All Chapters of Terjerat Cinta Suami Pengganti: Chapter 81 - Chapter 90

133 Chapters

BAB 81

"Bertahanlah, Zara."Jalanan siang itu tidak terlalu ramai, tetapi setiap detik terasa seperti siksaan. Setiap lampu merah membuatnya semakin gelisah.Beberapa menit kemudian, Jerry melihat mobil Zara terparkir di pinggir jalan. Ia segera menghentikan mobilnya dan berlari ke arah Zara. Wajahnya tampak pucat, dan tangannya memegang perutnya dengan keringat bercucuran."Zara!" panggil Jerry, suaranya penuh kepanikan.Zara membuka matanya perlahan, menatap Jerry dengan ekspresi lemah. "Jerry... aku tak bisa... ini sakit sekali," bisiknya.Jerry segera membungkuk, tangannya menahan tubuh Zara dengan hati-hati. "Aku akan membawamu ke rumah sakit. Kita harus segera pergi," ucapnya, berusaha tetap tenang.Ia membantu Zara berdiri, membawanya ke mobil dengan penuh kehati-hatian. Zara bersandar pada bahunya, tubuhnya terasa begitu lemah. Begitu pintu mobil tertutup, Jerry kembali ke kursi pengemudi dan segera menyalakan mesin.Mo
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

BAB 82

Luna melangkah dengan percaya diri memasuki gedung kantor Hendrawan Corp. Tumit sepatunya beradu dengan lantai marmer, menghasilkan bunyi yang berirama. Matanya tajam, mencari sosok Jerry yang sejak semalam menghilang begitu saja."Apa Jerry ada di dalam?" tanya Luna pada resepsionis dengan senyum tipis."Maaf, Nona Luna," jawab resepsionis itu sopan. "Tuan Jerry baru saja keluar dari gedung."Luna segera berbalik, matanya menyipit ketika melihat Jerry yang terburu-buru menuju mobilnya. Tanpa berpikir panjang, ia mengikuti dari kejauhan. Jerry tampak serius, wajahnya tegang saat membuka pintu mobil dan melaju dengan cepat."Ada apa, Jerry?" gumam Luna sambil menyalakan mesin mobilnya. Ia menjaga jarak, memastikan Jerry tidak menyadari kehadirannya.Jerry menyetir dengan kecepatan tinggi, membuat Luna harus fokus agar tidak kehilangan jejak. Di tengah perjalanan, Luna melihat sesuatu yang mengejutkan. Di sisi jalan, Jerry berhenti mendadak, keluar dari mobil, dan berlari ke arah seoran
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

BAB 83

Rian menutup laptopnya dengan gerakan tegas. Rahangnya mengeras, sementara pikirannya penuh dengan kemarahan yang bergejolak.Ia baru saja menyaksikan rekaman CCTV dari rumah keluarga Hendrawan. Dalam rekaman itu, Zara tampak dipojokkan oleh Bu Hanan, dan tuduhan yang dilontarkan membuat darahnya mendidih."Beraninya ibu memperlakukan istriku seperti itu," gumam Rian dengan nada rendah namun penuh amarah. Tangannya mengepal erat hingga buku-buku jarinya memutih.Sandi, yang berdiri di sampingnya, menatap Rian dengan waspada. "Apa yang ingin Tuan lakukan selanjutnya?"Rian menghela napas berat, mencoba mengendalikan emosinya. "Tetap laporkan semuanya padaku tanpa menimbulkan kecurigaan. Cari kebenarannya… apakah anak yang dikandung Zara benar-benar darah dagingku."Belum sempat Sandi menjawab, suara pintu yang terbuka dengan keras menarik perhatian mereka. Lena berdiri di ambang pintu, wajahnya penuh kemarahan."Kamu kelewatan, Rian!"Sandi mundur selangka
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

