Melihat beras, mi, minyak dan bahan makanan dibawa ke dalam rumah satu per satu, Jairo dan Dipta yang tadi mengejek Arjuna sebagai pecundang, serta mengancam akan mengusirnya dari Desa Sava pun tercengang.Terutama Wulan yang paling sinis.Dia menatap kayu bakar, beras, mi, serta kain-kain dengan lekat.Ketika tatapannya akhirnya tertuju pada daging, air liur tanpa sadar mengalir dari sudut mulutnya.Sungguh tak disangka cucu-cucu merugi yang dibesarkan oleh kedua tua bangka itu benar-benar mendapat seorang suami kaya."Hei, bung, kamu pasti lelah datang jauh-jauh ke sini. Ayo, biar aku bantu mengambilnya."Sebagai orang yang rakus dan tak tahu malu, Wulan berlari ke depan Ravin, ingin mengambil daging dari tangannya."Tidak perlu."Meskipun Ravin tidak tahu siapa Wulan bagi Alsava bersaudari, dia dapat menebak bahwa mereka adalah saudara. Entah apa saja yang terjadi di rumah ini tadi.Namun sebelum dia tiba, suasana di rumah ini pasti sudah buruk. Para kerabat Alsava bersaudari pasti
Read more