Share

22. Gaya Baru

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2024-12-30 19:11:25

Sejak dulu, Brandon menyukai wanita yang tidak berisik namun cerdas. Awalnya, ia menemukan itu pada diri Gracia. Namun dua tahun Gracia pergi, ia sadar dirinya tidak terlalu membutuhkan tunangannya tersebut.

Sambil menyesap kopinya, memori Brandon kembali berputar pada kebersamaannya semalam bersama Kelly. Baru kali ini ada wanita yang ia ajak ke ruang pribadinya. Brandon frustasi memikirkan ada apa dengan dirinya sekarang.

“Kamu belum berangkat?”

Brandon menoleh sedikit dan menjawab, “Menunggu kamu.”

“Eh, kenapa?”

“Makan lah dulu. Kita ke kantor bersama.”

Perubahan sikapnya pasti gara-gara mereka telah berbagi kehangatan ranjang. Kelly mendesah dalam hati. Tetapi, ia juga malas membahas apa yang terjadi dengan mereka tadi malam. Selama makan, mereka sama sekali tidak bicara hingga Kelly selesai.

Begitu juga saat mereka di dalam mobil. Brandon sama sekali tidak mengajaknya mengobrol. Lelaki itu menyetir sambil sesekali membalas pesan di ponsel hingga Kelly akhirnya protes.

“Kalau kamu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   23. Rasa Panas di Hati

    Tidak mau Kelly menjadi bulan-bulanan kekesalan Gracia, Brandon menutupi identitas istrinya. Ia hanya mengatakan bahwa wanita itu berasal dari negara lain.Wajah Gracia masih mengeras. Ia tak terima Brandon menikah tanpa sepengetahuannya meski itu karena dijodohkan oleh Granny Eliza."Kamu berselingkuh, Brandon.""Pernikahan ini hanya demi cairnya dana tersebut.""Bohong!" Gracia mulai menjerit. "Sejak aku kembali, aku sudah merasa ada yang berbeda denganmu.""Sudah lah. Semua sudah terjadi.""Tapi, Brandon, aku dan keluargaku membutuhkan uang itu." Gracia mengaku sambil terisak.Gracia kembali berbohong. Ia mengatakan sudah mempersiapkan renovasi besar-besaran untuk yayasan."Kenapa tidak menjual aset kalian?" Brandon bertanya.Sebenarnya, Brandon juga sudah menyelidiki bahwa keluarga Gracia ternyata memang telah bangkrut. Yayasan sosial itu bahkan hanya kedok mereka agar masih menerima donasi."Jual aset tidak bisa cepat." Gracia berkilah."Barang-barang brandedmu juga bisa kamu jua

    Last Updated : 2024-12-31
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   24. Ditampar

    Brandon mondar-mandir di ruangannya. Barusan ia berniat mengobrol dengan Ian untuk meredakan rasa galau. Tetapi, bukannya mereda, ia malah melihat Ian, Kelly dan Anya tertawa-tawa dengan akrabnya.Kenapa ia memiliki rasa panas yang menjalar di seluruh tubuh? Brandon sungguh tak mengerti. Dan ia sangat tau, perasaan ini bukan karena Gracia yang telah mengetahui rahasianya.“Tok, tok.”“Masuk.” Brandon berdiri di tengah ruangan dengan dada masih berdebar tak karuan.“Hai.” Kelly masuk dan menyapa Brandon. “Ian memintaku ke sini dan memberikan ini padamu.”Bukannya menerima berkas yang Kelly berikan, Brandon menatap lekat wajah Kelly. Bayangan kebersamaan mereka semalam muncul kembali. Apa semalam tidak berarti apa-apa bagi wanita di depannya ini?“Ehm.” Kelly berdehem dan mengibas pelan berkas di tangannya.Brandon berusaha menguasai diri. Ia mengambil berkas tersebut dan membaca cepat apa yang tertera di sana.“Terserah kamu.” Brandon berkata saat telah selesai membaca perjanjian antar