BAB 84

Setelah makan siang selesai, Bu Hanan dan Luna melangkah keluar menuju taman. Udara siang itu sejuk, tetapi suasana di antara mereka terasa panas oleh percakapan yang baru saja terjadi di ruang makan.Luna berhenti di bawah pohon besar, memandang Bu Hanan dengan mata penuh rasa ingin tahu. "Tante, apa Zara tinggal di sini sekarang?"Bu Hanan menarik napas panjang, ekspresinya menunjukkan ketidaksenangan. "Iya, dia bilang ingin tinggal di sini sampai Rian ditemukan. Awalnya aku menolak, tapi Arman menyuruhku untuk membiarkannya."Luna membelalakkan matanya, hampir tak percaya. "Dia tinggal di sini? Dan... bersama Jerry juga?"Bu Hanan mengangguk pelan, matanya menyipit penuh kecurigaan. "Iya, dan itu yang membuatku khawatir. Aku tahu Zara menggunakan alasan kehamilannya, tapi aku tidak bisa menutup mata terhadap apa yang terjadi."Luna tertawa kecil, lalu menatap Bu Hanan dengan tatapan penuh rencana. "Tante, ini bukan kebetulan. Zara pasti punya tujuan tertentu.
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

BAB 85

Luna tersenyum licik sambil menggenggam memori kecil di tangannya. Ia melangkah keluar dari garasi dengan percaya diri, mencari sudut yang lebih sepi sebelum menelepon seseorang."Halo... Ini aku, Luna," katanya dengan nada lembut, namun penuh maksud tersembunyi. "Aku punya sesuatu yang ingin kupulihkan. Apakah kamu bisa memulihkan data yang sudah dihapus dari sebuah kamera dasbor?"Suara di seberang sana terdengar yakin. "Tentu saja, kirimkan saja memorinya. Aku bisa mengembalikan data yang terhapus, tapi butuh waktu."Luna tersenyum, menatap memori itu seolah memegang kunci kemenangan. "Baik, aku akan mengirimkannya sekarang. Lakukan secepat mungkin. Aku butuh bukti itu."Setelah menutup telepon, Luna menggenggam memori itu lebih erat. "Zara,  "Aku tidak sabar melihat wajahmu saat kebenaran terungkap," gumamnya sambil berjalan menuju mobilnya.Sementara itu, Zara hampir menabrak Jerry di lorong sebelum masuk ke kamarnya. Nafasnya terengah-engah, wajahnya tegang
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

BAB 86

Sandi menatap jalan di depannya, matanya tajam dan penuh fokus. Dengan satu tangan di setir, ia menekan tombol panggilan cepat di ponselnya."Pak Jerry, saya sudah mendapatkan memorinya kembali," ucap Sandi, suaranya datar namun penuh makna."Bagus," jawab Jerry dari ujung telepon, suaranya tenang namun jelas terdengar puas. "Bawa itu padaku."Sandi mengangguk meski Jerry tidak bisa melihatnya. "Baik, Pak. Saya dalam perjalanan."Namun, di dalam hatinya, Sandi tahu ini bukan hanya tentang menyerahkan memori kepada Jerry. Ia memegang sesuatu yang lebih dari sekadar rekaman. Ini adalah kunci untuk memahami permainan yang sedang terjadi di antara keluarga Hendrawan dan musuh-musuh mereka yang tak kasat mata."Terkadang, kita harus mendekati musuh dan menjadikannya seorang teman, agar lebih mudah mengenalnya dari dalam," gumam Sandi sambil menatap memori di tangannya.Mobil melaju dengan tenang, sementara pikiran Sandi berputar cepat. Jerry bukan hanya sekadar pe
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

BAB 87

"Zara, mau ke mana kamu?" panggil Bu Hanan dari ruang tamu, matanya memperhatikan Zara yang menuruni tangga dengan langkah tergesa-gesa."Saya ada urusan, Bu," jawab Zara singkat, tangannya erat menggenggam tas di pundaknya, jelas menunjukkan niatnya yang tak bisa diganggu."Urusan apa? Gak baik wanita hamil sering-sering keluar rumah," kata Bu Hanan, nadanya setengah memerintah. "Jangan sampai kesehatan calon cucuku terganggu."Zara berhenti sejenak di ujung tangga, menatap Bu Hanan dengan senyum tipis, mencoba menjaga kesopanan. "Terima kasih atas perhatiannya, Bu. Tapi saya harus menyelesaikan sesuatu yang penting."Bu Hanan menyipitkan matanya, seolah tidak percaya. "Apa kamu pergi sendiri? Kenapa gak minta sopir untuk mengantarmu?"Zara menggeleng pelan. "Saya bisa mengurusnya sendiri, Bu.""Zara," suara Bu Hanan melembut, tetapi tetap sarat dengan rasa ingin tahu. "Saya harap kamu gak menyembunyikan sesuatu dari kami. Apalagi sekarang, situasinya sangat sensitif.""Tidak ada yan
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

