Share

BAB 47

Penulis: Nenghally
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-22 16:35:41

“Kami masih menyelidiki, Nona. Namun, kami pikir Anda perlu tahu, mengingat Aldo sempat dikaitkan dengan kasus keluarga Anda,” lanjut petugas itu.

Zara menutup telepon tanpa sepatah kata lagi, tubuhnya terasa lemah. Dia duduk di sofa ruang tamu Lena, pandangannya kosong, otaknya berputar keras mencoba mencerna kabar mengejutkan itu.

“Zara, apa yang terjadi?” tanya Lena dengan nada khawatir, meletakkan cangkir tehnya.

Zara menatap sahabatnya, matanya membulat penuh kebingungan. “Aldo... dia tewas. Polisi bilang dia ditemukan di hutan, dan mereka yakin dia mati tak lama setelah kabur dari penjara.”

Lena mengerutkan kening. “Tunggu, jadi dia bahkan tidak sempat bertemu siapa pun?"

“Itu dia,” kata Zara, memegang dahinya yang mulai berdenyut. “Jika Aldo sudah tewas sebelum kejadian semalam, lantas siapa yang kulihat di CCTV? Pria yang menyerang Rian... dia jelas bukan Aldo.”

Lena terdiam sejenak, mencoba mencerna semuanya. “Apa kamu yakin itu bukan hanya bayangan atau rekaman yang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 48

    Di teras rumah mewahnya, Bu Hanan duduk dengan anggun sambil memegang cangkir teh porselen di tangannya. Matahari sore yang lembut menyinari taman yang rapi, membuat suasana terasa begitu tenang. Di belakang mereka, dua pelayan berdiri dengan sopan, siap melayani kapan saja.Luna, yang duduk di samping Bu Hanan, meletakkan cangkir tehnya di atas meja kecil. Dia menatap wanita itu dengan sorot mata yang penuh dengan ambisi. Setelah memastikan tidak ada orang lain di sekitar mereka selain para pelayan, Luna mendekatkan tubuhnya sedikit ke arah Bu Hanan.“Tante,” katanya pelan namun tegas, “jadi kapan aku dan Jerry akan menikah?”Bu Hanan tersenyum kecil, menyesap tehnya sebelum menjawab. “Secepatnya, Luna. Tapi kamu tahu kan, Jerry itu keras kepala.”Luna menghela napas, matanya menyipit penuh perhitungan. “Tapi kalau kita terus menunggu Jerry berubah pikiran, aku takut ini akan memakan waktu terlalu lama, Tante. Apalagi Zara masih ada di dekatnya.”

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 49

    Jerry mulai merasakan sesuatu yang tidak biasa dalam tubuhnya. Rasa panas merayap di dadanya, membuat napasnya semakin berat. Ia memegang tepi meja dengan erat, mencoba menahan diri dari sensasi yang tiba-tiba muncul.Luna, yang masih berdiri di dekat pintu, berbalik dengan ekspresi yang tampak khawatir. Namun, di balik tatapan paniknya, senyum tipis terselip di sudut bibirnya. Dia berjalan mendekat, langkahnya pelan tapi pasti.“Jerry? Kamu baik-baik saja?” tanya Luna, suaranya terdengar lembut, tetapi ada nada manipulatif yang sulit disembunyikan.Jerry menatap Luna dengan sorot mata tajam, meskipun wajahnya mulai memerah karena sensasi yang semakin tak tertahankan.“Apa yang kamu lakukan, Luna?” suaranya terdengar serak, penuh kemarahan.Luna memasang ekspresi pura-pura terkejut, lalu meraih bahu Jerry seolah ingin membantunya. “Jerry, aku tidak tahu apa yang terjadi. Kamu terlihat tidak baik.”Jerry memukul meja dengan keras, membuat sendok dan kotak maka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 50

    Setiba di rumah, Jerry membuka pintu kamarnya dengan gerakan kasar, melempar jasnya sembarangan ke kursi. Langkah kakinya berat, seperti ada beban yang tak kasatmata menariknya semakin dalam ke pusaran emosi yang tak tertahankan.Ia melepas sepatunya dengan asal, lalu berjalan menuju kamar mandi tanpa memedulikan kekacauan yang ia tinggalkan di belakangnya. Air hangat dari shower mulai mengalir, membasahi tubuhnya yang terasa panas bukan karena suhu, melainkan karena gejolak yang membakar di dalam dadanya.Jerry menunduk, membiarkan air mengalir di atas kepalanya, tetapi rasanya tidak cukup untuk membersihkan perasaan kotor yang melekat di hatinya. Ia memejamkan matanya, berharap air itu bisa membawa pergi semua pikirannya.Namun, bayangan kejadian tadi bersama Luna kembali menyerang. Ciuman itu, sentuhan itu, semuanya terasa seperti racun yang meresap ke dalam darahnya. Jerry meninju dinding kamar mandi, suara benturan itu menggema di ruangan kecil itu. Napasnya me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 51

