Home / Historical / Sang Menantu Perkasa / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Sang Menantu Perkasa: Chapter 101 - Chapter 110

214 Chapters

Bab 101

Tidak apa-apa jika orang-orang itu meminta Arjuna untuk menerima wanita lain, tetapi kedua istrinya juga berharap demikian."Apakah kalian tidak cemburu?" Arjuna memelotot marah pada dua wanita yang ada di belakangnya."Cemburu?" Disa dan Daisha saling melirik, lalu menutupi wajah mereka dan tertawa. "Tuan, entah kamu tidak mengingat atau hanya mencoba menghibur kami. Wanita mana yang akan cemburu pada hal seperti ini? Siapa pun ingin tuannya menambahkan beberapa saudari untuk mereka."Arjuna tampak bingung. Apakah dia melupakan kebiasaan sepenting ini?Setelah memahami, Arjuna akhirnya mengerti mengapa kedua saudari ini ingin dia menikahi lebih banyak istri.Bagi pria Kerajaan Bratajaya, makin banyak istri yang dia miliki, maka makin hebat dia. Terutama pada saat situasi yang kurang baik ini.Oleh karena itu, di Kerajaan Bratajaya, jumlah istri yang dimiliki seorang pria telah menjadi label untuk mengukur apakah seorang pria hebat atau tidak.Misalnya, jika Arjuna menikahi lima atau e
Read more

Bab 102

Ada tiga baris gadis berbaris rapi. Jumlahnya tidak kurang dari dua puluh orang.Dilihat sekilas, meskipun mereka semua kurus dan mengenakan pakaian linen kasar, mereka masih muda, segar dan cantik.Walaupun Kerajaan Bratajaya adalah negara miskin, harus diakui bahwa gadis-gadis di tempat ini cantik-cantik.Sejak tiba di kerajaan ini, Arjuna belum pernah melihat wanita jelek.Menghadapi wajah-wajah muda dan tatapan-tatapan yang penuh semangat, Arjuna tidak tahu harus bagaimana memilih.Aish ... sudahlah.Arjuna berencana memilih dua atau tiga gadis secara acak.Setiap kali Arjuna melewati seorang gadis, gadis yang tidak terpilih itu akan menangis.Arjuna tidak tega sehingga dia berbalik untuk memilih, tetapi gantian gadis di depannya yang menangis.Pada awalnya, mereka hanya terisak pelan. Namun, karena banyak orang yang terisak, mereka pun langsung menangis dengan keras.Seketika, halaman rumah Arjuna dipenuhi tangisan.Arjuna benar-benar pusing. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana m
Read more

Bab 103

"Tante, aku tidak bisa menerimanya sebagai istriku. Aku ...."Ketika wanita itu mendengar Arjuna mengatakan tidak akan menerima, dia langsung tak ingin mendengar lagi."Meskipun putri kedelapanku kurus, dia memiliki bokong yang besar, pasti bisa melahirkan anak laki-laki." Sambil berbicara, wanita itu mulai menanggalkan pakaian putrinya.Bukan hanya pakaian luar, pakaian dalamnya pun akan dilepas.Dengan kondisi keluarga mereka, kalau Arjuna tidak memilihnya, sekalipun gadis itu cukup beruntung untuk mendapat suami pada musim semi tahun depan, dia pasti akan diceraikan oleh suaminya dengan alasan apa pun."Hei, jangan begini." Arjuna buru-buru menghentikan wanita tua itu. Jika seorang gadis yang belum menikah melepas pakaian dalamnya di depan umum, maka reputasinya akan tercoreng."Kalau begitu, apakah kamu sudah mau menerima Putri Delapan-ku, Arjuna?" Wajah wanita itu tampak penuh harap."Baiklah, aku terima ...."Sebelum Arjuna menyelesaikan perkataannya, beberapa wanita menarik putr
Read more

