"Zara, mau ke mana kamu?" panggil Bu Hanan dari ruang tamu, matanya memperhatikan Zara yang menuruni tangga dengan langkah tergesa-gesa."Saya ada urusan, Bu," jawab Zara singkat, tangannya erat menggenggam tas di pundaknya, jelas menunjukkan niatnya yang tak bisa diganggu."Urusan apa? Gak baik wanita hamil sering-sering keluar rumah," kata Bu Hanan, nadanya setengah memerintah. "Jangan sampai kesehatan calon cucuku terganggu."Zara berhenti sejenak di ujung tangga, menatap Bu Hanan dengan senyum tipis, mencoba menjaga kesopanan. "Terima kasih atas perhatiannya, Bu. Tapi saya harus menyelesaikan sesuatu yang penting."Bu Hanan menyipitkan matanya, seolah tidak percaya. "Apa kamu pergi sendiri? Kenapa gak minta sopir untuk mengantarmu?"Zara menggeleng pelan. "Saya bisa mengurusnya sendiri, Bu.""Zara," suara Bu Hanan melembut, tetapi tetap sarat dengan rasa ingin tahu. "Saya harap kamu gak menyembunyikan sesuatu dari kami. Apalagi sekarang, situasinya sangat sensitif.""Tidak ada yan
Last Updated : 2025-02-12 Read more