    "Rian," suara Zara terdengar seperti bisikan, penuh rasa takut.Tanpa pikir panjang, ia berlari ke arah suaminya. Tangannya yang gemetar meraih tubuh Rian, memeluknya erat, seolah mencari perlindungan dari badai yang bergejolak di hatinya.Rian berdiri kaku, tidak menyangka Zara akan melakukan hal itu. Napasnya terdengar pelan, tetapi matanya tetap tajam, mengamati Jerry yang masih berdiri di tempat yang sama. Jerry mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras melihat adegan itu.“Zara,” suara Rian rendah tetapi penuh makna. Ia perlahan menurunkan pandangannya ke arah wanita yang memeluknya. “Apa yang sebenarnya terjadi di sini?”Zara melepaskan pelukannya, tetapi matanya masih menatap Rian dengan panik. “Rian... aku...” kata-katanya terhenti, tidak tahu harus berkata apa.Jerry melangkah maju, sorot matanya tidak lepas dari Rian. “Seharusnya aku yang bertanya itu,” katanya dengan nada penuh amarah yang terpendam. “Apa yang membuatmu berpikir kamu layak menerima pel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 52

    Rian menggenggam tangan Zara dengan erat, seolah ingin memastikan dirinya tetap ada di sisinya. “Kamu harus istirahat,” katanya lembut. “Hari ini pasti banyak yang terjadi.”Zara mengangguk pelan, membiarkan dirinya dituntun ke kamar mereka. Begitu sampai, ia duduk di tepi tempat tidur, merasa kelelahan baik secara fisik maupun emosional. Namun, tangannya masih menggenggam tangan Rian, enggan melepaskannya.Rian memperhatikan gerakan kecil itu, dan senyum tipis menghiasi wajahnya. “Aku akan mandi,” katanya, suaranya tenang namun terasa penuh perhatian.Ia melepaskan genggaman Zara dengan lembut, memastikan wanita itu merasa nyaman sebelum meninggalkannya.Zara menatap punggung Rian yang menghilang di balik pintu kamar mandi. Hatinya bergejolak, penuh dengan rasa yang sulit dijelaskan. Ia merasa tenang dan resah sekaligus, seolah berada di persimpangan antara harapan dan ketakutan.Saat suara air mulai terdengar dari kamar mandi, Zara menghela napas panjang. Ia me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 53

    Rian keluar dari kamar setelah mengganti pakaiannya. Saat pintu kamar tertutup di belakangnya, ia menuruni tangga perlahan, tidak mengira bahwa pemandangan di bawah akan menghentikan langkahnya.Zara sedang berdiri di ruang tamu, tangannya sibuk mengikat rambutnya ke atas, memperlihatkan leher jenjang dan kulitnya yang terlihat bersih di bawah cahaya lampu. Ia mengenakan piyama, tetapi beberapa kancing bagian atas sengaja tidak dikancingkan, memberikan kesan kasual yang menggoda.Rian terpaku, matanya tidak bisa lepas dari Zara. Jantungnya berdegup lebih kencang tanpa ia sadari."Wah, dia benar-benar tidak mau kalah," pikir Rian, sebuah senyuman tipis terukir di wajahnya.Zara merasakan tatapan itu, tetapi pura-pura tidak peduli. Ia berjalan ke meja makan dengan langkah ringan, mengambil segelas air dan meminumnya perlahan. Ia tahu Rian sedang memperhatikannya, dan entah kenapa ia merasa puas dengan reaksi pria itu.Rian akhirnya melanjutkan langkahnya, berjalan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 54

