แชร์

BAB 49

ผู้เขียน: Nenghally
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-01-23 21:00:32

Jerry mulai merasakan sesuatu yang tidak biasa dalam tubuhnya. Rasa panas merayap di dadanya, membuat napasnya semakin berat. Ia memegang tepi meja dengan erat, mencoba menahan diri dari sensasi yang tiba-tiba muncul.

Luna, yang masih berdiri di dekat pintu, berbalik dengan ekspresi yang tampak khawatir. Namun, di balik tatapan paniknya, senyum tipis terselip di sudut bibirnya. Dia berjalan mendekat, langkahnya pelan tapi pasti.

“Jerry? Kamu baik-baik saja?” tanya Luna, suaranya terdengar lembut, tetapi ada nada manipulatif yang sulit disembunyikan.

Jerry menatap Luna dengan sorot mata tajam, meskipun wajahnya mulai memerah karena sensasi yang semakin tak tertahankan.

“Apa yang kamu lakukan, Luna?” suaranya terdengar serak, penuh kemarahan.

Luna memasang ekspresi pura-pura terkejut, lalu meraih bahu Jerry seolah ingin membantunya. “Jerry, aku tidak tahu apa yang terjadi. Kamu terlihat tidak baik.”

Jerry memukul meja dengan keras, membuat sendok dan kotak maka
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 50

    Setiba di rumah, Jerry membuka pintu kamarnya dengan gerakan kasar, melempar jasnya sembarangan ke kursi. Langkah kakinya berat, seperti ada beban yang tak kasatmata menariknya semakin dalam ke pusaran emosi yang tak tertahankan.Ia melepas sepatunya dengan asal, lalu berjalan menuju kamar mandi tanpa memedulikan kekacauan yang ia tinggalkan di belakangnya. Air hangat dari shower mulai mengalir, membasahi tubuhnya yang terasa panas bukan karena suhu, melainkan karena gejolak yang membakar di dalam dadanya.Jerry menunduk, membiarkan air mengalir di atas kepalanya, tetapi rasanya tidak cukup untuk membersihkan perasaan kotor yang melekat di hatinya. Ia memejamkan matanya, berharap air itu bisa membawa pergi semua pikirannya.Namun, bayangan kejadian tadi bersama Luna kembali menyerang. Ciuman itu, sentuhan itu, semuanya terasa seperti racun yang meresap ke dalam darahnya. Jerry meninju dinding kamar mandi, suara benturan itu menggema di ruangan kecil itu. Napasnya me

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-24
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 51

    "Rian," suara Zara terdengar seperti bisikan, penuh rasa takut.Tanpa pikir panjang, ia berlari ke arah suaminya. Tangannya yang gemetar meraih tubuh Rian, memeluknya erat, seolah mencari perlindungan dari badai yang bergejolak di hatinya.Rian berdiri kaku, tidak menyangka Zara akan melakukan hal itu. Napasnya terdengar pelan, tetapi matanya tetap tajam, mengamati Jerry yang masih berdiri di tempat yang sama. Jerry mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras melihat adegan itu.“Zara,” suara Rian rendah tetapi penuh makna. Ia perlahan menurunkan pandangannya ke arah wanita yang memeluknya. “Apa yang sebenarnya terjadi di sini?”Zara melepaskan pelukannya, tetapi matanya masih menatap Rian dengan panik. “Rian... aku...” kata-katanya terhenti, tidak tahu harus berkata apa.Jerry melangkah maju, sorot matanya tidak lepas dari Rian. “Seharusnya aku yang bertanya itu,” katanya dengan nada penuh amarah yang terpendam. “Apa yang membuatmu berpikir kamu layak menerima pel

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-24
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 52

    Rian menggenggam tangan Zara dengan erat, seolah ingin memastikan dirinya tetap ada di sisinya. “Kamu harus istirahat,” katanya lembut. “Hari ini pasti banyak yang terjadi.”Zara mengangguk pelan, membiarkan dirinya dituntun ke kamar mereka. Begitu sampai, ia duduk di tepi tempat tidur, merasa kelelahan baik secara fisik maupun emosional. Namun, tangannya masih menggenggam tangan Rian, enggan melepaskannya.Rian memperhatikan gerakan kecil itu, dan senyum tipis menghiasi wajahnya. “Aku akan mandi,” katanya, suaranya tenang namun terasa penuh perhatian.Ia melepaskan genggaman Zara dengan lembut, memastikan wanita itu merasa nyaman sebelum meninggalkannya.Zara menatap punggung Rian yang menghilang di balik pintu kamar mandi. Hatinya bergejolak, penuh dengan rasa yang sulit dijelaskan. Ia merasa tenang dan resah sekaligus, seolah berada di persimpangan antara harapan dan ketakutan.Saat suara air mulai terdengar dari kamar mandi, Zara menghela napas panjang. Ia me

