Arena kembali ramai dengan sorakan ketika pertandingan berikutnya dimulai, tetapi perhatian sebagian besar penonton masih tertuju pada Zhao Xueyan. Bisikan dan diskusi tentang kemenangannya yang mengejutkan terus terdengar di tribun."Bagaimana mungkin wanita yang disebut cacat kultivasi bisa mengalahkan murid tingkat menengah ke-2?""Mungkin itu hanya kebetulan. Lawannya terlalu ceroboh.""Tapi gerakannya sangat halus, seolah-olah dia sudah memprediksi setiap serangan lawannya."Di tengah keraguan dan kekaguman, beberapa peserta yang masih menunggu giliran bertarung mulai memperhatikan Zhao Xueyan dengan serius. Rasa penasaran mereka tumbuh, terutama karena teknik yang digunakan Zhao Xueyan tidak menunjukkan aura Qi seperti biasanya."Aku ingin berhadapan dengannya," ujar salah satu murid dari Sekte Tapak Langit, seorang kultivator tingkat menengah ke-3. "Kalau dia benar-benar kuat, aku ingin mengukur kemampuannya."Sementara itu, di tribun utama, Kaisar Zheng Yu terlihat berpikir d
Setelah beberapa kemenangan Zhao Xueyan yang luar biasa, pandangan orang-orang terhadapnya mulai berubah. Mereka yang sebelumnya mencemooh dan meremehkannya kini mulai mengakui kehebatannya. Nama Zhao Xueyan menjadi bahan pembicaraan di antara para bangsawan, termasuk para pangeran dari Kekaisaran Canghai dan Heifeng."Dia pasti memiliki bakat tersembunyi," ujar salah satu pangeran dari Kekaisaran Heifeng. "Tapi aku penasaran, mengapa dia selalu memakai cadar? Apakah dia menyembunyikan sesuatu?" tanya pangeran berwajah tampan itu. "Mungkin wajahnya buruk rupa, seperti yang dikatakan banyak orang sebelumnya," sahut seorang pemuda bangsawan dari Kekaisaran Zhengtang dengan nada skeptis. "Lagipula, dia adalah janda Kaisar Zheng Yu. Status itu cukup mencoreng nama siapa pun."Meski begitu, beberapa pangeran tetap tertarik. Kekaguman mereka terhadap kemampuan Zhao Xueyan mulai mengalahkan prasangka buruk tentang masa lalunya. Salah satu pangeran dari Kekaisaran Canghai bahkan tampak ters
Gema suara gong menggelegar di arena, menandakan bahwa Zhao Xueyan keluar sebagai pemenang final kompetisi bela diri. Sorak-sorai menggema di seluruh penjuru, tapi keheningan sesaat menyelimuti saat semua orang menyadari fakta yang baru saja terungkap—wajah Zhao Xueyan yang menyaingi kecantikan dewi.Niuniu, yang dengan setia menunggu di sisi arena, segera berlari mendekati Zhao Xueyan dengan membawa cadar baru. "Nona, pakailah ini," ucapnya sambil menyerahkan cadar, yang kemudian Zhao Xueyan kenakan kembali dengan anggun tanpa sedikit pun menampakkan rasa gelisah.Namun, semua orang yang hadir di sana telah melihat wajahnya—wajah yang kini menjadi pusat perhatian, bahkan mungkin obsesi banyak orang. Para pria, mulai dari pangeran, bangsawan, hingga rakyat biasa, hanya bisa terpesona, sementara para wanita merasa iri namun tak bisa mengelak dari kenyataan bahwa kecantikan Zhao Xueyan memang tak tertandingi.Di antara kerumunan, selir Mei Xiao yang berada di tempat kehormatan menggerta
