Home / Historical / Sang Menantu Perkasa / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Sang Menantu Perkasa: Chapter 331 - Chapter 340

350 Chapters

Bab 331

Gadis ini biasanya lembut, pendiam dan santun, tetapi dia selalu memberi Arjuna kejutan."Hm?" Arjuna tersenyum, kemudian bertanya dengan ekspresi bingung. "Kalau ingin melahirkan anak laki-laki, wanita harus apa?""Aku ...." Daisha yang duduk di atas tubuh Arjuna merasa malu dan kacau. Dia merasa gelisah, tetapi tidak tahu harus berbuat apa.Meskipun mereka sudah pernah melakukannya sekali pada malam sebelumnya, itu terjadi setelah dia mabuk. Daisha tidak sepenuhnya sadar, jadi Arjuna yang membimbingnya melalui semuanya.Sekarang Daisha diminta untuk mengambil inisiatif, dia tidak tahu harus mulai dari mana."Tuan." Daisha menatap Arjuna seolah meminta bantuan. "Bisakah kamu mengajariku?"Arjuna menggelengkan kepalanya. "Kali ini kita mau menghasilkan anak laki-laki, aku mana bisa?"Binalnya seorang wanita yang lembut dan anggun adalah kesempatan yang langka. Arjuna ingin melihat lebih lama."Ka ... kamu ...." Daisha menundukkan kepalanya dengan malu-malu. Kedua tangannya saling memil
Read more

Bab 332

Menyenangkan, tetapi kurang menyenangkan.Arjuna mengeraskan hatinya, lalu mendorong orang yang berada di dalam pelukannya.Dia harus mendorong Daisha karena suara kepala daerah, Eshan, terdengar dari luar rumah.Begitu Arjuna keluar dari kamar, Eshan berlari menghampirinya, diikuti oleh sekelompok pejabat Kabupaten Damai dan petugas."Arjuna, kamu sudah bangun?" Wajah keriput Eshan penuh dengan senyuman.Kabar bahwa Arjuna yang berusia 19 tahun mengalahkan ahli sastra, Bima, menyebabkan kegemparan tidak hanya di Kabupaten Damai, tetapi juga di seluruh Kota Perai.Gubernur mengirim seseorang untuk mengonfirmasinya. Setelah konfirmasi, gubernur juga sangat senang dan merasa bahwa kotanya telah memiliki seorang genius lagi. Selain memberi penghargaan besar kepada Arjuna, Eshan juga mendapat benefit dan pujian dari gubernur.Begitu anak buah gubernur pergi, kepala daerah dari daerah lain pun turut mengirimkan ucapan selamat.Ketika orang-orang yang datang untuk memberi selamat ada, Eshan
Read more

Bab 333

Setelah Eshan selesai berbicara, keseriusan di wajahnya langsung menghilang, digantikan oleh senyuman menyanjung.Dia berlari kecil menuju Arjuna.Arjuna hanya mengangkat tatapannya sebentar. Dia masih mengabaikan Eshan. Dia mengangkat tangannya untuk menuangkan teh lagi."Aku saja, aku saja." Sebelum tangan Arjuna menyentuh teko, Eshan sudah mengambilnya terlebih dahulu.Eshan mengambil teko, menciumnya sekilas, lalu menggelengkan kepalanya berulang kali. Dia kemudian memerintahkan para petugas yang ada di luar halaman. "Ambilkan kotak tehku di dalam tandu.""Arjuna, ini adalah teh musim semi tahun ini. Rasanya lembut, cobalah. Kalau kamu suka, aku akan meminta seseorang untuk membawakannya untukmu nanti."Eshan membawa tehnya sendiri, menyeduhnya sendiri, kemudian menyodorkannya ke depan Arjuna.Eshan membuat tiga cangkir teh, lalu menyajikannya kepada Arjuna lagi.Arjuna hanya minum teh, dia masih tidak mengatakan apa-apa. Namun, dia sudah minum tiga cangkir teh berturut-turut. Kend
Read more

