Hari pembukaan toko Zhao Xueyan akhirnya tiba. Udara pagi itu terasa segar, namun suasana di depan toko penuh dengan antusiasme. Zhao Xueyan turun dari kereta kudanya dengan anggun, mengenakan hanfu sederhana namun elegan. Cadarnya yang halus berwarna putih gading menutupi sebagian wajahnya, namun tetap memancarkan aura misterius yang memikat.Di depan toko, kerumunan besar sudah menunggu. Para nona bangsawan berdiri di barisan depan dengan pelayan masing-masing, mengenakan pakaian terbaik mereka. Sebagian besar dari mereka tampak memancarkan kepercayaan diri, kulit mereka yang bersinar menjadi bukti nyata dari produk perawatan Zhao Xueyan. Di belakang mereka, rakyat biasa yang penasaran berdiri berdesakan, ingin melihat langsung keajaiban produk yang selama ini menjadi bahan pembicaraan.Niuniu dengan sigap membantu majikannya turun dari kereta. Para pelayan di toko segera membungkuk memberi hormat, sementara sebagian dari mereka tampak sibuk mengatur kerumunan yang semakin ramai.
Di istana Kekaisaran Zhengtang, suasana di paviliun selir Mei Xiao dipenuhi hawa murka. Setelah mendengar kabar bahwa toko Zhao Xueyan sukses besar, bahkan menarik perhatian para bangsawan dan rakyat, selir Mei Xiao merasa amarahnya membuncah. Tidak hanya sekali, para pelayan di istana mulai bergosip tentang kehebatan produk perawatan kulit milik Zhao Xueyan yang memberikan hasil luar biasa, membuat kecantikan mereka semakin terpancar.Selir Mei Xiao menatap tajam para pelayan yang tanpa sadar memuji produk tersebut di hadapannya. Wajahnya memerah menahan amarah. “Zhao Xueyan ... perempuan hina itu! Apa yang membuatnya pantas menerima semua pujian ini setelah diceraikan?” gumamnya dengan penuh rasa dengki.Dia segera memerintahkan Yan’er, pelayan kepercayaannya, untuk menemaninya menemui Kaisar Zheng Yu di ruang kerjanya. Dengan senyum manis yang penuh kepalsuan, selir Mei Xiao melangkah ke ruangan kaisar. “Yang Mulia,” ucapnya dengan suara lembut, membuat kaisar yang sedang membaca
Para pembeli mulai melihat celah dalam tuduhan wanita itu, dan bisikan mulai terdengar. Zhao Xueyan mendekat dan dengan tenang mengambil tangan wanita itu. Dalam sekejap, dia menemukan bahwa bintik merah itu bukanlah efek dari produk perawatan, melainkan akibat reaksi dari ramuan tertentu.“Ini menarik,” kata Zhao Xueyan sambil tersenyum dingin. “Kulit Anda menunjukkan gejala alergi terhadap campuran daun feishen dan akar lingbao. Kebetulan, bahan-bahan ini tidak pernah saya gunakan dalam produk saya. Sebaliknya, bahan ini biasa digunakan dalam ramuan pengelupas kulit yang sering digunakan di lingkungan istana. Apakah Anda yakin ini salah produk saya?”Wanita itu membeku, wajahnya memucat. Para pembeli mulai bergumam, menyadari bahwa wanita itu mungkin berbohong.Zhao Xueyan melanjutkan dengan suara tajam. “Dan satu lagi, siapa yang menyuruh Anda melakukan ini? Anda tidak datang ke sini untuk meminta bantuan, melainkan untuk mencemarkan nama baik saya.”Ketika tekanan dari Zhao Xueyan
Malam itu, suasana di sekitar toko Zhao Xueyan begitu sunyi. Hanya suara angin malam yang berhembus lembut menemani kegelapan. Namun, di balik bayang-bayang kegelapan, beberapa sosok berpakaian serba hitam dengan wajah tertutup cuping seperti ninja perlahan mendekati toko tersebut. Mereka bergerak dengan hati-hati, menahan napas agar tidak terdengar sedikit pun suara.Salah satu dari mereka mengangkat tangan, memberi isyarat kepada rekan-rekannya untuk mulai menyerang. Dengan energi Qi yang mereka kumpulkan, mereka mengayunkan serangan ke arah dinding toko Zhao Xueyan. Namun, hal yang tak terduga terjadi."Akh!" teriak salah satu dari mereka saat tubuhnya terpental keras ke belakang, menghantam tanah dengan bunyi keras. Dari mulutnya keluar seteguk darah. Rekan-rekannya terkejut dan mencoba menyerang lagi, tapi hasilnya sama. Setiap serangan yang diluncurkan seolah berbalik ke arah mereka sendiri."Apa yang terjadi?!" salah satu dari mereka berteriak panik, suaranya penuh rasa sakit.
