All Chapters of Terjerat Cinta Suami Pengganti: Chapter 61 - Chapter 70

133 Chapters

BAB 61

Zara bergegas keluar dari rumah dengan tubuh yang masih diliputi rasa cemas. Tangannya gemetar saat ia menggenggam kunci mobil, dan air mata masih membekas di wajahnya. Ia menghidupkan mesin mobil, lalu melaju tanpa peduli keadaan jalanan yang padat.Suara klakson terdengar di sepanjang perjalanan, tetapi Zara tak peduli. Pikirannya hanya tertuju pada satu hal, memastikan keadaan Rian."Kenapa aku membiarkannya pergi? Seharusnya aku menahannya," gumam Zara dengan suara lirih, tetapi penuh penyesalan. Ia merasakan hatinya semakin sesak dengan setiap kilometer yang dilaluinya.Setibanya di rumah Tuan Arman, Zara menghentikan mobilnya dengan mendadak di halaman. Para pelayan yang sedang membersihkan taman langsung menoleh ke arahnya dengan ekspresi terkejut. Namun, Zara tidak memedulikan mereka. Ia keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju pintu depan.Tanpa mengetuk, ia langsung membuka pintu besar rumah itu, langkahnya tergesa. Para pelayan yang
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

BAB 62

Tuan Arman melirik Zara yang masih tampak tertekan. Ia menekan pelipisnya, menyadari bahwa menenangkan wanita itu dengan kata-kata tidak akan berhasil."Antar Zara ke kamar tamu, biarkan dia beristirahat," perintahnya pada para pelayan.Namun, baru beberapa langkah beranjak dari tempat duduknya, tubuh Zara melemas. Matanya mengerjap sekejap sebelum akhirnya terpejam."Zara!"Jerry yang berdiri paling dekat langsung bergerak cepat, menangkap tubuh Zara sebelum terjatuh ke lantai. Pelayan-pelayan yang hendak membantunya malah terdiam, terpaku melihat ekspresi cemas yang begitu kentara di wajah Jerry."Cepat panggil dokter!" teriaknya, suaranya terdengar hampir putus asa.Tanpa menunggu lebih lama, Jerry menggendong Zara ke kamar tamu. Langkahnya tergesa-gesa, napasnya tidak teratur, dan dadanya terasa sesak melihat betapa pucatnya wajah wanita itu.Sesampainya di kamar, ia dengan hati-hati membaringkan Zara di atas ranjang
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

BAB 63

Di luar kamar, Jerry berdiri di lorong, tubuhnya membeku seakan waktu berhenti bergerak. Pandangannya kosong, terpaku pada dinding putih yang memantulkan bayangannya yang lelah. Kata-kata dokter itu terus berputar dalam pikirannya, seperti melodi yang tak bisa berhenti diputar.Ia mencoba mengendalikan dirinya, mengatur napas yang semakin terasa sesak, tetapi setiap detik yang berlalu semakin membuatnya tenggelam dalam kekacauan emosinya.'Zara… hamil? Dan itu anak Rian?'Langkah kaki pelan mendekatkannya pada kenyataan yang sulit diterima. Bu Hanan muncul dari ujung lorong, tatapan matanya tajam. Ia menghentikan langkahnya tepat di depan Jerry, berdiri dengan kehadiran yang tidak bisa di hindari.“Kamu kelihatan sangat terguncang, Jerry,” suara Bu Hanan lembut, tapi cukup menusuk.Jerry tidak langsung menanggapi. Hanya sekilas pandangan yang diberikan, seperti pria yang terjebak dalam labirin perasaannya sendiri.“Apa ini mengec
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

