Home / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Dewi Penyembuh Surgawi : Chapter 71 - Chapter 80

232 Chapters

Formasi

Zhao Xueyan berjalan tenang bersama para budak yang baru saja ia beli, menuju toko miliknya yang telah ia siapkan. Meski wajahnya tetap datar dan tanpa emosi, langkahnya memancarkan wibawa yang membuat para budak merasa dihormati, meski sebagian dari mereka masih merasa canggung.Sesampainya di toko, Zhao Xueyan segera mengatur semuanya. Niuniu, yang selalu setia di sisinya, membagikan makanan hangat yang telah mereka siapkan sebelumnya. Aroma makanan memenuhi ruangan, membuat para budak yang sudah lama tidak merasakan makanan layak itu meneteskan air mata. Beberapa bahkan terlihat ragu untuk mengambil makanan tersebut."Silakan makan," kata Zhao Xueyan dengan suara lembut namun tegas. "Makanan ini milik kalian. Jangan ragu."Para budak akhirnya mulai mengambil makanan mereka. Wajah-wajah yang tadinya murung perlahan mulai menunjukkan senyum kecil saat mereka menikmati makanan yang lezat. Niuniu, sambil mengawasi, berkata dengan bangga, "Nona, Anda selalu tahu cara membuat orang meras
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Membuat Produk Perawatan

Pagi itu, Zhao Xueyan berjalan tenang menuju tokonya yang mulai ramai aktivitas. Para budak yang kini menjadi bagian dari hidupnya sudah berkumpul di dalam toko. Mereka terlihat lebih rapi dengan pakaian baru dan wajah yang menunjukkan harapan baru. Zhao Xueyan menatap mereka dengan tatapan tenang, lalu mulai memberikan instruksi."Untuk kalian, para pria," Zhao Xueyan berkata sambil menatap para budak pria yang berdiri di barisan depan. "Mulai hari ini, kalian akan berlatih seni bela diri dan berkultivasi. Kalian tidak hanya akan menjaga keamanan toko ini, tetapi juga melindungi diri sendiri. Dunia ini keras, dan aku tidak ingin kalian menjadi korban lagi."Salah satu pria memberanikan diri bertanya, "Tapi, Nona, apakah kami bisa melakukannya? Kami tidak memiliki bakat ...."Zhao Xueyan mengangkat tangannya, menghentikan keraguannya. "Bakat hanya sebagian kecil. Dengan disiplin dan latihan, kalian akan melihat hasilnya. Aku akan memberikan kalian dasar-dasar teknik kultivasi, dan a
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Undangan Minum Teh

Hari itu, Zhao Xueyan baru saja menyelesaikan rutinitas di toko miliknya. Wajahnya tetap tenang meskipun aktivitasnya beberapa hari terakhir begitu padat. Saat kembali ke kediaman Jenderal Zhao, seorang pelayan datang membawakan sebuah undangan yang dihias dengan kertas mahal dan tinta emas. Pelayan itu menunduk hormat sambil menyerahkan undangan tersebut.“Nona Zhao, ini undangan dari Nona Ning Lan. Beliau mengundang Anda untuk menghadiri acara minum teh besok siang di kediamannya,” ujar pelayan itu sopan.Zhao Xueyan membuka undangan itu dengan gerakan santai. Tulisan tangan yang rapi dan indah memuat detail acara tersebut, beserta beberapa nama putri dan gadis bangsawan lainnya yang juga diundang. Zhao Xueyan berpikir sejenak.‘Nona Ning Lan … Dia salah satu gadis bangsawan yang cukup berpengaruh di kalangan sosial. Jika aku ingin memasarkan produk ini, mereka adalah target yang tepat,’ pikirnya.Zhao Xueyan tersenyum tipis, lalu menutup undangan itu. “Sampaikan kepada pengirimnya
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Memperkenalkan Produk Perawatan

