Home / Historical / Sang Menantu Perkasa / Chapter 371 - Chapter 380

All Chapters of Sang Menantu Perkasa: Chapter 371 - Chapter 380

398 Chapters

Bab 371

Karena itu adalah wilayah tak bertuan, pada dasarnya tidak ada yang mengurus. Gubernur Kota Perai mengeluarkan beberapa perintah untuk menekan para bandit. Akan tetapi, beberapa kabupaten terus saling mendorong perintah itu.Satu-satunya orang yang pernah benar-benar mengirim orang untuk menekan para bandit adalah Eshan. Justru karena alasan inilah Naga Bermata Satu senang datang ke Kabupaten Damai untuk merampok.Setelah Eshan gagal, gubernur sendiri mengirim pasukan untuk menekan para bandit. Namun, Gunung Magmora terjal, mudah dipertahankan tetapi sulit diserang. Selain itu, sebagian besar bandit adalah tentara yang melarikan diri. Orang-orang ini sangat ahli dalam seni bela diri dan sangat kejam. Tim penindas bandit gagal setelah tiga atau empat kali mencoba."Oh." Arjuna menyentuh kepalanya sambil menunjukkan senyum konyolnya yang khas. "Aku tidak ingat banyak hal setelah jatuh ke jurang. Abaikan aku, lanjut cerita.""Kemudian ...." lanjut Tamael.Kemudian, Tamael baru mengetahui
Read more

Bab 372

Orang-orang di sana tidak lagi mengenal konsep pelajar, petani, pengrajin dan pedagang. Semua orang setara. Apa pun yang kamu lakukan, selama kamu menghasilkan uang dengan kemampuanmu sendiri, orang lain akan menghormatimu.Kalau orang lain mendengarnya, pasti mereka akan menertawakan Arjuna bermimpi karena mabuk.Namun, Tamael berbeda.Dia percaya pada Arjuna, karena dia telah mengenal Arjuna sebelum bekerja sama dengan Arjuna.Seorang bajingan bodoh dan malas jatuh ke jurang, kemudian setelah siuman menjadi orang yang berbeda. Arjuna tidak hanya sangat pintar, tetapi juga mengetahui banyak hal yang tidak mereka ketahui.Tamael tidak percaya adanya hantu atau dewa, dia juga tidak percaya adanya dewa gunung.Satu-satunya hal yang dapat menjelaskan perubahan Arjuna adalah, dia bukan lagi Arjuna yang dulu.Kemudian, Arjuna memberi tahu Tamael bahwa dia akan mengikuti ujian kekaisaran.Tamael sepenuhnya mendukung Arjuna. Dia tidak hanya sering mengirim buku dan peralatan menulis kepada Ar
Read more

Bab 373

Dalam dua kompetisi pertama, orang lain merasa bahwa Arjuna beruntung, tetapi Hendra tidak berpikir demikian.Arjuna tidak hanya bisa membuat makanan unik seperti cake, tetapi dia juga seorang genius bisnis.Orang seperti itu cepat atau lambat akan menjadi saingannya, jadi Hendra harus menyingkirkannya sebelum Arjuna menjadi kuat."Kamu harus berhati-hati, orang itu banyak akal." Sugi sedikit khawatir."Tenang saja, Yang Mulia." Hendra penuh percaya diri. "Kalau aku tidak berhasil membunuhnya, aku punya cara lain. Dia tidak akan selamat pada hari kompetisi.""Oh?" Mendengar perkataan Hendra, mata Sugi berbinar. "Kamu punya ide lain? Coba katakan.""Yang Mulia ...." Hendra mendekati Sugi, kemudian berbisik di telinganya."Kamu ingin menggunakan mereka?" Raut wajah Sugi sedikit serius."Yang Mulia, orang-orang kita tidak mudah bertindak, hanya bisa mereka. Dengan adanya mereka, bahkan para dewa pun tidak dapat menyelamatkan Arjuna.""Tapi apakah kamu tahu konsekuensi dari menggunakan mer
Read more