Selir Mei Xiao berjalan tergesa ke paviliunnya, wajahnya memerah karena amarah yang tak dapat ia kendalikan. Begitu pintu paviliunnya tertutup rapat, ia langsung menghancurkan vas mahal yang ada di dekatnya. "Bagaimana mungkin?! Zhao Xueyan ... wanita sialan itu! Seharusnya dia hancur, seharusnya dia mati di arena! Tapi dia justru berdiri di puncak kehormatan!" teriaknya penuh amarah.Pelayan-pelayannya yang setia hanya bisa menunduk ketakutan, tak berani berbicara sedikit pun. Selir Mei Xiao terus melangkah mondar-mandir, pikirannya dipenuhi rasa frustrasi."Tidak mungkin dia secantik itu! Racun yang kuberikan ... racun itu seharusnya menghancurkan kecantikannya dan menghentikan kultivasinya! Tidak ada yang bisa melawan efek racun itu!" gumamnya keras, tangan mengepal hingga kukunya melukai telapak tangannya sendiri.Ya, selir Mei Xiao adalah dalang di mana dia memberikan racun pada Zhao Xueyan. Semenjak kecil, Zhao Xueyan telah diberikan dekrit akan menikah dengan kaisar Zheng Yu, o
Pagi itu, Zhao Xueyan turun dari kereta kudanya dengan anggun. Pancaran matahari pagi seolah memperkuat auranya yang dingin dan memikat. Jalan menuju toko miliknya dipenuhi orang-orang yang berbisik-bisik. Tidak seperti sebelumnya, pandangan mereka kini penuh kekaguman dan penghormatan, jauh dari tatapan hina yang pernah ia terima.Orang-orang mulai memahami bahwa Zhao Xueyan bukanlah "sampah kultivasi" seperti yang selama ini mereka yakini. Ia adalah seorang wanita yang kuat, tangguh, dan cantik luar biasa, yang mampu mengubah pandangan dunia terhadap dirinya hanya dalam satu malam.Namun, Zhao Xueyan tidak terpengaruh oleh perubahan sikap mereka. Wajahnya tetap dingin, langkahnya tegas, dan ia tidak membalas tatapan mereka dengan senyuman atau sapaan.Niuniu yang setia berjalan di belakangnya berbisik, "Nona, sepertinya semua orang mulai menghormati Nona sekarang. Mereka tidak lagi berani menghina atau mencemooh seperti dulu."Zhao Xueyan menoleh sedikit dan berkata dengan suara lem
Malam itu, Zhao Xueyan baru saja tiba di kediamannya setelah seharian menghabiskan waktu di toko. Langit sudah mulai gelap, dan pelayan memberitahunya bahwa Jenderal Zhao Yun, ayahnya, memanggilnya ke ruang kerjanya. Dengan tenang, Zhao Xueyan berjalan menuju ruangan tersebut, langkahnya mantap meski hatinya sudah bisa menebak apa yang ingin dibicarakan oleh ayahnya.Saat Zhao Xueyan masuk, Jenderal Zhao Yun sedang duduk dengan wajah serius. Di hadapannya ada beberapa gulungan kertas undangan yang ditata rapi. Begitu melihat putrinya masuk, Jenderal Zhao Yun tersenyum kecil, namun tetap menunjukkan wibawa seorang pemimpin perang."Xueyan, duduklah," ucapnya lembut. Zhao Xueyan menurut dan duduk di kursi di hadapannya.Jenderal Zhao Yun mengambil salah satu gulungan dan menunjukkannya kepada putrinya. "Ini adalah salah satu dari banyak lamaran yang datang untukmu. Mereka berasal dari bangsawan terkemuka, bahkan beberapa dari kekaisaran Heifeng dan Canghai. Nama dan kecantikanmu kini m
Hari itu aula kekaisaran memancarkan kemegahan yang luar biasa. Tirai sutra keemasan menjuntai dari pilar-pilar besar, lampu-lampu lentera dengan ukiran naga menghiasi sudut-sudut ruangan, dan lantai aula yang terbuat dari marmer berkilauan tampak seperti cermin. Para tamu yang hadir mengenakan pakaian terbaik mereka, memancarkan keanggunan dan keagungan. Namun, di tengah keramaian itu, kedatangan Zhao Xueyan bersama kedua orangtuanya menjadi pusat perhatian.Dengan hanfu elegan berwarna biru langit yang dihiasi bordir bunga plum emas, Zhao Xueyan berjalan dengan anggun. Cadar halus yang senada dengan pakaiannya menutupi wajahnya, namun aura kecantikan dan kebangsawanannya tetap memancar, menarik pandangan banyak orang. Ketika Zhao Xueyan memasuki aula, suara bisik-bisik mulai terdengar, beberapa memuji kecantikannya meski tertutup cadar, sementara yang lain hanya iri karena kehadirannya yang penuh karisma.Beberapa nona bangsawan yang tidak suka dengan perhatian yang diterima Zhao
