Home / Romansa / Nona Muda, Mari Bercinta / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Nona Muda, Mari Bercinta: Chapter 61 - Chapter 70

90 Chapters

Cinta Gila Viona

"Sayang, kamu tidak perlu masuk kerja sampai Celia disapih. Aku bisa menyuruh manager personalia mencarikan sekretaris pengganti untuk sementara waktu!" ujar Arnold saat berpamitan kepada Cassie di apartemen tempat tinggal mereka. Wanita yang masih dalam masa menyusui usai melahirkan seminggu lalu itu memberikan peluk cium ke Arnold. Dia berkata, "Iya, aku mengerti. Fokuslah dengan pekerjaanmu di kantor, Papa Celia. Sampai jumpa nanti sore ya. Sekarang berangkatlah karena hari semakin siang!" Arnold selalu merasa berat hati bila harus berjauhan dengan Cassie, dia mencintai wanita itu melebihi apa pun di dunia ini. Dalam benaknya, dia lelah mendua hati. "Bye, Cassie!" ucapnya dengan seutas senyuman di bibir lalu melenggang menuju ke lift untuk turun. Ketika Arnold sampai di kantornya, istri sahnya telah duduk menunggunya di sofa. Dia agak terkejut karena tak biasanya Viona datang mengunjunginya ke tempat kerja. "Hai, Vio.
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Melenyapkan Pelakor

"TING TONG."Suara bel di pintu apartemen membuat Cassie bergegas memeriksa dari lubang intip siapa tamu yang mengunjunginya. Dia tidak mengenal wanita cantik berpakaian dress elegan selutut itu. Namun, dia tetap membukakan pintu."Hai, apa ada yang bisa saya bantu? Anda mencari siapa?" sambut Cassie ramah tanpa curiga bahwa wanita di hadapannya adalah istri sah Arnold Richero.Senyuman palsu yang terasa getir itu tersungging di bibir Viona, dia pun mengulurkan tangan kanannya dan memperkenalkan diri, "Hai juga, Cassandra. Perkenalkan, aku Viona Sherrington!"Cassie terperangah hingga mundur selangkah saking syoknya didatangi istri sah Arnold tersebut. "S—silakan masuk dulu, Viona!" ucapnya seraya menepi memberikan ruang agar tamunya bisa memasuki apartemen itu.Dengan langkah arogan seraya mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan, Viona bertanya, "Sudah berapa lama kali berdua menjalin hubungan di belakangku, hmm?""Maksud kamu apa?" sahut Cassie gemetaran. Aura wanita bermata hijau
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Pelayan Naik Kasta

"Apa?! Viona meninggal dunia karena kecelakaan mobil di jembatan tol menuju ke rumah ... bagaimana bisa?" Arnold panik mendengar berita duka yang dilaporkan oleh Carlos Peron muda saat itu.Asisten pribadi Arnold itu berusaha untuk tetap tenang di tengah situasi kacau balau yang menimpa keluarga majikannya. Cassandra Higgins, wanita simpanan tuan mudanya tewas digorok lehernya oleh istri sah Arnold Richero. Dua bayi perempuan yang ditinggalkan oleh Cassie dan Viona sungguh naas, mereka tak memiliki ibu lagi. Terutama si kecil Celia yang masih menyusu karena masih berusia empat bulan."Benar, Tuan Muda. Nyonya Viona sudah diidentifikasi oleh keluarga Sherrington di kamar jenasah. Beliau tidak menggunakan sopir ketika mengemudi ke apartemen Nyonya Cassandra dan saat pulang nyonya muda mengebut hingga menabrak pembatas jembatan. Mobil Porsche merah itu tercebur ke sungai bersama tubuh Nyonya Viona!" tutur Carlos sesuai yang dia ketahui dari keterangan saksi mata kejadian dan karyawan ked
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Berpetualang Di Negeri Kincir Angin

