Lahat ng Kabanata ng Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin: Kabanata 201 - Kabanata 207

207 Kabanata

201. Atas Nama Privasi

Beberapa hari ini, Ian tampak normal. Sebelumnya, Brandon selalu melihat sahabatnya berwajah tegang cenderung kesal.“Bagaimana proyek toko Kak Sacha?”“Aku sudah tidak terlibat dalam tim itu. Sudah kuserahkan pada yang lain. Lagipula, bagianku sudah selesai.” Ian menjawab acuh.Brandon mengangguk pelan. Mungkin karena sudah tidak berhubungan dengan Audrey, keadaan Ian jadi lebih tenang.“Proyek ruangan privasimu sudah selesai, kan? Ada revisi? Aku mau lunasi tagihan Darrell.” Ian menyodorkan jumlah yang harus Brandon bayar.“Bayar saja.” Brandon mengangguk. “Nanti kalau ada revisi, pembayarannya bisa menyusul.”Ian mengangguk. Lalu, keluar dari ruang kerja Brandon. Ini juga aneh.Biasanya, Ian senang mengobrol dengan Brandon. Bahkan membawa pekerjaan ke ruang Brandon. Tapi, akhir-akhir ini, Ian lebih sering mengurung diri di ruang kerjanya sendiri.Belum lagi sekarang, Ian selalu pulang tepat waktu. Ia jadi jarang lembur. Sebenarnya, Brandon tak masalah, namun hanya heran dengan peru
last updateHuling Na-update : 2025-03-25
Magbasa pa

202. Gerakan Bayi-Bayi

Memasuki semester tiga kehamilan, Kelly mulai kesulitan berjalan. Bukan hanya kakinya yang bengkak, namun matanya terhalang perut saat melangkah."Sebaiknya pakai kursi roda. Lebih aman. " Dokter kandungan menyarankan.Selain kursi roda, dokter juga meminta Brandon menyiapkan tabung oksigen. Saat Kelly merasa sesak karena tekanan dari perut, ia bisa menggunakan oksigen untuk membuatnya bernapas lebih lega.“Kalau kamu di mansion, semua itu sudah tersedia.” Daddy William berkata pada putrinya yang bercerita sepulang dari dokter.“Di mansion Daddy ada kursi roda?” Brandon yang menjawab dengan kening berkerut.“Dulu, kan, Daddy sempat lumpuh. Lalu, diterapi Mommy sampai bisa jalan lagi.”Brandon mengangguk mendengar penjelasana Kelly. Dalam hati sangat kagum pada Mommy Keyna. Dulu, Mommy Keyna masih sangat muda saat menemani Daddy yang keras kepala.Saat Kelly, Mommy Keyna dan Daddy William mengobrol, Brandon mencoba menghubungi Ian. Lelaki itu menggeleng saat sahabatnya tidak menjawab.A
last updateHuling Na-update : 2025-03-26
Magbasa pa

203. Suami Sensitif

"Aku bisa jelaskan!" Ian membuntuti Brandon.Tengah malam, Eros menelepon Brandon dan mengabari bahwa Ian datang. Brandon mengira ada sesuatu yang genting, terpaksa meninggalkan Kelly di kamar.Dan sekarang saat ternyata Ian menemuinya hanya untuk membicarakan hubungannya dengan wanita di ranjangnya, Brandon segera membalik arah kembali ke kamar utama."Nggak perlu. Aku nggak mau tau, kok.""Ish... tapi aku mau cerita.""Nanti saja. Istriku sendirian di kamar."Brandon berjalan lurus meninggalkan Ian. Tapi, sahabatnya itu memang pantang menyerah."Wanita itu... Audrey!" Ian berteriak.Langkah Brandon terhenti. Dahinya berkerut saat membalik tubuh menghadap Ian."Audrey? Wanita yang katamu, sok cantik, sok pinter, sok paling tau, sok keren dan paling sombong di dunia itu?"Ian melipat bibirnya ke dalam dan mengangguk pelan."Wanita yang barusan berada di ranjangmu itu adalah wanita yang kamu benci?"Sekali lagi, Ian mengangguk.Hening sejenak. Brandon tampak berpikir sambil mengamati s
last updateHuling Na-update : 2025-03-27
Magbasa pa