    Zara terus memperhatikan Rian di sela-sela makan malam mereka. Senyum tipis dan tawa kecil yang muncul dari pria itu benar-benar berbeda dari sosok yang ia kenal selama lima tahun terakhir.Biasanya, yang Zara lihat hanyalah ekspresi dingin, tegas, dan penuh jarak. Bahkan, kata-kata yang keluar dari mulutnya sering kali tajam, seperti belati yang menusuk tanpa ampun.Namun malam ini, Rian terasa seperti orang yang berbeda. Tawa kecilnya, meskipun singkat, membuat Zara terdiam. Ia bahkan tak sadar sudah lama tidak menyentuh makanannya, terlalu sibuk mengamati suaminya.“Kenapa kamu terus menatapku seperti itu?” tanya Rian tiba-tiba, membuat Zara tersentak.“Aku?” Zara buru-buru menunduk, menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah. “Aku hanya... tidak menyangka kamu bisa tertawa seperti itu,” jawabnya jujur, meskipun suaranya terdengar pelan.Rian mengangkat alis, menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan ekspresi santai. “Aku juga manusia, Zara. Apa aku tidak boleh me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 55

    Cahaya matahari pagi masuk melalui jendela besar di ruang tamu, menyoroti ruangan yang berantakan. Pakaian mereka berserakan di lantai, dan aroma malam sebelumnya masih terasa.Zara perlahan membuka matanya, mendapati dirinya berada dalam pelukan Rian. Tubuh pria itu terasa hangat, membuat Zara merasa nyaman untuk beberapa saat.Namun, begitu kesadarannya pulih, Zara mulai merasa canggung. Ia menoleh, menatap wajah Rian yang sedang tertidur. Wajahnya terlihat damai meski ada lingkaran gelap di bawah matanya, tanda bahwa ia mungkin kurang tidur selama ini.“Dia pasti lelah...” pikir Zara sambil memandangi Rian lekat-lekat.Zara mencoba bergerak perlahan, khawatir membangunkan Rian. Namun, tangan Rian yang melingkari pinggangnya menahan gerakannya. Zara membeku, menahan napas. Ia menunduk, memperhatikan wajah Rian yang sedikit bergeser, tetapi masih terlelap."Kenapa dia bisa terlihat seperti ini... Begitu tenang, begitu—" Zara menghentikan pikirannya sendiri. Ia m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 88

    Pria itu berdiri tegap di depannya, matanya sedikit melebar melihat Zara, tetapi dengan cepat kembali tenang. Zara, di sisi lain, menatapnya penuh kekecewaan dan amarah."Nona Zara...," Sandi mencoba bersikap tenang."Kamu tahu," suara Zara lirih, hampir seperti bisikan, namun penuh tekanan. "Selama ini... kamu tahu dia masih hidup?"Sandi tidak langsung menjawab. Ia mengusap tengkuknya dengan gelisah, mencari cara untuk menjelaskan. "Nona Zara, tolong dengarkan saya dulu..."Zara menggeleng keras, air matanya sudah tumpah. "Aku hidup dalam kesedihan, kebingungan, dan rasa kehilangan yang tak berujung. Aku hampir gila mencarinya, Sandi! Dan kamu... kamu tahu! Kalian semua tahu, tapi tidak ada yang memberitahuku!"Sandi menatapnya dengan tatapan bersalah. "Saya melakukannya demi Tuan Rian. Dia memintaku untuk tidak mengatakan apa pun. Dia ingin memastikan Anda aman sebelum dia kembali.""Aman? Apa maksudmu aman?" suara Zara mulai bergetar, penuh emosi. "Apa me

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 87

    "Zara, mau ke mana kamu?" panggil Bu Hanan dari ruang tamu, matanya memperhatikan Zara yang menuruni tangga dengan langkah tergesa-gesa."Saya ada urusan, Bu," jawab Zara singkat, tangannya erat menggenggam tas di pundaknya, jelas menunjukkan niatnya yang tak bisa diganggu."Urusan apa? Gak baik wanita hamil sering-sering keluar rumah," kata Bu Hanan, nadanya setengah memerintah. "Jangan sampai kesehatan calon cucuku terganggu."Zara berhenti sejenak di ujung tangga, menatap Bu Hanan dengan senyum tipis, mencoba menjaga kesopanan. "Terima kasih atas perhatiannya, Bu. Tapi saya harus menyelesaikan sesuatu yang penting."Bu Hanan menyipitkan matanya, seolah tidak percaya. "Apa kamu pergi sendiri? Kenapa gak minta sopir untuk mengantarmu?"Zara menggeleng pelan. "Saya bisa mengurusnya sendiri, Bu.""Zara," suara Bu Hanan melembut, tetapi tetap sarat dengan rasa ingin tahu. "Saya harap kamu gak menyembunyikan sesuatu dari kami. Apalagi sekarang, situasinya sangat sensitif.""Tidak ada yan

