All Chapters of Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin: Chapter 21 - Chapter 30

79 Chapters

21. Menyerahkan Diri

"Aku langsung pulang, ya. Kebetulan Anya sedang menginap di rumah." Ian berkata pada Brandon saat mereka telah sampai di mansion."Oke." Brandon menjawab singkat dan turun dari mobil."Terima kasih sudah menjemput dan mengantarku, Ian." Kelly tersenyum manis sebelum turun dari mobil.Kelly lalu membuntuti Brandon masuk ke mansion. Namun Kelly tidak langsung ke kamar, ia menuju dapur untuk mengisi perutnya."Memangnya tadi tidak makan?" Tiba-tiba suara Brandon menegurnya.Kepala Kelly menoleh pada asal suara dan menggeleng. "Tidak sempat."Sebenarnya, Brandon juga kurang makan. Tetapi, rasanya setelah bertemu banyak orang barusan, ia jadi tidak selera makan."Mau?" Kelly menawarkan salad buah pada Brandon.Berpikir sejenak, lalu Brandon mengangguk. Ia duduk di depan Kelly dan menerima satu mangkuk salad.Saat makan, ponsel Brandon berdeting. Lelaki itu mengabaikannya. Tak lama kemudian, Kelly menerima satu notifikasi pesan. Wanita itu langsung membaca."Granny Eliza minta kamu membuka
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

22. Gaya Baru

Sejak dulu, Brandon menyukai wanita yang tidak berisik namun cerdas. Awalnya, ia menemukan itu pada diri Gracia. Namun dua tahun Gracia pergi, ia sadar dirinya tidak terlalu membutuhkan tunangannya tersebut.Sambil menyesap kopinya, memori Brandon kembali berputar pada kebersamaannya semalam bersama Kelly. Baru kali ini ada wanita yang ia ajak ke ruang pribadinya. Brandon frustasi memikirkan ada apa dengan dirinya sekarang.“Kamu belum berangkat?”Brandon menoleh sedikit dan menjawab, “Menunggu kamu.”“Eh, kenapa?”“Makan lah dulu. Kita ke kantor bersama.”Perubahan sikapnya pasti gara-gara mereka telah berbagi kehangatan ranjang. Kelly mendesah dalam hati. Tetapi, ia juga malas membahas apa yang terjadi dengan mereka tadi malam. Selama makan, mereka sama sekali tidak bicara hingga Kelly selesai.Begitu juga saat mereka di dalam mobil. Brandon sama sekali tidak mengajaknya mengobrol. Lelaki itu menyetir sambil sesekali membalas pesan di ponsel hingga Kelly akhirnya protes.“Kalau kamu
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

23. Rasa Panas di Hati

Tidak mau Kelly menjadi bulan-bulanan kekesalan Gracia, Brandon menutupi identitas istrinya. Ia hanya mengatakan bahwa wanita itu berasal dari negara lain.Wajah Gracia masih mengeras. Ia tak terima Brandon menikah tanpa sepengetahuannya meski itu karena dijodohkan oleh Granny Eliza."Kamu berselingkuh, Brandon.""Pernikahan ini hanya demi cairnya dana tersebut.""Bohong!" Gracia mulai menjerit. "Sejak aku kembali, aku sudah merasa ada yang berbeda denganmu.""Sudah lah. Semua sudah terjadi.""Tapi, Brandon, aku dan keluargaku membutuhkan uang itu." Gracia mengaku sambil terisak.Gracia kembali berbohong. Ia mengatakan sudah mempersiapkan renovasi besar-besaran untuk yayasan."Kenapa tidak menjual aset kalian?" Brandon bertanya.Sebenarnya, Brandon juga sudah menyelidiki bahwa keluarga Gracia ternyata memang telah bangkrut. Yayasan sosial itu bahkan hanya kedok mereka agar masih menerima donasi."Jual aset tidak bisa cepat." Gracia berkilah."Barang-barang brandedmu juga bisa kamu jua
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