BAB 64

Setelah meninggalkan Luna, Bu Hanan duduk di kursi belakang mobil dengan ekspresi muram. Mobil melaju menuju rumah, tetapi pikirannya masih tertinggal di kafe.'Tante harus memastikan bahwa bayi itu benar-benar anak Rian sebelum semuanya terlambat.'Kata-kata Luna terus berputar di kepalanya. Ia tidak bisa mengabaikan kemungkinan itu. Jika benar bayi yang dikandung Zara bukan darah daging Rian, maka skandal ini akan menjadi bencana besar bagi keluarga Hendrawan.Saat tiba di rumah, Bu Hanan langsung meminta pelayan menyiapkan teh hangat. Namun, pikirannya yang gelisah membuatnya tak bisa menikmati minuman itu. Ia memijat pelipisnya, mencoba mencari cara untuk memastikan kebenaran tanpa menimbulkan kecurigaan.Tak lama, Tuan Arman masuk ke ruang tamu dan melihat istrinya yang tampak tidak tenang. “Apa yang terjadi?” tanyanya, duduk di sofa di seberangnya.Bu Hanan menatap suaminya sejenak sebelum menjawab, “Zara hamil.”Tuan Arman menaikkan alisnya. “Ya, itu kabar baik, bukan?”Bu Hana
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

BAB 65

Zara duduk di tepi tempat tidurnya, jari-jarinya mengusap perutnya yang masih datar. Bayangan tentang Rian terus menghantui pikirannya."Di mana kamu, Rian? Apa kau baik-baik saja?"Air matanya menggenang, tetapi ia menahannya. Ia tidak bisa terus-terusan larut dalam kesedihan.Ketukan pelan di pintu mengalihkan perhatiannya. Bu Sari masuk dengan membawa secangkir teh hangat. “Kamu belum makan apa pun sejak pagi, Nak.”Zara tersenyum lemah. “Aku tidak merasa lapar, Bu.”Bu Sari duduk di samping putrinya, menatapnya penuh kasih. “Zara, kamu harus menjaga kesehatanmu. Bukan hanya untuk dirimu sendiri, tapi juga untuk bayi di dalam kandunganmu.”Zara menghela napas panjang, menatap ibunya dengan mata yang lelah. “Bu, bagaimana jika Rian tidak pernah kembali?”Bu Sari terdiam sejenak, lalu menggenggam tangan Zara erat. “Jangan berpikir seperti itu. Kamu harus percaya bahwa dia akan kembali.”Zara memejamkan mata, air matanya akhirnya jatuh.Malam semakin larut, tetapi Zara masih duduk di
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

BAB 66

"Zara..."Mata Zara membelalak. Dadanya seakan berhenti berdetak.Ia mengenali suara itu."Rian?" tanyanya dengan suara bergetar, penuh harapan.Namun, keheningan yang menyusul setelahnya terasa terlalu panjang, terlalu dingin. Kemudian, suara itu kembali terdengar, lebih jelas kali ini."Bukan," jawab pria di ujung telepon.Jantung Zara berdetak lebih cepat. "Siapa ini?" tanyanya tajam, matanya langsung beralih ke kaca spion, perasaan was-was menyelimuti dirinya."Aku seseorang yang bisa memberimu jawaban tentang suamimu," kata suara itu dengan nada rendah dan misterius.Zara menggenggam ponselnya lebih erat. "Apa maksudmu? Di mana Rian?"Pria itu tertawa pelan, seolah menikmati kepanikannya. "Tenang, Zara. Aku hanya ingin bertemu denganmu. Jika kamu ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, datanglah ke tempat yang akan kukirimkan lokasinya sebentar lagi.""Lalu kenapa aku harus mempercayaimu?" Zara menekan rahangnya, mencoba mengendalikan emosinya."Karena ini tentang suamimu," jawab
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

BAB 67

Tembakan berikutnya terdengar, kali ini lebih dekat. Zara menahan napas, tangannya gemetar saat berpengangan pada tangan Jerry. Aldo terlihat gelisah, tetapi dia tetap mempertahankan sikap santainya."Siapa yang tahu kau di sini?" tanya Jerry dengam suara rendah, tetapi penuh ancaman.Aldo menyeringai. "Kau pikir hanya kalian yang ingin tahu kebenaran? Banyak orang ingin aku tetap mati, Jerry."Zara semakin panik. "Kita harus keluar dari sini," bisiknya.Jerry mengangguk. "Kau tahu jalan lain untuk keluar dari tempat ini?" tanyanya pada Aldo.Aldo mendecak, lalu menunjuk ke sisi gudang yang gelap. "Di belakang sana, ada pintu keluar menuju lorong sempit. Tapi kita harus cepat."Mereka bertiga bergerak secepat mungkin menuju arah yang Aldo tunjukkan. Zara bisa mendengar suara langkah kaki mendekat dari pintu depan gudang. Brakk!Pintu gudang terbuka dengan kasar dan beberapa pria bersenjata masuk dengan cepat. 
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

