Share

BAB 89

Penulis: Nenghally
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-13 13:00:04

Zara mengalihkan pandangannya ke Lena, matanya masih berkilat dengan sisa-sisa kemarahan dan kekecewaan.

"Lena… selama ini aku menganggapmu sahabat, tempat aku berbagi segalanya. Tapi kenapa kamu menyembunyikan ini dariku?" suaranya bergetar, namun tetap tenang.

Lena mendekati Zara, air mata mulai menggenangi matanya. "Zara, aku… aku tidak bermaksud melukaimu. Aku hanya ingin melindungi kamu dan Rian. Aku takut kebenaran ini malah akan memperburuk keadaan."

Zara menarik napas panjang, menahan rasa sesak di dadanya. "Aku bisa menerima kalau kamu ingin melindunginya, Lena. Tapi aku pantas tahu dia masih hidup."

Rian yang berada di sebelahnya ikut bicara, suaranya pelan namun penuh penyesalan. "Zara, aku yang meminta Lena untuk diam. Aku belum siap menemuimu dengan kondisiku seperti ini. Aku takut kamu kecewa melihat aku yang sekarang."

Zara menatap Rian, matanya mulai berkaca-kaca. "Kamu pikir aku akan kecewa karena kondisi fisikmu? Rian, aku cuma ingin kamu kembal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 90

    Rian tercekat. Selama ini, ia tahu ada sebuah tragedi yang melibatkan ayahnya tiga puluh tahun lalu, tapi ia tidak pernah menyangka korban kecelakaan itu adalah ayah Zara. Pikirannya berputar cepat, menghubungkan potongan-potongan yang selama ini tersembunyi."Zara…" suara Rian terdengar parau, penuh rasa bersalah. "Aku tahu soal kecelakaan itu… tapi aku tidak tahu kalau pria itu adalah ayahmu."Zara menatapnya, air mata menggenang di pelupuk matanya. "Aku baru tahu, Rian. Dari berkas-berkas lama yang aku temukan di ruang kerja apartemen lamamu. Aku yakin kecelakaan itu bukan kecelakaan biasa. Entah bagaimana, tapi aku melihat ayahku tampak begitu dekat dengan keluargamu."Rian menghela napas panjang, mencoba mencerna semuanya. "Jadi selama ini, ayahku menutupi semua itu?""Ya," jawab Zara, suaranya bergetar. "Dan aku yakin Tuan Arman mungkin tahu lebih dari yang dia katakan sebagai saksi. Dia pasti terhubung dengan masa lalu itu.""Sial!" Rian mengepalkan tangan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 91

    Langit pagi itu terlihat cerah, meski awan tipis mulai menutupi matahari. Di sebuah rumah megah keluarga Hendrawan, suasana terasa sibuk. Para pelayan berlalu-lalang, memastikan segalanya sempurna. Hari itu adalah hari pernikahan Jerry Hendrawan.Di lantai atas, Jerry berdiri di depan cermin besar di kamarnya. Jas hitamnya terpasang rapi, dasi kupu-kupu menghiasi lehernya. Ia tersenyum kecil, membayangkan Zara yang akan segera menjadi istrinya."Akhirnya... hari ini tiba," gumam Jerry.Rasa bahagia memenuhi dadanya. Ia sudah menantikan momen ini sejak lama, di mana ia bisa menjalani hidup bersama wanita yang ia cintai. Zara adalah segalanya baginya. Dia tidak pernah membayangkan masa depannya tanpa Zara di sisinya.Pintu kamarnya terbuka, dan Bu Hanan masuk dengan senyum lebar. "Kamu tampan sekali, Jerry. Zara pasti akan terpesona.""Terima kasih, Bu," jawab Jerry dengan tawa kecil. "Aku harap dia tidak berubah pikiran di altar.""Tentu saja tidak," kata Bu H

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 92

    "Rian, sebenarnya apa yang terjadi padamu malam itu? Dan bagimana kamu bisa bertemu dengan Lena?" tanya Zara, penasaran.Rian menghela napas panjang sebelum menjawab, sebenarnya dia tidak mau mengingat lagi kejadian itu. Kejadian yang membuatnya hancur seperti sekarang.Malam itu, angin bertiup dingin. Rian duduk di kursi tunggu bandara, menatap tiket penerbangan ke Korea yang digenggamnya. Pikirannya melayang pada Zara, bayangan wajah istrinya memenuhi benaknya.Ia menghela napas berat, meraih ponsel, bersiap untuk menelepon Zara bahwa dia akan segera berangkat. Namun, sebelum ia sempat menekan tombol panggil, ponselnya bergetar. Nomor tak dikenal muncul di layar."Halo?"Suara berat di seberang sana membuatnya merinding. "Zara dalam bahaya."Rian berdiri dengan tegang, matanya menyipit. "Siapa kamu? Apa maksudmu?"Namun, telepon itu sudah terputus. Rian mencoba menelepon balik, tetapi tak ada jawaban. Detak jantungnya berpacu. Ia tahu, ini bukan ancaman