Hari yang dinanti tiba. Arena besar di ibu kota Kekaisaran Zhengtang dipenuhi penonton dari berbagai kalangan, mulai dari rakyat biasa hingga para bangsawan dan pejabat tinggi. Bahkan beberapa tamu kehormatan dari dua kekaisaran lainnya, Heifeng dan Canghai, terlihat menempati tempat duduk khusus yang disediakan untuk mereka.Tiga kekaisaran itu memang memiliki keunggulan masing-masing. Kekaisaran Heifeng, yang terkenal dengan keindahan alamnya, membawa sekte-sekte bela diri yang mengandalkan kecepatan, ketangkasan, dan teknik pedang anggun yang memukau. Di sisi lain, kekaisaran Canghai, yang dikenal dengan keahlian dalam ilusi dan racun, mengirimkan murid-murid yang membawa reputasi sebagai petarung yang licik namun sangat mematikan.Sebagai tuan rumah, kekaisaran Zhengtang bertekad mempertahankan kehormatan mereka. Para murid dari sekte-sekte besar dan akademi bela diri ternama dikirim untuk membuktikan kehebatan mereka. Kaisar Zheng Yu sendiri memimpin jalannya acara dari tribun i
Sorakan penonton berubah menjadi bisikan tajam yang penuh cemoohan saat nama Zhao Xueyan diumumkan sebagai peserta. "Apa dia tidak tahu malu? Seorang wanita yang bahkan tidak punya bakat kultivasi berani ikut kompetisi ini?" "Dia hanya berhasil menjual beberapa produk perawatan kulit, lalu merasa bisa bersaing di arena?" "Keluarga Jenderal Zhao akan makin malu setelah ini." Di antara kerumunan, para murid sekte dan tetua juga ikut mencemooh. Bahkan salah satu tetua Sekte Tapak Suci berkomentar sinis, "Seorang cacat kultivasi seperti dia tidak pantas berdiri di arena ini. Kekaisaran Zhengtang benar-benar memalukan." Namun, di tengah lautan ejekan dan sindiran, Zhao Xueyan melangkah dengan tenang menuju arena. Wajahnya tetap datar di balik cadar, tidak sedikit pun terpengaruh oleh bisikan orang-orang. Sikapnya yang penuh percaya diri justru membuat beberapa orang mulai memperhatikannya dengan rasa ingin tahu. Di hadapannya, Tian Liang dari Sekte Tapak Suci berdiri dengan senyuman s
Arena kembali ramai dengan sorakan ketika pertandingan berikutnya dimulai, tetapi perhatian sebagian besar penonton masih tertuju pada Zhao Xueyan. Bisikan dan diskusi tentang kemenangannya yang mengejutkan terus terdengar di tribun."Bagaimana mungkin wanita yang disebut cacat kultivasi bisa mengalahkan murid tingkat menengah ke-2?""Mungkin itu hanya kebetulan. Lawannya terlalu ceroboh.""Tapi gerakannya sangat halus, seolah-olah dia sudah memprediksi setiap serangan lawannya."Di tengah keraguan dan kekaguman, beberapa peserta yang masih menunggu giliran bertarung mulai memperhatikan Zhao Xueyan dengan serius. Rasa penasaran mereka tumbuh, terutama karena teknik yang digunakan Zhao Xueyan tidak menunjukkan aura Qi seperti biasanya."Aku ingin berhadapan dengannya," ujar salah satu murid dari Sekte Tapak Langit, seorang kultivator tingkat menengah ke-3. "Kalau dia benar-benar kuat, aku ingin mengukur kemampuannya."Sementara itu, di tribun utama, Kaisar Zheng Yu terlihat berpikir d
