Di Balairung Utama Istana Kekaisaran, suasana rapat para pejabat terasa tegang. Kaisar Zheng Yu duduk di singgasana dengan tatapan serius, mendengarkan saran para pejabat yang mendiskusikan calon pengisi kekosongan kursi permaisuri. Beberapa pejabat dengan penuh semangat menyebut nama Zhao Xueyan, putri dari Jenderal Zhao Yun, sebagai kandidat yang paling layak.“Nona Zhao Xueyan telah membuktikan dirinya sebagai wanita yang kuat dan berbakat,” kata salah satu pejabat dengan nada penuh keyakinan. “Dia adalah pilihan sempurna untuk mengembalikan kehormatan istana setelah kekacauan yang terjadi sebelumnya.”Kaisar Zheng Yu mendengarkan dengan seksama, tetapi hatinya dipenuhi oleh perasaan campur aduk. Ia tidak bisa menyangkal bahwa sosok Zhao Xueyan, mantan istrinya, kini memikat perhatian seluruh kekaisaran. Namun, sebelum ia sempat berbicara, Jenderal Zhao Yun berdiri dari kursinya dengan wajah tegas.“Ampun, Yang Mulia,” kata Jenderal Zhao Yun dengan nada berat. “Namun, sebagai ayah
Pagi itu, Zhao Xueyan berjalan dengan tenang menuju tokonya, mengenakan hanfu sederhana tetapi anggun, dengan cadar yang tetap menutupi wajahnya. Meskipun wajahnya kini telah diketahui banyak orang, cadar itu menjadi ciri khasnya, menambah aura misterius yang memikat. Di sepanjang jalan, orang-orang memandangnya dengan rasa hormat dan kekaguman, tidak seperti dulu ketika mereka mencemooh dan meremehkannya.Tokonya semakin ramai dengan pelanggan yang berdatangan, sebagian besar wanita bangsawan yang ingin mencoba produk-produk perawatan kulit yang sudah menjadi tren di kekaisaran. Niuniu, pelayan setianya, dengan cekatan melayani pelanggan, sementara Zhao Xueyan lebih banyak mengawasi dari kejauhan, memberikan aura tenang namun tegas."Nona, semakin hari toko Anda semakin lebih ramai," kata Niuniu dengan senyum ceria. "Semua ini berkat nama besar Anda setelah turnamen itu."Zhao Xueyan hanya mengangguk pelan. "Pastikan semua pelanggan dilayani dengan baik. Tidak peduli siapa mereka, k
Pagi itu, kereta kuda milik Zhao Xueyan berjalan melewati pasar, Zhao Xueyan dan Niuniu duduk memperhatikan suasana kota terasa berbeda. Banyak warga terbaring di jalanan, beberapa terlihat lemah, sementara yang lain sudah tak bernapas. Tangis dan teriakan memenuhi udara, sementara para pedagang mencoba menutup kios mereka dengan tergesa-gesa."Nona, ini sangat menyeramkan," kata Niuniu dengan suara gemetar sambil memegang tangan Zhao Xueyan. "Apakah ini sama seperti di tempat pengasingan kita dulu? Penyakit typus?"Zhao Xueyan menggeleng pelan, matanya tajam memeriksa keadaan sekitar. "Tidak, Niuniu. Ini berbeda. Gejala ini lebih cepat menyebar, dan tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan. Aku yakin ini adalah jenis virus baru."Niuniu menghela napas panjang, tampak kebingungan. "Tapi semua orang membicarakan bahwa ini adalah kutukan para dewa, seperti yang terjadi di desa Qinghe sebelumnya."Selama perjalanan ke toko, Zhao Xueyan dan Niuniu mendengar para rakyat membicarak