    Last Updated : 2024-12-31
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   25. Menyesal

    Gracia berhasil merayu Brandon untuk pergi dengannya. Karena sedang merasa kesal, Brandon menurut. Ia memang perlu menenangkan perasaannya.“Maaf, ya. Aku sempat kesal padamu karena masalah uang itu.” Gracia memandang Brandon dengan tatapan memohonnya.“Hem.” Brandon hanya menjawab singkat, lalu mengendurkan ikatan dasi.Segera, Gracia membantu. Ia melepas dasi dan membuka dua kancing atas kemeja Brandon. Lalu, menciumi pipi Brandon.“Kamu janji, setelah enam bulan akan bercerai dan menikah denganku.”“Kita lihat nanti.”Wajah Gracia langsung memberengut. “Kenapa begitu? Kamu mencintai wanita itu?”Cinta? Brandon mendengus pelan. Ia tidak pernah percaya kata tersebut.“Maksudku, kita lihat nanti setelah enam bulan, setelah dana perwalian itu cair.”“Ya, sudah.” Gracia mengangguk mengerti lalu merebahkan kepalanya di dada Brandon.Mereka sedang berada di apartemen Gracia. Tempat tinggal mewah yang selama ini dibayari Brandon untuk sang tunangan. Bahkan kebutuhan hidup Gracia pun, Brand

    Last Updated : 2025-01-01
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   26. Perhatian

    Tanpa tidur, pagi harinya, Brandon menunggu Granny dan Kelly di ruang makan. Tak sabar, akhirnya Brandon mendatangi kamar Kelly. Baru akan mengetuk, pintu tersebut terbuka.Kelly tersentak kaget melihat Brandon berdiri di depan pintu. Sesaat keduanya berdiri canggung. Brandon akhirnya menyapa lebih dulu.“Pagi.”Kelly membalas singkat, “Pagi.” Mata Kelly lalu teralih pada buku-buku jari Brandon yang berdarah.“Kenapa tanganmu?” Kelly bertanya dengan khawatir.Brandon malah ikut menatap tangannya. Bingung karena tiba-tiba Kelly malah memperhatikannya. Bukankah seharusnya Kelly masih kesal padanya?“Tidak apa-apa.” Brandon menyembunyikan tangannya di punggung. “Hmm ... aku mau bicara denganmu.”“Ada apa?”Setelah mengambil napas panjang dan mengembuskannya perlahan, Brandon berkata, “Maaf, atas kejadian kemarin. Terus-terang, aku sedang kesal karena kamu lebih memilih pergi dengan Ian. Apalagi, Gracia memprovokasi.”Baru kali ini, Kelly mendengar Brandon bicara panjang lebar. Ia sampai

    Last Updated : 2025-01-01
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   27. Jual Diri

    Dengan gaya sok tau dan tenang, Gracia berkata bahwa ia mengerti situasi yang Brandon hadapi. Bahkan merasa ikut bertanggung jawab karena tidak segera menikahi Brandon hingga akhirnya keluarga menjodohkannya dengan wanita lain.“Jadi, aku rasa tidak perlu tau tentang wanita itu pun tak apa. Aku percaya pada Brandon.” Gracia berkata manis sambil mengusap punggung tunangannya.Brandon mengerutkan kening mendengar ucapan Gracia. Wanita ini pun mulai tidak konsisten. Kemarin, ia bilang akan protes keras pada Granny karena menikahkannya dengan wanita lain.“Bukannya kamu mau marah pada Granny?” Brandon berkata datar.Pernyataan Brandon membuat Gracia tegang. “Ituu ... karena aku belum tau cerita sebenarnya dan aku sangat emosi. Wajar, bukan?”“Tak apa jika kamu memang sangat ingin tau.” Granny Eliza menimpali.“Grannyy .... “ Brandon mengingatkan sambil menatap lurus Granny-nya.Granny Eliza mengibaskan tangan mengabaikan peringatan Brandon. Ia sudah sejak lama gusar dengan sikap dan sifat

    Last Updated : 2025-01-02
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   28. Kita Putus!

