Semua Bab Sang Menantu Perkasa: Bab 121 - Bab 130

214 Bab

Bab 121

Ravin menepuk dahinya. "Kak Disa benar. Aku juga merasa Raditya agak aneh. Akhir-akhir ini dia berkeliaran di sekitar rumah Kak Arjuna dan sesekali melontarkan komentar sarkastik. Dia tidak senang melihat Kak Arjuna hidup enak, hari ini dia malah begitu tenang. Pasti ada yang salah.""Kalau begitu apa yang kita tunggu? Ayo kita cari dia sekarang!"Magano, Ravin dan yang lainnya mengikuti Disa bergegas ke rumah Raditya."Apa yang kalian lakukan? Kami bisa menuntut kalian karena masuk ke rumah orang lain tanpa izin!"Begitu mereka tiba di rumah Raditya, istri Raditya keluar. Dia keluar begitu cepat, sepertinya dia menjaga pintu, bukan turun dari tempat tidur.Perilaku istri Raditya membuat semua orang makin curiga.Kalau Raditya tidak melakukan kejahatan, kenapa dia meminta istrinya untuk menjaga di depan pintu malam-malam?Magano mendorong istri Raditya ke samping. "Jangan buang waktu untuk berbicara dengannya. Ayo kita cari di dalam!""Saudari-saudari, cepat keluar! Orang-orang ini mas
Baca selengkapnya

Bab 122

"Kenapa kamu melakukan ini?" Arjuna agak tidak berdaya.Wanita yang meringkuk dalam pelukan Arjuna seolah tidak mendengar kata-kata Arjuna.Dia menarik selimut dari Arjuna.Ketika mereka mengikatnya, mereka telah menanggalkan semua pakaian Arjuna.Mereka juga terus menerus bergumam bahwa hari ini harus berhasil.Tubuh Arjuna sedikit menegang.Tempat ini selalu gelap, dia tidak bisa membedakan siang dan malam.Apakah dia sudah hilang selama dua hari?"Sudah dua hari. Istri-istriku pasti sangat khawatir. Biarkan aku pulang sekarang, aku akan menganggap hal ini tidak pernah terjadi."Wanita itu masih menganggap tidak mendengar ucapan Arjuna.Napas Arjuna memberat."Tak!"Cairan hangat jatuh di dada Arjuna, itu adalah air mata wanita tersebut.Dia berhasil.Itu adalah rasa sakit saat pertama kali melepas kesucian."Putri Delapan!" Suara Arjuna serak.Orang yang menculik Arjuna tidak lain adalah Putri Delapan dan ibunya.Dalam perjalanan kembali ke Desa Embun kemarin, Arjuna bertemu Putri D
Baca selengkapnya

Bab 123

Arjuna sendiri juga tidak tahu bagaimana dia melewati malam itu.Luar biasa ....Ketika dia bangun di pagi hari dan membuka matanya, dia menemukan bahwa Putri Delapan sedang berlutut di sampingnya.Dia juga tahu bahwa dirinya salah karena mengikat Arjuna selama dua hari, serta memaksa Arjuna tidur dengannya."Tuan sudah bangun." Putri Delapan menyodorkan sebuah nampan untuk Arjuna dalam posisi berlutut. Ada sebutir telur dan semangkuk bubur putih di atas nampan. "Hanya ini yang aku punya di rumah. Semoga Tuan tidak keberatan. Setelah sarapan, aku akan segera mengantar Tuan pulang."Arjuna mendorong sendok yang diberikan Putri Delapan. "Aku belum lapar, pulang dulu."Dia sudah menghilang selama dua hari. Disa dan Daisha pasti sangat khawatir, terutama Daisha ....Arjuna tidak berani memikirkan bagaimana reaksi Daisha setelah dia menghilang."Berkemaslah, lalu pulang bersamaku," ujar Arjuna sambil mengikat ikat pinggangnya. Meskipun Putri Delapan sudah keterlaluan, setelahnya Arjuna mela
Baca selengkapnya