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 93

    Rian mengakhiri ceritanya dengan desahan napas panjang. Dia menoleh ke samping, ingin melihat reaksi Zara terhadap semua yang baru saja dia ungkapkan. Namun, alih-alih menemukan ekspresi terkejut atau pertanyaan yang menyerangnya, Rian justru mendapati Zara telah terlelap di pelukannya.Matanya mengamati wajah Zara yang tampak damai dalam tidurnya. Napasnya teratur, bibirnya sedikit terbuka, dan alisnya yang tadi sempat berkerut kini telah rileks. Rian tersenyum kecil, merasakan kehangatan di dadanya.“Sepertinya aku terlalu banyak bicara,” gumamnya pelan.Tangannya bergerak otomatis, menyelipkan helaian rambut Zara yang jatuh ke pipinya. Kulitnya terasa begitu lembut di bawah sentuhannya. Rian menatap wanita itu lama, seolah mencoba mengabadikan setiap detail wajahnya dalam ingatan.Sudah berapa lama sejak terakhir kali ia bisa melihat Zara dari jarak sedekat ini? Tanpa ada kemarahan, tanpa ada jarak yang memisahkan mereka.Dia mengingat kembali lima tahun perni

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 94

    Zara duduk di samping tempat tidur Rian, menunggu dokter selesai memeriksa kondisinya. Ia memperhatikan wajah suaminya yang terlihat lebih tenang meskipun masih pucat.Dokter melepas stetoskopnya, mencatat sesuatu di clipboard sebelum menoleh ke Zara. "Tuan Rian dalam kondisi stabil, tapi pastikan dia tidak terlalu banyak bergerak. Proses pemulihan saraf kakinya masih memerlukan waktu," jelasnya.Zara mengangguk, meski ada sedikit kekhawatiran di matanya. "Terima kasih, Dok."Rian yang sejak tadi diam, menatap Zara dengan lembut. "Jangan terlalu lama di sini. Ini sudah malam."Zara menatapnya ragu. "Aku ingin menemanimu lebih lama."Rian tersenyum kecil. "Aku baik-baik saja. Kamu juga harus istirahat."Zara menghela napas, lalu akhirnya berdiri. Ia menggenggam tangan Rian sebentar, merasakan hangatnya yang menenangkan. "Kalau begitu, aku pulang dulu. Aku akan kembali besok."Rian mengeratkan genggamannya sejenak sebelum melepaskannya perlahan. "Hati-hati

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 95

    Zara menekan bel kamar, memanggil salah satu pelayan. Tak butuh waktu lama, seorang wanita paruh baya datang dengan kepala sedikit menunduk.“Nona Zara, ada yang bisa saya bantu?” tanyanya sopan.Zara menghela napas, mencoba meredakan emosi yang masih mengganjal setelah perdebatan di ruang makan tadi. “Tolong bawakan makan malam ke kamar. Aku tidak ingin turun.”Pelayan itu tampak ragu sejenak. “Tapi, Nona... Nyonya Hanan biasanya tidak mengizinkan makan di kamar—”Zara menatapnya dengan tenang namun tegas. “Aku mengerti. Tapi aku juga tidak ingin mencari masalah. Aku hanya ingin makan dengan tenang.”Pelayan itu akhirnya mengangguk. “Baik, Nona. Saya akan segera membawanya.”Zara tersenyum tipis, lalu menutup pintu. Ia berjalan ke balkon, menatap langit malam yang kelam. Semua yang terjadi hari ini membuat kepalanya berdenyut.Tidak butuh waktu lama sebelum ketukan di pintu kembali terdengar. Pelayan tadi datang dengan nampan berisi makanan hangat. “Silakan, Nona. Saya sudah memastik