    Setelah Kelly pergi, Brandon menarik tangan Gracia. Ia melewati para karyawan yang menonton dan berteriak, “Kembali bekerja!”“Apa yang kamu lakukan pada Kelly?” Brandon mendelik pada Gracia saat mereka telah berada di ruang kerja Brandon.“Hah? Pertanyaanmu salah.” Gracia protes keras. “Yang benar, apa yang Kelly lakukan padaku!”“Kamu menyiramnya dengan air dingin, Gracia.”“Dia kurang ajar padaku.”“Aku sudah menamparnya untukmu. Apa itu belum cukup?” Suara Brandon bergetar saat mengingat saat yang ia sesali itu.“Dan ternyata ia belum juga jera.”Brandon menghempas bokongnya ke sofa. Lelaki itu menggeleng mengingat bagaimana Kelly bisa saja terserang flu karena tubuhnya kedinginan. Apalagi, saat ini cuaca memang sedang bersuhu rendah dengan angin cukup kencang.“Kenapa kamu sangat membencinya?” Brandon menoleh pada Gracia.Mendengar pertanyaan itu, Gracia menyahut cepat. “Karena kalian terus membela wanita itu. Dia jadi tidak tau diri.”Detik berikutnya, Gracia menyerocos sendiri.

    Last Updated : 2025-01-02
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   29. Kamu Cemburu!

    "Kamu bohong, 'kan?""Tidak, dong!" Ian langsung menyangkal cepat sebelum Brandon menjawab. "Aku salah satu saksi pernikahan Brandon dan Kelly."Gracia menoleh ke belakang dan baru sadar Ian masih ada di ruangan. Wanita itu langsung mengumpat kesal. "Wanita sialan!""Keluarlah, Gracia. Lanjutkan pekerjaanmu.”“Tapi .... ““Kita sudah selesai bicara,” potong Brandon.Dengan seringai senang di wajah, Ian membuka pintu dan mempersilahkan Gracia keluar. Wanita itu pergi dengan menghentak kaki dan wajah memberengut. Ian menutup pintu kembali lalu bertepuk tangan untuk Brandon.“Prok, prok, prok.”“Bravo, My man.”Brandon hanya merespon dengan mengembuskan napas panjang. Ternyata ia bisa juga menyingkirkan Gracia dari hidupnya. Dan sekarang, ia merasa hatinya lebih lega.“Aku mau pulang untuk melihat keadaan Kelly.”Kepala Ian menggeleng. “Tidak bisa. Ada meeting penting setengah jam lagi.”“Aku tidak akan tenang sebelum tau keadaannya.”“Tadi aku sudah minta supir kantor mengantar Kelly. S

    Last Updated : 2025-01-03
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   30. Kita Suami Istri

    Sampai malam hari, Brandon tidak berani mendekati Kelly. Ia hanya memantau dari jauh. Kelly terlihat masih bersin-bersin.Akhirnya pagi hari, setelah mandi dan berpakaian rapi, Brandon mengetuk kamar Kelly. Ia menggeleng karena setelah beberapa menit, pintu di depannya tidak juga terbuka. Padahal tangannya yang memegang baki makanan mulai pegal.Baru akan melangkah pergi, pintu terbuka. Brandon terpana melihat rambut berantakan dan wajah polos Kelly. Wanita itu terlihat belum sepenuhnya bangun.“Huh ... Brandon?” Kelly menggumam.“Aku bawakan sarapan.” Tanpa permisi, Brandon melangkah masuk dan memperlihatkan baki makanan. “Sarapanlah dulu.”“Terima kasih. Taruh saja di meja.” Dengan suara parau, Kelly menyahut.Wanita itu duduk bersandar di sofa saat Brandon meletakkan makanan di meja.“Bagaimana keadaanmu pagi ini?”“Obat sialan itu membuatku tidak bisa membuka mata. Ngantuk sekali.” Kelly mengeluh.Brandon tak suka mendengar wanita mengumpat di depannya. Tapi kali ini, menurutnya K