Ketika upacara mencapai puncaknya, di mana mahkota permaisuri akan dikenakan di kepala Selir Mei Xiao, sesuatu yang memalukan terjadi. Wajah Selir Mei Xiao yang sudah memerah penuh bercak akibat garukannya kini terlihat mulai membengkak. Rasa gatal yang tak tertahankan membuat Selir Mei Xiao tidak lagi bisa menjaga sikapnya. "Yang Mulia, hamba ... hamba merasa tidak enak badan!" teriaknya panik, sambil menggaruk wajah dan lehernya dengan kasar.Kaisar Zheng Yu terkejut dan langsung berdiri, menatap Selir Mei Xiao dengan cemas. "Panggil tabib istana sekarang juga!" perintahnya keras.Para pelayan dan pengawal segera berlari, sementara suasana aula berubah menjadi kacau. Para tamu saling berbisik lebih keras, beberapa bahkan menahan tawa melihat Selir Mei Xiao yang biasanya angkuh kini berada dalam kondisi memalukan. “Akh! Gatal!” Selir Mei Xiao terus menggaruk wajahnya tanpa henti. Namun, Selir Mei Xiao, yang merasa kehilangan kendali atas dirinya, mulai berteriak panik. Ia menjatuh
Ketujuh pembunuh itu bergerak cepat, mengelilingi Zhao Xueyan dengan formasi mengepung. Mata mereka penuh keyakinan bahwa lawan mereka hanyalah "pria muda" tanpa kekuatan berarti."Kau benar-benar ingin melawan kami?" salah satu pembunuh mendesis sambil menyiapkan senjata berbentuk belati panjang yang berkilauan di bawah sinar bulan.Zhao Xueyan tersenyum tipis, angin malam menerpa rambutnya yang terurai. "Kalian datang mencari kematian sendiri," ucapnya dingin.Dalam sekejap, Zhao Xueyan bergerak secepat kilat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit tertangkap mata. Dia tidak hanya menghindari serangan pertama, tetapi juga membalikkan keadaan dengan memukul balik seorang pembunuh hingga terpental ke tanah.Brugh! "Bagaimana mungkin?" salah satu pembunuh terkejut, matanya membelalak saat melihat kecepatan gerakan Zhao Xueyan.Dengan tenang Zhao Xueyan mengayunkan pedangnya. Cahaya tajam terpancar, memotong udara dan langsung melukai tiga pembunuh yang berada di garis depan. Mereka jatu
Malam itu, di penginapan mewah yang menjadi tempat tinggal sementara sekte Bulan Darah, suasana terasa tegang. Para murid inti sekte berkumpul di sebuah ruangan besar dengan penerangan redup. Wajah mereka terlihat penuh rencana licik."Kita tidak boleh membiarkan pemuda bernama Zhao Xueyan itu ikut kompetisi besok," ucap seorang pemuda yang mengenakan jubah merah gelap, pemimpin kelompok murid sekte tersebut.Seorang gadis dengan riasan mencolok, yang tadi menjadi pusat perhatian di panggung kompetisi, mengangguk dengan ekspresi penuh kebencian. "Dia membuat sekte Bulan Darah terlihat lemah! Kalau orang-orang tahu kita kalah dari seseorang yang tidak mewakili sekte mana pun, nama baik kita akan hancur.""Apa rencanamu?" tanya salah satu murid yang berdiri di dekat pintu.Pemuda itu menyeringai licik. "Malam ini kita kirim beberapa orang untuk memberikan pelajaran pada pemuda itu. Kalau perlu, pastikan dia tidak bisa bangun dari tempat tidur besok pagi."Gadis itu tertawa kecil dengan