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 96

    Luna dan Bu Hanan terdiam, terkejut dengan pengakuan Jerry. Mereka saling pandang, mencoba mencerna apa yang baru saja diucapkan. Luna bahkan melotot ke arah Jerry dengan ekspresi yang penuh kebencian, sementara Bu Hanan tampak terperangah, mulutnya terbuka sedikit.Zara mencoba menahan amarah yang mulai meruak. "Jerry, kenapa kamu harus mengatakan hal itu?" suaranya bergetar, berusaha tetap tenang meskipun hatinya penuh gejolak. "Apa yang kamu harapkan dengan mengatakan itu?"Jerry menatapnya dengan penuh keyakinan, seolah tidak merasa ada yang salah dengan kata-katanya. "Aku tidak ingin mereka terus menindasmu, Zara," katanya pelan. "Aku di sini, dan aku akan bertanggung jawab sampai Rian kembali."Bu Hanan akhirnya membuka suara, suaranya penuh kekesalan. "Jadi, ini yang kalian rencanakan, ya? Menyembunyikan hal besar ini di belakang kami?"Zara menatap Bu Hanan dengan tatapan dingin. "Aku tidak merencanakan apa-apa."Luna mendengus kasar, tidak bisa menyembun

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 97

    Zara merebahkan dirinya di tempat tidur, menatap langit-langit kamar dengan perasaan gelisah. Pikiran tentang kejadian hari ini terus berputar di kepalanya, membuatnya sulit memejamkan mata.Dering pelan dari ponselnya mengalihkan perhatian. Ia meraihnya dengan cepat, melihat nama yang tertera di layar.Rian.Zara menghela napas sebelum mengangkatnya. "Halo?"Suara Rian terdengar dalam dan tenang dari seberang telepon. "Kamu masih terjaga?"Zara tersenyum kecil meski ia tahu Rian tidak bisa melihatnya. "Bagaimana aku bisa tidur dengan semua kekacauan ini?""Aku merasa terjebak di sini, Rian," lanjutnya, suaranya seperti bisikan. "Luna terus mencari cara untuk menjatuhkanku. Ibumu juga... Mereka tidak berhenti menuduhku yang bukan-bukan."Zara bisa mendengar tarikan napas panjang dari Rian. "Aku tahu," katanya. "Sandi terus memberiku laporan."Zara mengalihkan pandangannya ke arah cermin di seberang ruangan. Bayangannya tampak lelah."Jerry semakin

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 133

    Di kamar, suasana terasa semakin tegang. Rian duduk di ujung ranjang, sementara Zara berdiri di dekat jendela, merenung, dengan pandangan kosong yang menembus keluar. Rian memerhatikan setiap gerakan Zara, menyadari betapa dalamnya pikiran istrinya, namun hatinya tetap kokoh dengan keputusan yang sudah diambil.“Zara, aku tahu kamu peduli pada Jerry,” suara Rian pecah, lembut namun penuh penekanan. “Tapi kita tidak bisa membiarkan perasaan itu mengaburkan kenyataan. Dia sudah melakukan banyak hal yang merusak hidup kita. Kita tidak bisa membiarkan dia melangkah bebas begitu saja.”Zara menoleh, menatap Rian dengan mata yang dipenuhi kebingungannya. “Tapi… Rian, dia juga manusia. Dia punya sisi baik, dan aku tahu itu. Aku ingin dia mendapatkan kesempatan untuk berubah.”Rian mendekat, bergeser dengan langkah pelan hingga berada di belakang Zara. Tangannya meraih tangan Zara, lembut namun tegas. “Aku mengerti perasaanmu, tapi ingat, ada batasnya. Aku tidak akan membiarkan

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 132

    Hari itu, Zara mengatur pertemuan dengan Arka di sebuah kafe yang cukup tenang di pusat kota. Ia mengenakan gaun sederhana berwarna biru muda, dengan mantel panjang untuk melindungi tubuhnya dari angin yang cukup dingin.Saat ia tiba, Arka sudah duduk di salah satu sudut kafe. Pria itu tampak rapi seperti biasa, mengenakan kemeja hitam yang dipadukan dengan jas abu-abu.“Zara,” sapa Arka dengan senyum tipis.Zara tersenyum kecil dan duduk di hadapannya. “Terima kasih sudah meluangkan waktu.”Arka mengangguk. “Tentu. Aku juga ingin berbicara denganmu.”Zara terdiam sejenak, memperhatikan ekspresi pria di depannya. Sekalipun Rian menyebutnya sebagai Riko, tidak ada jejak kebencian atau kesombongan di wajahnya saat ini.“Kamu mengenal Luna dengan baik, kan?” tanya Zara akhirnya.Arka menghela napas pelan. “Dia adikku. Tentu saja aku mengenalnya.”“Tapi kamu tidak datang saat pemakamannya.”Arka menatap Zara dengan mata yang dalam. “Karena aku tidak i

