All Chapters of Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin: Chapter 151 - Chapter 160

211 Chapters

151. Saat itu Akan Datang

Satu jam berikutnya, Brandon berhasil didandani. Sacha membujuk Brandon untuk berfoto bersama Kelly. Hanya karena Kelly mendukung, akhirnya lelaki tampan itu pasrah.Ekspresi Brandon yang misterius justru membuat hasil foto terlihat elegan. Photographer terlihat berkali-kali mengungkapkan kekaguman. Brandon hanya tersenyum kala bertatapan dengan istrinya.“Spektakuler. Kalian pasangan serasi!”“Aku menyukainya.”Brandon tampak tak terkesan dengan segala pujian. Namun begitu, ia menyukai hasil foto-foto yang tampak di layar monitor, terutama fotonya berdua dengan Kelly.“Brad, aku mau pasang foto itu sebagai wallpaper ponselku, boleh?”Brandon mengangguk. “Aku juga mau.”Sesi pemotretan selesai. Kelly mengucapkan terima kasih pada Kak Sacha dan tim yang membantunya. Brandon mengangguk santun sebelum pergi.“Kak Cha sengaja membuat ruang pemotretan yang nyaman untukmu, sayang.” Kelly berkata saat mereka telah berada di mobil.Brandon tersenyum senang. Bukan karena perlakuan khusus Kak S
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

152. Mentor Parenting

“Mengajari apa maksudmu?”Brandon tersenyum sendiri. Ia membayangkan memiliki anak perempuan yang cantik dari Kelly. Dan salah satu keinginannya, membuat anak perempuan itu dekat dengannya.“Setiap aku melihat Kelly bermanja pada Daddy, rasanya aku ingin sekali merasakan bagaimana begitu disayangi putri sendiri.”Tentu saja mendengar ucapan Brandon, Daddy William bangga. Ia sudah sering menerima pujian sebagai seorang pebisnis tangguh dan hebat. Namun, apresiasi sebagai seorang daddy jaranng sekali ia dapatkan.“Mmm... begitu, ya.” Daddy William berusaha tidak terlalu menampakkan rasa bahagianya. “Baiklah. Nanti, Daddy akan ceritakan bagaimana Princess bisa sangat dekat dan sayang pada Daddy.”“Terima kasih, Dad.” Brandon menunduk santun. “Jadi, aku butuh Daddy sebagai mentor parentingku. Sehat-sehat, ya, Dad.”Daddy William mengangguk. Mereka masih menunggu Kelly. Sambil mengobrol, Daddy William memijat kakinya.“Apa terasa kaku lagi?” Brandon bertanya sambil mengamati kaki sang mert
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

153. Kamu Sengaja?

Akhirnya, Kelly menyelesaikan semua pekerjaannya. Pemotretan dan promosi produk, mengalihkan aset dan meeting dengan pengacara keluarga serta beberapa kali ikut meeting dengan Daddy dan kakak-kakaknya.“Sebenarnya, di antara anggota keluarga Dalton, aku lihat kamu lah yang paling banyak pekerjaannya, Babe.” Brandon berkata sambil berkemas.“Iya, sih. Karena aku membantu di semua pekerjaan Daddy dan kakak-kakak, ‘kan?”“Iya.” Brandon mengangguk.“Itu karena aku tidak memiliki usaha sendiri. Aku lebih suka membantu saja.”“Jadi, nanti saat kembali ke negaraku, kamu juga akan membantuku?”Kelly terdiam. Ia bahkan belum memiliki rencana ke depan saat mereka kembali ke negara Brandon.“Kalau aku jadi istri yang baik saja, bagaimana? Itu profesi yang tidak mudah, lho.”Mendengar ucapan sang istri, Brandon berhenti beres-beres. Ia menghampiri Kelly dan mendekapnya erat.“Boleh banget. Aku tidak keberatan sama sekali.” Brandon pun mencium bibir Kelly.Urusan packing akhirnya dibantu Baron. Ko
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

