All Chapters of Terjerat Cinta Suami Pengganti: Chapter 101 - Chapter 110

184 Chapters

BAB 101

Zara menyalakan mesin mobilnya, tetapi sebelum ia bisa menekan pedal gas, sebuah pesan masuk ke ponselnya. Layarnya menyala, menampilkan satu nama yang kini menjadi ancaman terbesar dalam hidupnya.Luna: "Jangan kira aku tidak tahu apa yang kamu sembunyikan, Zara. Kita akan segera bertemu lagi."Darah Zara berdesir. Ia menghapus pesan itu dan meraih kemudi. Jika Luna ingin bermain, maka ia juga akan bermain.Mobilnya melaju dengan kecepatan stabil, tetapi pikirannya berputar liar. Dia harus memastikan bahwa Rian dipindahkan sebelum Luna bisa berbuat lebih jauh. Dia juga harus berpikir cepat untuk menutupi pergerakannya.Tiba-tiba, di persimpangan jalan, Zara menyadari sesuatu. Sebuah mobil hitam ada di belakangnya, mengikuti sejak ia keluar dari rumah sakit. Jantungnya berdebar lebih cepat. Dia mencoba tetap tenang, tapi instingnya mengatakan ini bukan kebetulan."Tenang, Zara... Jangan panik," gumamnya pada diri sendiri.Ia mempercepat mobilnya sedikit, tetapi mobil hitam itu tetap b
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

BAB 102

Malam terasa lebih gelap dari biasanya ketika Zara dan Jerry tiba di rumah keluarga Hendrawan. Lampu-lampu di teras menyala terang, menyambut kedatangan mereka dengan sinar yang menusuk mata.Namun, yang lebih tajam dari cahaya itu adalah tatapan Bu Hanan yang sudah berdiri di depan pintu, seolah tahu bahwa mereka akan datang bersama.Zara merasakan firasat buruk merayapi tubuhnya. Napasnya tertahan, sementara Jerry tetap berjalan santai di sampingnya, seakan tak peduli dengan atmosfer penuh ketegangan yang menyelimuti rumah itu.Bu Hanan melipat tangannya di dada, bibirnya melengkung sinis. “Bagus, kamu terus mencari alasan untuk keluar rumah padahal hanya ingin berduaan dengan Jerry,” sindirnya, matanya menelusuri Zara dari ujung kepala hingga kaki.Zara mengernyit, berusaha menahan emosinya. “Bu, kami tidak sengaja bertemu di jalan.”“Tidak sengaja?” Bu Hanan tertawa sinis, melirik Jerry dengan pandangan tajam. “Kalian pikir aku sebodoh itu untuk percaya?”
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

BAB 103

"Anak ini semakin berani," pikir Tuan Arman, merasa geram dengan keberanian Jerry yang terang-terangan menantang perintahnya.Luna mendengus sinis. "Kamu benar-benar keras kepala, Jerry. Aku tidak mengerti apa yang kamu lihat dari Zara sampai kamu menentang keluargamu sendiri."Zara berbalik menatap Luna dengan tatapan tajam. "Aku tidak pernah meminta Jerry untuk melakukan ini, jadi berhenti menyalahkanku."BRAK!Ketegangan semakin meningkat ketika pintu utama tiba-tiba terbuka dengan keras. Semua kepala menoleh, dan keheningan menyelimuti ruangan itu.Rian.Pria itu memasuki ruang tamu dengan kursi rodanya, didorong oleh Lena yang berdiri tegak di belakangnya. Tatapannya tajam, penuh dengan emosi yang sudah tertahan selama berbulan-bulan. "Rian?" bisik Zara, hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya.Rian menyapu pandangannya ke seluruh ruangan, lalu bibirnya melengkung tipis. "Sepertinya aku datang di waktu yang tepat."Zara merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Ia tidak t
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