Bab 334

"Hari ini, kepala daerah mengirimkan surat perintah wajib militer dengan nama ayahku di atasnya. Ayahku sudah kepala empat, kesehatannya juga buruk. Kalau dia pergi ke medan perang, tidak diragukan lagi dia tidak akan kembali!"Setelah selesai berbicara, Vian sudah menangis."Bukankah ayahmu sudah cukup membayar pajak? Kenapa bisa ada namanya?" Arjuna menggendong Vian."Aku baru saja bertanya kepada pejabat yang mengeposkan dekrit itu. Bukan hanya ayahku, tapi semua laki-laki seusia ayahku yang tidak memiliki anak laki-laki harus bertugas di ketentaraan. Kalau mereka ingin dibebaskan dari dinas militer, mereka harus membayar seratus tael perak dalam bulan ini.""Bayar seratus tael perak dalam waktu sebulan?" Disa keluar dari kamar dengan marah saat mendengar kabar tersebut. "Kupikir Eshan adalah pejabat yang baik, ternyata dia berengsek juga. Bayar seratus tael perak dalam waktu sebulan? Kenapa dia tidak datang langsung menangkap orang saja?"Seorang petani biasa saja tidak dapat mempe
Read more

Bab 335

Bisnis?Ada kaitannya dengan perintah wajib militer?"Yang Mulia!" Arjuna mengejar Mois.Meskipun Arjuna tidak pernah berbisnis, sebagai orang modern yang mengalami transmigrasi zaman, dia telah melihat dan membaca banyak masalah bisnis. Orang-orang kuno ini masih jauh tertinggal darinya.Dalam perjalanan ke Kabupaten Damai, Mois memberi tahu Arjuna secara garis besar.Tamael dijebak oleh Hendra Bhakti, sebagian besar harta keluarga Tamael jatuh ke tangan keluarga Bhakti di Kabupaten Sentosa.Hendra?Arjuna pernah mendengar tentang pria ini. Dia adalah tuan muda dari Keluarga Bhakti, pedagang terbesar di Kabupaten Sentosa. Dengar-dengar, dia memiliki keterampilan bisnis yang hebat, juga licik dan kejam.Sekarang keluarga Tamael hanya memiliki Rumah Bordil Prianka.Rumah Bordil Prianka tidak jatuh ke tangan Keluarga Bhakti pada awalnya. Karena, Tamael menyetujui usulan Hendra untuk memfitnah Arjuna telah mencuri soal ujian.Kini Hendra mengingkari janjinya. Dia datang mengambil Rumah Bo
Read more

Bab 336

"Kamu tampak sangat tidak terima." Sugi menatap Eshan dengan ekspresi angkuh. "Aku, Sugi, bukanlah orang yang tidak masuk akal."Saat Sugi berbicara, dia melirik ke arah sekelompok pedagang yang ada di belakangnya. "Ya, 'kan? Mari kita beri mereka satu kesempatan, biarkan mereka bertanding dengan kita.""Yang Mulia Bhakti bijaksana, Yang Mulia Bhakti baik hati."Suara-suara menyanjung membuat Sugi makin gembira."Bagaimana kamu ingin bertanding? Apa yang ingin kamu tandingkan?" tanya Eshan dengan suara berat.Sugi mengangkat dagunya kepada Eshan, lalu berkata dengan nada merendahkan. "Karena masalah ini tentang Rumah Bordil Prianka, pengusaha paling hebat dalam manajemen bisnis, jadi biarkan mereka bersaing dalam manajemen bisnis.""Yang Mulia!" Hendra membungkuk pada Sugi. "Mengenai kompetisi, aku punya sebuah saran."Sugi melambaikan tangannya. "Katakan.""Terima kasih, Yang Mulia." Hendra lanjut berkata, "Beberapa waktu lalu, aku membeli sebidang tanah di Desa Rambutan di luar Kabup
Read more

Bab 337

"Apakah benar-benar tidak ada yang mau bersaing dengan mereka?" Eshan menahan amarahnya. Dia berbicara dengan nada yang lebih santai.Maksudnya sudah sangat jelas. Selama seseorang berani maju, dia tidak peduli menang atau kalah.Tatapan Eshan menyapu para pedagang sebanyak tiga kali, tetapi tidak seorang pun berani maju.Urat-urat di dahi Eshan terlihat, bisa dilihat bahwa dia mulai marah. "Bagus, kalian semua tidak ada yang mau maju ya?!"Para pedagang begitu ketakutan hingga tubuh mereka sedikit gemetar, mereka tidak berani bernapas dengan keras.Meski begitu, tidak ada seorang pun yang berani menerima tantangan itu.Sugi mencibir, "Eshan, aku sudah memberimu kesempatan, tapi ...." Sugi merentangkan tangannya, dengan ekspresi yang sangat angkuh. "Tidak ada seorang pun di Kabupaten Damai yang berani menerima tantangan kami. Oh, aku lelah!"Setelah Sugi selesai berbicara, dia pun duduk di kursi Eshan.Selain kepala daerah sendiri, hanya pejabat yang lebih tinggi dari kepala daerah yan
Read more

