Share

Pemenang

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-16 06:09:25

Gema suara gong menggelegar di arena, menandakan bahwa Zhao Xueyan keluar sebagai pemenang final kompetisi bela diri. Sorak-sorai menggema di seluruh penjuru, tapi keheningan sesaat menyelimuti saat semua orang menyadari fakta yang baru saja terungkap—wajah Zhao Xueyan yang menyaingi kecantikan dewi.

Niuniu, yang dengan setia menunggu di sisi arena, segera berlari mendekati Zhao Xueyan dengan membawa cadar baru. "Nona, pakailah ini," ucapnya sambil menyerahkan cadar, yang kemudian Zhao Xueyan kenakan kembali dengan anggun tanpa sedikit pun menampakkan rasa gelisah.

Namun, semua orang yang hadir di sana telah melihat wajahnya—wajah yang kini menjadi pusat perhatian, bahkan mungkin obsesi banyak orang. Para pria, mulai dari pangeran, bangsawan, hingga rakyat biasa, hanya bisa terpesona, sementara para wanita merasa iri namun tak bisa mengelak dari kenyataan bahwa kecantikan Zhao Xueyan memang tak tertandingi.

Di antara kerumunan, selir Mei Xiao yang berada di tempat kehormatan menggerta
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
DANCE MAN RADJA PONO
sangat seru......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menyusup

    Selir Mei Xiao berjalan tergesa ke paviliunnya, wajahnya memerah karena amarah yang tak dapat ia kendalikan. Begitu pintu paviliunnya tertutup rapat, ia langsung menghancurkan vas mahal yang ada di dekatnya. "Bagaimana mungkin?! Zhao Xueyan ... wanita sialan itu! Seharusnya dia hancur, seharusnya dia mati di arena! Tapi dia justru berdiri di puncak kehormatan!" teriaknya penuh amarah.Pelayan-pelayannya yang setia hanya bisa menunduk ketakutan, tak berani berbicara sedikit pun. Selir Mei Xiao terus melangkah mondar-mandir, pikirannya dipenuhi rasa frustrasi."Tidak mungkin dia secantik itu! Racun yang kuberikan ... racun itu seharusnya menghancurkan kecantikannya dan menghentikan kultivasinya! Tidak ada yang bisa melawan efek racun itu!" gumamnya keras, tangan mengepal hingga kukunya melukai telapak tangannya sendiri.Ya, selir Mei Xiao adalah dalang di mana dia memberikan racun pada Zhao Xueyan. Semenjak kecil, Zhao Xueyan telah diberikan dekrit akan menikah dengan kaisar Zheng Yu, o

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Pangeran Heifeng

    Pagi itu, Zhao Xueyan turun dari kereta kudanya dengan anggun. Pancaran matahari pagi seolah memperkuat auranya yang dingin dan memikat. Jalan menuju toko miliknya dipenuhi orang-orang yang berbisik-bisik. Tidak seperti sebelumnya, pandangan mereka kini penuh kekaguman dan penghormatan, jauh dari tatapan hina yang pernah ia terima.Orang-orang mulai memahami bahwa Zhao Xueyan bukanlah "sampah kultivasi" seperti yang selama ini mereka yakini. Ia adalah seorang wanita yang kuat, tangguh, dan cantik luar biasa, yang mampu mengubah pandangan dunia terhadap dirinya hanya dalam satu malam.Namun, Zhao Xueyan tidak terpengaruh oleh perubahan sikap mereka. Wajahnya tetap dingin, langkahnya tegas, dan ia tidak membalas tatapan mereka dengan senyuman atau sapaan.Niuniu yang setia berjalan di belakangnya berbisik, "Nona, sepertinya semua orang mulai menghormati Nona sekarang. Mereka tidak lagi berani menghina atau mencemooh seperti dulu."Zhao Xueyan menoleh sedikit dan berkata dengan suara lem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Lamaran

    Malam itu, Zhao Xueyan baru saja tiba di kediamannya setelah seharian menghabiskan waktu di toko. Langit sudah mulai gelap, dan pelayan memberitahunya bahwa Jenderal Zhao Yun, ayahnya, memanggilnya ke ruang kerjanya. Dengan tenang, Zhao Xueyan berjalan menuju ruangan tersebut, langkahnya mantap meski hatinya sudah bisa menebak apa yang ingin dibicarakan oleh ayahnya.Saat Zhao Xueyan masuk, Jenderal Zhao Yun sedang duduk dengan wajah serius. Di hadapannya ada beberapa gulungan kertas undangan yang ditata rapi. Begitu melihat putrinya masuk, Jenderal Zhao Yun tersenyum kecil, namun tetap menunjukkan wibawa seorang pemimpin perang."Xueyan, duduklah," ucapnya lembut. Zhao Xueyan menurut dan duduk di kursi di hadapannya.Jenderal Zhao Yun mengambil salah satu gulungan dan menunjukkannya kepada putrinya. "Ini adalah salah satu dari banyak lamaran yang datang untukmu. Mereka berasal dari bangsawan terkemuka, bahkan beberapa dari kekaisaran Heifeng dan Canghai. Nama dan kecantikanmu kini m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Penobatan Selir Mei Xiao