    Last Updated : 2025-01-03

Latest chapter

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   224. Janji Bersama

    Arsen, Reno dan Mimi saat ini telah berusia tiga tahun. Orang-orang yang belum mengenal mereka selalu berpikir bahwa hanya Arsen dan Reno yang merupakan anak kembar, sementara Mimi adalah adik bungsu mereka. Perbedaan ketiganya memang semakin terlihat.“Aku mau punya anak perempuan lagi.” Kelly berkata sambil menatap Mimi yang sedang duduk di pangkuan Brandon sambil menggambar.“Aku tidak mau. Mimi saja sudah cukup.” Dengan keras kepala, Brandon menggeleng.Masalah ini belum selesai sampai bertahun-tahun. Kelly masih menginginkan memiliki anak lagi sementara Brandon yang merasa tak tega istrinya hamil dan melahirkan menolak mentah-mentah kemauan Kelly.“Aku akan bilang Mommy Florence untuk mencuri benihmu dan memasukkan ke rahimku.” Kelly berkata ketus.“Aku akan minta Mommy Keyna diam-diam memberimu suntikan KB.” Brandon menyahut tak kalah sengit.Mereka terdiam saat Mimi tiba-tiba menatap orang tuanya bergantian.“Mimi mau bilang grandpa, mommy dan daddy berantem lagi.” Mulut mungil

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   223. Keluarga Nomer Satu

    Kelly dan Brandon menoleh cepat. Frederix, Sacha, Louis serta pasangan mereka berkumpul tak jauh dari tempat Kelly dan Brandon berdiri.Spontan, Kelly langsung terisak. Wanita itu berlari masuk ke dalam dekapan kakak sulungnya, Frederix. Selama beberapa saat Frederix, Sacha dan Louis juga memeluk adik bungsu mereka.Brandon membuang pandangan. Keluarga Dalton selalu saja membuatnya terharu dengan kebersamaan dan kasih sayang mereka.“Maafkan aku, ya, Kak. Mommy dan Daddy jadi pergi.” Kelly sesunggukan di dada Frederix.“Hehe. Kami pernah meninggalkan daddy sendirian. Sekarang, kami jadi tau bagimana rasanya ditinggalkan.”“Tapi, kami rela. Mommy dan daddy sudah cukup menemani kami hingga memiliki anak-anak yang mulai besar.”“Sekarang, waktunya mommy dan daddy menemani keluargamu berkembang dan bertumbuh.”Mendengar pernyataan Frederix, Sacha dan Louis, Kelly menghentikan tangisnya. Meskipun Brandon bilang, keluarga Dalton dapat kapan saja berkunjung, tetap saja Kelly tau, jadwal kaka

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   222. Rencana Masa Tua

    Kelly menatap suaminya yang terdiam memandang foto tersebut. Ia jadi ikut mengamatinya. Foto kebersamaan Kelly dan Marc remaja.Di foto, Kelly terlihat kalem, sementara Marc bergaya tengil dan menggoda Kelly.“Apa kamu seperti melihat masa depan Mimi dan Reno?” tebak Kelly.Cepat, Brandon menggeleng. “Jangan! Kamu tau aku tidak suka melihatmu ribut dengan Marc.”Senyum terukir di wajah Kelly. Ia akan memastikan putra-putrinya saling menyayangi. Meski ia tau Marc juga menyayanginya dengan versi lelaki itu sendiri.Selama berada di mansion William, Kelly mengenalkan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar. Setiap hari mereka bermain di taman, berenang atau ke aviary. Reno terlihat yang paling menikmati kegiatan outdoor.“Mimi kepanasan, Babe. Bawa masuk saja.” Brandon tak tega melihat wajah Mimi yang putih jadi kemerahan.Hingga Arsen dan Mimi masuk bersama suster mereka, Reno masih asyik bermain bubble di taman. Brandon menemani putranya sementara Kelly menyusui Arsen dan Mimi.“Sudah m

