"Seharusnya tidak secepat itu." Sejujurnya, Arjuna benar-benar tidak ingin Daisha hamil secepat itu. Dia masih terlalu muda."Kenapa? Apakah kesehatan Dik Daisha tidak baik? Kalau begitu, aku harus segera membawanya ke tabib.""Bukan." Arjuna menatap dua orang yang sedang kejar-kejaran dan berkelahi di halaman. "Daisha masih kecil, jadi tunggu nanti baru melahirkan.""Tidak, tidak boleh nanti, orang-orang itu akan ...."Hm? Arjuna mengernyit, bertanya-tanya mengapa Disa tidak melanjutkan omongannya.Saat Arjuna mengangkat kepalanya, wajah Disa yang marah nan sedih menarik perhatiannya.Berapa banyak pria yang tahan melihat pemandangan seperti itu, melihat seorang gadis yang kesal sekaligus sedih?Sensasi berdenyut menyebar di dada Arjuna."Akan apa?" Suara Arjuna sedikit serak, nadanya pun menurun tanpa sadar.Suara Arjuna enak didengar, terutama saat dia berbicara dengan suara serak.Suara yang serak, rendah, hangat dan dangkal masuk ke telinga Disa, membuat dia merasa seluruh tubuhny
Read more