24. Ditampar

Brandon mondar-mandir di ruangannya. Barusan ia berniat mengobrol dengan Ian untuk meredakan rasa galau. Tetapi, bukannya mereda, ia malah melihat Ian, Kelly dan Anya tertawa-tawa dengan akrabnya.Kenapa ia memiliki rasa panas yang menjalar di seluruh tubuh? Brandon sungguh tak mengerti. Dan ia sangat tau, perasaan ini bukan karena Gracia yang telah mengetahui rahasianya.“Tok, tok.”“Masuk.” Brandon berdiri di tengah ruangan dengan dada masih berdebar tak karuan.“Hai.” Kelly masuk dan menyapa Brandon. “Ian memintaku ke sini dan memberikan ini padamu.”Bukannya menerima berkas yang Kelly berikan, Brandon menatap lekat wajah Kelly. Bayangan kebersamaan mereka semalam muncul kembali. Apa semalam tidak berarti apa-apa bagi wanita di depannya ini?“Ehm.” Kelly berdehem dan mengibas pelan berkas di tangannya.Brandon berusaha menguasai diri. Ia mengambil berkas tersebut dan membaca cepat apa yang tertera di sana.“Terserah kamu.” Brandon berkata saat telah selesai membaca perjanjian antar
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

25. Menyesal

Gracia berhasil merayu Brandon untuk pergi dengannya. Karena sedang merasa kesal, Brandon menurut. Ia memang perlu menenangkan perasaannya.“Maaf, ya. Aku sempat kesal padamu karena masalah uang itu.” Gracia memandang Brandon dengan tatapan memohonnya.“Hem.” Brandon hanya menjawab singkat, lalu mengendurkan ikatan dasi.Segera, Gracia membantu. Ia melepas dasi dan membuka dua kancing atas kemeja Brandon. Lalu, menciumi pipi Brandon.“Kamu janji, setelah enam bulan akan bercerai dan menikah denganku.”“Kita lihat nanti.”Wajah Gracia langsung memberengut. “Kenapa begitu? Kamu mencintai wanita itu?”Cinta? Brandon mendengus pelan. Ia tidak pernah percaya kata tersebut.“Maksudku, kita lihat nanti setelah enam bulan, setelah dana perwalian itu cair.”“Ya, sudah.” Gracia mengangguk mengerti lalu merebahkan kepalanya di dada Brandon.Mereka sedang berada di apartemen Gracia. Tempat tinggal mewah yang selama ini dibayari Brandon untuk sang tunangan. Bahkan kebutuhan hidup Gracia pun, Brand
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

26. Perhatian

Tanpa tidur, pagi harinya, Brandon menunggu Granny dan Kelly di ruang makan. Tak sabar, akhirnya Brandon mendatangi kamar Kelly. Baru akan mengetuk, pintu tersebut terbuka.Kelly tersentak kaget melihat Brandon berdiri di depan pintu. Sesaat keduanya berdiri canggung. Brandon akhirnya menyapa lebih dulu.“Pagi.”Kelly membalas singkat, “Pagi.” Mata Kelly lalu teralih pada buku-buku jari Brandon yang berdarah.“Kenapa tanganmu?” Kelly bertanya dengan khawatir.Brandon malah ikut menatap tangannya. Bingung karena tiba-tiba Kelly malah memperhatikannya. Bukankah seharusnya Kelly masih kesal padanya?“Tidak apa-apa.” Brandon menyembunyikan tangannya di punggung. “Hmm ... aku mau bicara denganmu.”“Ada apa?”Setelah mengambil napas panjang dan mengembuskannya perlahan, Brandon berkata, “Maaf, atas kejadian kemarin. Terus-terang, aku sedang kesal karena kamu lebih memilih pergi dengan Ian. Apalagi, Gracia memprovokasi.”Baru kali ini, Kelly mendengar Brandon bicara panjang lebar. Ia sampai
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

27. Jual Diri

Dengan gaya sok tau dan tenang, Gracia berkata bahwa ia mengerti situasi yang Brandon hadapi. Bahkan merasa ikut bertanggung jawab karena tidak segera menikahi Brandon hingga akhirnya keluarga menjodohkannya dengan wanita lain.“Jadi, aku rasa tidak perlu tau tentang wanita itu pun tak apa. Aku percaya pada Brandon.” Gracia berkata manis sambil mengusap punggung tunangannya.Brandon mengerutkan kening mendengar ucapan Gracia. Wanita ini pun mulai tidak konsisten. Kemarin, ia bilang akan protes keras pada Granny karena menikahkannya dengan wanita lain.“Bukannya kamu mau marah pada Granny?” Brandon berkata datar.Pernyataan Brandon membuat Gracia tegang. “Ituu ... karena aku belum tau cerita sebenarnya dan aku sangat emosi. Wajar, bukan?”“Tak apa jika kamu memang sangat ingin tau.” Granny Eliza menimpali.“Grannyy .... “ Brandon mengingatkan sambil menatap lurus Granny-nya.Granny Eliza mengibaskan tangan mengabaikan peringatan Brandon. Ia sudah sejak lama gusar dengan sikap dan sifat
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