BAB 88

Pria itu berdiri tegap di depannya, matanya sedikit melebar melihat Zara, tetapi dengan cepat kembali tenang. Zara, di sisi lain, menatapnya penuh kekecewaan dan amarah."Nona Zara...," Sandi mencoba bersikap tenang."Kamu tahu," suara Zara lirih, hampir seperti bisikan, namun penuh tekanan. "Selama ini... kamu tahu dia masih hidup?"Sandi tidak langsung menjawab. Ia mengusap tengkuknya dengan gelisah, mencari cara untuk menjelaskan. "Nona Zara, tolong dengarkan saya dulu..."Zara menggeleng keras, air matanya sudah tumpah. "Aku hidup dalam kesedihan, kebingungan, dan rasa kehilangan yang tak berujung. Aku hampir gila mencarinya, Sandi! Dan kamu... kamu tahu! Kalian semua tahu, tapi tidak ada yang memberitahuku!"Sandi menatapnya dengan tatapan bersalah. "Saya melakukannya demi Tuan Rian. Dia memintaku untuk tidak mengatakan apa pun. Dia ingin memastikan Anda aman sebelum dia kembali.""Aman? Apa maksudmu aman?" suara Zara mulai bergetar, penuh emosi. "Apa me
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

BAB 89

Zara mengalihkan pandangannya ke Lena, matanya masih berkilat dengan sisa-sisa kemarahan dan kekecewaan."Lena… selama ini aku menganggapmu sahabat, tempat aku berbagi segalanya. Tapi kenapa kamu menyembunyikan ini dariku?" suaranya bergetar, namun tetap tenang.Lena mendekati Zara, air mata mulai menggenangi matanya. "Zara, aku… aku tidak bermaksud melukaimu. Aku hanya ingin melindungi kamu dan Rian. Aku takut kebenaran ini malah akan memperburuk keadaan."Zara menarik napas panjang, menahan rasa sesak di dadanya. "Aku bisa menerima kalau kamu ingin melindunginya, Lena. Tapi aku pantas tahu dia masih hidup."Rian yang berada di sebelahnya ikut bicara, suaranya pelan namun penuh penyesalan. "Zara, aku yang meminta Lena untuk diam. Aku belum siap menemuimu dengan kondisiku seperti ini. Aku takut kamu kecewa melihat aku yang sekarang."Zara menatap Rian, matanya mulai berkaca-kaca. "Kamu pikir aku akan kecewa karena kondisi fisikmu? Rian, aku cuma ingin kamu kembal
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

BAB 90

Rian tercekat. Selama ini, ia tahu ada sebuah tragedi yang melibatkan ayahnya tiga puluh tahun lalu, tapi ia tidak pernah menyangka korban kecelakaan itu adalah ayah Zara. Pikirannya berputar cepat, menghubungkan potongan-potongan yang selama ini tersembunyi."Zara…" suara Rian terdengar parau, penuh rasa bersalah. "Aku tahu soal kecelakaan itu… tapi aku tidak tahu kalau pria itu adalah ayahmu."Zara menatapnya, air mata menggenang di pelupuk matanya. "Aku baru tahu, Rian. Dari berkas-berkas lama yang aku temukan di ruang kerja apartemen lamamu. Aku yakin kecelakaan itu bukan kecelakaan biasa. Entah bagaimana, tapi aku melihat ayahku tampak begitu dekat dengan keluargamu."Rian menghela napas panjang, mencoba mencerna semuanya. "Jadi selama ini, ayahku menutupi semua itu?""Ya," jawab Zara, suaranya bergetar. "Dan aku yakin Tuan Arman mungkin tahu lebih dari yang dia katakan sebagai saksi. Dia pasti terhubung dengan masa lalu itu.""Sial!" Rian mengepalkan tangan
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status