Bab 104

Tidak seorang pun yang percaya dengan kata-kata Arjuna.Meskipun penghasilan Arjuna besar, menafkahi lima puluh orang lebih terasa mustahil.Tadi Arjuna bicara baik-baik, keluarga gadis-gadis itu tidak mau memakaikan kembali pakaian anak mereka.Sekarang Arjuna tidak lagi membujuk, mereka malah dengan cepat memakaikan pakaian putri mereka, kemudian membawa putri mereka keluar.Dari orang dewasa hingga anak gadis, semuanya merasa patah semangat.Raditya membawa sekelompok orang untuk melontarkan komentar-komentar sinis di luar rumah Arjuna.Ada yang mengatakan bahwa Arjuna pelit.Ada pula yang mengatakan bahwa Arjuna hanya ingin memamerkan kekayaannya, sebenarnya dia tidak mempunyai uang.Bahkan ada yang mengatakan bahwa Arjuna tidak mampu sebagai pria sehingga dia tak berani menikahi banyak istri.Pernyataan-pernyataan sarkastik makin banyak dan makin kasar.Setelah mengejek Arjuna, mereka mulai menertawakan orang-orang yang membawa anak perempuan mereka ke rumah Arjuna."Hei, apakah k
Read more

Bab 105

Wanita tadi berlari ke depan Arjuna, lalu dia berlutut."Arjuna, tadi kamu bilang akan menerima semua gadis ini. Kamu tidak boleh menarik kembali kata-katamu.""Tidak akan. Selama mereka bersedia tinggal, aku akan menerima mereka semua," ujar Arjuna sembari memberi isyarat kepada Disa untuk memapah wanita itu berdiri.Wanita itu menolak untuk berdiri. "Arjuna, aku tahu kamu adalah orang baik, tapi kata-kata saja tidak cukup."Arjuna menoleh, kemudian berkata kepada Daisha, "Daisha, pergi ambil kertas, tinta dan kuas."Meskipun Daisha tidak mengerti apa tujuan Arjuna, dia segera mengiakan, lalu melakukan apa yang diminta Arjuna."Bu." Arjuna menunjuk Daisha yang datang membawa kertas, tinta dan kuas. "Ini istriku. Aku memintanya untuk menulis surat jaminan. Dia akan menulis nama putrimu dan membuat dua salinan. Kita masing-masing mendapat satu lembar. Kamu sudah bisa tenang, 'kan?""Oh, menantuku!" Wanita itu segera mengubah cara panggilnya. Dia menarik putrinya, bersujud kepada Arjuna,
Read more

Bab 106

Sekelompok orang itu membawa putri mereka pergi memotong rumput."Jangan, jangan, jangan!" Arjuna yang sudah tersadar, buru-buru menghentikan mereka. "Mereka tidak tinggal di sini.""Tempat ini memang tidak cukup besar. Menantuku, bagian mana dari rumahmu yang lebih besar? Kami akan membangun rumah jerami di sana.""Bukan!" Arjuna menjelaskan, "Tadi aku sudah bilang akan membiarkan mereka bertahan hidup. Tapi mereka tidak perlu menikah denganku, tidak perlu tinggal bersamaku."Keluarga gadis-gadis itu saling memandang. Tidak ada satu pun yang mengerti apa yang dimaksud Arjuna."Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Kamu menikahi mereka, tapi tidak tinggal bersama mereka?" teriak Raditya.Keluarga gadis-gadis itu penuh dengan keraguan. "Menantuku, kalau kamu tidak mengizinkan mereka tinggal di Desa Embun, di mana mereka akan tinggal?""Semuanya, bawa pulang anak kalian dulu." Arjuna mengangkat tangannya. "Beri aku waktu lima hari untuk mencari tempat tinggal yang bagus untuk anak-anak k
Read more

Bab 107

Meskipun pakaian gadis-gadis di belakang lebih bagus daripada pakaian Putri Delapan, itu hanya sedikit lebih baik. Kaki dan tangan mereka juga bengkak karena radang dingin.Ketika mereka meninggalkan rumah Arjuna, seperti ibunya Putri Delapan, mereka juga mendiskusikan maskawin apa yang akan mereka bawa lima hari kemudian.Ada yang membawa beras, ada yang membawa bebek, ada yang membawa daging, ada pula yang membawa selimut.Ketika membicarakan tentang membawa selimut, banyak orang memandangnya dengan tatapan iri.Dalam beberapa tahun terakhir, produksi kapas sangat rendah sehingga harganya relatif mahal. Bagi orang biasa, sungguh luar biasa bisa memiliki selimut sebagai maskawin.Melihat mereka berpakaian sederhana dan tipis, tetapi dengan riang membicarakan maskawin, Arjuna agak terharu."Tunggu sebentar, teman-teman."Arjuna mengambil dompet dari tangan Daisha."Aku punya sedikit uang. Satu gadis dapat sepuluh sen sebagai biaya hidup selama lima hari.""Berapa?"Selain Magano dan pe
Read more