Bab 338

Orang-orang melihat ke luar, lalu mendapati seorang pemuda berpakaian ungu muda berjalan masuk dengan langkah tegas dan mantap.Karena cahaya di luar, setelah pemuda itu tiba di depan semua orang, mereka baru dapat melihat wajahnya dengan jelas?"Arjuna, kenapa kamu?"Ada rasa kecewa yang kuat dalam nada terkejut semua orang.Arjuna pandai belajar, bahkan mengalahkan Cendekiawan Bima, tetapi belajar dan berbisnis adalah hal yang sangat berbeda.Jangankan Kabupaten Damai, bahkan di seluruh Dinasti Bratajaya, tidak pernah terdengar bahwa seseorang pelajar pandai berbisnis."Arjuna." Eshan berjalan mendekat dengan penuh harap. Namun, sekretaris daerah yang berada di belakang Arjuna menggelengkan kepalanya pada Eshan, mengisyaratkan bahwa Arjuna tidak membawa lencana perak itu."Siapa kamu? Maksud kata-katamu itu adalah kamu mau bertanding denganku?"Hendra menatap Arjuna dengan tatapan menilai.Sebagai pedagang, dia mengenali hampir semua orang-orang yang sebidang dengannya. Akan tetapi,
Read more

Bab 339

"Aku tidak tahu apakah aku akan membayar mahal, tapi yang pasti kamu akan."Arjuna berdiri dengan kedua tangan di belakang tubuhnya, aura agung dan liar terpancar darinya. Orang-orang yang berdiri di depannya seperti semut.Sambil menatap mereka, terdengar suara tenang dan percaya diri lagi. "Apa pun yang kalian jalankan, tidak perlu tiga hari, dalam satu hari, pendapatan operasionalku akan lebih tinggi dari kalian. Bukan hanya itu, ketika aku membuka usaha, kalian tidak akan mendapat untung sedikit pun.""Hahaha!"Di kantor pemerintahan, gelak tawa membumbung bagai air pasang. Banyak pedagang dari Kabupaten Sentosa tertawa terbahak-bahak hingga memegang perut mereka.Sedangkan para pedagang dari Kabupaten Damai di sekitar Arjuna menutupi wajah mereka satu demi satu.Kata-kata sombong seperti itu diucapkan tanpa berpikir panjang.Sungguh memalukan, sungguh memalukan."Bagaimana menurut kalian? Apakah dia membaca terlalu banyak buku sehingga menjadi bodoh?" Bani menatap Arjuna dengan ta
Read more

Bab 340

Sugi melirik ke samping, orang-orang di sekitarnya segera mengerti apa yang dia maksud. Mereka pun segera berjalan mendekat untuk menghentikan anak buah Mois membawa pergi Arjuna.Ini adalah kesempatan bagus untuk menjatuhkan Arjuna, bagaimana mungkin dia melepaskannya?"Yang Mulia Eshan, kamu salah. Saat tidak ada seorang pun dari Kabupaten Damai yang maju, marah. Sekarang ada yang maju, kenapa kamu mengusirnya?""Ya, orang-orang Yang Mulia Sugi mau memberi kita usahanya, bagaimana boleh kita menolak?"Suara Arjuna menjadi lebih keras. Dia tersenyum tipis. "Hasil menang atau kalah tidak dapat dibuktikan dengan kata-kata, harus dengan bukti tertulis.""Oke!" Sugi berbalik, kemudian memerintahkan petugas di sampingnya. "Buat bukti tertulis, ayo tuliskan!""Arjuna, Arjuna ...." Eshan memejamkan matanya dengan pasrah.Setelah bukti tertulis diterbitkan, sekalipun kaisar datang secara langsung, kompetisi harus tetap dilanjutkan.Kompetisinya bahkan belum dimulai, tetapi kabar bahwa peringk
Read more
PREV
1
...
303132333435
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status