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 86

    Sandi menatap jalan di depannya, matanya tajam dan penuh fokus. Dengan satu tangan di setir, ia menekan tombol panggilan cepat di ponselnya."Pak Jerry, saya sudah mendapatkan memorinya kembali," ucap Sandi, suaranya datar namun penuh makna."Bagus," jawab Jerry dari ujung telepon, suaranya tenang namun jelas terdengar puas. "Bawa itu padaku."Sandi mengangguk meski Jerry tidak bisa melihatnya. "Baik, Pak. Saya dalam perjalanan."Namun, di dalam hatinya, Sandi tahu ini bukan hanya tentang menyerahkan memori kepada Jerry. Ia memegang sesuatu yang lebih dari sekadar rekaman. Ini adalah kunci untuk memahami permainan yang sedang terjadi di antara keluarga Hendrawan dan musuh-musuh mereka yang tak kasat mata."Terkadang, kita harus mendekati musuh dan menjadikannya seorang teman, agar lebih mudah mengenalnya dari dalam," gumam Sandi sambil menatap memori di tangannya.Mobil melaju dengan tenang, sementara pikiran Sandi berputar cepat. Jerry bukan hanya sekadar pe

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 85

    Luna tersenyum licik sambil menggenggam memori kecil di tangannya. Ia melangkah keluar dari garasi dengan percaya diri, mencari sudut yang lebih sepi sebelum menelepon seseorang."Halo... Ini aku, Luna," katanya dengan nada lembut, namun penuh maksud tersembunyi. "Aku punya sesuatu yang ingin kupulihkan. Apakah kamu bisa memulihkan data yang sudah dihapus dari sebuah kamera dasbor?"Suara di seberang sana terdengar yakin. "Tentu saja, kirimkan saja memorinya. Aku bisa mengembalikan data yang terhapus, tapi butuh waktu."Luna tersenyum, menatap memori itu seolah memegang kunci kemenangan. "Baik, aku akan mengirimkannya sekarang. Lakukan secepat mungkin. Aku butuh bukti itu."Setelah menutup telepon, Luna menggenggam memori itu lebih erat. "Zara,  "Aku tidak sabar melihat wajahmu saat kebenaran terungkap," gumamnya sambil berjalan menuju mobilnya.Sementara itu, Zara hampir menabrak Jerry di lorong sebelum masuk ke kamarnya. Nafasnya terengah-engah, wajahnya tegang

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 84

    Setelah makan siang selesai, Bu Hanan dan Luna melangkah keluar menuju taman. Udara siang itu sejuk, tetapi suasana di antara mereka terasa panas oleh percakapan yang baru saja terjadi di ruang makan.Luna berhenti di bawah pohon besar, memandang Bu Hanan dengan mata penuh rasa ingin tahu. "Tante, apa Zara tinggal di sini sekarang?"Bu Hanan menarik napas panjang, ekspresinya menunjukkan ketidaksenangan. "Iya, dia bilang ingin tinggal di sini sampai Rian ditemukan. Awalnya aku menolak, tapi Arman menyuruhku untuk membiarkannya."Luna membelalakkan matanya, hampir tak percaya. "Dia tinggal di sini? Dan... bersama Jerry juga?"Bu Hanan mengangguk pelan, matanya menyipit penuh kecurigaan. "Iya, dan itu yang membuatku khawatir. Aku tahu Zara menggunakan alasan kehamilannya, tapi aku tidak bisa menutup mata terhadap apa yang terjadi."Luna tertawa kecil, lalu menatap Bu Hanan dengan tatapan penuh rencana. "Tante, ini bukan kebetulan. Zara pasti punya tujuan tertentu.