BAB 104

Bu Hanan merasa tubuhnya melemas, ia menggapai lengan suaminya seolah meminta kepastian. "Arman, katakan sesuatu... Ini semua tidak benar, kan?"Tuan Arman menghela napas panjang, wajahnya tetap tenang meski sorot matanya menyiratkan sesuatu yang dalam. "Apa yang kalian harapkan untuk aku katakan?"Jerry tersenyum miring. "Pengakuan."Rian menyandarkan tubuhnya di kursi roda, menatap ayahnya dengan ekspresi tak terbaca. "Atau mungkin alasan, kenapa Ayah tega melakukan semua ini."Tuan Arman menatap putranya dengan tatapan tajam. "Rian, kamu tahu sendiri dunia ini tidak sebersih yang kamu pikirkan. Jika aku tidak bertindak cepat, Hendrawan Corp sudah lama jatuh ke tangan orang lain. Aku melakukan apa yang harus aku lakukan untuk melindungi warisan keluarga kita."Zara merasakan amarah membakar dadanya. "Dengan mengorbankan nyawa orang lain? Dengan menghancurkan hidup orang-orang yang percaya padamu?"Tuan Arman menatap menantunya dengan dingin. "Zara, kamu ter
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

BAB 105

Aldo melangkah masuk, aura dinginnya memenuhi ruangan. Mata kelamnya menyapu satu per satu wajah yang ada di hadapannya, menikmati ketegangan yang kini menguasai keluarga Hendrawan."Aldo," kata Tuan Arman tegas. "Katakan saja apa maumu."Aldo menatap pria tua itu, bibirnya membentuk seringai. "Mauku? Aku tidak punya kepentingan denganmu, Tuan Arman. Aku hanya ingin memberitahu sesuatu yang selama ini kalian pikir adalah kebenaran."Luna yang sejak tadi diam akhirnya bersuara, suaranya penuh ejekan. "Jangan bertele-tele, Aldo. Kalau kamu punya sesuatu untuk dikatakan, katakan saja."Aldo mengangkat alisnya, lalu menoleh ke arah Rian. "Aku ingin memberitahumu sesuatu, Rian. Perjalanan bisnismu ke Seoul itu..."Aldo tertawa kecil, menikmati ekspresi kebingungan Rian."Itu tidak pernah ada," lanjutnya. "Dari awal, itu adalah jebakan. Kamu tidak pernah memiliki janji dengan klien di Seoul. Perusahaan itu tidak pernah meminta pertemuan denganmu."Rian men
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

BAB 106

Rian menatap ke arah pintu yang kini tertutup rapat, menahan napas sejenak sebelum menghela panjang. Ia tahu ini hanyalah permulaan dari babak baru dalam hidup mereka.Dari sudut ruangan, Bu Hanan masih terduduk lemas di sofa, tatapannya kosong. Wanita itu kehilangan segalanya dalam satu malam. Suaminya, putranya, dan juga kebanggaan keluarganya.Luna, yang berdiri tidak jauh darinya, tampak frustasi. Dia masih tidak percaya bahwa rencananya berbalik melawan dirinya sendiri. "Ini tidak bisa berakhir seperti ini..." gumamnya, menggertakkan giginya.Namun, kali ini, tidak ada yang peduli pada Luna atau Bu Hanan. Semua orang sudah lelah.Sandi, yang berdiri di dekat pintu, akhirnya mendekati Rian. "Saya akan mengurus sisanya. Polisi masih perlu investigasi lebih lanjut, tapi untuk sementara ini, Anda bisa bernapas lega."Rian mengangguk. "Terima kasih, Sandi. Tanpamu, aku mungkin tidak akan bisa bertahan sejauh ini."Sandi tersenyum kecil, lalu menoleh ke a
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

BAB 107

Zara membuka pintu rumah mereka perlahan, aroma khas yang begitu akrab langsung menyambutnya. Meskipun sudah lama mereka tinggalkan, rumah ini tetap terasa hangat dan nyaman, tidak seperti rumah besar milik keluarga Rian yang selalu dipenuhi ketegangan.Semua perabot masih tertata rapi, tidak ada satu pun yang berubah. Seakan rumah ini setia menunggu mereka kembali. Semua itu tentu berkat Bu Sari, ibu Zara, yang dengan penuh kasih menjaga rumah ini selama mereka pergi.Saat mendengar suara pintu terbuka, Bu Sari keluar dari dapur dengan celemek masih melilit pinggangnya. Matanya membelalak begitu melihat Zara dan Rian berdiri di ambang pintu, terlebih saat melihat keadaan Rian yang masih dalam kursi roda."Zara? Rian?" suara Bu Sari bergetar, antara terkejut dan cemas.Zara tersenyum kecil, berjalan mendekati ibunya lalu memeluknya erat. "Ibu… kami pulang."Bu Sari menghela napas lega, tangannya membelai rambut putrinya penuh kasih. "Syukurlah, Nak… syukurlah kal
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

