? Kalau begitu lupakan sa ....""Benarkah?" Disa hampir menerkam Arjuna.Arjuna menundukkan kepalanya sedikit, melihat wajah cantik Disa. Matanya penuh dengan harapan, pipinya memerah. Dia memancarkan aura muda dan bersemangat.Arjuna tidak dapat menahan diri untuk tidak mencolek ujung hidung Disa. "Benar."Dia bukan orang kuno, pemikirannya tidak begitu dangkal. Gagasan bahwa wanita tidak boleh menjadi sastrawan atau ahli bela diri hanyalah omong kosong.Sebelumnya Arjuna tidak mengizinkan Disa menggunakannya karena dia takut Disa yang memiliki kepribadian impulsif akan menimbulkan masalah.Sekarang, Arju
Читайте больше

Bab 172

"Kalau begitu, aku mau satu jepitan bunga mutiara saja."Senyum manis muncul di wajah Daisha yang lembut dan tenang.Kata "bunga mutiara" mengungkapkan kecintaannya terhadap kecantikan."Bagaimana boleh hanya satu jepitan bunga mutiara? Aku bilang lima macam, maka harus lima macam.""Tuan benar." Dinda memiringkan wajahnya, dia menatap Daisha dengan matanya yang seperti mutiara hitam. "Kak Daisha, kamu begitu cantik, sekadar jepitan saja tidak cukup. Harus ditambah sanggul, gelang tangan dan gantungan di pinggang.""Tidak, tidak. Benda-benda itu hanya dikenakan oleh wanita dari keluarga kaya, terlalu mencolok kalau aku memakainya.""Kalau tidak cocok, kita jangan beli dulu. Besok kalian bisa membeli yang cocok. Setelah kita menjadi orang kaya, kalian baru membeli barang-barang yang disebut Dinda tadi."Kalimat terakhir Arjuna ditujukan kepada para istrinya dan diri sendiri."Kita belikan kalung dengan pola sederhana untuk Dinda," kata Daisha.Kalung yang Daisha maksud seperti kalung pe
Читайте больше

Bab 173

"Ugh ...."Rengekan malas nan lembut terdengar dari dalam pelukan Arjuna. Sesuatu yang lembut dan hangat bergerak dalam pelukannya.Arjuna bergerak, lalu suara tersebut kembali terdengar. Sesuatu itu juga meringkuk di dalam pelukannya, menjadikan lengannya sebagai bantal.Setelah itu, tercium wangi yang menyegarkan dan manis.Ini ...."Dingin," gumam suara lembut tersebut.Suara Daisha.Hm?Kenapa Daisha tidur di dalam pelukannya?Arjuna secara naluriah bergeser mundur, mencoba mencari tahu apa yang terjadi.Alhasil, begitu dia bergeser ....Sebuah kaki kecil menimpa perutnya dari sisi lain.Arjuna menoleh, kemudian sebuah kepala muncul di depan pandangannya.Bagaimana mungkin seorang anak berusia sepuluh tahun tidur dengan diam? Setelah satu kakinya menimpa perut Arjuna, kaki Dinda yang lain pun menyusul.Posisi tidur Dinda berputar sembilan puluh derajat, menguasai setengah tempat tidur."Dinda, jangan bergerak sembarangan!"Disa yang berada di paling tepi menepuk Dinda, kemudian dia
Читайте больше

Bab 174

Bila menyangkut urusan pria dan wanita, Alsava bersaudari sangatlah penakut dan pemalu.Lupakan, Arjuna tidak akan menggoda mereka lagi.Arjuna turun dari tungku terlebih dahulu, lalu berbalik dan mendapati beberapa perempuan itu masih mempertahankan posisi yang sama."Langit sudah terang. Apakah kalian tidak mau pergi ke kota kabupaten untuk membeli perabotan dan perhiasan baru? Kenapa kalian masih duduk? Cepat bantu aku mengikat rambut."Pada zaman dahulu, semua pria berambut panjang. Setelah sekian lama menjadi manusia zaman kuno pun, Arjuna masih tidak mengerti mengapa.Sebenarnya, bukan hanya Arjuna yang tidak bisa mengikat rambutnya. Mayoritas pria di Kerajaan Bratajaya tidak bisa mengikat rambutnya.Sebelum menikah, pria-pria di Kerajaan Bratajaya diikat rambut oleh ibu mereka. Sebelum menikah, istri merekalah yang melakukannya.Jika Arjuna bangun pagi, dia mengikat asal rambutnya dengan tali. Setelah Alsava bersaudari bangun, dia baru meminta mereka mengikat rambutnya dengan ra
Читайте больше