Di tengah kekacauan itu, Zhao Xueyan kembali ke kediaman jenderal Zhao dengan membawa beberapa sampel dari pasar. Dia segera masuk ke ruang dimensinya untuk memulai analisis."Jika ini benar flu babi," gumamnya sambil memeriksa bahan-bahan di hadapannya, "Maka ada cara untuk menghentikannya. Tapi waktunya tidak banyak, dan aku harus bekerja cepat sebelum semuanya terlambat.”Zhao Xueyan masuk ke kamarnya dan segera memastikan pintu terkunci rapat. Ia menoleh pada Niuniu yang berdiri di luar pintu, memberikan peringatan terakhir."Niuniu, aku sedang tidak ingin diganggu. Apa pun yang terjadi, jangan biarkan siapa pun masuk," ucapnya tegas.Niuniu mengangguk patuh. "Baik, nona. Saya akan berjaga."Setelah memastikan keadaan aman, Zhao Xueyan mengangkat pergelangan tangannya, tempat gelang giok hijau melingkar di sana. Gelang itu tampak biasa bagi orang lain, tetapi bagi Zhao Xueyan, itu adalah kunci menuju ruang dimensinya. Dengan sedikit aliran energi spiritual, giok itu berkilauan lem
Zhao Xueyan keluar dari ruangannya dengan tatapan tenang, meski pikirannya dipenuhi rencana. Di koridor utama, ia bertemu sang ayah, Jenderal Zhao Yun, yang sedang bersiap pergi dengan ekspresi wajah yang terlihat gusar."Xueyan, tetaplah di sini. Wabah ini berbahaya dan mudah menular. Jangan keluar rumah kecuali benar-benar diperlukan," ujar Jenderal Zhao Yun dengan nada tegas.Saat jenderal Zhao Yun ingin melangkah, suara Zhao Xueyan menghentikannya membuat pria paruh baya itu menoleh. "Ayah, mau ke mana?" tanya Zhao Xueyan sambil mengamati perlengkapan perang yang dikenakan ayahnya."Ayah dipanggil ke kekaisaran. Kaisar Zheng Yu mengadakan rapat darurat untuk membahas wabah ini," jawab sang jenderal singkat, terlihat terburu-buru.Mendengar hal itu, Zhao Xueyan dengan tenang berkata, "Ayah, izinkan aku ikut. Aku tahu apa yang terjadi dengan wabah ini, dan aku memiliki obatnya."Jenderal Zhao Yun tertegun, menatap putrinya penuh kebingungan. "Apa maksudmu, Nak? Sejak kapan kau mema
Balairung kekaisaran yang semula penuh tekanan mendadak menjadi hening saat Zhao Xueyan dan Jenderal Zhao Yun melangkah masuk. Semua mata tertuju pada Zhao Xueyan, yang mengenakan hanfu elegan dengan cadar yang menutupi wajahnya, memberikan aura misterius namun memikat. “Apa yang dilakukan putri jenderal Zhao Yun kesini?” bisik para pejabat yang hanya dibalas gelengan yang lainnya. Para pejabat tampak bingung, bertanya-tanya alasan kehadiran Zhao Xueyan di tengah rapat darurat ini.Bagi Jenderal Zhao Yun, kehadirannya tentu tidak memancing pertanyaan. Sebagai pemimpin militer, dia sering menghadiri rapat penting seperti ini. Namun, kehadiran putrinya jelas membuat para pejabat saling bertukar pandang penuh tanya.Di sisi lain, Kaisar Zheng Yu merasa egonya tersentuh. Dalam benaknya, ia mengira Zhao Xueyan hadir karena merindukan dirinya. Senyum tipis muncul di wajahnya, namun segera ia sembunyikan di balik sikap berwibawa seorang kaisar.Jenderal Zhao Yun dan Zhao Xueyan membungkukk
"Dan Nona Zhao mengklaim memiliki penawar untuk wabah ini?" tanya pejabat lainnya, masih dengan nada ragu."Benar," jawab Zhao Xueyan tanpa ragu. "Hamba telah membuat penawar menggunakan bahan-bahan alami yang dipadukan dengan metode khusus. Jika Yang Mulia berkenan, hamba dapat membuktikan keefektifan obat ini pada pasien yang terinfeksi."Jenderal Zhao Yun menatap putrinya dengan bangga sekaligus cemas, sementara Kaisar Zheng Yu mulai menunjukkan minat yang serius. "Jika benar seperti yang kau katakan, maka kau akan menjadi pahlawan bagi kekaisaran ini, Nona Zhao Xueyan," ujar Kaisar Zheng Yu. "Namun, jika ini terbukti tidak berhasil ..."Zhao Xueyan menatap kaisar dengan penuh keyakinan. "Hamba siap bertanggung jawab, Yang Mulia."Setelah mendengar keyakinan Zhao Xueyan, Kaisar Zheng Yu akhirnya mengangguk. "Baiklah, Nona Zhao. Aku akan memberikan kesempatan padamu. Jika apa yang kau katakan benar, maka kau akan menyelamatkan kekaisaran ini dari kehancuran. Namun, jika tidak, kau h