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   221. Foto Masa Kecil

    Tentu saja Kelly tidak menolak tawaran Brandon. Apalagi, ia tidak enak jika mengandalkan Mommy Florence dan Daddy Donald mengingat Kak Dheena sebentar lagi akan melahirkan.“Beneran Uncle Rich juga mau hadir di wisudaku?” Marc memandang Brandon tak percaya.“Nggak boleh?” Brandon balas bertanya.Marc mengangguk tegas. “Boleh! Boleh banget!”Universitas tempat Marc belajar akan geger jika mereka tau seorang triyulner akan hadir untuk mendukungnya. Lelaki muda itu berteriak kesenangan dan memberitahu seluruh keluarga.“Lho, apa benar yang diucapkan Marc? Kalian mau ke negara Kelly?” Mommy Florence tergopoh datang menghampiri.Kelly jadi merasa tak enak hati karena merencanakan ini secara mendadak. Ia langsung berdiri dan merangkul mommy mertuanya.“Nggak papa kan, Mom? Nanti sebelum Kak Dheena melahirkan aku pulang.” Kelly berjanji.“Waahh... kami akan sangat kangen pada Arsen, Reno dan Mimi.” Daddy Donald jadi ikut melow.“Cuma satu minggu, Mom, Dad.” Brandon menimpali. “Semoga Kak Dhe

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   220. Cuma Pura-Pura

    Brandon terduduk dan merebut benda pipih itu dari tangan Kelly. Matanya menatap tanpa berkedip pada permukaan benda. Lalu, menatap sang istri yang juga sedang memandangnya.“Garis satu? Kamu tidak hamil?”“Nggak.” Kelly menggeleng.“Huuffftt.” Brandon kembali merebahkan diri ke ranjang sambil mengembuskan napas panjang penuh kelegaan.Kelly terkekeh dan memangku wajah dengan tangannya. “Seneng banget kelihatannya aku nggak hamil lagi.”Tubuh Brandon menyamping menghadap sang istri. Tangannya mengusap sayang wajah Kelly.“Bukan begitu. Aku akan senang kamu hamil lagi. Masalahnya, si kembar tiga masih bayi. Kondisi kamu pasca melahirkan juga belum stabil.”“Aku sudah baik-baik saja, kok. Cuma pura-pura nggak stabil.” Kelly tergelak.“Jahat!”“Hahahaha!” Kelly kembali tergelak dan sibuk menghindari tangan Brandon yang mengelitiki pinggangnya. “Sudah, Brad! Ampun!”Brandon memang berhenti. Ia menindih tubuh Kelly dan menatap wajah cantik di bawahnya. Tiba-tiba, dahi Brandon berkerut.“Kena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   219. Ruang Rahasia

    “Ini ruangan untukmu.” Kelly tersenyum pada sang suami. Tangannya menghapus cepat air mata yang jatuh ke pipi.Kelly merapatkan tubuh pada Brandon yang berdiri kaku di tengah ruangan. Sadar, suaminya masih tercengang mendapati kejutan darinya, Kelly menangkup wajah tampan Brandon.“Terima kasih untuk kesabaranmu selama ini. Aku tau kamu masih berjuang untuk berada di antara keramaian keluargaku. Di mansion ini, bahkan kamar kita bukan lagi tempat privatemu.”Setelah melahirkan dan kembali ke mansion, Kelly menyadari bahwa mansion Brandon tidak pernah sepi. Keluarganya selalu datang berbondong-bondong, bahkan menginap.“Aku tidak keberatan, Babe.” Brandon berkata pelan.“Aku tau.” Kelly menatap mata Brandon dalam-dalam. “Tapi, aku mau menjadi istri pengertian yang paham kalau sesekali, suaminya butuh kesunyian.”Brandon mengangkat kedua alisnya sedikit. Ia kembali mengamati sekitar. Berusaha mencerna bagaimana ruangan ini bisa ada.“Aku belajar dari ahlinya.” Kelly berkata seolah menja