    Hari itu aula kekaisaran memancarkan kemegahan yang luar biasa. Tirai sutra keemasan menjuntai dari pilar-pilar besar, lampu-lampu lentera dengan ukiran naga menghiasi sudut-sudut ruangan, dan lantai aula yang terbuat dari marmer berkilauan tampak seperti cermin. Para tamu yang hadir mengenakan pakaian terbaik mereka, memancarkan keanggunan dan keagungan. Namun, di tengah keramaian itu, kedatangan Zhao Xueyan bersama kedua orangtuanya menjadi pusat perhatian.Dengan hanfu elegan berwarna biru langit yang dihiasi bordir bunga plum emas, Zhao Xueyan berjalan dengan anggun. Cadar halus yang senada dengan pakaiannya menutupi wajahnya, namun aura kecantikan dan kebangsawanannya tetap memancar, menarik pandangan banyak orang. Ketika Zhao Xueyan memasuki aula, suara bisik-bisik mulai terdengar, beberapa memuji kecantikannya meski tertutup cadar, sementara yang lain hanya iri karena kehadirannya yang penuh karisma.Beberapa nona bangsawan yang tidak suka dengan perhatian yang diterima Zhao

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kebohongan Selir Mei Xiao

    Ketika upacara mencapai puncaknya, di mana mahkota permaisuri akan dikenakan di kepala Selir Mei Xiao, sesuatu yang memalukan terjadi. Wajah Selir Mei Xiao yang sudah memerah penuh bercak akibat garukannya kini terlihat mulai membengkak. Rasa gatal yang tak tertahankan membuat Selir Mei Xiao tidak lagi bisa menjaga sikapnya. "Yang Mulia, hamba ... hamba merasa tidak enak badan!" teriaknya panik, sambil menggaruk wajah dan lehernya dengan kasar.Kaisar Zheng Yu terkejut dan langsung berdiri, menatap Selir Mei Xiao dengan cemas. "Panggil tabib istana sekarang juga!" perintahnya keras.Para pelayan dan pengawal segera berlari, sementara suasana aula berubah menjadi kacau. Para tamu saling berbisik lebih keras, beberapa bahkan menahan tawa melihat Selir Mei Xiao yang biasanya angkuh kini berada dalam kondisi memalukan. “Akh! Gatal!” Selir Mei Xiao terus menggaruk wajahnya tanpa henti. Namun, Selir Mei Xiao, yang merasa kehilangan kendali atas dirinya, mulai berteriak panik. Ia menjatuh

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kehancuran Selir Mei Xiao

    Setelah insiden memalukan di istana, Kaisar Zheng Yu memutuskan untuk membubarkan pesta penobatan. Para tamu, baik dari kalangan bangsawan, pejabat, maupun utusan dari kekaisaran lain, dipulangkan dengan suasana hati yang beragam. Namun, satu hal yang sama adalah pembicaraan hangat mereka tentang Selir Mei Xiao.Berita tentang kekacauan di aula, kondisi memalukan Selir Mei Xiao, serta kebohongannya terkait kehamilan tersebar seperti api yang membakar hutan. Dalam waktu singkat, seluruh kekaisaran Zhengtang dipenuhi dengan gosip dan cemoohan. Para rakyat berbicara dengan penuh semangat di pasar-pasar, kedai teh, hingga balai pertemuan.“Siapa sangka Selir Mei Xiao ternyata berbohong soal kehamilan? Itu sangat memalukan!” ucap seorang pedagang di pasar.“Bukankah dia selama ini dikenal sebagai wanita yang sempurna? Ternyata, semua hanya kepalsuan,” tambah yang lain.“Bagaimana bisa seorang wanita seperti itu menjadi permaisuri? Kekaisaran benar-benar telah kehilangan martabatnya!”Bahka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Hukuman Untuk Selir Mei Xiao