Setelah beberapa kemenangan Zhao Xueyan yang luar biasa, pandangan orang-orang terhadapnya mulai berubah. Mereka yang sebelumnya mencemooh dan meremehkannya kini mulai mengakui kehebatannya. Nama Zhao Xueyan menjadi bahan pembicaraan di antara para bangsawan, termasuk para pangeran dari Kekaisaran Canghai dan Heifeng."Dia pasti memiliki bakat tersembunyi," ujar salah satu pangeran dari Kekaisaran Heifeng. "Tapi aku penasaran, mengapa dia selalu memakai cadar? Apakah dia menyembunyikan sesuatu?" tanya pangeran berwajah tampan itu. "Mungkin wajahnya buruk rupa, seperti yang dikatakan banyak orang sebelumnya," sahut seorang pemuda bangsawan dari Kekaisaran Zhengtang dengan nada skeptis. "Lagipula, dia adalah janda Kaisar Zheng Yu. Status itu cukup mencoreng nama siapa pun."Meski begitu, beberapa pangeran tetap tertarik. Kekaguman mereka terhadap kemampuan Zhao Xueyan mulai mengalahkan prasangka buruk tentang masa lalunya. Salah satu pangeran dari Kekaisaran Canghai bahkan tampak ters
Ketujuh pembunuh itu bergerak cepat, mengelilingi Zhao Xueyan dengan formasi mengepung. Mata mereka penuh keyakinan bahwa lawan mereka hanyalah "pria muda" tanpa kekuatan berarti."Kau benar-benar ingin melawan kami?" salah satu pembunuh mendesis sambil menyiapkan senjata berbentuk belati panjang yang berkilauan di bawah sinar bulan.Zhao Xueyan tersenyum tipis, angin malam menerpa rambutnya yang terurai. "Kalian datang mencari kematian sendiri," ucapnya dingin.Dalam sekejap, Zhao Xueyan bergerak secepat kilat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit tertangkap mata. Dia tidak hanya menghindari serangan pertama, tetapi juga membalikkan keadaan dengan memukul balik seorang pembunuh hingga terpental ke tanah.Brugh! "Bagaimana mungkin?" salah satu pembunuh terkejut, matanya membelalak saat melihat kecepatan gerakan Zhao Xueyan.Dengan tenang Zhao Xueyan mengayunkan pedangnya. Cahaya tajam terpancar, memotong udara dan langsung melukai tiga pembunuh yang berada di garis depan. Mereka jatu
Malam itu, di penginapan mewah yang menjadi tempat tinggal sementara sekte Bulan Darah, suasana terasa tegang. Para murid inti sekte berkumpul di sebuah ruangan besar dengan penerangan redup. Wajah mereka terlihat penuh rencana licik."Kita tidak boleh membiarkan pemuda bernama Zhao Xueyan itu ikut kompetisi besok," ucap seorang pemuda yang mengenakan jubah merah gelap, pemimpin kelompok murid sekte tersebut.Seorang gadis dengan riasan mencolok, yang tadi menjadi pusat perhatian di panggung kompetisi, mengangguk dengan ekspresi penuh kebencian. "Dia membuat sekte Bulan Darah terlihat lemah! Kalau orang-orang tahu kita kalah dari seseorang yang tidak mewakili sekte mana pun, nama baik kita akan hancur.""Apa rencanamu?" tanya salah satu murid yang berdiri di dekat pintu.Pemuda itu menyeringai licik. "Malam ini kita kirim beberapa orang untuk memberikan pelajaran pada pemuda itu. Kalau perlu, pastikan dia tidak bisa bangun dari tempat tidur besok pagi."Gadis itu tertawa kecil dengan
Saat mereka sedang menikmati makanan dengan tenang, seorang murid sekte Tapak Suci dari Kekaisaran Zhengtang tiba-tiba mendekat. Wajahnya menunjukkan sedikit keraguan, namun sorot matanya penuh rasa ingin tahu. "Maaf, boleh bertanya sesuatu?" katanya sopan namun tegas.Zhao Xueyan meletakkan sumpitnya dengan tenang, begitu pula Niuniu yang sedang menyuap makanan dengan lahap. "Ada apa?" tanya Zhao Xueyan dengan nada netral.Murid itu menatap mereka berdua lebih dalam. "Rasanya aku pernah