BAB 108

Pintu depan terbuka, dan Luna berdiri di sana, dengan ekspresi yang sulit dibaca. Rian tetap duduk di kursi rodanya, tatapannya keras, sementara Zara memandang dari balik meja makan, merasa perasaan tidak nyaman menyelimuti dirinya.Luna menundukkan kepala, sejenak terdiam, seolah mencari kata-kata yang tepat. Akhirnya, dengan suara bergetar, ia berkata,"Rian... Aku datang untuk memohon.""Memohon? Untuk apa?" tanyanya tajam.Luna mengangkat kepala, menatap Rian dengan mata yang penuh air mata. "Tolong bebaskan Jerry. Aku tahu dia di penjara karena perbuatannya, tapi aku... aku hamil anaknya."Suaranya hampir seperti bisikan, tetapi cukup keras untuk terdengar jelas.Zara merasa tubuhnya tiba-tiba terasa ringan, seperti terangkat dari tanah. Matanya membelalak, mulutnya kering. Hanya kata-kata "hamil anaknya" yang berputar-putar di pikirannya, membuat kepalanya pening."Apa... apa yang kamu katakan?" Zara akhirnya bisa mengucapkan kata-kata itu, suaranya bergetar, seolah tidak percay
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

BAB 109

Zara menghela napas panjang, berusaha mengumpulkan keberanian untuk menghadapi Rian. Ia tahu, sejak tadi suaminya diam bukan karena tidak peduli, melainkan karena menahan banyak hal dalam pikirannya. Dengan langkah pelan, Zara mendekati Rian yang duduk di dekat jendela, memandangi langit malam yang kelam."Rian…" suara Zara lirih, hampir bergetar.Rian tidak langsung menoleh, tetapi Zara tahu suaminya mendengarnya. Dengan hati-hati, Zara berlutut di hadapan Rian. Ia meraih tangan Rian dan menggenggamnya erat."Aku minta maaf," lanjutnya dengan suara penuh penyesalan. "Tidak seharusnya aku bersikap seperti itu di hadapanmu. Aku terlalu larut dalam emosiku, dalam ketakutanku, sampai aku lupa kalau aku masih memiliki seseorang yang selalu ada di sisiku."Rian akhirnya menoleh, matanya menatap lurus ke dalam mata Zara. Ada sorot kesedihan di sana, tetapi juga ketegasan yang tak pernah luntur. Ia mengangkat tangan, menyentuh pipi Zara dengan
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

BAB 110

Ruang sidang hari itu penuh sesak. Para wartawan dan pengunjung memenuhi setiap sudut, beberapa sibuk mencatat, sementara yang lain berbisik-bisik, mendiskusikan kasus yang tengah menggemparkan kota.Kasus ini bukan perkara biasa. Tiga terdakwa, satu warisan besar, dan serangkaian kejahatan yang sudah tertutupi selama bertahun-tahunDi barisan depan, Zara duduk bersama Rian, tangannya menggenggam erat jemari suaminya. Hatinya berdegup kencang. Hari ini, akhirnya kasus yang menghantui hidupnya selama ini akan dibuka.Hakim mengetuk palu tiga kali, mengisyaratkan bahwa sidang akan segera dimulai. Semua orang menahan napas.“Sidang perkara pembunuhan berencana, percobaan pembunuhan, penggelapan dana, serta penjualan aset ilegal atas nama terdakwa Tuan Arman, Jerry, dan Aldo resmi dibuka.”Semua orang di ruangan berdiri sejenak sebelum kembali duduk.Jaksa segera berdiri, membuka sidang dengan pernyataan, “Yang Mulia, hari ini kami menghadirkan tiga tersangka yang terkait dalam beberapa
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more
PREV
1
...
910111213
...
19
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status