Sedari pagi rumah sangat ramai dengan suara nyanyian berbagai genre yang dinyanyikan Haikal. Mama tampak senang mendengarnya. Abian dan Natasya yang mau marah, tidak jadi. Karena mama akhirnya kembali seperti semula.“Ayo cepet sarapannya, Cal, biar gak kesiangan ke sekolahnya.”“Siap, oma.” Haikal sangat lahap menikmati sop ayam dan berbagai macam sayurnya.“Bi, Nat, sebelum ke rumah sakit, kalian anterin Ical ke sekolah dulu, ya.”“Tapi, ma—” protes Abian.“Kenapa?” mama bertanya dengan nada ketus.Natasya menggenggam tangan Abian, “Iya, ma, kita anterin Ical.”Mama tersenyum, “Bagus.”Abian hanya makan sedikit. Nafsu makannya hilang melihat keberadaaan Haikal disini.“Papi kok gak makan?”Semua menatap Abian yang hanya membuang nafas pelan.“Mungkin harus mami suapin.” Ical melirik Abian, “Iya, ‘kan, pi?”Natasya berusaha memberikan jawaban, “Eum—papi masih kenyang kayaknya, biarin a—”“Boleh, suapin deh, mami Natas
Last Updated : 2025-02-04 Read more