    Kaisar Zheng Yu mendengarkan dengan wajah yang semakin gelap saat tabib istana yang diperiksa mengakui semuanya. Dengan suara gemetar, tabib itu mengatakan, "Hamba hanya menjalankan perintah Selir Mei Xiao, Yang Mulia. Hamba tidak memiliki pilihan lain."Tabib itu menjelaskan bahwa sejak awal, kehamilan Selir Mei Xiao hanyalah tipu muslihat. Racun yang diberikan kepada selir-selir lain juga merupakan bagian dari rencana Selir Mei Xiao untuk menyingkirkan mereka satu per satu, sehingga ia bisa menjadi satu-satunya selir yang naik pangkat menjadi permaisuri.Tangan kanan Kaisar Zheng Yu, Menteri Gao, menambahkan dengan suara tegas, "Yang Mulia, dari penyelidikan kami, ditemukan bahwa racun yang digunakan pada Selir Rong Yue, dan Selir Xue Yuxian berasal dari sumber yang sama. Semua jejak mengarah kepada Selir Mei Xiao. Bahkan penyakit misterius yang kini diderita Selir Xue Yuxian tidak lain adalah hasil dari perbuatan Selir Mei Xiao. Dan juga, pembantaian yang terjadi pada selir Hua Lin

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kecemasan Jenderal Zhao

    Di Balairung Utama Istana Kekaisaran, suasana rapat para pejabat terasa tegang. Kaisar Zheng Yu duduk di singgasana dengan tatapan serius, mendengarkan saran para pejabat yang mendiskusikan calon pengisi kekosongan kursi permaisuri. Beberapa pejabat dengan penuh semangat menyebut nama Zhao Xueyan, putri dari Jenderal Zhao Yun, sebagai kandidat yang paling layak.“Nona Zhao Xueyan telah membuktikan dirinya sebagai wanita yang kuat dan berbakat,” kata salah satu pejabat dengan nada penuh keyakinan. “Dia adalah pilihan sempurna untuk mengembalikan kehormatan istana setelah kekacauan yang terjadi sebelumnya.”Kaisar Zheng Yu mendengarkan dengan seksama, tetapi hatinya dipenuhi oleh perasaan campur aduk. Ia tidak bisa menyangkal bahwa sosok Zhao Xueyan, mantan istrinya, kini memikat perhatian seluruh kekaisaran. Namun, sebelum ia sempat berbicara, Jenderal Zhao Yun berdiri dari kursinya dengan wajah tegas.“Ampun, Yang Mulia,” kata Jenderal Zhao Yun dengan nada berat. “Namun, sebagai ayah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 373

    Namun sudah terlambat. Anak panah Qi dari pasukan Hei Long menghantam barisan penjaga altar, menciptakan ledakan yang mengguncang tanah. Pasukan Zhao Yun menerobos masuk dari sisi selatan, mematahkan pagar energi yang melindungi altar. Para gadis yang dijadikan persembahan segera diselamatkan oleh prajurit wanita dari pasukan Tianyang.Tian Ming yang memimpin langsung di utara memberi aba-aba melalui kipas perang di tangannya. Suaranya menggema melalui alat suara roh."Jangan beri waktu mereka membuka portal lagi! Hancurkan altar! Lindungi para penyihir kita yang akan menutup celah dimensi!"Aura emas menyelimuti tubuh Tian Ming saat dia melompat ke depan, pedangnya menebas iblis kelas tinggi yang mencoba mendekat. Di belakangnya, Yu Qie dan Wu Liang bergerak lincah, melindungi para ahli formasi yang mulai membentuk susunan penutup dimensi."Ayo!" teriak Wu Liang sambil menghunus tombaknya. "Ini saatnya menutup kegelapan itu selamanya!"Langit di atas altar mulai bergetar hebat. Cahay

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 372

    Matahari telah tenggelam di balik pegunungan, menyisakan langit jingga yang perlahan berubah gelap. Di dalam Istana Kekaisaran Tianyang, suasana terasa hening, seakan seluruh penjuru negeri ikut menahan napas. Para pelayan berjalan pelan, tak ingin mengusik ketenangan ruang utama tempat para wanita keluarga kerajaan berkumpul.Zhao Xueyan duduk di beranda istana, matanya menatap kosong ke arah langit malam yang mulai bertabur bintang. Angin musim gugur berhembus pelan, menggoyangkan tirai tipis di hadapannya. Jemarinya menggenggam secangkir teh yang sudah mulai dingin, namun tak ia minum.“Xueyan,” suara lembut terdengar di belakangnya.Zhao Xueyan menoleh dan melihat sang ibu, Nyonya Bing Qing, datang dengan langkah anggun, membawa selimut tipis di tangannya. Tanpa banyak bicara, wanita itu duduk di sampingnya dan menyampirkan selimut di bahu sang putri.“Angin mulai dingin, kau tidak boleh sakit,” ucap Nyonya Bing Qing lembut.Zhao Xueyan mengangguk kecil, lalu kembali menatap langi