Nona Ning Lan mencoba mencairkan suasana. “Nona Zhao, saya dengar Anda kini membuka usaha baru. Sungguh menarik. Bolehkah saya tahu usaha apa yang sedang Anda jalankan?”Zhao Xueyan menoleh ke arah Putri Ning Lan, memberikan senyum sopan. “Tentu, Putri Ning Lan. Saya baru saja memulai usaha yang berfokus pada produk perawatan kulit dan parfum. Semua bahan yang saya gunakan alami dan telah saya pilih dengan hati-hati untuk memberikan manfaat terbaik. Bahkan saya membawa beberapa sampel sebagai hadiah kecil untuk kalian semua.”Zhao Xueyan memberi isyarat pada Niuniu, yang kemudian mengambil kotak kecil berisi sampel produk dan membagikannya kepada para nona bangsawan. Setiap produk dibungkus dengan elegan, menunjukkan perhatian pada detail yang luar biasa.Para nona bangsawan mulai memeriksa sampel tersebut. Aroma lembut parfum dan tekstur halus krim wajah membuat beberapa dari mereka terkejut. “Ini… sangat wangi dan lembut,” gumam salah satu nona.“Tentu saja,” Zhao Xueyan menjawab de
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Pembukaan Toko Zhao Xueyan

Hari pembukaan toko Zhao Xueyan akhirnya tiba. Udara pagi itu terasa segar, namun suasana di depan toko penuh dengan antusiasme. Zhao Xueyan turun dari kereta kudanya dengan anggun, mengenakan hanfu sederhana namun elegan. Cadarnya yang halus berwarna putih gading menutupi sebagian wajahnya, namun tetap memancarkan aura misterius yang memikat.Di depan toko, kerumunan besar sudah menunggu. Para nona bangsawan berdiri di barisan depan dengan pelayan masing-masing, mengenakan pakaian terbaik mereka. Sebagian besar dari mereka tampak memancarkan kepercayaan diri, kulit mereka yang bersinar menjadi bukti nyata dari produk perawatan Zhao Xueyan. Di belakang mereka, rakyat biasa yang penasaran berdiri berdesakan, ingin melihat langsung keajaiban produk yang selama ini menjadi bahan pembicaraan.Niuniu dengan sigap membantu majikannya turun dari kereta. Para pelayan di toko segera membungkuk memberi hormat, sementara sebagian dari mereka tampak sibuk mengatur kerumunan yang semakin ramai.
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Fitnah

Di istana Kekaisaran Zhengtang, suasana di paviliun selir Mei Xiao dipenuhi hawa murka. Setelah mendengar kabar bahwa toko Zhao Xueyan sukses besar, bahkan menarik perhatian para bangsawan dan rakyat, selir Mei Xiao merasa amarahnya membuncah. Tidak hanya sekali, para pelayan di istana mulai bergosip tentang kehebatan produk perawatan kulit milik Zhao Xueyan yang memberikan hasil luar biasa, membuat kecantikan mereka semakin terpancar.Selir Mei Xiao menatap tajam para pelayan yang tanpa sadar memuji produk tersebut di hadapannya. Wajahnya memerah menahan amarah. “Zhao Xueyan ... perempuan hina itu! Apa yang membuatnya pantas menerima semua pujian ini setelah diceraikan?” gumamnya dengan penuh rasa dengki.Dia segera memerintahkan Yan’er, pelayan kepercayaannya, untuk menemaninya menemui Kaisar Zheng Yu di ruang kerjanya. Dengan senyum manis yang penuh kepalsuan, selir Mei Xiao melangkah ke ruangan kaisar. “Yang Mulia,” ucapnya dengan suara lembut, membuat kaisar yang sedang membaca
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Pembalasan Zhao Xueyan

Para pembeli mulai melihat celah dalam tuduhan wanita itu, dan bisikan mulai terdengar. Zhao Xueyan mendekat dan dengan tenang mengambil tangan wanita itu. Dalam sekejap, dia menemukan bahwa bintik merah itu bukanlah efek dari produk perawatan, melainkan akibat reaksi dari ramuan tertentu.“Ini menarik,” kata Zhao Xueyan sambil tersenyum dingin. “Kulit Anda menunjukkan gejala alergi terhadap campuran daun feishen dan akar lingbao. Kebetulan, bahan-bahan ini tidak pernah saya gunakan dalam produk saya. Sebaliknya, bahan ini biasa digunakan dalam ramuan pengelupas kulit yang sering digunakan di lingkungan istana. Apakah Anda yakin ini salah produk saya?”Wanita itu membeku, wajahnya memucat. Para pembeli mulai bergumam, menyadari bahwa wanita itu mungkin berbohong.Zhao Xueyan melanjutkan dengan suara tajam. “Dan satu lagi, siapa yang menyuruh Anda melakukan ini? Anda tidak datang ke sini untuk meminta bantuan, melainkan untuk mencemarkan nama baik saya.”Ketika tekanan dari Zhao Xueyan
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Kompetisi

