Rian membeku di tempat, matanya membelalak sejenak sebelum akhirnya menunduk. Pelukannya sepenuhnya terlepas, dan ia mengambil langkah mundur.“Surat cerai?” ulang Rian dengan nada datar, seolah mencoba memahami apa yang baru saja ia dengar.Zara menunduk, tidak sanggup menatap wajah Rian. “Ya, aku sudah menyiapkannya sejak beberapa minggu yang lalu.”Ruangan dapur yang hangat mendadak terasa dingin. Rian menatap Zara dengan campuran antara kecewa, marah, dan luka.“Jadi, kamu benar-benar ingin meninggalkanku?” tanyanya akhirnya, suaranya rendah, hampir berbisik.Zara mengangguk pelan, meskipun ia tidak yakin pada dirinya sendiri. “Aku pikir… itu yang terbaik untuk kita berdua. Aku tidak tahu lagi bagaimana caranya bertahan dalam pernikahan ini.”Rian berdiri terpaku di depan Zara, tubuhnya tegang dan matanya memandang penuh emosi. Ia mendekat, mencoba mencari jawaban di wajah Zara yang kini tampak dingin, tetapi di matanya masih tersirat keraguan.“Belum terlambat, Zara,” ucap Rian,
Last Updated : 2025-01-20 Read more