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-25
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 53

    Rian keluar dari kamar setelah mengganti pakaiannya. Saat pintu kamar tertutup di belakangnya, ia menuruni tangga perlahan, tidak mengira bahwa pemandangan di bawah akan menghentikan langkahnya.Zara sedang berdiri di ruang tamu, tangannya sibuk mengikat rambutnya ke atas, memperlihatkan leher jenjang dan kulitnya yang terlihat bersih di bawah cahaya lampu. Ia mengenakan piyama, tetapi beberapa kancing bagian atas sengaja tidak dikancingkan, memberikan kesan kasual yang menggoda.Rian terpaku, matanya tidak bisa lepas dari Zara. Jantungnya berdegup lebih kencang tanpa ia sadari."Wah, dia benar-benar tidak mau kalah," pikir Rian, sebuah senyuman tipis terukir di wajahnya.Zara merasakan tatapan itu, tetapi pura-pura tidak peduli. Ia berjalan ke meja makan dengan langkah ringan, mengambil segelas air dan meminumnya perlahan. Ia tahu Rian sedang memperhatikannya, dan entah kenapa ia merasa puas dengan reaksi pria itu.Rian akhirnya melanjutkan langkahnya, berjalan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-25
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 54

    Zara terus memperhatikan Rian di sela-sela makan malam mereka. Senyum tipis dan tawa kecil yang muncul dari pria itu benar-benar berbeda dari sosok yang ia kenal selama lima tahun terakhir.Biasanya, yang Zara lihat hanyalah ekspresi dingin, tegas, dan penuh jarak. Bahkan, kata-kata yang keluar dari mulutnya sering kali tajam, seperti belati yang menusuk tanpa ampun.Namun malam ini, Rian terasa seperti orang yang berbeda. Tawa kecilnya, meskipun singkat, membuat Zara terdiam. Ia bahkan tak sadar sudah lama tidak menyentuh makanannya, terlalu sibuk mengamati suaminya.“Kenapa kamu terus menatapku seperti itu?” tanya Rian tiba-tiba, membuat Zara tersentak.“Aku?” Zara buru-buru menunduk, menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah. “Aku hanya... tidak menyangka kamu bisa tertawa seperti itu,” jawabnya jujur, meskipun suaranya terdengar pelan.Rian mengangkat alis, menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan ekspresi santai. “Aku juga manusia, Zara. Apa aku tidak boleh me

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-26
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 55

    Cahaya matahari pagi masuk melalui jendela besar di ruang tamu, menyoroti ruangan yang berantakan. Pakaian mereka berserakan di lantai, dan aroma malam sebelumnya masih terasa.Zara perlahan membuka matanya, mendapati dirinya berada dalam pelukan Rian. Tubuh pria itu terasa hangat, membuat Zara merasa nyaman untuk beberapa saat.Namun, begitu kesadarannya pulih, Zara mulai merasa canggung. Ia menoleh, menatap wajah Rian yang sedang tertidur. Wajahnya terlihat damai meski ada lingkaran gelap di bawah matanya, tanda bahwa ia mungkin kurang tidur selama ini.“Dia pasti lelah...” pikir Zara sambil memandangi Rian lekat-lekat.Zara mencoba bergerak perlahan, khawatir membangunkan Rian. Namun, tangan Rian yang melingkari pinggangnya menahan gerakannya. Zara membeku, menahan napas. Ia menunduk, memperhatikan wajah Rian yang sedikit bergeser, tetapi masih terlelap."Kenapa dia bisa terlihat seperti ini... Begitu tenang, begitu—" Zara menghentikan pikirannya sendiri. Ia m

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-26
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 56