melihat kalian sebelumnya. Apa kita pernah bertemu? Sebelumnya saya dari kekaisaran Zhengtang dan wajah Tuan sangat tidak asing.” Niuniu yang masih dalam penyamaran sebagai pria langsung tersenyum lebar, mencoba mengalihkan suasana. "Ah, mungkin Anda salah orang. Saya dan teman saya ini hanya pendatang biasa."Zhao Xueyan dengan wajah tanpa ekspresi ikut menambahkan, "Kami tidak berasal dari kekaisaran Zhengtang, jadi mungkin hanya kebetulan saja."Murid itu mengerutkan kening, tampak tidak sepenuhny
Ketika juri akhirnya berdiri untuk mengumumkan hasil dari kelompok keempat, suasana berubah hening. Semua mata tertuju pada panggung, terutama pada Zhao Xueyan yang berdiri dengan tenang tanpa ekspresi."Setelah penilaian yang cermat, berikut hasil akhir dari kelompok empat," seru pembawa acara dengan suara lantang. "Peserta yang berhasil lolos adalah ...."Penonton menahan napas, beberapa sudah berbisik, yakin bahwa Zhao Xueyan tidak mungkin lolos."Zhao Xueyan!" nama itu disebut pertama kali.Kerumunan mendadak gempar. Orang-orang yang sebelumnya mencemooh kini terkejut luar biasa. Bahkan beberapa tetua sekte tampak saling berbisik, tidak percaya dengan hasil tersebut."Bagaimana mungkin?! Dia bahkan baru bergerak di lima menit terakhir!" seru salah satu murid dengan wajah tidak percaya.Namun pembawa acara melanjutkan tanpa memperdulikan keributan."Peserta kedua: Xu Jing dari Sekte Langit Terbuka.""Peserta ketiga: Fan Rui dari Sekte Angin Hijau.""Peserta keempat: Qin Yue dari Se
Waktu untuk kelompok tiga akhirnya habis. Aroma ramuan memenuhi udara, dan para juri mulai memeriksa hasil kerja setiap peserta dengan cermat. Setelah beberapa saat yang menegangkan, pembawa acara dengan suara lantang mengumumkan hasilnya."Dengan nilai tertinggi, pemenang kelompok tiga adalah perwakilan dari Sekte Bulan Darah! Dan keempat peserta lain yang lolos di babak pertama ini!” Mendengar pengumuman tersebut, murid perempuan dari Sekte Bulan Darah tersenyum puas dan penuh kemenangan. Dia melangkah angkuh ke depan, menerima pujian dari beberapa penonton yang mendukung sektenya. Beberapa murid dari sekte lain tampak kecewa, sementara yang lainnya hanya bisa mendesah pasrah."Sudah kuduga," gumam Wu Liang dengan nada sinis. "Mereka pasti menggunakan trik kotor."Zhao Xueyan hanya menyipitkan mata, tetap tenang meski hatinya penuh dugaan. Murid perempuan itu dengan bangga menyombongkan diri, berbicara lantang kepada peserta lainnya, "Kalian boleh mencoba, tapi tetap saja tidak aka
Kelompok kedua kini naik ke atas panggung dengan langkah penuh percaya diri. Sepuluh orang peserta masing-masing menempati tempat yang telah disediakan. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah seorang gadis dari Sekte Api Langit, dengan rambut panjang berwarna merah kecokelatan yang terikat rapi.Bisik-bisik penonton terdengar ramai."Dia itu Liu Yan dari Sekte Api Langit, alkemis berbakat.""Oh dia bisa membuat pil tingkat menengah meski usianya masih muda."Saat pemaromabawa acara memberikan aba-aba dimulainya kompetisi, para peserta dengan sigap menyalakan tungku api mereka. Nyala api berwarna merah dan oranye berkobar di setiap tungku. Asap tipis mulai memenuhi panggung, disertai khas bahan herbal yang mulai diproses.Liu Yan terlihat tenang meski kobaran api dari tungkunya jauh lebih intens dibanding peserta lain. Dengan gerakan terampil, dia menambahkan bahan-bahan dengan akurasi yang sempurna. Tangannya bergerak cepat namun tetap anggun.Zhao Xueyan yang mengamati dari