Bab 124

"Kamu ...."Arjuna menundukkan kepalanya.Dia melihat sepasang mata yang penuh ketakutan dan memelas.Pencuri beras itu ternyata seorang gadis kecil yang kelihatannya baru berusia tujuh atau delapan tahun. Dia kurus dan berkulit gelap, rambutnya acak-acakan, pakaiannya compang-camping. Bagian kulitnya yang terlihat berlumuran darah.Darah keluar dari luka lama. Hal ini menunjukkan bahwa bukan baru kali ini dia dipukuli. Luka baru menutupi luka lamanya.Tidak ada sandal di kakinya, kaki kecilnya merah karena kedinginan dan penuh luka.Gadis itu memanggilnya apa?Tuan?!Panggilan gadis kecil itu membuat Arjuna ketakutan hingga pupil matanya mengecil. "Anak kecil, jangan panggil sembarangan!"Langit dan bumi bisa bersaksi.Arjuna sangat menyukai anak kecil yang imut.Namun, dia tidak berani memperistri anak sekecil itu."Semua orang bilang kamu sudah menjadi baik, ternyata tidak."Tatapan pencuri kecil itu kosong dan penuh kebencian. Dia melepaskan tangannya dari kaki Arjuna dengan kecewa
Baca selengkapnya

Bab 125

Kakek-nenek mereka sudah tua, sedangkan paman mereka tidak mau membesarkan Dinda. Jika Disa dan Daisha tidak membawa Dinda bersama mereka, dia akan diusir dari rumah pamannya, lalu berakhir mengembara di luar.Mendengar hal ini, Arjuna mengangguk berulang kali."Kalian membawanya bersama kalian adalah keputusan yang tepat.""Tapi tak lama setelah kami tiba di Desa Embun, kamu menjual Dik Dinda ketika aku dan Kak Disa tidak ada di rumah. Tidak peduli bagaimana kami memohon, kamu tidak mau memberi tahu kami kepada siapa kamu menjual Dik Dinda."Ketika membahas masa lalu, Daisha menekankan kata-katanya, tatapan penuh dengan kemarahan.Meski sudah lewat setengah tahun, dalam hatinya kejadian itu seolah baru saja terjadi.Tatapan Disa menjadi lebih dingin saat dia menatap Arjuna.Tatapan Arjuna juga dingin.Disa memeluk Dinda dengan erat sambil menatap Arjuna dengan waspada."Sial!" umpat Arjuna.Arjuna yang dulu benar-benar manusia sialan! Tidak, dia bukan manusia, tapi binatang!"Bam!"Se
Baca selengkapnya

Bab 126

Dinda tidur selama dua jam dan belum bangun juga.Di bawah tatapan curiga dari Disa dan Daisha, Arjuna pikir dirinya terlalu kasar. Dia buru-buru meminta pelayan restoran untuk bantu mencarikan tabib."Tabib, apa yang terjadi pada adikku?"Begitu tabib berhenti memeriksa denyut nadi Dinda, Disa dan Daisha langsung bertanya."Tidak apa-apa.""Tidak apa-apa? Kalau begitu kenapa dia belum bangun juga?""Nona ini belum bangun ...." Tabib itu tersenyum tipis lalu lanjut berkata, "Mungkin karena tempat tidur ini terlalu nyaman. Dia tidur sangat lelap. Mungkin dia sudah lama tidak tidur nyaman di atas kasur.""..."Perkataan tabib itu membuat Alsava bersaudari menangis.Mereka berdiri di samping kasur sambil diam-diam menyeka air mata.Meskipun Arjuna sangat jahat dulunya, setidaknya mereka masih bisa tidur nyaman pada malam hari.Dinda membalikkan badannya, kemudian menendang selimut. Daisha membungkuk untuk menyelimuti Dinda."Ah!"Daisha tiba-tiba menjerit pelan.Disa buru-buru mendekat la
Baca selengkapnya

Bab 127

Galeo lanjut berbicara dengan kasar kepada Dinda. "Bersikaplah pintar. Suasana hatiku tidak buruk sekarang. Kalau tidak, nanti ....""Kalau kamu masih tidak menghilang dari hadapanku sekarang, jangan salahkan aku bersikap kasar." Arjuna menyela Galeo dengan nada dingin."Aku bisa pergi dari hadapanmu, tapi orang yang akan muncul di hadapanmu setelah aku pergi adalah polisi.""Siapa yang sedang kamu takut-takuti? Suruh adikku ....""Disa!"Arjuna menyela Disa dengan suara keras.Sekalipun Dinda dipaksa, menjadi pencuri tetaplah hal yang memalukan.Mereka ada di depan pintu rumah. Pasti ada banyak orang di sekitar yang mendengar. Jika orang-orang itu mendengarnya, Dinda pasti akan mendapat berbagai macam kritikan di desa kelak."Galeo, kamu di Desa Embun!"Tubuh tinggi Magano langsung melintas ke depan Galeo. "Aku peringatkan sebaiknya kamu tidak bertindak gegabah di sini. Kembalilah ke tempatmu!"Galeo menyilangkan lengannya di depan dada, kemudian berkata dengan suara rendah tetapi aro
Baca selengkapnya