Setelah melihat hasil pengobatan yang berhasil mereka kembali ke Balairung kekaisaran setelah memastikan mereka tidak tertular.Zhao Xueyan melangkah maju ke tengah aula dan berkata dengan suara tegas namun tetap lembut, "Yang Mulia, obat yang saya buat hanya cukup untuk beberapa orang. Jika kita ingin mengatasi wabah ini sepenuhnya, saya membutuhkan bahan dalam jumlah besar. Selain itu, saya juga ingin memberikan panduan agar wabah ini tidak menyebar lebih jauh."Kaisar Zheng Yu, yang masih terkesan dengan kemampuannya, langsung bertanya, "Apa saja bahan yang kamu perlukan? Aku akan mengerahkan semua sumber daya kekaisaran untuk mendapatkannya.”Zhao Xueyan dengan tegas namun tetap lembut, menyebutkan bahan-bahan utama seperti. “Hamba membutuhkan, akar tianqi, daun Lianhua, bunga Jingcao, Air bersih dalam jumlah besar.” Setelah menyampaikan daftar tersebut, dia menambahkan, "Besok pagi, hamba akan kembali dengan membawa obat dalam jumlah besar. Selain itu, saya juga ingin memberikan
Ketujuh pembunuh itu bergerak cepat, mengelilingi Zhao Xueyan dengan formasi mengepung. Mata mereka penuh keyakinan bahwa lawan mereka hanyalah "pria muda" tanpa kekuatan berarti."Kau benar-benar ingin melawan kami?" salah satu pembunuh mendesis sambil menyiapkan senjata berbentuk belati panjang yang berkilauan di bawah sinar bulan.Zhao Xueyan tersenyum tipis, angin malam menerpa rambutnya yang terurai. "Kalian datang mencari kematian sendiri," ucapnya dingin.Dalam sekejap, Zhao Xueyan bergerak secepat kilat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit tertangkap mata. Dia tidak hanya menghindari serangan pertama, tetapi juga membalikkan keadaan dengan memukul balik seorang pembunuh hingga terpental ke tanah.Brugh! "Bagaimana mungkin?" salah satu pembunuh terkejut, matanya membelalak saat melihat kecepatan gerakan Zhao Xueyan.Dengan tenang Zhao Xueyan mengayunkan pedangnya. Cahaya tajam terpancar, memotong udara dan langsung melukai tiga pembunuh yang berada di garis depan. Mereka jatu
Malam itu, di penginapan mewah yang menjadi tempat tinggal sementara sekte Bulan Darah, suasana terasa tegang. Para murid inti sekte berkumpul di sebuah ruangan besar dengan penerangan redup. Wajah mereka terlihat penuh rencana licik."Kita tidak boleh membiarkan pemuda bernama Zhao Xueyan itu ikut kompetisi besok," ucap seorang pemuda yang mengenakan jubah merah gelap, pemimpin kelompok murid sekte tersebut.Seorang gadis dengan riasan mencolok, yang tadi menjadi pusat perhatian di panggung kompetisi, mengangguk dengan ekspresi penuh kebencian. "Dia membuat sekte Bulan Darah terlihat lemah! Kalau orang-orang tahu kita kalah dari seseorang yang tidak mewakili sekte mana pun, nama baik kita akan hancur.""Apa rencanamu?" tanya salah satu murid yang berdiri di dekat pintu.Pemuda itu menyeringai licik. "Malam ini kita kirim beberapa orang untuk memberikan pelajaran pada pemuda itu. Kalau perlu, pastikan dia tidak bisa bangun dari tempat tidur besok pagi."Gadis itu tertawa kecil dengan