Bab 374

"Jangan pikir aku tidak akan memukulmu hanya karena kamu kakakku!" Dinda menyerbu sambil mengangkat tangan kecilnya."Kalau begitu sini, bocah kecil."Disa dan Dinda bertarung di depan, sementara Daisha yang ada di belakang mereka menegur mereka. "Kak Disa, Dinda, kalian sudah menikah sekarang. Kenapa kalian masih bertingkah seperti anak kecil? Hentikan sekarang juga!""Daisha." Arjuna menggandeng tangan Daisha. "Jarang-jarang mereka sesenang ini. Biarkan saja mereka.""Tuan, kamu terlalu memanjakan mereka.""Hm?" Arjuna melingkarkan tangannya ke pinggang Daisha. "Apakah kamu menyalahkanku hanya memanjakan Disa dan Dinda, tidak memanjakanmu?"Sambil berbicara, Arjuna memiringkan kepalanya, kemudian berbisik di telinga Daisha. "Oke, kalau begitu aku akan lebih memanjakanmu malam ini."Ketika Arjuna menyebut kata "malam", dia sengaja menekankan nadanya."Tidak, bukan seperti yang Tuan bayangkan."Daisha, yang paling tidak tahan digoda, langsung tersipu."Seperti apa?"Arjuna paling menyu
Read more

Bab 375

Jadi mereka adalah bandit dari Gunung Magmora yang Tamael bilang berkolusi dengan Hendra, menculik istri dan putri Tamael untuk memaksa Tamael memfitnah Arjuna, bahkan gubernur pun tidak bisa berbuat apa-apa terhadap mereka?Kenapa mereka bisa muncul di tempat ini?Arjuna segera menemukan bahwa ketiga bandit Gunung Magmora mengambil jalan yang sama dengannya. Tujuan mereka juga Restoran Kebon Sirih.Mereka masuk ke Restoran Kebon Sirih sebelum Arjuna."Tuan, apakah kalian ingin mampir sebentar atau menginap?"Arjuna mendengar penjaga restoran bertanya kepada mereka."Menginap."Pemimpin bandit itu anggun dalam tutur kata dan perilaku, berpakaian rapi, memakai brokat terbaik.Jika Dinda tidak mengenali mereka sebagai bandit, Arjuna akan mengira dia adalah seorang pemuda kaya. Sedangkan orang-orang bertampang garang di belakangnya adalah pengawalnya.Arjuna baru masuk setelah para bandit mengikuti pelayan ke kamar di lantai dua."Tuan!" Begitu melihat Arjuna, penjaga restoran itu mengham
Read more

Bab 376

Yang Mulia, apakah Anda merasa tuanku akan kalah? Tuanku itu memiliki bakat menunggang kuda." Disa tampak sedikit tidak senang.Dia tidak tahan mendengar orang lain mengatakan bahwa Arjuna tidak bisa.Terlebih lagi, Disa tidak mengatakan hal itu hanya karena marah. Arjuna benar-benar memiliki bakat menunggang kuda."Benar sekali!" Arjuna tersenyum sambil berkata dengan santai. "Serahkan saja kepadaku, Yang Mulia.""Arjuna, kamu begitu percaya diri, maka aku akan tenang."Meskipun Eshan mengatakan bahwa dia merasa lega, sebenarnya dia tidak memiliki harapan sama sekali. Arjuna bisa mendengarnya dengan jelas.Arjuna tidak memberi tahu Eshan tentang para bandit.Salah satu alasannya adalah pikiran Eshan sekarang penuh dengan pertandingan. Sekalipun Anda memberitahunya, Eshan mungkin tidak akan memikirkannya.Kedua, jika Eshan benar-benar mempermasalahkannya, dia pasti akan mencarinya dan hal itu akan membuat musuh waspada.Demi keselamatan, juga untuk menghindari tragedi yang menimpa Tama
Read more

Bab 377

Pada hari ini, Disa bangun sebelum fajar.Meskipun dia biasanya terlihat ceroboh, dia sebenarnya mengkhawatirkan Arjuna seperti kedua adik perempuannya.Dia bangun begitu pagi karena dia ingin pergi ke tempat pelatihan untuk memeriksa kuda terlebih dahulu."Kamu sudah bangun? Kenapa kamu tidak tidur lebih lama?"Begitu Disa menurunkan kakinya dari kasur, suara bariton yang penuh perhatian pun terdengar.Disa mendongak, kemudian melihat Arjuna.Lampu minyak di luar rumah masih menyala, Arjuna berdiri melawan cahaya. Suaranya terdengar dalam dan enak didengar.Di mata Disa, penampilan Arjuna saat ini bak dewa."Tuan, kenapa kamu juga sudah bangun?""Oh, aku bangun untuk membuat sarapan. Kalian tidur sangat larut kemarin, pasti sangat mengantuk sekarang. Jadi aku berpikir untuk membuatkan kalian sarapan sebelum pertandingan."Arjuna berjalan keluar dari lingkaran cahaya.Tampan, gagah dan berkarisma.Tiga kata itu langsung terlintas di pikiran Disa.Entah sejak kapan tuannya menjadi begit
Read more