Bab 108

"Bagaimana kamu melakukannya, bukan kita. Kamu membenci Arjuna dan punya dendam dengannya, sedangkan aku tidak."Shaka menjauhkan diri dari masalah ini. Dia ingin menjatuhkan Arjuna, tetapi dia tidak akan terlibat secara pribadi.Raditya tertegun sejenak, kemudian dia mengumpat dalam hati.Bagus sekali, Shaka. Jelas-jelas kamu yang mencariku dan memberi ide dulu, sekarang malah bilang kamu tidak ingin membalas dendam terhadap Arjuna. Licik sekali.'Namun, lupakan saja. Selama bisa menjatuhkan Arjuna, Raditya tidak peduli walau Shaka tidak mau mengakuinya."Ya, aku sendiri."Shaka barulah merasa puas. Dia menatap tembok yang memisahkannya dari rumah Arjuna, kemudian dia berkata, "Langkah berikutnya mudah. Awasi dia, jangan beri dia kesempatan untuk melarikan diri. Selain itu, kalau kamu melihat dia melakukan gerakan apa pun, pikirkan cara untuk merusak rencananya.""Jangan khawatir soal itu." Raditya melambaikan tangannya, tampak acuh tak acuh. "Hanya lima hari. Memangnya dia benar-bena
Read more

Bab 109

"Aku tidak sedang bersikap keras kepala. Aku benar-benar punya tempat untuk mereka tinggal.""Benarkah? Di mana?" Melihat Arjuna begitu percaya diri, Arkana pun bingung. Jangan-jangan Arjuna diam-diam menemukan rumah di suatu tempat selama kurun waktu ini?"Hm ...." Arjuna menggaruk kepalanya, lalu menyengir. "Sekarang aku juga tidak yakin di mana mereka tinggal.""Arjuna, sudah begini kamu masih bercanda?" Arkana agak marah.Magano dan yang lainnya juga tampak sedikit tidak senang.Bagaimana Arjuna bisa menghadapi hal sebesar itu dengan sikap sesantai ini?Walaupun Arjuna tidak menerima gadis-gadis itu pada akhirnya, pemerintah tidak akan menghukumnya dengan keras. Hal itu akan memengaruhi reputasi Arjuna. Reputasi tidak dapat diukur dengan uang.Semua orang terlihat serius, Arjuna juga menjadi serius. "Aku benar-benar tidak bercanda. Ayo kita jual ikan."Pagi ini, ada banyak orang di jalan dari Desa Embun menuju kota kabupaten.Arjuna mengerti bahwa sebagian besar orang itu mengawasi
Read more

Bab 110

"Bukankah sudah kukatakan kalau mereka bukan istri baruku, aku tidak akan menikahi mereka? Aish, nanti baru kujelaskan kepada kalian."Arjuna mengenakan sepatunya, lalu berjalan keluar untuk membuka gerbang rumah."Tuan, selamat pagi. Semoga Tuan selalu sehat."Begitu pintu terbuka, lima puluhan gadis di luar menyambut Arjuna secara bersamaan.Arjuna, yang telah menjalani dua kehidupan, telah banyak makan garam. Akan tetapi, dia tetap terkejut dengan pemandangan di hadapannya.Wah, lima puluhan gadis memberikan penghormatan bersamaan. Ini tidak kalah seru dengan adegan dalam drama di mana para selir memberikan penghormatan kepada kaisar.Pakaian gadis-gadis itu berbeda dari lima hari sebelumnya. Kebanyakan dari mereka mengenakan pakaian katun merah.Di Kerajaan Bratajaya, gaun pengantin kaum orang biasa berwarna merah. Kalau menikah pada musim panas, mereka akan mengenakan baju katun merah. Sedangkan pada musim dingin, mereka mengenakan mantel katun merah.Namun, mantel katun merah yan
Read more
PREV
1
...
910111213
...
22
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status