"Pesawat kita hampir mendarat, apa kau sudah punya tempat tinggal sementara selama liburan di Belanda, Celia?" tanya Daniel Van Siege dari samping kursi gadis itu.Celia menggelengkan kepala, dia memang baru akan membuka aplikasi pemesanan hotel melalui aplikasi online sesampainya di Bandara Schiphol Amsterdam. "Belum. Kenapa? Kau tinggal di mana, Danny?" balas Celia sambil lalu tanpa berniat menumpang tempat tinggal."Aku akan pulang ke Giethoorn. Di sana harus melewati jalur air dengan perahu karena tidak ada jalan raya. Namun, kujamin pemandangannya sangat indah. Mungkin kau tertarik untuk berkunjung?" tawar Daniel dengan senyuman hangat. Sebenarnya dia berharap Celia mau ikut bersama dia ke sana."Apakah aman bila aku bepergian denganmu? Kita baru saja berkenalan, kau tidak curiga aku seorang penipu atau pencuri?" tanya Celia sembari tertawa jail.Daniel pun ikut tertawa. "Kurasa akulah yang akan menculikmu karena kau sangat cantik, Celia. Oya, apa kau sudah menikah atau berpacara
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Mati Listrik Di Tengah Malam

"Bos, saya sudah mengikuti Nona Celia ke Amsterdam. Ada sedikit kabar yang mungkin akan membuat Anda tak tenang. Jadi seorang pria tampan menemaninya dari pesawat sampai di hotel dan tak hanya itu, mereka check in di kamar yang sama. Maaf untuk aktivitas di dalam kamar tersebut, saya tidak bisa melaporkannya karena tidak mungkin menerobos masuk atau mengintip dari kaca jendela di lantai sebelas!" Matt Davis tertawa tegang di telepon.Keheningan dari sisi Morgan membuat Matt sedikit cemas karena dia mengetahui perasaan istimewa kliennya ke Celia Richero. Sayangnya memang seperti cinta bertepuk sebelah tangan saja. Gadis itu lebih memilih kebebasannya dan enggan terikat kepada siapa pun. Bahkan, Morgan yang tulus mencintainya.Akhirnya keheningan itu pecah dengan jawaban Morgan. "Aku akan menyelesaikan pekerjaanku di Houston lalu menyusul Celia ke Amsterdam. Sementara ini pantau terus gerak gerik pria yang bersama Celia, jangan-jangan dia punya niat jahat, Matt!""Tentu saja, Bos. Merek
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Berpesiar Seharian Di Amsterdam

Tetes-tetes air sisa hujan badai semalam menitik dari atap-atap rumah penduduk di kota Amsterdam dan sekitarnya. Beruntung pagi hari berikutnya matahari muncul bersinar terang. Para petugas kebersihan kota membereskan jalanan agar bisa dilalui lagi oleh kendaraan.Celia pun terbangun dari tidur lelap. Listrik telah pulih dayanya yang semalaman padam. Dia menyelinap turun dari tempat tidur, meninggalkan Daniel yang masih belum kembali dari alam mimpi. Entah turun sampai suhu berapa tadi malam, tetapi cukup untuk membuat seseorang terserang hipotermia. Cara Daniel membuat mereka berdua bisa bertahan melewati badai cukup efektif. Karena sudah pukul 07.00, Celia memutuskan untuk mandi air hangat. Mereka berencana melakukan wisata berdua mengelilingi kota Amsterdam dan berkunjung ke beberapa obyek wisata menarik di sekitarnya hari ini.Suara gemericik air dari kamar mandi membangunkan Daniel. Pria itu menyadari bahwa Celia telah pergi dari sisinya. Dia meraih handphone di nakas dan membac
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Agak Lain

"Terima kasih sudah mau mampir ke kampung halamanku, Celia. Ngomong-ngomong apa kamu pernah mengunjungi Venesia?" ujar Daniel yang sedang mendayung perahu miliknya untuk pulang ke rumah. Jalur sungai yang lebar dengan pemandangan bangunan berjejer di kanan kiri dan juga pepohonan serta tanaman hias menyambut kedatangan Celia di Giethoorn. Gadis itu terkesan dengan daerah yang disebut Venesia Dari Utara. "Seharusnya aku yang berterima kasih, Daniel. Tempat ini sungguh menakjubkan bagaikan berada di negeri dongeng. Kebetulan aku belum banyak menjelajahi benua Eropa. Dulu sewaktu kecil, papaku memang sempat mengajak aku dan kakakku mengunjungi Paris, Milan, Amsterdam, dan Madrid. Hanya kota-kota besar itu saja!" jawab Celia sambil memandangi obyek menarik di sekelilingnya.Mereka hanya naik perahu kayu berdua menyusuri sungai. Di sisi yang lain ada beberapa perahu yang melalui jalur air tersebut. Perjalanan dari Amsterdam cukup jauh sehingga mereka baru sampai di sana pada sore hari. C
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Melukis Si Cantik Saat Dia Terlelap

