Home / Historical / Sang Menantu Perkasa / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of Sang Menantu Perkasa: Chapter 341 - Chapter 350

358 Chapters

Bab 341

"Arjuna, kamu tidak punya banyak pengalaman berbisnis, jadi kamu mungkin kurang mengerti. Dua toko ibunya Fiona terletak di sisi timur dan barat Rumah Bordil Prianka. Toko-toko itu tidak terlalu besar dan hanya menjual perona pipi dan bedak."Ketika Mois mendengar Arjuna mengatakan bahwa tokonya adalah dua toko kecil. Meskipun dia sangat kecewa, dia tetap dengan sabar menjelaskan kepada Arjuna."Sebagian besar pelanggan toko itu adalah gadis-gadis kelas bawah dari Rumah Bordil Prianka. Kamu seharusnya tahu berapa penghasilan gadis-gadis kelas bawah itu tanpa perlu aku jelaskan. Mereka tidak mampu membeli bedak dan pemerah pipi kelas atas, jadi kedua toko itu hanya menjual bedak dan pemerah pipi murahan. Keuntungannya sangat kecil.""Tapi bagi orang biasa, memiliki dua toko ini sudah cukup. Kalau tidak boros, kedua toko itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup meskipun pemiliknya tidak bekerja di pertanian lagi."Mois mengatakannya dengan sangat halus. Sebenarnya, yang dia maksud adalah
Read more

Bab 342

Bukan hanya warga Kabupaten Sentosa saja yang mencari Arjuna, warga Kabupaten Damai juga turut mencarinya."Dia tidak kabur, 'kan?""Dia pasti sudah melarikan diri. Aish, Yang Mulia Eshan seharusnya tidak menyuruh Sekretaris Daerah untuk mencarinya di Desa Embun."Para pedagang di Kabupaten Damai berbisik-bisik. Meskipun Eshan sangat kesal, dia tidak bisa mengatakan apa-apa.Jika dia tahu bahwa Arjuna tidak mau meminjamkan lencana perak, dia pasti tidak akan membiarkan Mois pergi mencari Arjuna."Apa? Kamu yakin tidak salah dengar? Arjuna menjual toko kecilnya, lalu membeli tanah kosong di sebelah barat Rumah Bordil Mawar?" tanya Bani kepada pelayannya dengan ekspresi tidak percaya.Saat malam hari, akhirnya ada berita tentang Arjuna.Entah itu disengaja atau tidak, tetapi Bani adalah orang pertama yang mendapat kabar tentang Arjuna.Tanpa menunggu jawaban pelayan, Bani langsung bertanya, "Apakah dia mengatakan alasan dia membelinya?""Orang-orang kita mendengar dia memberi tahu istrin
Read more

Bab 343

"Persetan dengan teh!" Eshan tiba-tiba mengumpat. "Apakah aku terlihat seperti sedang ingin minum? Tiga ratus tael perak! Kamu menjual sebuah toko, lalu membeli tanah kosong di sebelah Rumah Bordil Mawar? Kamu bilang kamu bisa mengalahkan Bani hanya dengan sebuah toko. Ternyata begitu cara!"Setelah Eshan selesai berbicara, dia meletakkan tangannya di pinggangnya. Wajahnya memerah karena marah."Yang Mulia, jangan marah dulu. Marah tidak baik untuk kesehatan. Minum teh dulu."Arjuna lanjut berbicara sambil menyengir.Namun apa pun yang dia katakan, Eshan mengabaikannya. Sekelompok pengusaha yang ada di belakang Eshan juga memandangnya dengan ekspresi dingin."Arjuna." Akhirnya sekretaris daerah, Mois, yang memecah keheningan. "Kesampingkan soal pertandingan. Kamu menjual toko itu seharga 300 tael, itu terlalu murah.""Toko itu dekat Rumah Bordil Prianka. Seribu tael perak saja masih tergolong murah, apalagi tiga ratus tael.""Aish, seorang kutu buku miskin tahu apa? Tiga ratus tael pas
Read more