Saat mereka sedang menikmati makanan dengan tenang, seorang murid sekte Tapak Suci dari Kekaisaran Zhengtang tiba-tiba mendekat. Wajahnya menunjukkan sedikit keraguan, namun sorot matanya penuh rasa ingin tahu. "Maaf, boleh bertanya sesuatu?" katanya sopan namun tegas.Zhao Xueyan meletakkan sumpitnya dengan tenang, begitu pula Niuniu yang sedang menyuap makanan dengan lahap. "Ada apa?" tanya Zhao Xueyan dengan nada netral.Murid itu menatap mereka berdua lebih dalam. "Rasanya aku pernah melihat kalian sebelumnya. Apa kita pernah bertemu? Sebelumnya saya dari kekaisaran Zhengtang dan wajah Tuan sangat tidak asing.” Niuniu yang masih dalam penyamaran sebagai pria langsung tersenyum lebar, mencoba mengalihkan suasana. "Ah, mungkin Anda salah orang. Saya dan teman saya ini hanya pendatang biasa."Zhao Xueyan dengan wajah tanpa ekspresi ikut menambahkan, "Kami tidak berasal dari kekaisaran Zhengtang, jadi mungkin hanya kebetulan saja."Murid itu mengerutkan kening, tampak tidak sepenuhny
Ketika juri akhirnya berdiri untuk mengumumkan hasil dari kelompok keempat, suasana berubah hening. Semua mata tertuju pada panggung, terutama pada Zhao Xueyan yang berdiri dengan tenang tanpa ekspresi."Setelah penilaian yang cermat, berikut hasil akhir dari kelompok empat," seru pembawa acara dengan suara lantang. "Peserta yang berhasil lolos adalah ...."Penonton menahan napas, beberapa sudah berbisik, yakin bahwa Zhao Xueyan tidak mungkin lolos."Zhao Xueyan!" nama itu disebut pertama kali.Kerumunan mendadak gempar. Orang-orang yang sebelumnya mencemooh kini terkejut luar biasa. Bahkan beberapa tetua sekte tampak saling berbisik, tidak percaya dengan hasil tersebut."Bagaimana mungkin?! Dia bahkan baru bergerak di lima menit terakhir!" seru salah satu murid dengan wajah tidak percaya.Namun pembawa acara melanjutkan tanpa memperdulikan keributan."Peserta kedua: Xu Jing dari Sekte Langit Terbuka.""Peserta ketiga: Fan Rui dari Sekte Angin Hijau.""Peserta keempat: Qin Yue dari Se
Waktu untuk kelompok tiga akhirnya habis. Aroma ramuan memenuhi udara, dan para juri mulai memeriksa hasil kerja setiap peserta dengan cermat. Setelah beberapa saat yang menegangkan, pembawa acara dengan suara lantang mengumumkan hasilnya."Dengan nilai tertinggi, pemenang kelompok tiga adalah perwakilan dari Sekte Bulan Darah! Dan keempat peserta lain yang lolos di babak pertama ini!” Mendengar pengumuman tersebut, murid perempuan dari Sekte Bulan Darah tersenyum puas dan penuh kemenangan. Dia melangkah angkuh ke depan, menerima pujian dari beberapa penonton yang mendukung sektenya. Beberapa murid dari sekte lain tampak kecewa, sementara yang lainnya hanya bisa mendesah pasrah."Sudah kuduga," gumam Wu Liang dengan nada sinis. "Mereka pasti menggunakan trik kotor."Zhao Xueyan hanya menyipitkan mata, tetap tenang meski hatinya penuh dugaan. Murid perempuan itu dengan bangga menyombongkan diri, berbicara lantang kepada peserta lainnya, "Kalian boleh mencoba, tapi tetap saja tidak aka
Kelompok kedua kini naik ke atas panggung dengan langkah penuh percaya diri. Sepuluh orang peserta masing-masing menempati tempat yang telah disediakan. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah seorang gadis dari Sekte Api Langit, dengan rambut panjang berwarna merah kecokelatan yang terikat rapi.Bisik-bisik penonton terdengar ramai."Dia itu Liu Yan dari Sekte Api Langit, alkemis berbakat.""Oh dia bisa membuat pil tingkat menengah meski usianya masih muda."Saat pemaromabawa acara memberikan aba-aba dimulainya kompetisi, para peserta dengan sigap menyalakan tungku api mereka. Nyala api berwarna merah dan oranye berkobar di setiap tungku. Asap tipis mulai memenuhi panggung, disertai khas bahan herbal yang mulai diproses.Liu Yan terlihat tenang meski kobaran api dari tungkunya jauh lebih intens dibanding peserta lain. Dengan gerakan terampil, dia menambahkan bahan-bahan dengan akurasi yang sempurna. Tangannya bergerak cepat namun tetap anggun.Zhao Xueyan yang mengamati dari