Bab 175

Dik Daisha, kenapa hari ini kamu lebih lambat dari kemarin? Apakah kamu makin lancang karena Tuan tidak marah? Kalau begini terus, biar Dinda saja yang mengikat rambut Tuan."Suara Disa menyadarkan Arjuna dan Daisha dari lamunan mereka....Karena dia harus pergi berbelanja, Arjuna memberi Arkana satu hari libur. Dia sendiri yang mengantarkan ikan hari ini.Selain mengantar ikan, ada hal lain yang perlu dia bicarakan dengan Tamael.Jika jalannya tertutup salju tebal, Arjuna mungkin tidak dapat memasok ikan. Jadi, dia meminta Tamael untuk menulis jaminan bahwa setelah jalan dibuka, ikan harus tetap dipasok olehnya.Tamael mengiakan dengan cepat.Dia mengatakan jika salju tebal menghalangi jalan hingga Arjuna tidak dapat memasok ikan, dia akan berhenti jualan ikan untuk sementara. Setelah Arjuna dapat memasok ikan secara normal, dia baru lanjut jualan.Dalam bisnis, Tamael menyetujuinya begitu cepat tidak sepenuhnya karena kesetiaan.Mengenai pabrik ikan, Tahun Baru akan segera tiba, sem
Читайте больше

Bab 176

Salju tebal telah menutup jalan, jadi mustahil untuk membeli bahan makanan yang segar.Ikan dan daging bakar juga merupakan hidangan."Arjuna.""Kak Arjuna."Dalam perjalanan ke rumah Arkana, orang-orang terus menyapa Arjuna.Dulu Arjuna hanya butuh waktu lima atau enam menit untuk sampai di rumah Arkana. Akan tetapi, sekarang dia butuh waktu setidaknya sepuluh menit karena dia harus menanggapi orang yang menyapanya.Selain orang yang tidak menyukai Arjuna, mayoritas penduduk desa sekarang sangat sopan terhadap Arjuna.Orang yang tidak menyukai Arjuna disebabkan oleh rasa iri.Orang yang dulu mereka tertawakan kini lebih baik dari mereka, bukan hanya sedikit lebih baik. Sekalipun mereka "berjinjit", mereka tidak dapat mencapai level Arjuna.Sekarang, Arjuna telah jauh melampaui orang kaya seperti Shaka, dia hampir setara dengan kepala desa.Ketika Arjuna tiba, Arkana baru saja kembali dari desa tetangga. Dia pergi ke peramal untuk mencari hari yang bagus."Arjuna."Ketika Arjuna menguc
Читайте больше

Bab 177

Antara pukul 5 sampai 7, depan rumah Arjuna sudah mulai ramai.Magano, Ravin dan lainnya membawa seekor sapi yang telah dipotong ke depa rumah Arjuna, menunggu waktunya masuk rumah.Arjuna membeli sapi itu sebelum jalan ditutup.Sapi itu dititipkan di rumah Arkana selama beberapa hari ini."Waktunya sudah tiba!" seru Dipta, paman ketiga Arkana dan Shaka, yang berdiri di dekat pintu.Suara Magano menyusul setelah seruan Dipta. Dia berteriak ke arah pintu yang tertutup di depannya. "Masuk rumah!""Tuan!" Dinda melompat-lompat di samping Arjuna. "Cepat nyalakan petasan, cepat nyalakan petasan!""Oke."Tertular oleh kegembiraan sekitar, Arjuna juga sangat senang. Dia memegang sebatang dupa, lalu mengulurkan tangannya ke deretan panjang petasan yang tergantung di pintu."Sudah menetapi rumah! Sudah menetapi rumah!"Di tengah sorak-sorai dan suara petasan, Magano dan teman-temannya membawa sapi itu ke rumah Arjuna.Perayaan pindah rumah pun dimulai dari momen ini.Sekelompok istri dari Kelua
Читайте больше