Saat mereka sedang menikmati makanan dengan tenang, seorang murid sekte Tapak Suci dari Kekaisaran Zhengtang tiba-tiba mendekat. Wajahnya menunjukkan sedikit keraguan, namun sorot matanya penuh rasa ingin tahu. "Maaf, boleh bertanya sesuatu?" katanya sopan namun tegas.Zhao Xueyan meletakkan sumpitnya dengan tenang, begitu pula Niuniu yang sedang menyuap makanan dengan lahap. "Ada apa?" tanya Zhao Xueyan dengan nada netral.Murid itu menatap mereka berdua lebih dalam. "Rasanya aku pernah melihat kalian sebelumnya. Apa kita pernah bertemu? Sebelumnya saya dari kekaisaran Zhengtang dan wajah Tuan sangat tidak asing.” Niuniu yang masih dalam penyamaran sebagai pria langsung tersenyum lebar, mencoba mengalihkan suasana. "Ah, mungkin Anda salah orang. Saya dan teman saya ini hanya pendatang biasa."Zhao Xueyan dengan wajah tanpa ekspresi ikut menambahkan, "Kami tidak berasal dari kekaisaran Zhengtang, jadi mungkin hanya kebetulan saja."Murid itu mengerutkan kening, tampak tidak sepenuhny
Ketika juri akhirnya berdiri untuk mengumumkan hasil dari kelompok keempat, suasana berubah hening. Semua mata tertuju pada panggung, terutama pada Zhao Xueyan yang berdiri dengan tenang tanpa ekspresi."Setelah penilaian yang cermat, berikut hasil akhir dari kelompok empat," seru pembawa acara dengan suara lantang. "Peserta yang berhasil lolos adalah ...."Penonton menahan napas, beberapa sudah berbisik, yakin bahwa Zhao Xueyan tidak mungkin lolos."Zhao Xueyan!" nama itu disebut pertama kali.Kerumunan mendadak gempar. Orang-orang yang sebelumnya mencemooh kini terkejut luar biasa. Bahkan beberapa tetua sekte tampak saling berbisik, tidak percaya dengan hasil tersebut."Bagaimana mungkin?! Dia bahkan baru bergerak di lima menit terakhir!" seru salah satu murid dengan wajah tidak percaya.Namun pembawa acara melanjutkan tanpa memperdulikan keributan."Peserta kedua: Xu Jing dari Sekte Langit Terbuka.""Peserta ketiga: Fan Rui dari Sekte Angin Hijau.""Peserta keempat: Qin Yue dari Se
Waktu untuk kelompok tiga akhirnya habis. Aroma ramuan memenuhi udara, dan para juri mulai memeriksa hasil kerja setiap peserta dengan cermat. Setelah beberapa saat yang menegangkan, pembawa acara dengan suara lantang mengumumkan hasilnya."Dengan nilai tertinggi, pemenang kelompok tiga adalah perwakilan dari Sekte Bulan Darah! Dan keempat peserta lain yang lolos di babak pertama ini!” Mendengar pengumuman tersebut, murid perempuan dari Sekte Bulan Darah tersenyum puas dan penuh kemenangan. Dia melangkah angkuh ke depan, menerima pujian dari beberapa penonton yang mendukung sektenya. Beberapa murid dari sekte lain tampak kecewa, sementara yang lainnya hanya bisa mendesah pasrah."Sudah kuduga," gumam Wu Liang dengan nada sinis. "Mereka pasti menggunakan trik kotor."Zhao Xueyan hanya menyipitkan mata, tetap tenang meski hatinya penuh dugaan. Murid perempuan itu dengan bangga menyombongkan diri, berbicara lantang kepada peserta lainnya, "Kalian boleh mencoba, tapi tetap saja tidak aka
Kelompok kedua kini naik ke atas panggung dengan langkah penuh percaya diri. Sepuluh orang peserta masing-masing menempati tempat yang telah disediakan. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah seorang gadis dari Sekte Api Langit, dengan rambut panjang berwarna merah kecokelatan yang terikat rapi.Bisik-bisik penonton terdengar ramai."Dia itu Liu Yan dari Sekte Api Langit, alkemis berbakat.""Oh dia bisa membuat pil tingkat menengah meski usianya masih muda."Saat pemaromabawa acara memberikan aba-aba dimulainya kompetisi, para peserta dengan sigap menyalakan tungku api mereka. Nyala api berwarna merah dan oranye berkobar di setiap tungku. Asap tipis mulai memenuhi panggung, disertai khas bahan herbal yang mulai diproses.Liu Yan terlihat tenang meski kobaran api dari tungkunya jauh lebih intens dibanding peserta lain. Dengan gerakan terampil, dia menambahkan bahan-bahan dengan akurasi yang sempurna. Tangannya bergerak cepat namun tetap anggun.Zhao Xueyan yang mengamati dari