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 371

    Beberapa hari berlalu sejak strategi besar diumumkan. Di lembah hitam yang terletak di perbatasan dunia manusia dan dunia iblis, tanah bergemuruh oleh derap kaki ribuan prajurit yang telah bersiap. Langit redup diselimuti awan tebal, seolah alam pun ikut menahan napas menanti pecahnya perang.Di sisi timur, barisan pasukan elit Tian Ming berdiri tegak. Di depan mereka, Tian Ming sendiri mengenakan zirah hitam keperakan yang memantulkan cahaya rembulan. Rambut panjangnya diikat tinggi, wajahnya dingin dan fokus. Di belakangnya, barisan para ksatria pilihan berdiri diam seperti batu karang, menanti perintah.Dari sisi selatan, pasukan Kekaisaran Changhai yang dipimpin oleh Pangeran Chen Xuan,pangeran kedua dari kekaisaran Changhai, mulai menyusup diam-diam ke sisi lembah. Wajah sang pangeran tampak serius, tak lagi menunjukkan sikap santainya yang biasa. Di sisi barat, Putra Mahkota Hei Long, mengenakan zirah berlapis merah marun, tampak memimpin pasukan utama dengan tangan mengepal era

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 370

    Wu Liang mendecak, lalu menoleh ke arah Niuniu yang tetap tenang-tenang saja."Aneh," gumam Wu Liang. "Kenapa kau tidak digigit?"Yu Qie ikut melirik Niuniu dengan rasa tidak adil. "Benar juga, kenapa cuma kita yang jadi santapan malam?"Dengan santai, Niuniu mengeluarkan sebuah botol kecil dari kantong bajunya, memperlihatkan isinya sambil tersenyum bangga."Ini lotion anti nyamuk buatan Nona," kata Niuniu berbisik bangga. "Aku sudah pakai dari tadi."Wu Liang dan Yu Qie hampir menjatuhkan rahang mereka."Ada barang ajaib seperti itu?!" seru Yu Qie tertahan."Kenapa kau tidak beri tahu dari tadi, hah?!" bisik keras Wu Liang sambil berusaha merebut botol itu.Niuniu dengan cekatan menyembunyikannya di balik punggung."Kalau mau ... bayar lima perak!" bisik Niuniu sambil tersenyum manis.Wu Liang dan Yu Qie hanya bisa menahan emosi sambil kembali menggaruk-garuk tubuh mereka yang mulai bentol. ****Beberapa hari telah berlalu sejak malam itu. Hubungan Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 369

    Setelah makan malam yang sedikit kacau akibat "aksi heroik" Kaisar Tian Ming di dapur, suasana istana perlahan kembali tenang.Malam itu, di ruang kerja megah sang kaisar, Zhao Xueyan, Kaisar Tian Ming, Wu Liang, dan Yu Qie duduk mengelilingi sebuah meja besar. Di atas meja terbentang peta-peta medan perang, lengkap dengan berbagai penanda strategis.Zhao Xueyan menunjuk satu titik di peta dengan jari rampingnya."Jika pasukan ditempatkan di sini," ujarnya serius, "Maka kita bisa memutus jalur logistik mereka. Serangan dari arah timur akan mempercepat kemenangan."Tian Ming mengangguk, matanya menatap Zhao Xueyan dengan penuh perhatian, tapi tak sepenuhnya pada peta. Sementara Wu Liang dan Yu Qie mengangguk-angguk setuju, lalu saling bertukar pandang.Beberapa saat kemudian, tanpa disadari oleh Zhao Xueyan yang begitu fokus menjelaskan rencana, Wu Liang dan Yu Qie sudah tidak ada lagi di ruangan itu.Kaisar Tian Ming mengusir keduanya dengan sangat halus. Wu Liang dan Yu Qie yang meng