    Rian menggenggam setir dengan erat, knuckles-nya memutih seiring tekanan yang ia berikan. Pikirannya penuh dengan kilasan kejadian semalam, terutama saat Jerry dengan berani menunjukkan ketertarikannya pada Zara.Di samping itu, kabar kematian Aldo masih menghantui pikirannya. Ia tahu, kematian itu tidak mungkin murni kebetulan. Mobil Rian berhenti mendadak di depan rumah besar Tuan Arman. Dengan langkah tegas, dia menuju pintu utama, langsung masuk tanpa mengetuk. Para pelayan yang melihatnya hanya menunduk, tidak berani menegur kehadirannya yang tiba-tiba.Di ruang kerja, Tuan Arman sedang duduk di kursinya, membaca dokumen-dokumen dengan serius. Ia mengangkat pandangannya saat mendengar pintu terbuka dengan keras. Wajah Rian yang penuh emosi langsung memberitahunya bahwa ini bukan kunjungan biasa.“Rian,” sapa Tuan Arman dengan tenang, meskipun nada suaranya menunjukkan sedikit ketidaknyamanan. “Apa yang membawamu datang pagi-pagi begini?”Rian tidak langsung

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-27
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 57

    Luna membuka pintu apartemennya dengan gerakan lelah, tubuhnya bersandar sejenak pada kusen pintu sebelum akhirnya melangkah masuk. Dengan satu gerakan malas, dia melepas sepatu hak tingginya dan melemparkannya ke sudut ruangan. Tas kulitnya yang mahal pun dia letakkan di sofa tanpa peduli.Namun, matanya segera tertuju pada meja di ruang tamu. Tumpukan dokumen di sana menarik perhatiannya. Alisnya terangkat, rasa penasaran perlahan muncul. Dia berjalan mendekat, tangannya terulur mengambil dokumen paling atas.“Surat Permohonan Cerai”.Mata Luna menyipit, membaca lebih lanjut hingga dia menemukan nama yang membuat senyum licik muncul di wajahnya.“Zara dan Rian Hendrawan,” gumamnya, menyebut nama-nama itu dengan nada penuh minat. “Oh, ini menarik.” Dia membalik halaman, membaca setiap baris dengan teliti.Langkah kaki terdengar dari arah dapur. Riko, seorang pria yang menggunakan kemeja santai dengan lengan tergulung, muncul sambil membawa secangkir kopi.“O

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-27

บทล่าสุด

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 184 ( TAMAT )

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Pernikahan Jerry dan Tasya berlangsung di sebuah taman indah yang dihiasi dengan bunga-bunga putih dan lilin-lilin kecil yang berkelap-kelip. Langit cerah, burung-burung berkicau seolah ikut merayakan kebahagiaan mereka.Di antara para tamu, Rian dan Zara berdiri di barisan depan, tersenyum bangga melihat sahabat mereka akhirnya bersatu dalam ikatan suci.Di samping mereka, dua anak kecil yang menggemaskan, Naomi dan Nathan, anak kembar mereka berlari-lari kecil sambil menggenggam bantal berbentuk hati sambil membawa cincin pernikahan."Tante Tasya cantik sekali!" seru Naomi dengan mata berbinar.Nathan mengangguk setuju. "Om Jerry juga kelihatan keren hari ini!"Zara tersenyum dan berbisik pada Rian, "Mereka lebih bersemangat dari kita."Rian terkekeh. "Ya, lihat saja nanti, mereka pasti ikut heboh di pesta."Sementara itu, Jerry berdiri di altar dengan gugup, menunggu Tasya yang berjalan menuju ke arahnya. Gaun putih pa

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 183

    Jerry berdiri di depan cermin, merapikan kemeja putihnya yang baru disetrika. Ini bukan pertama kalinya dia merasa gugup, tetapi kali ini berbeda. Hari ini adalah hari di mana dia akan mengambil langkah terbesar dalam hidupnya.Melamar Tasya.Setelah berbicara dengan kedua orang tua Tasya beberapa hari lalu, dia semakin yakin bahwa ini adalah keputusan yang tepat. Dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Dia mencintai Tasya, dan dia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersamanya.Jerry telah merencanakan semuanya dengan matang. Dia ingin momen ini menjadi sesuatu yang Tasya kenang selamanya. Dia memilih restoran rooftop eksklusif dengan pemandangan kota yang indah di malam hari.Di sana, dia sudah menyiapkan dekorasi dengan lilin-lilin kecil, kelopak bunga mawar, dan musik romantis yang akan mengiringi makan malam mereka.Tidak hanya itu, Jerry juga meminta bantuan sahabat-sahabat Tasya untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sahabat terbaik Tasya, Rina dan Dita