"Hai, Celia. Silakan duduk, ayo kita makan malam!" sapa Daniel ramah. Dia duduk di meja makan bundar dari kayu Ek menunggu kedatangan Celia.Dalam benaknya, Celia merasakan pria yang dia temui kali ini sama seperti Daniel dalam versi 'normal'. Dia memperhatikan sikap Daniel lebih teliti lagi. "Hello, Danny. Nampaknya masakan makan malam ini lezat. Siapa yang memasaknya?" jawab Celia berbasa-basi."Koki rumahku yang membuat semua hidangan makan malam kita, Celia. Kuharap akan cocok di lidahmu. Apa istirahatmu cukup sore tadi?" balas Daniel ramah. Dia mengambil sup ercis ke dalam mangkuk keramik dan membiarkan Celia memilih menu apa pun yang tersaji di hadapan mereka."Iya, aku cukup tidur sepanjang sore tadi. Bagaimana dengan tamanmu?" Celia memakan salad sayur segar sebagai hidangan pembuka."Tukang kebunku, Zavier sudah merencanakan renovasinya. Yeah ... itulah risiko tinggal di sisi aliran sungai. Air meluap akan merusak properti!" jawab Daniel seraya tertawa ringan.Celia pun terse
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Isi Surat Wasiat yang Bocor

"Mister Darwin, isi surat wasiat yang kusebutkan tadi tolong jangan sampai ada anggota keluarga Richero yang tahu sebelum aku meninggal dunia!" pesan Tuan Arnold yang terbaring lemah di tempat tidurnya.Notaris kepercayaan keluarga Richero itu menyimpan lembaran draft tulisan tangan yang tadi didikte oleh kliennya. "Jangan kuatir, Sir. Saya paham, isi surat ini akan saya jamin kerahasiaannya hingga tiba waktu dibacakan!""Bagus. Saya percaya penuh kepada Anda, Mister Darwin. Anda bisa pulang bila sudah tidak ada lagi yang perlu dibahas. Hati-hati di jalan!" ujar Tuan Arnold Richero. Dia memberi kode agar Carlos mengantarkan tamunya ke depan kamar.Di sofa ruang tengah Emilia Pilscher sengaja duduk minum teh sembari menunggu notaris kepercayaan suaminya itu meninggalkan kamar tidur utama di kediaman Richero. Dia bangkit dari tempat duduknya lalu menyambut Oliver Darwin dengan senyuman manis tersungging di bibir merahnya. "Selamat siang, Tuan Notaris. Silakan minum dulu kopinya sebelum
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Celia Menghilang

"TING TONG. TING TONG. TING TONG!"  Morgan menekan bel pintu depan rumah Daniel Van Siege berulang kali di malam yang larut. Namun, tak ada tanda-tanda tuan rumah membukakan pintu untuknya.  "Damn it! Kenapa Daniel tidak membukakan pintu untuk kita? Seharusnya dengan bunyi bel terus menerus dia akan terganggu dan setidaknya memeriksa siap tamu iseng ini!" gerutu Morgan gelisah memikirkan Celia. "Sir, jangan-jangan rumah ini kosong. Aku akan coba memeriksa dari kaca jendela kamar-kamar sebentar!" usul Matt Davis yang segera mendapat anggukan setuju dari Morgan.  Sementara itu Morgan mulai menggedor-gedor pintu kayu Ek yang berpelitur cokelat terang tersebut. Dia tak peduli kalau pun tetangga Daniel terbangun dan mendatanginya. Kekasih sekaligus calon istrinya ditawan oleh seniman tak jelas pemilik rumah di tepi sungai tersebut. Dalam beberapa menit, Matt Davis bersa
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status