Bab 378

"Yang Mulia Mois, jangan bicarakan ini dulu." Arjuna menghentikan Mois yang sedang mengumpat sambil menggertakkan giginya. Dia berkata, "Cepat suruh orang meminjam kuda dari orang-orang kaya di kota."Ada peraturan yang jelas bahwa kuda resmi dan kuda militer tidak boleh digunakan dalam pacuan kuda."Aku sudah menyuruh seseorang pergi, Arjuna." Eshan pun mendekat."Yang Mulia."Di pintu masuk tempat pelatihan, Irwan bergegas datang bersama sekelompok pedagang.Mereka membawa berita yang sangat buruk, semua kuda balap mereka sakit.Orang-orang yang dikirim Eshan juga segera kembali, beritanya sama persis dengan yang disampaikan Irwan.Semua kuda balap di kota itu jatuh sakit dalam semalam."Pasti Sugi dan komplotannya yang melakukan ini. Aku akan membuat perhitungan dengan mereka." Daud, kepala penangkap, yang marah ingin membawa orang untuk mencari Sugi."Kembali!" teriak Eshan, memanggil Daud.Seandainya memang Sugi dan anak buahnya yang melakukannya, mereka tidak punya bukti sekarang
Read more

Bab 379

Sebelum Eshan dan yang lainnya tiba, Hendra mengatakan bahwa dia akan tampil setelah kompetisi.Kebanyakan yang berteriak paling keras berasal dari Kabupaten Sentosa.Mereka dengan tidak sabar mengajak orang-orang dari kabupaten lain menonton pertunjukan Hendra, melihat betapa hebatnya Kabupaten Sentosa."Hei, bagaimana boleh kalian berbicara seperti itu kepada Yang Mulia Eshan?" Hendra dengan munafik membela Eshan."Tuan Hendra, bukannya kami tidak menghormati Yang Mulia Eshan, tapi orang mereka tidak kunjung datang.""Benar sekali. Kalau tidak mau datang, cepat akui saja kekalahan.""Semuanya, harap tenang, tenang!" teriak Hendra untuk menenangkan mereka.Tempat itu jelas-jelas Kabupaten Damai dan masih ada kepala daerahnya. Namun, orang yang maju untuk menenangkan rakyat adalah seorang pengusaha. Sungguh memalukan.Sugi hanya duduk, menyaksikan semuanya sambil tersenyum.Dia sengaja membiarkan Hendra mempermalukan Eshan.Seperti yang dia katakan, seorang pengusaha dari Kabupaten Sen
Read more

Bab 380

Pada saat ini, Disa telah tiba di depan tribun penonton dengan kereta yang ditarik oleh kuda rumah.Orang-orang sekitar pun turut bersorak kencang menertawakan Kabupaten Damai.Rombongan pejabat dan pedagang dari Kabupaten Sentosa di belakang Sugi sama sekali tidak menghargai Eshan. Mereka tertawa dengan lancang.Mois berlari menuruni panggung penonton untuk mendatangi Arjuna. Dia bertanya dengan cemas. "Arjuna, kenapa kamu datang seperti ini? Mana solusimu?""Tenang saja, Yang Mulia, akan segera sampai." Arjuna menenangkan Mois.Tidak lama setelah Arjuna selesai berbicara, asap tebal dan debu mengepul dari jalan di belakangnya.Setelah debu mereda, sebuah kereta besar yang ditarik empat kuda muncul di depan orang-orang.Semua orang di tempat tampak terkejut dan bingung. Hal yang mengejutkan mereka bukanlah kemunculan tiba-tiba kereta besar itu, melainkan benda aneh pada kereta itu.Kereta berhenti di depan Arjuna.Sang pengemudi melompat turun dari kereta.Pria itu berkulit gelap dan
Read more
PREV
1
...
353637383940
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status