28. Kita Putus!

Setelah Kelly pergi, Brandon menarik tangan Gracia. Ia melewati para karyawan yang menonton dan berteriak, “Kembali bekerja!”“Apa yang kamu lakukan pada Kelly?” Brandon mendelik pada Gracia saat mereka telah berada di ruang kerja Brandon.“Hah? Pertanyaanmu salah.” Gracia protes keras. “Yang benar, apa yang Kelly lakukan padaku!”“Kamu menyiramnya dengan air dingin, Gracia.”“Dia kurang ajar padaku.”“Aku sudah menamparnya untukmu. Apa itu belum cukup?” Suara Brandon bergetar saat mengingat saat yang ia sesali itu.“Dan ternyata ia belum juga jera.”Brandon menghempas bokongnya ke sofa. Lelaki itu menggeleng mengingat bagaimana Kelly bisa saja terserang flu karena tubuhnya kedinginan. Apalagi, saat ini cuaca memang sedang bersuhu rendah dengan angin cukup kencang.“Kenapa kamu sangat membencinya?” Brandon menoleh pada Gracia.Mendengar pertanyaan itu, Gracia menyahut cepat. “Karena kalian terus membela wanita itu. Dia jadi tidak tau diri.”Detik berikutnya, Gracia menyerocos sendiri.
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

29. Kamu Cemburu!

"Kamu bohong, 'kan?""Tidak, dong!" Ian langsung menyangkal cepat sebelum Brandon menjawab. "Aku salah satu saksi pernikahan Brandon dan Kelly."Gracia menoleh ke belakang dan baru sadar Ian masih ada di ruangan. Wanita itu langsung mengumpat kesal. "Wanita sialan!""Keluarlah, Gracia. Lanjutkan pekerjaanmu.”“Tapi .... ““Kita sudah selesai bicara,” potong Brandon.Dengan seringai senang di wajah, Ian membuka pintu dan mempersilahkan Gracia keluar. Wanita itu pergi dengan menghentak kaki dan wajah memberengut. Ian menutup pintu kembali lalu bertepuk tangan untuk Brandon.“Prok, prok, prok.”“Bravo, My man.”Brandon hanya merespon dengan mengembuskan napas panjang. Ternyata ia bisa juga menyingkirkan Gracia dari hidupnya. Dan sekarang, ia merasa hatinya lebih lega.“Aku mau pulang untuk melihat keadaan Kelly.”Kepala Ian menggeleng. “Tidak bisa. Ada meeting penting setengah jam lagi.”“Aku tidak akan tenang sebelum tau keadaannya.”“Tadi aku sudah minta supir kantor mengantar Kelly. S
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

30. Kita Suami Istri

Sampai malam hari, Brandon tidak berani mendekati Kelly. Ia hanya memantau dari jauh. Kelly terlihat masih bersin-bersin.Akhirnya pagi hari, setelah mandi dan berpakaian rapi, Brandon mengetuk kamar Kelly. Ia menggeleng karena setelah beberapa menit, pintu di depannya tidak juga terbuka. Padahal tangannya yang memegang baki makanan mulai pegal.Baru akan melangkah pergi, pintu terbuka. Brandon terpana melihat rambut berantakan dan wajah polos Kelly. Wanita itu terlihat belum sepenuhnya bangun.“Huh ... Brandon?” Kelly menggumam.“Aku bawakan sarapan.” Tanpa permisi, Brandon melangkah masuk dan memperlihatkan baki makanan. “Sarapanlah dulu.”“Terima kasih. Taruh saja di meja.” Dengan suara parau, Kelly menyahut.Wanita itu duduk bersandar di sofa saat Brandon meletakkan makanan di meja.“Bagaimana keadaanmu pagi ini?”“Obat sialan itu membuatku tidak bisa membuka mata. Ngantuk sekali.” Kelly mengeluh.Brandon tak suka mendengar wanita mengumpat di depannya. Tapi kali ini, menurutnya K
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status