Kompetisi dimulai dengan penuh antusiasme. Kerumunan bersorak saat kelompok pertama dipanggil naik ke panggung. Para peserta dari berbagai sekte berjalan penuh kepercayaan diri, beberapa bahkan menunjukkan senyum sombong.Terutama murid-murid dari Sekte Angin Biru, yang terkenal dengan keahlian alkemis mereka. Seorang pria muda dengan wajah angkuh dari sekte itu melirik pesaingnya dan berkata dengan nada meremehkan, "Hanya membuat pil sederhana? Ini terlalu mudah untuk kami."Pembawa acara memberi instruksi dengan suara lantang, "Para peserta, uji dasar kali ini adalah membuat Pil Energi Dasar. Bahan-bahan sudah disediakan di depan kalian. Waktu kalian hanya satu batang dupa. Selamat berkompetisi!"Terlihat sepuluh meja di atas panggung untuk disediakan untuk peserta. Para peserta segera mengambil tempat di meja mereka masing-masing. Terlihat wajah-wajah bersemangat mereka. “Dengan ini, kompetisi dimulai!” seru pria paruh baya itu menandakan bahwa pertandingan dibuka. Tangan para p
Zhao Xueyan dan rombongannya tiba di tempat acara alkemis dengan langkah penuh percaya diri. Kerumunan peserta dan penonton sudah memadati area yang luas, dipenuhi tenda-tenda serta panggung besar yang dihias megah. Meski suasana terlihat meriah, bisik-bisik mengenai insiden keluarga Duo masih jelas terdengar di antara para murid sekte dan bangsawan yang hadir."Itu mereka ...." salah satu murid sekte berbisik pada rekannya sambil melirik ke arah Tian Ming."Dia yang menghancurkan kultivasi tetua keluarga Duo, kan? Gila sekali. Siapa sebenarnya pria itu?" bisik yang lain dengan nada kagum sekaligus ngeri.Zhao Xueyan tetap menjaga ekspresi datarnya, meskipun telinganya menangkap bisikan-bisikan tersebut. Tian Ming, seperti biasa, berjalan dengan wajah datar seolah tidak peduli pada apapun yang terjadi di sekitarnya.Niuniu yang berjalan di belakang Zhao Xueyan menahan senyum kecil. "Nona, sepertinya reputasi kita sudah menyebar tanpa perlu diperkenalkan," gumamnya pelan."Bukan sesuat
“Kami tidak akan mundur! Kau harus menikahi cucuku, Duo Ning. Kami tidak menerima penolakan!” seru tetua Duo mencoba bertahan dengan aura tekanan Tian Ming. Tian Ming mendengus dingin mendengar tuntutan yang keluar dari mulut para tetua keluarga Duo. Matanya menyipit dengan sorot tajam, memperlihatkan ketidaksenangan yang mendalam."Menikah dengan nona lancang itu?" Tian Ming berkata dengan nada sarkastik. "Aku lebih baik mati daripada menyentuh wanita sepertinya."Wu Liang yang berdiri di samping Tian Ming menghela napas panjang. "Tuan, kau benar-benar suka memperkeruh keadaan," bisiknya dengan nada pasrah.Tetua utama keluarga Duo maju dengan wajah merah padam. "Kau menghancurkan masa depan putri kami! Jika tidak menikahinya, maka jangan harap kau bisa keluar dari desa ini hidup-hidup!" teriaknya dengan penuh amarah, napasnya mulai berat karena tekanan Tian Ming. Zhao Xueyan yang sejak tadi hanya memperhatikan dengan ekspresi datar akhirnya angkat bicara. "Kalian berbicara tentang