Malam itu, suasana di sekitar toko Zhao Xueyan begitu sunyi. Hanya suara angin malam yang berhembus lembut menemani kegelapan. Namun, di balik bayang-bayang kegelapan, beberapa sosok berpakaian serba hitam dengan wajah tertutup cuping seperti ninja perlahan mendekati toko tersebut. Mereka bergerak dengan hati-hati, menahan napas agar tidak terdengar sedikit pun suara.Salah satu dari mereka mengangkat tangan, memberi isyarat kepada rekan-rekannya untuk mulai menyerang. Dengan energi Qi yang mereka kumpulkan, mereka mengayunkan serangan ke arah dinding toko Zhao Xueyan. Namun, hal yang tak terduga terjadi."Akh!" teriak salah satu dari mereka saat tubuhnya terpental keras ke belakang, menghantam tanah dengan bunyi keras. Dari mulutnya keluar seteguk darah. Rekan-rekannya terkejut dan mencoba menyerang lagi, tapi hasilnya sama. Setiap serangan yang diluncurkan seolah berbalik ke arah mereka sendiri."Apa yang terjadi?!" salah satu dari mereka berteriak panik, suaranya penuh rasa sakit.
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Hari Kompetisi

Hari yang dinanti tiba. Arena besar di ibu kota Kekaisaran Zhengtang dipenuhi penonton dari berbagai kalangan, mulai dari rakyat biasa hingga para bangsawan dan pejabat tinggi. Bahkan beberapa tamu kehormatan dari dua kekaisaran lainnya, Heifeng dan Canghai, terlihat menempati tempat duduk khusus yang disediakan untuk mereka.Tiga kekaisaran itu memang memiliki keunggulan masing-masing. Kekaisaran Heifeng, yang terkenal dengan keindahan alamnya, membawa sekte-sekte bela diri yang mengandalkan kecepatan, ketangkasan, dan teknik pedang anggun yang memukau. Di sisi lain, kekaisaran Canghai, yang dikenal dengan keahlian dalam ilusi dan racun, mengirimkan murid-murid yang membawa reputasi sebagai petarung yang licik namun sangat mematikan.Sebagai tuan rumah, kekaisaran Zhengtang bertekad mempertahankan kehormatan mereka. Para murid dari sekte-sekte besar dan akademi bela diri ternama dikirim untuk membuktikan kehebatan mereka. Kaisar Zheng Yu sendiri memimpin jalannya acara dari tribun i
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Kemenangan Pertama

Sorakan penonton berubah menjadi bisikan tajam yang penuh cemoohan saat nama Zhao Xueyan diumumkan sebagai peserta. "Apa dia tidak tahu malu? Seorang wanita yang bahkan tidak punya bakat kultivasi berani ikut kompetisi ini?" "Dia hanya berhasil menjual beberapa produk perawatan kulit, lalu merasa bisa bersaing di arena?" "Keluarga Jenderal Zhao akan makin malu setelah ini." Di antara kerumunan, para murid sekte dan tetua juga ikut mencemooh. Bahkan salah satu tetua Sekte Tapak Suci berkomentar sinis, "Seorang cacat kultivasi seperti dia tidak pantas berdiri di arena ini. Kekaisaran Zhengtang benar-benar memalukan." Namun, di tengah lautan ejekan dan sindiran, Zhao Xueyan melangkah dengan tenang menuju arena. Wajahnya tetap datar di balik cadar, tidak sedikit pun terpengaruh oleh bisikan orang-orang. Sikapnya yang penuh percaya diri justru membuat beberapa orang mulai memperhatikannya dengan rasa ingin tahu. Di hadapannya, Tian Liang dari Sekte Tapak Suci berdiri dengan senyuman s
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
PREV
1
...
678910
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status