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 368

    Begitu melangkah ke dalam dapur istana, Zhao Xueyan langsung membelalakkan mata. Mulutnya sedikit terbuka tanpa suara. Dapur yang biasanya bersih dan rapi kini berubah menjadi medan peperangan. Tepung berserakan di lantai, panci-panci tergeletak miring, tungku api di sudut dapur menghembuskan nyala api yang jauh lebih besar dari seharusnya.Para juru masak dan pelayan dapur berdiri di luar ruangan, sebagian menangis dalam diam. Wajah-wajah mereka memucat ketakutan. Tak satu pun berani mengangkat kepala atau bergerak. Mereka hanya bisa memandangi kekacauan ini dengan dada sesak. Salah bicara sedikit saja, mungkin kepala mereka bisa melayang.Dan di tengah kekacauan itu, seorang pria berdiri dengan hanfu sederhana, rambutnya diikat ke belakang, tampak sedikit acak-acakan. Wajah tampannya kini dihiasi noda tepung dan bercak saus. Dialah Kaisar Tian Ming, penguasa dingin benua Yunzhu … kini tampak seperti anak kecil yang baru belajar memasak.Zhao Xueyan akhirnya menemukan suaranya."Apa

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 367

    Malam menyelimuti paviliun timur dengan tenang. Lampu minyak bergoyang lembut, memancarkan cahaya keemasan yang menari di dinding kayu dan tirai tipis. Aroma teh melati yang baru diseduh memenuhi udara, membawa kehangatan yang tak hanya meresap ke tubuh, tapi juga ke dalam hati.Di ruang utama, Zhao Xueyan duduk bersila di antara kedua orang tuanya. Hanfunya berwarna biru langit, sederhana namun elegan. Ia tampak tenang, sesekali mengangkat cangkir dan meniup permukaan teh hangat sebelum menyesapnya perlahan. Di hadapannya, sang ibu Bing Qing tersenyum lembut, sedangkan sang ayah, Jenderal Zhao Yun, sudah duduk dengan santai, satu tangan menopang dagu, mata berbinar menatap keluarganya yang utuh malam ini."Ayah dan ibu sudah lama tak minum teh malam seperti ini bersamamu," ucap Bing Qing dengan suara lembut. "Kau tampak berbeda, Xueyan … lebih dewasa, dan lebih tenang."Zhao Xueyan tersenyum kecil. "Pengembaraan mengajarkanku banyak hal, Ibu. Tapi yang paling berat bukan medan tempu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 366

    Saat Zhao Xueyan tiba di paviliun timur bersama ibunya dan Niuniu, pagi yang seharusnya tenang mendadak dipenuhi langkah terburu-buru. Jenderal Zhao Yun yang mendengar kedatangan istrinya langsung keluar dari ruang baca, matanya membelalak melihat sosok wanita yang sangat dirindukannya berdiri di ambang gerbang.“Istriku, aku dengar kau diserang ... Kau baik-baik saja?”Suara itu penuh kekhawatiran, terdengar jelas meski tak terangkat tinggi. Zhao Yun langsung melangkah cepat, menghampiri sang istri dan menggenggam tangannya dengan lembut.“Aku baik-baik saja,” kata Nyonya Bing Qing dengan senyum tenang. “Bai Long membawa kami dengan aman. Hanya saja ….”Bing Qing menatap sang suami. “Hanya saja Bai Long terluka. Dan sekarang sedang memulihkan tubuhnya.” Zhao Yun menghela napas panjang lalu menatap wajah istrinya dalam-dalam. “Aku seharusnya ikut menjemputmu ... dunia luar tak lagi aman seperti dulu.”Zhao Xueyan hanya menatap keduanya sambil tersenyum kecil. Ada kehangatan dalam pan

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 365

    Pagi menyapa istana Kekaisaran Tianyang dengan embusan angin sejuk dan cahaya matahari yang lembut menembus sela-sela dedaunan. Zhao Xueyan berdiri di serambi paviliun timur, matanya terarah ke langit timur. Ada getaran kuat yang hanya bisa dirasakannya—getaran familiar dari seseorang yang sangat ia kenal.“Bai Long .…” bisiknya.Tanpa pikir panjang, Zhao Xueyan segera berlari menuju pelataran utama istana, tempat biasanya Bai Long mendarat. Gaunnya berkibar mengikuti langkah cepatnya, rambut panjangnya sedikit berantakan tertiup angin. Saat tiba di halaman luas istana, matanya langsung membelalak."Bai Long!" serunya.Sosok naga hitam itu mendarat perlahan, tubuhnya yang besar terlihat penuh luka bakar dan goresan. Namun, tak jauh dari kakinya, Zhao Xueyan melihat dua sosok lainnya turun—ibunya, Bing Qing, dan Niuniu."Ibu!" Zhao Xueyan segera menghampiri. "Niuniu! Kalian tidak apa-apa?"Niuniu yang baru saja menapak tanah langsung memeluk sang nona."Nona ... kami baik-baik saja," u

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status