204. Tolong Yakinkan Brandon

"Pagi, Brandon."Brandon menatap sekilas, lalu mengalihkan pandangan sambil memberi kode pada wanita yang baru datang itu untuk duduk di depannya.Kelly mengizinkannya bertemu Audrey tetapi berpesan untuk tidak berpandang-pandangan lama dengan wanita lain.Wanita cantik dengan tubuh ramping dan harum bunga jasmine itu mengangguk lalu duduk."Kelly bilang kamu mau bertemu?"Brandon tidak langsung menjawab. Ia memilih menu sarapan favorit di kafe untuknya dan Audrey. Bicara sambil makan akan membuatnya tidak perlu bertatapan dengan wanita tersebut."Ian menemuiku dini hari tadi dan menceritakan hubungan kalian." Brandon melirik jari manis Audrey yang terselip cincin berlian."Oh. Oke." Bingung berkomentar apa, Audrey hanya mengangguk dan menjawab singkat."Kamu mencintai Ian?" Kini, Brandon menatap tajam Audrey.Tidak memberi Audrey kesempatan menjawab, Brandon kembali berkata, "Aku rasa tidak, bukan? Rasanya terlalu cepat bagi kalian untuk jatuh cinta.""Tapi, kami serius ingin menikah
last updateHuling Na-update : 2025-03-28
Magbasa pa

205. Kontraksi

Persalinan semakin dekat. Mansion Brandon kembali ramai dengan keluarga yang datang untuk menyambut si kembar tiga. Bahkan kakak-kakak dan keponakan-keponakan Kelly pun datang dan menginap di mansion.Beberapa hari ini para grandpa dan grandma masih sibuk di kamar bayi. Mereka meminta izin untuk mengatur dan menata kamar bayi. Kelly dan Brandon tentu saja tidak keberatan.Kelly duduk di sofa menyusui dan memperhatikan orang tua dan mertuanya. Mommy Keyna dan Mommy Florence sedang berdiskusi tentang aksesoris ranjang bayi tiga. Sementara Daddy William dan Daddy Donald lebih cepat menyelesaikan ranjang bayi satu dan dua.Hingga akhirnya keempatnya berkumpul di depan ranjang bayi tiga. Kelly menggeleng samar saat mereka begitu selektif.“Akh.” Keelly meringis dan mengatur napas.Mommy Keyna langsung mendekat. “Ada apa? Mereka bergerak bersamaan lagi?”“Kontraksi, Mom.” Kelly berdiri dan mencoba berjalan mondar-mandir dibimbing Mommy Keyna.“Bayi-bayi itu aktif sekali.” Daddy William mena
last updateHuling Na-update : 2025-03-29
Magbasa pa

206. Operasi Sekarang?

Tanpa berhenti berjalan, Brandon menjawab pertanyaan kak Fred. “Kelly kontraksi.”Mendengar ucapan Brandon, Frederix membuntuti sang adik ipar. Ia bahkan ikut masuk ke dalam kamar. Kelly sedang berpegangan pada sofa dan mengatur napas.“Babe.”Kelly menoleh dengan wajah agak pucat. “Sakit, Brad.”Brandon menyiapkan bola besar untuk Kelly duduki. Lelaki itu memegangi istrinya yang duduk di atas bola dan ikutan mengatur napas .“Aku panggil Mommy Key, ya.” Frederix kemudian menghilang di balik pintu.“Sudah berapa lama kontraksinya, Babe?” Brandon yang bertanya, sambil mencoba menelepon dokter kandungan.“Sepuluh menit, tidak teratur. Kadang sakit, kadang tidak.”Tangan Brandon tak henti mengusap punggung Kelly. Ia bicara pada teleponnya dan menceritakan situasi Kelly pada dokter.Sambil bicara, Brandon lalu terlihat mengemasi tas dan mengambil dompetnya. Ia juga mengambil sepatu flat dan membantu Kelly menggunakannya.“Kita ke rumah sakit.” Brandon berkata setelah menutup teleponnya. “
last updateHuling Na-update : 2025-03-30
Magbasa pa

207. Luar Biasa

“Tuan Brandon?” Seorang perawat lelaki membangunkan Brandon dengan memberikan aroma menyengat di hidungnya.Brandon mengendus, lalu membuka mata. Ia langsung sadar bahwa sekarang berada di ruang rumah sakit.“Kenapa aku di sini? Mana istriku?” Brandon bertanya panik.“Anda pingsan di ruang operasi, Tuan.”“Sial!” Brandon memijat keningnya dan teringat kala dokter akan membedah perut Kelly, ia langsung merasa lunglai. “Apa istriku sudah melahirkan?”“Nyonya Kelly minta ditunda sampai anda sadar.”Kembali ke ruang operasi, Brandon segera menghampiri Kelly.“Babe, maaf.” Brandon menciumi wajah Kelly. “Kita mulai sekarang agar kamu tidak kesakitan lagi, ya.”Dokter tersenyum dan mengangguk. “Sebaiknya anda fokus pada istri anda saja, Tuan. Proses mengeluarkan bayi ini memang tidak nyaman.”Pernyataan dokter membuat Brandon menatap wajah Kelly. Keduanya berbincang, meski sesekali Kelly meringis kecil.“Sakit, Babe?” Brandon mencium genggaman tangan Kelly.Kelly menggeleng. “Tidak, sih. Han
last updateHuling Na-update : 2025-03-31
Magbasa pa
PREV
1
...
161718192021
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status