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 131

    Zara duduk di ruang tamu keluarga Hendrawan, mengusap perutnya yang mulai membesar. Sudah beberapa hari sejak pemakaman Luna, tapi pikirannya masih dipenuhi oleh pria yang muncul hari itu. Arka. Kakak Luna yang tiba-tiba hadir dalam hidup mereka.Dia merasa ada yang janggal.Zara memang tidak begitu mengenal Luna secara pribadi, tapi dia tahu bahwa keluarga perempuan itu cukup terpandang. Seharusnya ada anggota keluarga yang datang di hari pemakamannya. Namun, yang muncul hanya Arka. Dan sekarang, pria itu tiba-tiba menjadi bagian dari kehidupannya lagi.Saat Rian masuk ke ruangan, Zara langsung menatapnya dengan penuh tanda tanya.“Kamu sudah menyelidiki Arka, kan?” tanyanya tanpa basa-basi.Rian terdiam sejenak, lalu mengangguk. “Ya.”Zara mencondongkan tubuhnya ke depan, penasaran. “Dan? Siapa dia sebenarnya?”Rian menarik napas dalam. Dia tahu cepat atau lambat Zara pasti akan bertanya. “Arkana Rikovan… dia bukan orang asing bagiku,” katanya perlahan.

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 130

    “Jadi, kau mengenalnya?” tanya Bu Hanan yang tampak bingung dengan reaksi Zara.Zara mengangguk perlahan, masih belum bisa menyembunyikan keterkejutannya. “Dia… dia dulu hampir menjadi pengacaraku.”Lena langsung menoleh tajam. “Apa?!”Pria itu mengangguk. “Namaku Arka. Aku memang seorang pengacara, dan saat itu aku menerima permintaan untuk menangani perceraianmu. Tapi sebelum semuanya dimulai, aku mendadak mendapat panggilan lain, dan ternyata kamu menarik kembali tuntutan itu.”Zara ingat. Saat itu, ia sangat berharap bisa mendapatkan pengacara yang bisa membantunya keluar dari pernikahannya dengan Rian. Arka adalah salah satu pengacara terbaik, tapi tiba-tiba ia menarik diri dari kasusnya, tanpa penjelasan yang jelas.Sekarang semuanya mulai masuk akal. Jika Arka adalah kakak Luna, mungkin itulah alasan dia mundur dari kasusnya, karena keterkaitan keluarganya dengan situasi yang lebih besar.“Kenapa kamu ingin bertemu denganku?” tanya Zara akhirnya, suara

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 129

    Lena dan Zara turun dari mobil dengan langkah yang sedikit ragu. Udara sore yang sejuk menyelimuti halaman luas kediaman keluarga Hendrawan, tapi kehangatan itu tidak cukup untuk mengusir kegelisahan dalam hati Zara.Sudah berbulan-bulan sejak terakhir kali ia menginjakkan kaki di rumah ini. Sejak ia meninggalkan semua yang ada di sini dan memilih membangun hidup baru bersama Rian.Ia tidak pernah berpikir akan kembali, apalagi dalam keadaan seperti ini, membawa dua nyawa dalam kandungannya dan kembali sebagai istri Rian secara resmi, bukan hanya sekadar wanita yang terikat dalam pernikahan tanpa cinta seperti dulu.Pelayan-pelayan di rumah itu menyambut mereka dengan sopan, tapi Zara masih bisa merasakan sisa-sisa tatapan meremehkan yang dulu pernah ia terima. Meskipun kini Bu Hanan, ibu mertuanya, sudah mulai menunjukkan perubahan, trauma akan masa lalu masih melekat kuat di dalam hatinya.“Bu Hanan ada di dalam, Nona,” kata salah satu pelayan, membukakan pintu bes