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 182

    Malam itu, Jerry duduk di dalam mobilnya, menatap ponselnya dengan ragu. Jarinya berulang kali melayang di atas nama Tasya, tetapi ia tidak juga menekan tombol panggil.Setelah percakapan dengan Rian, pikirannya semakin kacau. Dia ingin berbicara dengan Tasya, ingin meyakinkan bahwa perasaannya tulus. Namun, dia juga tidak ingin membuat perempuan itu semakin menjauh.Akhirnya, dengan tekad yang sudah bulat, Jerry keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah sakit tempat Tasya bekerja. Dia tahu jam kerja perempuan itu hampir selesai. Jika dia ingin bicara, ini adalah kesempatan terbaiknya.Saat ia sampai di lobi rumah sakit, matanya segera menangkap sosok Tasya yang sedang berbicara dengan seorang pria berseragam dokter. Jerry mengenali pria itu, dokter Alex, rekan kerja Tasya yang pernah beberapa kali ia dengar namanya disebut dalam percakapan mereka.Ada sesuatu dalam cara Tasya tertawa kecil yang membuat Jerry merasa gelisah. Itu adalah tawa yang dulu sering ia d

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 181

    Beberapa hari berlalu sejak percakapan itu, dan Jerry mulai menyadari sesuatu yang aneh. Tasya tidak lagi menghubunginya seperti sebelumnya. Tidak ada pesan singkat menanyakan kabarnya, tidak ada ajakan makan siang atau sekadar berbagi cerita.Jika biasanya Tasya selalu hadir dengan senyumannya yang hangat, kini dia seakan menghilang begitu saja.Awalnya, Jerry berpikir bahwa Tasya hanya sibuk dengan pekerjaannya di rumah sakit. Tapi ketika dia mencoba menghubunginya, hanya balasan singkat yang ia dapatkan, atau bahkan pesan yang tidak pernah dibalas sama sekali.Rasa penasaran mulai mengusik Jerry. Ada sesuatu yang terjadi, dan dia ingin tahu alasannya. Sore itu, dia memutuskan untuk menunggu di luar rumah sakit tempat Tasya bekerja.Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya dia melihat sosok perempuan itu keluar dari gedung dengan wajah lelah. Tasya tampak terkejut ketika melihat Jerry berdiri di sana.“Tasya,” panggil Jerry pelan.Tasya menghentikan langkahny

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 180

    Hari-hari berlalu sejak Jerry membantu Tasya mendapatkan pekerjaan di rumah sakit. Semakin sering mereka bertemu, semakin banyak pula percakapan yang mereka bagi.Jerry, yang biasanya tertutup, mulai menemukan kenyamanan dalam keberadaan Tasya. Sementara itu, Tasya juga merasakan sesuatu yang berbeda saat berbicara dengan Jerry.Suatu sore setelah jam kerja, Tasya sedang membereskan berkas-berkas pasien di meja resepsionis. Jerry, yang kebetulan baru menyelesaikan pertemuan dengan direktur rumah sakit, melihat Tasya yang terlihat lelah."Masih sibuk?" tanya Jerry sambil menyandarkan tangannya di meja.Tasya menoleh dan tersenyum tipis. "Iya, harus menyelesaikan ini dulu sebelum pulang. Kamu sendiri, kenapa masih di sini?"Jerry mengangkat bahunya. "Menunggu seseorang," jawabnya santai."Menunggu siapa?" Tasya bertanya sambil melirik jam tangannya. Rumah sakit sudah mulai sepi, hanya tersisa beberapa staf yang juga bersiap untuk pulang.Jerry tersenyum kec