154. Mengukir Cerita Baru

Tiga bulan sudah, Kelly dan Brandon melakukan perjalanan bulan madu. Kini, Kelly berdiri di sebuah mansion modern. Wanita itu menoleh menatap suaminya.“Mansion siapa?” tanya Kelly heran. “Kita mau apa di sini?”“Masuk saja dulu.” Brandon menarik tangan sang istri.Di foyer, sekitar sepuluh pelayan berjejer menyambut dengan menundukkan kepala santun. Sekilas, Kelly menatap satu-persatu pelayan. Kelly pernah melihat beberapa di antaranya di mansion Brandon.Masuk ke bagian dalam, Kelly tambah heran. Mansion ini tampak masih sangat baru. Bahkan beberapa ruangan masih tampak kosong.Netra Kelly berputar menatap sekeliling. Terdapat tangga mewah di tengah ruangan. Kelly memastikan di ujung tangga merupakan kamar-kamar tamu.Kaki Kelly mengikuti langkah Brandon. Mereka kini berada di ruang makan. Seorang lelaki berpakaian koki langsung menyiapkan makanan dan minuman.“Brad. Kenapa kita di sini?”“Karena kita tinggal di sini.”“Hah?” Mata Kelly hampir saja copot mendengar ucapan santai Bran
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

155. Brandon Bangkrut

Kelly memilih dress mini simple yang sepadan dengan pakaian Brandon. Keduanya bergandengan tangan menuju ruang kucing. Di kejauhan, Kelly melihat beberapa pelayan sedang membersihkan bagian mansion.“Sekarang, kamu membiarkan pelayan berada di dalam mansion?” Kelly menatap heran pada suaminya.“Agar kamu tidak terlalu merasa kesepian di sini, Babe. Lagipula, sepertinya aku sudah terbiasa saat berada di mansion Daddy William.”Meski begitu, Brandon bilang hanya pelayan tertentu saja yang bisa berada di dalam mansion. Pelayan yang tentunya terpercaya dan setia pada keluarga Richmont.Kelly mengangguk mengerti. Sepertinya ia harus cepat belajar tentang mansion ini dan para pelayan yang mengurusnya. Tentu, ia tidak mau tersasar di mansionnya sendiri.Saat mereka tiba di ruang kucing, dokter hewan sedang memeriksa Mint. Kucing itu tampak sedang diberi obat lalu mengamuk karena dipegangi.Brandon mengenalkan Kelly pada dokter hewan. Kelly lalu bercerita tentang pertemuannya dengan Mint dan
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

156. Berubah karena Cinta

Tanpa mempedulikan keheranan Ian, Kelly berkata pada Brandon. “Kita tidak ada kerjaan juga di sini, ‘kan?”“Bukannya kamu mau mencari desain taman?”“Itu bisa nanti. Kita cari dulu uangnya.” Kelly menepuk lengan atas Brandon. “Aku ambil tas dulu.”Setelahnya, Kelly keluar. Brandon menyeringai pada Ian yang terlihat menuntut kejelasan atas pernyataan istrinya. Singkat, Brandon bercerita mengapa Kelly mengira ia bangkrut.“Cuma gara-gara beberapa bulan kamu tidak bekerja, membeli kapal, bepergian bulan madu dan membangun mansion ini, Kelly menebak kamu kehabisan uang? Keterlaluan kamu, Brad!” Ian menggeleng-geleng.“Biar saja. Lucu lihat wajahnya polosnya. Gemesin.”Ekspresi Ian terlihat geli. “Sumpah, kamu beda banget saat sama Kelly. Aku baru lihat CEO dingin tapi bucin begini.”“Aku juga baru tau kalau sifatku bisa berubah karena cinta.” Sekali lagi, Brandon terkekeh.Dalam perjalanan ke kantor, Ian seringkali menggeleng. Ia yang duduk di depan bersama supir harus menahan diri untuk
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

157. Teman Lama

Spontan, lelaki itu mengalihkan pandangannya dari Kelly ke Brandon. Ia menunduk dan tersenyum sedikit.“Maaf. Apa istri anda Kelly Dalton?”“Oh, kamu kenal aku?” Kelly menyahut.“Ya, ampun. Kita pernah satu sekolah. Aku, Darrell.”“Darrell?” Kelly menggumam seraya mengerutkan kening. “Oooh. Universal Junior School?”Lelaki itu mengangguk tegas. Senyumnya melebar saat Kelly mengenalinya.“Apa kabar?” Darrell mengulurkan tangannya.Kelly mengangguk dan balas menjabat tangan teman lamanya, lalu menoleh apda Brandon. “Kenalkan, ini suamiku, Brad.... ““ Tuan Brandon Richmont,” potong Darrell. “Siapa yang tidak kenal triyulner muda negara ini? Salam kenal.” Darrell tersenyum santun pada Brandon.Hanya anggukan kepala sebagai respon dari Brandon. Lalu, ia mendengar istri dan teman lamanya itu mengobrol. Ternyata Darrell adalah seorang arsitek yang sedang melakukan proyek di negara ini.“Sebenarnya, aku malah sedang menyelesaikan salah satu proyek milik Tuan Brandon.”Brandon mengerutkan ken
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