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 128

    Zara duduk di dalam mobil dengan gelisah. Hatinya dipenuhi berbagai perasaan yang bercampur aduk. Rian sudah memintanya untuk fokus pada kehamilannya, tapi ada sesuatu yang masih mengganjal pikirannya."Lena, sebelum kita pulang... Aku ingin bertemu dengan Jerry dulu," katanya tiba-tiba.Lena menoleh dengan alis berkerut. "Kamu yakin? Bukannya Rian sudah bilang untuk tidak terlalu memikirkan hal ini?""Aku tahu," Zara menghela napas. "Tapi aku merasa harus bertemu dengannya. Aku ingin mengucapkan terima kasih. Kalau bukan karena darahnya, mungkin aku dan bayi-bayiku..." Suaranya melemah, tak sanggup menyelesaikan kalimatnya.Lena terdiam sejenak, lalu akhirnya mengangguk. "Baiklah, kita mampir sebentar."Mobil pun berbelok menuju kantor polisi tempat Jerry ditahan. Begitu sampai, Zara langsung merasakan atmosfer yang dingin dan suram. Ruangan yang dipenuhi jeruji besi itu seakan menekan perasaannya.Petugas mengizinkan mereka untuk bertemu dengan Jerry di rua

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 127

    Malam semakin larut, tetapi pikiran Rian tak bisa tenang. Ia duduk di ruang kerjanya, menatap layar laptop yang menampilkan laporan keuangan terakhir. Lima miliar rupiah bukan hanya angka biasa, itu adalah serangan langsung terhadap perusahaan dan dirinya.Ia tahu bahwa menjadi pemimpin bukanlah hal mudah, tetapi semakin hari, semakin banyak yang ingin melihatnya jatuh. Apalagi setelah keluarga Hendrawan hancur, banyak pihak yang merasa kehilangan pegangan. Mereka mencari celah, dan sekarang, pencurian dana ini bisa jadi bagian dari permainan mereka.Zara berjalan mendekat, membawa secangkir teh hangat. "Kamu belum tidur?" tanyanya lembut.Rian tersenyum tipis, menerima cangkir itu. "Banyak yang harus kupikirkan."Zara duduk di sampingnya. "Menurutmu, ini ada hubungannya dengan keluarga Hendrawan?"Rian mengangguk. "Kemungkinan besar. Setelah keluarga kita jatuh, banyak pihak yang kehilangan perlindungan dan mulai bergerak sendiri. Aku tidak terkejut kalau sekara

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 126

    Saat Jerry kembali digiring oleh dua polisi menuju mobil tahanan, Zara menghela napas berat. Ia ingin melepaskan segala kepenatan ini, tapi matanya terusik oleh sesuatu.Di kejauhan, di balik pohon yang sedikit tertutup kabut hujan, seorang pria tampak mengawasi mereka. Sosoknya tinggi, mengenakan jaket gelap dengan tudung yang menutupi sebagian wajahnya. Sekilas, Zara bisa melihat rahangnya yang tegas dan tatapan tajamnya yang menusuk.Zara menoleh ke Rian, memastikan apakah suaminya juga menyadarinya. Namun, Rian justru sibuk menyesuaikan tongkatnya di tanah becek."Rian..." Zara berbisik, sedikit menarik lengannya. "Ada seseorang di sana. Sejak tadi dia berdiri di balik pohon dan memperhatikan kita."Rian menoleh ke arah yang dimaksud, tapi pria itu segera berbalik, berjalan menjauh sebelum akhirnya menghilang di antara pepohonan pemakaman.Lena dan Sandi yang mendengar percakapan mereka ikut melihat ke sekitar. "Kamu yakin, Zara?" tanya Lena."Aku yakin.

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 125

    "Zara, sebenarnya Jerry mendonorkan banyak darah untukmu. Jika bukan karena dia, aku tida tahu apa yang terjadi padamu dan si kembar." Rian berkata dengan berat hati, namun Zara harus tetap tahu.Zara terdiam sejenak, mencerna kata-kata Rian. Matanya menatap kosong ke depan, pikirannya melayang pada kejadian beberapa hari lalu, saat dirinya terbaring lemah, nyaris kehilangan segalanya."Jerry...?" gumamnya pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri.Rian mengangguk, menatap wajah Zara dengan serius. "Iya, dia yang menyelamatkanmu. Darahmu langka, dan rumah sakit tidak punya stok. Kalau bukan karena Jerry yang mendonorkan darahnya, aku nggak tahu apa yang akan terjadi."Zara menggigit bibirnya, perasaannya bercampur aduk. Jerry orang yang dulu sempat menjadi bagian dari hidupnya, kini terasa terikat dengan takdirnya dalam cara yang tidak pernah ia bayangkan."Jadi... aku hidup karena dia?" tanyanya pelan, lebih kepada dirinya sendiri."Bukan cuma kam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status