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 179

    Jerry melangkah memasuki supermarket dengan langkah santai. Acara pernikahan Lena dan Sandi tadi cukup melelahkan, dan sekarang ia hanya ingin membeli minuman dingin untuk menyegarkan pikirannya.Setelah mengambil sebotol air mineral dari lemari pendingin, ia beranjak ke kasir. Saat itu, matanya menangkap sosok seorang wanita yang sedang sibuk merapikan barang di rak dekat kasir.Rambut panjangnya diikat ke belakang, dan ia mengenakan seragam pegawai supermarket berwarna hijau. Ketika wanita itu berbalik, mata mereka bertemu, dan keduanya terdiam."Tasya?" Jerry mengernyit, mencoba memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.Wanita itu pun terkejut, lalu tersenyum setelah memastikan siapa yang berdiri di hadapannya. "Jerry? Ya ampun, lama sekali kita tidak bertemu!" serunya dengan nada antusias.Jerry mengangguk pelan, masih memproses fakta bahwa ia bertemu dengan teman Zara di masa lalu. "Sudah lama sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 178

    Rian tiba-tiba saja berjongkok di hadapan istrinya, mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya. Dia mengungkapkan cintanya, melamar Zara lagi. Dia bilang, mungkin dulu mereka menikah karena paksaan dan Rian hanyalah peran pengganti Jerry. Namun, sekarang Rian ingin hidup bersama dengan Zara, saling mencintai.Zara menatap Rian dengan mata berkaca-kaca. Dadanya bergemuruh, campuran antara keterkejutan dan kebahagiaan yang tak bisa dijelaskan. "Rian..." suaranya hampir tak terdengar.Rian membuka kotak kecil itu, menampilkan cincin berlian yang berkilauan di bawah cahaya lampu taman mereka. "Zara, aku ingin kita memulai kembali. Kali ini, bukan karena keadaan atau paksaan. Aku ingin menikahimu lagi, dengan sepenuh hati dan dengan rasa cinta yang tak terbantahkan."Zara menutup mulutnya, air mata mulai mengalir. Hatinya berdesir hangat mendengar pengakuan itu. Sejak dulu, ia selalu mempertanyakan bagaimana perasaan Rian sebenarnya. Apakah ia hanya menjadi bayanga

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 177

    Hari itu, suasana di Hendrawan Group terasa berbeda. Para karyawan berbisik-bisik sejak pagi, membicarakan satu hal yang menjadi pusat perhatian mereka. Kembalinya Jerry Hendrawan sedang menjadi topik hangat. Setelah empat tahun berlalu, nama Jerry kembali menggema di dalam gedung perusahaan.Sejak kepergiannya, banyak hal telah berubah. Rian, yang selama ini mengelola perusahaan, sudah menyiapkan semuanya. Ia tidak ingin ada kekacauan atau ketidakjelasan dalam transisi ini. Bagaimanapun, Jerry adalah pemilik sah Hendrawan Group, dan Rian tahu saatnya sudah tiba untuk mengembalikan hak tersebut.Saat Jerry memasuki gedung, semua mata tertuju padanya. Pria itu mengenakan setelan hitam dengan kemeja putih bersih, langkahnya tegas dan penuh percaya diri. Tidak ada lagi bayangan pria yang dulu penuh kemarahan dan dendam. Wajahnya terlihat lebih matang, lebih tenang, meskipun masih menyimpan ketegasan yang khas.Ketika lift membawanya ke lantai eksekutif, sekretaris Rian sege

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 176

    Zara melangkah memasuki rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Setelah sekian lama absen dari dunia medis, hari ini adalah hari pertamanya kembali bertugas sebagai dokter.Meskipun ia sudah terbiasa membantu Rian di perusahaan, dunia rumah sakit adalah tempat di mana hatinya benar-benar berada. Perasaan nostalgia langsung menyergapnya begitu ia melewati koridor yang dulu sangat akrab baginya."Selamat datang kembali, Dokter Zara," sapa salah satu perawat yang dikenalnya, Rina, dengan senyum ramah.Zara membalas dengan anggukan hangat. "Terima kasih, Rina. Bagaimana keadaan di sini? Apa ada perubahan besar selama aku pergi?"Rina tertawa kecil. "Tidak banyak, hanya saja kami kehilangan seorang dokter yang sangat berdedikasi. Sekarang, kami senang karena dokter itu kembali."Zara tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang ganti. Ia mengenakan jas putihnya dengan perasaan familiar yang menyenangkan. Setelah merapikan rambutnya, ia menuju ruang rapat untuk

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status