Bab 178

Meskipun Shaka belum menjadi siswa unggul, dia mulai sekolah dasar pada usia enam belas tahun dan sempat berhenti selama satu tahun tahun lalu. Artinya, dia baru berada di sekolah selama dua tahun. Normal jika dia belum lulus ujian.Selain itu, Cakra memberi tahu Oki bahwa puisi dan prosa Shaka telah mengalami kemajuan pesat dalam kurun waktu terakhir. Dengan standar Shaka saat ini, tidak jadi masalah baginya untuk lulus ujian menjadi siswa unggul.Kepala desa adalah orang tua berpengalaman, bagaimana mungkin dia tidak tahu maksud Oki? Namun, kecerdasan emosi kepala desa lebih tinggi dari Oki.Hari ini adalah acara Arjuna, jadi kepala desa akan menghormati Oki."Kak Oki, kamulah orang yang paling beruntung. Untuk bidang sastra ada Shaka, untuk bidang bisnis ada Arjuna.""Aish, itu bukan apa-apa, masih tak bisa dibandingkan dengan Anda."Oki berbicara dengan rendah hati tetapi dalam hati merasa bangga. Pandangannya tertuju pada meja di sebelah kanan.Orang yang duduk di meja itu adalah
Читайте больше

Bab 179

"Kiara, apa yang kamu lakukan?"Marvin bergegas keluar, kemudian dia berteriak pada Kiara. "Apakah kamu tidak melihat sedang ada acara di sini? Kenapa kamu berteriak-teriak?"Arjuna mengadakan pesta perayaan rumah baru, istri Marvin malah tiba-tiba berlari masuk sambil berteriak dan menangis. Sungguh tidak sopan.Sama sekali tidak menjaga citra.Ketika Kiara bergegas masuk, jepit rambutnya sudah terlepas, rambutnya acak-acakan seperti wanita gila."Tuan, Leo ... Leo kita ... dia ...."Wajah Kiara pucat, ekspresinya ketakutan dan panik, ucapannya tidak jelas. Dia tidak dapat melanjutkan kalimatnya."Dia kenapa? Leo kenapa? Katakanlah!" marah Marvin dengan alis bertaut.Ada begitu banyak orang yang menonton. Keluarganya benar-benar tidak sopan hari ini. Bagaimana penduduk desa akan memandangnya kelak?"Marvin, kenapa kamu meneriakinya?"Melihat Kiara dalam kondisi seperti ini, kepala desa pun berdiri untuk memarahi Marvin. Karena sudah berpengalaman, dia merasa bahwa sesuatu pasti telah
Читайте больше

Bab 180

"Tabib, tolong cepat periksa cucuku."Istri kepala desa, Maya, langsung menggendong cucunya ke hadapan tabib.Kiara, yang berada di samping Maya, menangkupkan kedua tangannya sambil terus memohon. "Tabib, tolong selamatkan anakku. Tolong, tolong.""Jangan cemas dulu, biar aku lihat anaknya."Tabib mengambil anak itu dari pelukan Maya seraya berkata pada Marvin. "Cepat ambilkan beberapa tungku."Pada cuaca dingin, manusia rentan mengalami hipotermia setelah jatuh ke air. Jadi, menjaga kehangatan adalah langkah pertama.Tabib menggendong Leo ke kamar tidur. Setelah Marvin membawakan tungku, dokter memintanya untuk menutup pintu.Kepala desa tidak ikut masuk. Dia menunggu di ruang tamu. Meskipun dia duduk dengan sangat tegak, orang-orang dengan penglihatan yang baik dapat melihat butiran keringat halus di dahi kepala desa.Orang-orang yang berkumpul di luar rumah kepala desa berbincang-bincang."Aish!" Herman menggelengkan kepalanya. "Kurasa Leo sulit diselamatkan.""Herman, lebih baik ka
Читайте больше
Предыдущий
1
...
1617181920
...
43
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status