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   218. Pesta Tiga Bulan

    Brandon tidak langsung menjawab. Ia tau pasti ada seseorang yang memposting keberadaannya di supermarket barusan.“Belanja.” Brandon menjawab singkat.“Kamu tau? Aku sedang sibuk memblokir berita tentang si kembar tiga. Sekarang aku harus menghapus lagi foto-fotomu di supermarket.” Ian terdengar mengeluh.“Ya sudah. Tidak perlu dihapus. Biarkan saja.”Hening sejenak. Brandon tau sahabatnya pasti sedang mengerutkan kening karena bingung dengan pernyataannya barusan.“Yakin?”“Apa ada yang aneh dengan foto-foto itu?”“Tidak juga.”“Foto-foto si kembar?”“Buram. Tapi terlihat wajah.”“Tidak perlu juga kamu take down. Minggu depan, Granny Eliza juga akan mengumumkan kelahiran kembar tiga ke media kok.”Brandon menutup komunikasi setelah Ian mengerti. Ia merasa sudah tidak penting lagi mengurusi media sosial. Sudah saatnya ia pasrah jika oang-orang penasaran pada keluarganya.“Kenapa, Brad? Kelly bertanya saat naik ke ranjang.“Ian lapor ada yang posting foto-foto kita barusan juga foto-fo

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   217. Senyamannya Saja

    "Kenapa kamu ngadu-ngadu pada Daddy kalau aku sering kesal padamu?" Kelly memberengut pada Brandon."Aku hanya minta nasehat, Babe." Brandon menjawab lemah. Ada sedikit rasa penyesalan sekarang. "Please, jangan marah. Maafkan aku."Kelly menghela napas panjang. Kalau Brandon sampai minta nasehat pada Daddy, itu memang artinya ia cukup frustasi pada sikapnya.Kepala Kelly akhirnya mengangguk. Ia berbalik badan untuk pergi dari kamar, namun Brandon memegang lengannya."Babe." Tanpa banyak bicara, Brandon memeluk erat istrinya.Hanya sejenak, karena Kelly mendorong dada suaminya dengan kencang. "Dadaku sakit kamu peluk begitu.""Maaf." Sekali lagi, Brandon memohon."Aku mau ke ruang bayi." Kelly berucap datar."Tapi kamu baru dari sana, Babe.""Memang kenapa?""Aku... aku juga butuh kamu."Kelly mendengus pelan. "Sudah kubilang aku sedang tidak ingin ada di dekatmu."Brandon memejamkan mata sejenak lalu berkata, " Tolong katakan apa salahku.""Aku sudah bilang ini bukan salahmu. Aku hany

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   216. Bulan Kedua

    Demi melihat istrinya senang, Brandon mulai belajar menggendong bayi. Perawat memberi Brandon bayi Arsen yang terlihat paling tenang. Meski begitu, Brandon hanya memegangnya selama tiga detik.“Sudah, Sust. Tanganku mulai gemetaran.”Kelly yang sedang menggendong Reno menggeleng samar. Meski begitu, paling tidak, Brandon mencoba. Reno telah tidur di dekapan Kelly.“Sayang, pangku Reno sebentar.” Kelly meletakkan bantal besar di pangkuan Brandon dan membaringkan Reno di atas bantal tersebut. “Aku mau pipis dan ganti pembalut.”Dengan kaku, Brandon duduk menatap putranya. Ia sama sekali tidak berani bergerak karena takut membangunkan Reno. Tapi, jarinya perlahan mengelus pipir Reno.Brandon tersenyum merasakan betapa halus kulit bayinya. Lama-kelamaan, Brandon mengelus rambut halus Reno, jari-jari tangan dan kaki.“Hatchii!” Tiba-tiba, Brandon bersin. Detik berikutnya, Reno tersentak dan menjerit.“Babe!” teriak Brandon kalut. “Babe, Reno bangun!"“Sebentar, sayang. Aku belum selesai.”

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status