Kompetisi dimulai dengan penuh antusiasme. Kerumunan bersorak saat kelompok pertama dipanggil naik ke panggung. Para peserta dari berbagai sekte berjalan penuh kepercayaan diri, beberapa bahkan menunjukkan senyum sombong.Terutama murid-murid dari Sekte Angin Biru, yang terkenal dengan keahlian alkemis mereka. Seorang pria muda dengan wajah angkuh dari sekte itu melirik pesaingnya dan berkata dengan nada meremehkan, "Hanya membuat pil sederhana? Ini terlalu mudah untuk kami."Pembawa acara memberi instruksi dengan suara lantang, "Para peserta, uji dasar kali ini adalah membuat Pil Energi Dasar. Bahan-bahan sudah disediakan di depan kalian. Waktu kalian hanya satu batang dupa. Selamat berkompetisi!"Terlihat sepuluh meja di atas panggung untuk disediakan untuk peserta. Para peserta segera mengambil tempat di meja mereka masing-masing. Terlihat wajah-wajah bersemangat mereka. “Dengan ini, kompetisi dimulai!” seru pria paruh baya itu menandakan bahwa pertandingan dibuka. Tangan para p
Zhao Xueyan dan rombongannya tiba di tempat acara alkemis dengan langkah penuh percaya diri. Kerumunan peserta dan penonton sudah memadati area yang luas, dipenuhi tenda-tenda serta panggung besar yang dihias megah. Meski suasana terlihat meriah, bisik-bisik mengenai insiden keluarga Duo masih jelas terdengar di antara para murid sekte dan bangsawan yang hadir."Itu mereka ...." salah satu murid sekte berbisik pada rekannya sambil melirik ke arah Tian Ming."Dia yang menghancurkan kultivasi tetua keluarga Duo, kan? Gila sekali. Siapa sebenarnya pria itu?" bisik yang lain dengan nada kagum sekaligus ngeri.Zhao Xueyan tetap menjaga ekspresi datarnya, meskipun telinganya menangkap bisikan-bisikan tersebut. Tian Ming, seperti biasa, berjalan dengan wajah datar seolah tidak peduli pada apapun yang terjadi di sekitarnya.Niuniu yang berjalan di belakang Zhao Xueyan menahan senyum kecil. "Nona, sepertinya reputasi kita sudah menyebar tanpa perlu diperkenalkan," gumamnya pelan."Bukan sesuat
“Kami tidak akan mundur! Kau harus menikahi cucuku, Duo Ning. Kami tidak menerima penolakan!” seru tetua Duo mencoba bertahan dengan aura tekanan Tian Ming. Tian Ming mendengus dingin mendengar tuntutan yang keluar dari mulut para tetua keluarga Duo. Matanya menyipit dengan sorot tajam, memperlihatkan ketidaksenangan yang mendalam."Menikah dengan nona lancang itu?" Tian Ming berkata dengan nada sarkastik. "Aku lebih baik mati daripada menyentuh wanita sepertinya."Wu Liang yang berdiri di samping Tian Ming menghela napas panjang. "Tuan, kau benar-benar suka memperkeruh keadaan," bisiknya dengan nada pasrah.Tetua utama keluarga Duo maju dengan wajah merah padam. "Kau menghancurkan masa depan putri kami! Jika tidak menikahinya, maka jangan harap kau bisa keluar dari desa ini hidup-hidup!" teriaknya dengan penuh amarah, napasnya mulai berat karena tekanan Tian Ming. Zhao Xueyan yang sejak tadi hanya memperhatikan dengan ekspresi datar akhirnya angkat bicara. "Kalian berbicara tentang