Zara terus memperhatikan Rian di sela-sela makan malam mereka. Senyum tipis dan tawa kecil yang muncul dari pria itu benar-benar berbeda dari sosok yang ia kenal selama lima tahun terakhir.Biasanya, yang Zara lihat hanyalah ekspresi dingin, tegas, dan penuh jarak. Bahkan, kata-kata yang keluar dari mulutnya sering kali tajam, seperti belati yang menusuk tanpa ampun.Namun malam ini, Rian terasa seperti orang yang berbeda. Tawa kecilnya, meskipun singkat, membuat Zara terdiam. Ia bahkan tak sadar sudah lama tidak menyentuh makanannya, terlalu sibuk mengamati suaminya.“Kenapa kamu terus menatapku seperti itu?” tanya Rian tiba-tiba, membuat Zara tersentak.“Aku?” Zara buru-buru menunduk, menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah. “Aku hanya... tidak menyangka kamu bisa tertawa seperti itu,” jawabnya jujur, meskipun suaranya terdengar pelan.Rian mengangkat alis, menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan ekspresi santai. “Aku juga manusia, Zara. Apa aku tidak boleh me
Terakhir Diperbarui : 2025-01-26 Baca selengkapnya