Bab 344

Dia akan membuka toko di tanah rendah sebelah Rumah Bordil Mawar. Dia tidak akan membukanya jika itu bukan tanah rendah.Karena ....Tanah itu adalah lokasi yang bagus untuk membuka toko."Kurasa apa yang dikatakan Yang Mulia Eshan dan Yang Mulia Mois benar. Kenapa kamu begitu keras kepala, Tuan? Bersikeras menjual toko Tante Buana dan membeli tanah di sebelah Rumah Bordil Mawar untuk membuka toko."Setelah Eshan dan yang lainnya pergi, Disa pun mulai mengoceh.Arjuna bersandar di kursi dekat jendela, meletakkan buku yang ada di tangannya, kemudian menatap Daisha yang sedang memijat kakinya."Daisha.""Apakah aku memijat terlalu kuat, Tuan?" tanya Daisha mengangkat kepalanya kepada Arjuna."Tidak, tenagamu pas.""Kalau begitu ...." Mata Daisha yang besar penuh dengan kelembutan. "Apakah ada yang ingin kamu katakan kepadaku?""Tidak, aku hanya ingin bertanya, kenapa kamu tidak menceramahiku?"Biasanya, jika Arjuna membeli beberapa meter kain atau beberapa potong daging, Daisha bisa meng
Read more

Bab 345

"Seharusnya tidak secepat itu." Sejujurnya, Arjuna benar-benar tidak ingin Daisha hamil secepat itu. Dia masih terlalu muda."Kenapa? Apakah kesehatan Dik Daisha tidak baik? Kalau begitu, aku harus segera membawanya ke tabib.""Bukan." Arjuna menatap dua orang yang sedang kejar-kejaran dan berkelahi di halaman. "Daisha masih kecil, jadi tunggu nanti baru melahirkan.""Tidak, tidak boleh nanti, orang-orang itu akan ...."Hm? Arjuna mengernyit, bertanya-tanya mengapa Disa tidak melanjutkan omongannya.Saat Arjuna mengangkat kepalanya, wajah Disa yang marah nan sedih menarik perhatiannya.Berapa banyak pria yang tahan melihat pemandangan seperti itu, melihat seorang gadis yang kesal sekaligus sedih?Sensasi berdenyut menyebar di dada Arjuna."Akan apa?" Suara Arjuna sedikit serak, nadanya pun menurun tanpa sadar.Suara Arjuna enak didengar, terutama saat dia berbicara dengan suara serak.Suara yang serak, rendah, hangat dan dangkal masuk ke telinga Disa, membuat dia merasa seluruh tubuhny
Read more

Bab 346

Satu batu dapat menimbulkan riak.Perkataan petugas pemerintah itu mengejutkan semua orang."Apakah kamu salah bicara? Bagaimana mungkin barangku tidak terjual satu pun? Pasti barang dia yang tidak terjual satu pun."Wajah Bani memerah, dia sangat marah.Perlengkapan pernikahan keluarga Bani dibuat dengan sangat teliti dan dirancang dengan sangat indah. Perlengkapan tersebut terkenal tidak hanya di Kabupaten Sentosa, tetapi juga di seluruh Kota Perai.Setelah kabar diskon 10% tersebar, orang-orang mulai mengantre sejak tengah malam. Bagaimana mungkin tidak ada satu pun yang terjual?"Pak, apakah kamu sedang bercanda? Seharusnya semua produk keluarga Bani dibeli hingga tak tersisa satu pun, 'kan?"Seorang pedagang dari Kabupaten Sentosa melangkah maju untuk memastikan."Benar." Hendra juga berdiri. "Pasti dibeli sampai tak tersisa satu pun. Petugas ini ingin bercanda, tapi waktunya tidak tepat.""Katakan dengan benar!" Sugi memelotot petugas yang datang melapor itu."Yang Mulia, memang
Read more

Bab 347

"Hm?" Arjuna mengangkat kelopak matanya, kemudian berkata dengan malas. "Curang? Bagaimana bisa dikatakan curang? Apakah aku melarangmu membuka toko? Apakah aku melakukan bisnis yang melanggar hukum Dinasti Bratajaya?""Kamu tidak tahu malu, tercela!" Wajah Bani memerah karena marah.Mendengar perkataan Bani, Arjuna tertawa. "Kalau bicara soal tidak tahu malu dan tercela, bagaimana aku bisa dibandingkan dengan kalian? Kalian mengandalkan kekayaan Kabupaten Sentosa dan perhatian gubernur kepada kepala daerah kalian untuk menjebak kami demi menguasai semua bisnis di Kabupaten Damai.""Arjuna benar!"Irwan angkat bicara untuk mendukung. Meskipun dia masih memandang rendah Arjuna, dia adalah bagian dari Kabupaten Damai.Terhadap internal, mereka dapat bertarung sampai mati.Terhadap eksternal, mereka harus kompak untuk melawan.Irwan lanjut berkata, "Apa pun yang dijual kedua belah pihak, yang penting tidak melanggar hukum Bratajaya. Syarat ini bukan diajukan oleh Arjuna maupun Yang Mulia
Read more