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 83

    Rian menutup laptopnya dengan gerakan tegas. Rahangnya mengeras, sementara pikirannya penuh dengan kemarahan yang bergejolak.Ia baru saja menyaksikan rekaman CCTV dari rumah keluarga Hendrawan. Dalam rekaman itu, Zara tampak dipojokkan oleh Bu Hanan, dan tuduhan yang dilontarkan membuat darahnya mendidih."Beraninya ibu memperlakukan istriku seperti itu," gumam Rian dengan nada rendah namun penuh amarah. Tangannya mengepal erat hingga buku-buku jarinya memutih.Sandi, yang berdiri di sampingnya, menatap Rian dengan waspada. "Apa yang ingin Tuan lakukan selanjutnya?"Rian menghela napas berat, mencoba mengendalikan emosinya. "Tetap laporkan semuanya padaku tanpa menimbulkan kecurigaan. Cari kebenarannya… apakah anak yang dikandung Zara benar-benar darah dagingku."Belum sempat Sandi menjawab, suara pintu yang terbuka dengan keras menarik perhatian mereka. Lena berdiri di ambang pintu, wajahnya penuh kemarahan."Kamu kelewatan, Rian!"Sandi mundur selangka

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 82

    Luna melangkah dengan percaya diri memasuki gedung kantor Hendrawan Corp. Tumit sepatunya beradu dengan lantai marmer, menghasilkan bunyi yang berirama. Matanya tajam, mencari sosok Jerry yang sejak semalam menghilang begitu saja."Apa Jerry ada di dalam?" tanya Luna pada resepsionis dengan senyum tipis."Maaf, Nona Luna," jawab resepsionis itu sopan. "Tuan Jerry baru saja keluar dari gedung."Luna segera berbalik, matanya menyipit ketika melihat Jerry yang terburu-buru menuju mobilnya. Tanpa berpikir panjang, ia mengikuti dari kejauhan. Jerry tampak serius, wajahnya tegang saat membuka pintu mobil dan melaju dengan cepat."Ada apa, Jerry?" gumam Luna sambil menyalakan mesin mobilnya. Ia menjaga jarak, memastikan Jerry tidak menyadari kehadirannya.Jerry menyetir dengan kecepatan tinggi, membuat Luna harus fokus agar tidak kehilangan jejak. Di tengah perjalanan, Luna melihat sesuatu yang mengejutkan. Di sisi jalan, Jerry berhenti mendadak, keluar dari mobil, dan berlari ke arah seoran

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 81

    "Bertahanlah, Zara."Jalanan siang itu tidak terlalu ramai, tetapi setiap detik terasa seperti siksaan. Setiap lampu merah membuatnya semakin gelisah.Beberapa menit kemudian, Jerry melihat mobil Zara terparkir di pinggir jalan. Ia segera menghentikan mobilnya dan berlari ke arah Zara. Wajahnya tampak pucat, dan tangannya memegang perutnya dengan keringat bercucuran."Zara!" panggil Jerry, suaranya penuh kepanikan.Zara membuka matanya perlahan, menatap Jerry dengan ekspresi lemah. "Jerry... aku tak bisa... ini sakit sekali," bisiknya.Jerry segera membungkuk, tangannya menahan tubuh Zara dengan hati-hati. "Aku akan membawamu ke rumah sakit. Kita harus segera pergi," ucapnya, berusaha tetap tenang.Ia membantu Zara berdiri, membawanya ke mobil dengan penuh kehati-hatian. Zara bersandar pada bahunya, tubuhnya terasa begitu lemah. Begitu pintu mobil tertutup, Jerry kembali ke kursi pengemudi dan segera menyalakan mesin.Mo

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 80

    Zara sudah bersiap mengenakan pakaian rapi, wajahnya terlihat segar meski matanya menyiratkan kegelisahan. Ponselnya terus digenggam, sesekali ia memeriksa layar, berharap ada balasan dari Lena. Namun, pesan yang ia kirim sejak tadi pagi masih belum dibaca.Zara menuruni tangga dengan langkah cepat, menemui Bu Hanan yang sedang duduk di ruang tamu sambil menikmati teh paginya. Wanita paruh baya itu menoleh ketika Zara mendekat, menatapnya dengan sorot mata tajam seperti biasa."Mau ke mana pagi-pagi begini?" tanya Bu Hanan, menyesap tehnya pelan."Aku akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kehamilan," jawab Zara, berusaha terdengar santai. "Aku ingin memastikan semuanya baik-baik saja."Bu Hanan mengangguk kecil, meski matanya tetap curiga. "Hati-hati di jalan, dan jangan terlalu lama."Zara tersenyum tipis, mengabaikan tatapan Bu Hanan. "Tentu, Ibu."Setelah keluar dari rumah, Zara langsung menuju rumah sakit. Perjalanan terasa sedikit berat. Ia menarik n

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status