Kompetisi dimulai dengan penuh antusiasme. Kerumunan bersorak saat kelompok pertama dipanggil naik ke panggung. Para peserta dari berbagai sekte berjalan penuh kepercayaan diri, beberapa bahkan menunjukkan senyum sombong.Terutama murid-murid dari Sekte Angin Biru, yang terkenal dengan keahlian alkemis mereka. Seorang pria muda dengan wajah angkuh dari sekte itu melirik pesaingnya dan berkata dengan nada meremehkan, "Hanya membuat pil sederhana? Ini terlalu mudah untuk kami."Pembawa acara memberi instruksi dengan suara lantang, "Para peserta, uji dasar kali ini adalah membuat Pil Energi Dasar. Bahan-bahan sudah disediakan di depan kalian. Waktu kalian hanya satu batang dupa. Selamat berkompetisi!"Terlihat sepuluh meja di atas panggung untuk disediakan untuk peserta. Para peserta segera mengambil tempat di meja mereka masing-masing. Terlihat wajah-wajah bersemangat mereka. “Dengan ini, kompetisi dimulai!” seru pria paruh baya itu menandakan bahwa pertandingan dibuka. Tangan para p
Zhao Xueyan dan rombongannya tiba di tempat acara alkemis dengan langkah penuh percaya diri. Kerumunan peserta dan penonton sudah memadati area yang luas, dipenuhi tenda-tenda serta panggung besar yang dihias megah. Meski suasana terlihat meriah, bisik-bisik mengenai insiden keluarga Duo masih jelas terdengar di antara para murid sekte dan bangsawan yang hadir."Itu mereka ...." salah satu murid sekte berbisik pada rekannya sambil melirik ke arah Tian Ming."Dia yang menghancurkan kultivasi tetua keluarga Duo, kan? Gila sekali. Siapa sebenarnya pria itu?" bisik yang lain dengan nada kagum sekaligus ngeri.Zhao Xueyan tetap menjaga ekspresi datarnya, meskipun telinganya menangkap bisikan-bisikan tersebut. Tian Ming, seperti biasa, berjalan dengan wajah datar seolah tidak peduli pada apapun yang terjadi di sekitarnya.Niuniu yang berjalan di belakang Zhao Xueyan menahan senyum kecil. "Nona, sepertinya reputasi kita sudah menyebar tanpa perlu diperkenalkan," gumamnya pelan."Bukan sesuat
“Kami tidak akan mundur! Kau harus menikahi cucuku, Duo Ning. Kami tidak menerima penolakan!” seru tetua Duo mencoba bertahan dengan aura tekanan Tian Ming. Tian Ming mendengus dingin mendengar tuntutan yang keluar dari mulut para tetua keluarga Duo. Matanya menyipit dengan sorot tajam, memperlihatkan ketidaksenangan yang mendalam."Menikah dengan nona lancang itu?" Tian Ming berkata dengan nada sarkastik. "Aku lebih baik mati daripada menyentuh wanita sepertinya."Wu Liang yang berdiri di samping Tian Ming menghela napas panjang. "Tuan, kau benar-benar suka memperkeruh keadaan," bisiknya dengan nada pasrah.Tetua utama keluarga Duo maju dengan wajah merah padam. "Kau menghancurkan masa depan putri kami! Jika tidak menikahinya, maka jangan harap kau bisa keluar dari desa ini hidup-hidup!" teriaknya dengan penuh amarah, napasnya mulai berat karena tekanan Tian Ming. Zhao Xueyan yang sejak tadi hanya memperhatikan dengan ekspresi datar akhirnya angkat bicara. "Kalian berbicara tentang