Bab 128

Memasok ikan ke Restoran Kebon Sirih dan mendirikan pabrik ikan bersama Tamael memang menghasilkan sejumlah uang. Namun, uang yang mereka miliki jauh dari seribu tael perak."Tidak, tidak." Galeo menggoyangkan jarinya sembari berkata, "Tuanmu sekarang begitu hebat. Dia memasok begitu banyak ikan ke Tamael setiap hari, pabrik ikan juga mengirimkan ikan setiap hari. Bagaimana mungkin dia tidak ada uang?""Kamu pikir uang begitu mudah didapatkan?!" Disa memelotot marah.Mereka belum lama memasok ikan ke Restoran Kebon Sirih, keuntungannya juga tidak terlalu tinggi.Sedangkan untuk pabrik ikan, keuntungannya memang lebih besar, tetapi pabriknya baru beroperasi beberapa hari. Modal saja belum balik."Kami tidak punya uang untuk diberikan kepadamu. Kalau kamu mau menuntut kami, silakan saja. Paling-paling kita masuk penjara bersama, toh kamu juga tidak sepenuhnya tidak salah.""Lidahmu sangat tajam. Apakah tuanmu tidak mengajarkanmu untuk tidak menyela ketika pria sedang berbicara?"Sikap ka
Baca selengkapnya

Bab 129

Galeo merasa bahwa Tuhan menakdirkan dia untuk memperoleh sejumlah uang.Ketika dia membeli Dinda, dia lupa meminta Arjuna untuk memberikan Akta Kepemilikan Dinda. Dia sempat kesal karenanya.Tak disangka ....Benar-benar kesialan yang membawa keuntungan.Sejak hari dia kembali ke Kabupaten Damai, Galeo meminta Dinda untuk mencuri beras di Restoran Kebon Sirih.Dinda sangat lincah dan ini bukan pertama kalinya dia masuk ke lumbung padi Restoran Kebon Sirih. Alasan dia gagal kabur kali ini adalah Galeo menghalangi jalan keluarnya.Mengapa Galeo memilih Restoran Kebon Sirih? Karena begitu Dinda tertangkap, ada banyak orang yang bisa bersaksi.Bila saksinya banyak, Arjuna dan yang lainnya tidak dapat menutupi kejahatan Dinda."Hei!"Melihat Arjuna masih tidak mengatakan apa-apa, Galeo sedikit tidak sabar. "Jangan pura-pura diam. Berapa banyak menu baru yang kamu buat untuk Restoran Kebon Sirih hari ini? Mungkinkah kamu tidak punya uang?""Sepertinya kamu sangat memahamiku. Kamu sudah meng
Baca selengkapnya

Bab 130

Di luar rumah Arjuna, Raditya bersembunyi di pojok sambil menunggu. Ketika dia melihat Galeo keluar, dia langsung berlari mendekat."Bagaimana, Galeo?"Galeo menepuk bahu Raditya. "Mulai sekarang, kita bisa pergi ke Rumah Bordil Prianka setiap hari. Kita bisa memesan gadis mana pun yang kita inginkan. Kita juga bisa berjudi setiap hari.""Apakah kamu berhasil?" Raditya sangat gembira. Galeo telah berjanji untuk memberinya 30% dari keuntungan jika rencana ini berhasil.Tiga puluh persen sama dengan tiga ratus tael.Dengan adanya tiga ratus tael, dia juga bisa memulai bisnis. Raditya tidak percaya bahwa dia lebih bodoh dari Arjuna...."Bawa Dinda masuk untuk istirahat," perintah Arjuna, kemudian dia pergi ke dapur untuk memasak.Tubuh Dinda penuh luka sehingga perlu dirawat dengan cepat. Arjuna tidak leluasa untuk melihat.Selain itu, mereka sudah lama tidak bertemu, pasti ada beberapa hal pribadi yang ingin mereka ceritakan.Kalau ada Arjuna, mereka pasti malu untuk mengatakannya."Dik
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
22
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status