158. Kodrat Wanita

Karena penasaran, Kelly memaksa Brandon untuk pergi ke Mall Richmont. Brandon tidak keberatan.Mall luas empat lantai milik Granny Eliza itu termasuk salah satu mall mewah di negara ini. Berbeda dengan pusat perbelanjaan lain, Mall Richmont memiliki taman di bagian tengah gedung. Banyak pengunjung duduk-duduk santai terutama anak-anak yang berlarian di halaman rumput.“Granny mendedikasikan mall ini untuk para cicitnya. Agar mereka tetap dapat mendapat udara bebas meski berada di gedung besar.”“Kereen idenya.”“Aku tak peduli saat itu, karena granny tidak memiliki cicit dariku.”“Dulu, kamu sensitif banget sama keluarga, sih.”“Bagaimana tidak? Kelahiranku tidak diharapkan. Saat lahir lebih banyak dirawat pengasuh.”“Bukannya orang kaya memang begitu?”Brandon menyanggah ucapan Kelly. Buktinya, Kelly yang merupakan anak bilioner sangat berlimpah kasih sayang.Kelly diam. Brandon benar. Masa kecil hingga dewasa, ia bahkan seperti tidak memiliki masalah. Kalaupun ada, keluarganya selal
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

159. Mimpi Buruk Lagi

Dalam perjalanan kembali ke mansion, Kelly tetap mendesak Brandon untuk memperbolehkannya bicara dengan Kak Dheena. Brandon tetap menggeleng. Menurutnya mereka tidak perlu ikut campur masalah keluarga Kak Dheena.“Tapi, kasihan kalau Kak Dheena butuh teman untuk bicara.”“Kak Dheena sudah didampingi psikolog klinis, Babe.”Tetap saja Kelly tidak puas. Ia berpikir bagaimana caranya bertemu dengan Kak Dheena. Lalu, ia mendapat ide bagus.“Brad, kita undang makan malam keluarga Richmont, yuk. Mereka belum ke mansion baru, ‘kan?”“Nanti saja, Babe. Mansion kita kan belum rampung sepenuhnya.”“Nggak papa. Biar mereka juga bisa melihat prosesnya hingga selesai.” Kelly terus mendesak hingga akhirnya Brandon mengangguk.Sebelum tidur, Kelly mendapat telepon dari Sacha. Mereka berbincang tentang toko dan kelanjutannya. Setelah setengah jam, Kelly lalu bergabung dengan suaminya yang telah lebih dulu naik ke ranjang.“Apa kata Kak Cha?” tanya Brandon.“Terima kasih buat kamu. Kak Cha tidak menya
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

160. Apa Karena Dia?

Brandon tergelak melihat istrinya terkejut. Lalu menjelaskan bahwa ia membeli mansion dengan komisi bagi hasil dari perusahaan Richmont yang tidak pernah ambil."Sebanyak itu komisinya?""Memang bertahun-tahun tidak aku ambil jadi jumlahnya cukup untuk membeli dan merenovasi mansion baru."Kelly mengangguk mengerti. Ia mengembalikan tablet kepada Brandon."Aku pikir kamu betulan bangkrut.""Maaf. Aku suka melihat wajah polosmu.""Tapi, kamu bohong sama aku.""Oke... maaf lagi." Brandon mencium istrinya.Kepala Kelly mengangguk kembali. Hatinya lega karena ternyata sang suami tidak benar-benar kesulitan keuangan."Sungguhan kamu pikir begitu? Ya ampun, Babe. Asal kamu tau, uang kita tidak akan habis sampai beberapa turunan.""Bagus lah.""Eh, memang kenapa kalau aku kehabisan uang?""Nggak mau. Aku mau pulang ke Daddy saja.""Wah ternyata kamu materialistis." Brandon tergelak."Bukan. Tapi aku realistis. Hidup perlu uang." Kelly menyanggah dengan gaya santai.Pembicaraan tentang kekaya
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
22
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status