Bab 348

Perlawanan Mois kebetulan sesuai dengan keinginan Sugi.Bawahan yang membantah atasan merupakan kesalahan serius. Sugi dapat melaporkannya kepada gubernur, kemudian meminta menjatuhkan hukuman kepada Mois.Jika Mois tak ada lagi, Eshan akan seperti kehilangan satu tangan.Sekretaris daerah berikutnya yang ditunjuk pasti tidak akan sehati dengan Eshan.Karena Sugi pasti telah melakukan sesuatu. Meskipun itu bukan orang Sugi, orang itu pasti orang yang tidak cocok dengan Eshan."Kenapa?" Sugi terus memprovokasi Mois. "Kamu tampaknya sangat tidak puas denganku. Baiklah, kalau begitu kita bisa meminta keadilan dari gubernur daripada aku dibilang menggunakan statusku sebagai atasan untuk menindasmu."Eshan meremas lengan Mois dengan kuat sambil berkata kepada Sugi dengan nada menyanjung. "Terima, terima. Bagaimana mungkin dia tidak terima?"Sugi setingkat dengannya, tetapi Eshan tidak bisa membantah. Apakah Eshan tidak merasa terhina?Tentu saja bukan begitu.Dia sangat merasa terhina.Akan
Read more

Bab 349

"Ini jelas-jelas penindasan!""Jangan bicara lagi. Mereka memang sengaja menindas kita dan kita hanya bisa menerima.""Aish, semua karena kita terlalu miskin."Para pedagang dari Kabupaten Damai menggelengkan kepala sambil menghela napas."Kami telah memiliki kandidat untuk ronde kedua, Kak Eshan." Sugi memberi isyarat mengundang. "Sekarang giliranmu."Eshan menoleh, tetapi sebelum dia bertanya, para pengusaha yang mengelola penginapan dan restoran menundukkan kepala mereka, seolah mereka takut akan dipilih oleh Eshan untuk bersaing dengan Lujain."Setiap babak kompetisi memiliki hadiah. Ronde kedua juga sama. Kalau kalian menang, Restoran Kebon Sirih akan menjadi milik kalian. Kalau kalian kalah, Restoran Dapur Rempah Lujain harus diizinkan membuka cabang di Kabupaten Damai."Setelah mendengar ucapan Sugi, semua orang dari Kabupaten Damai menjadi makin marah.Sugi benar-benar tidak tahu malu. Restoran Kebon Sirih memang milik Kabupaten Damai, dia malah menggunakannya sebagai taruhan.
Read more

Bab 350

Arjuna berdiri lalu membungkuk pada Eshan. Setelah itu, dia tersenyum sambil berkata kepada orang-orang yang menertawakannya. "Terima kasih atas pujian kalian.""Terima kasih? Dia tidak benar-benar menganggap kita sedang memujinya saat kita mengatakan bahwa dia merawat istri-istrinya menjadi cantik, 'kan?""Lihatlah ekspresi konyolnya itu, mungkin saja benar.""Dasar kutu buku.""Yang Mulia, masakan yang aku masak sering dipuji oleh istriku, aku juga merasa masakanku cukup enak. Aku bersedia untuk bertanding dengan calon koki istana kaisar ini."Arjuna menoleh untuk melihat Lujain, tetapi Lujain malah membuang muka dengan jijik. Ada sedikit ekspresi kesal di wajahnya.Jika dia tahu bahwa orang yang maju dari Kabupaten Damai adalah Arjuna, dia tidak akan turun tangan.Arjuna tidak layak bersaing dengannya.Sering mendapat pujian dari istrinya? Dengan beberapa pujian dari para wanita rendahan itu, Arjuna pikir dirinya sangat hebat memasak?Bodoh sekali.Dia sering mendengar orang mengata
Read more
PREV
1
...
313233343536
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status