BAB 68

Bu Hanan masuk ke kamar dengan langkah berat, melemparkan syalnya ke sofa sebelum naik ke tempat tidur. Tuan Arman sudah berbaring, membaca dokumen di tangannya, tetapi ia tidak terkejut saat istrinya langsung berbaring di sampingnya dengan wajah muram."Masih soal Zara?" tanya Tuan Arman tanpa menoleh.Bu Hanan mendengus. "Apa lagi kalau bukan itu? Aku benar-benar tidak habis pikir. Perempuan itu semakin berani, semakin besar kepala! Jerry selalu membelanya, dan sekarang dia bahkan menginap di apartemen anak itu!"Tuan Arman menutup dokumen di tangannya dan menoleh ke istrinya dengan ekspresi datar. "Lalu apa urusannya denganmu?"Bu Hanan terbelalak, merasa tak percaya dengan reaksi suaminya. "Apa maksudmu? Kita ini keluarga Hendrawan, Arman! Bagaimana mungkin kamu tidak peduli kalau menantu kita menghabiskan waktu dengan anak kita yang lain?!"Tuan Arman menghela napas panjang. "Anak Jerry atau pun anak Rian. Zara tetaplah istri Rian. A
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

BAB 69

Zara menghapus air matanya dengan punggung tangan, berusaha mengendalikan emosinya."Kita harus ke Korea!" ucapnya tegas.Jerry terdiam beberapa saat, memandangi Zara yang berdiri dengan tatapan penuh keyakinan. Ia bisa melihat betapa kuat kemauan wanita itu, tetapi ini bukan hal yang bisa diputuskan dengan gegabah."Apa maksudmu, Zara?" Jerry akhirnya bersuara. "Kamu sedang hamil muda. Perjalanan jauh seperti ini terlalu berisiko untukmu."Zara menahan rasa frustasi yang membuncah dalam dadanya. "Aku tidak peduli. Aku harus memastikan sendiri. Kita harus mencarinya ke sana, Jerry. Mungkin… mungkin Rian naik penerbangan lain. Mungkin dia masih hidup!"Jerry menghela napas panjang, berusaha tetap rasional dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini. "Zara, aku mengerti perasaanmu, tapi kita harus memikirkan segalanya dengan matang. Ini bukan hanya tentangmu atau Rian, ini juga tentang bayi yang sedang kamu kandung."Zara mengepalkan tangannya. "Aku tahu risiko
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

BAB 70

Zara menatap layar komputer petugas bandara dengan tatapan kosong. Fakta bahwa Rian tidak naik pesawat ke Seoul membuat hatinya semakin gelisah."Kamu masih ingin mencarinya di Korea, Zara?" tanya Jerry pelan, matanya tajam mengamati ekspresi wanita di sampingnya.Zara menoleh, napasnya sedikit bergetar. "Ya, tentu saja. Sebelum berangkat, Rian mengatakan bahwa dia ingin menemui seseorang bernama Tuan Kang. Apa kamu tahu sesuatu tentang klien itu?"Jerry mengangguk, menyandarkan tangannya di meja informasi bandara. "Tuan Kang bukan sekadar klien biasa. Dia adalah investor besar yang selama ini tertarik bekerja sama dengan perusahaan kami. Tapi, dia juga bukan orang yang mudah ditemui. Banyak pengusaha yang harus berusaha keras hanya untuk mendapatkan pertemuan dengannya."Zara menyernyit. "Jadi, Rian benar-benar berencana bertemu dengannya?"Jerry menatap lurus ke depan, berpikir sejenak. "Jika memang begitu, kemungkinan besar Rian masih
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status