Share

153. Kamu Sengaja?

Author: ReyNotes
last update Huling Na-update: 2025-03-04 20:20:14

Akhirnya, Kelly menyelesaikan semua pekerjaannya. Pemotretan dan promosi produk, mengalihkan aset dan meeting dengan pengacara keluarga serta beberapa kali ikut meeting dengan Daddy dan kakak-kakaknya.

“Sebenarnya, di antara anggota keluarga Dalton, aku lihat kamu lah yang paling banyak pekerjaannya, Babe.” Brandon berkata sambil berkemas.

“Iya, sih. Karena aku membantu di semua pekerjaan Daddy dan kakak-kakak, ‘kan?”

“Iya.” Brandon mengangguk.

“Itu karena aku tidak memiliki usaha sendiri. Aku lebih suka membantu saja.”

“Jadi, nanti saat kembali ke negaraku, kamu juga akan membantuku?”

Kelly terdiam. Ia bahkan belum memiliki rencana ke depan saat mereka kembali ke negara Brandon.

“Kalau aku jadi istri yang baik saja, bagaimana? Itu profesi yang tidak mudah, lho.”

Mendengar ucapan sang istri, Brandon berhenti beres-beres. Ia menghampiri Kelly dan mendekapnya erat.

“Boleh banget. Aku tidak keberatan sama sekali.” Brandon pun mencium bibir Kelly.

Urusan packing akhirnya dibantu Baron. Ko
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
happyface
akhirnyaa si keponakan jahil dpt peljaram jg dr uncle rich.
goodnovel comment avatar
ReNny Ne Vino
brandonnn sweet bgt
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   154. Mengukir Cerita Baru

    Tiga bulan sudah, Kelly dan Brandon melakukan perjalanan bulan madu. Kini, Kelly berdiri di sebuah mansion modern. Wanita itu menoleh menatap suaminya.“Mansion siapa?” tanya Kelly heran. “Kita mau apa di sini?”“Masuk saja dulu.” Brandon menarik tangan sang istri.Di foyer, sekitar sepuluh pelayan berjejer menyambut dengan menundukkan kepala santun. Sekilas, Kelly menatap satu-persatu pelayan. Kelly pernah melihat beberapa di antaranya di mansion Brandon.Masuk ke bagian dalam, Kelly tambah heran. Mansion ini tampak masih sangat baru. Bahkan beberapa ruangan masih tampak kosong.Netra Kelly berputar menatap sekeliling. Terdapat tangga mewah di tengah ruangan. Kelly memastikan di ujung tangga merupakan kamar-kamar tamu.Kaki Kelly mengikuti langkah Brandon. Mereka kini berada di ruang makan. Seorang lelaki berpakaian koki langsung menyiapkan makanan dan minuman.“Brad. Kenapa kita di sini?”“Karena kita tinggal di sini.”“Hah?” Mata Kelly hampir saja copot mendengar ucapan santai Bran

    Huling Na-update : 2025-03-05
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   155. Brandon Bangkrut

    Kelly memilih dress mini simple yang sepadan dengan pakaian Brandon. Keduanya bergandengan tangan menuju ruang kucing. Di kejauhan, Kelly melihat beberapa pelayan sedang membersihkan bagian mansion.“Sekarang, kamu membiarkan pelayan berada di dalam mansion?” Kelly menatap heran pada suaminya.“Agar kamu tidak terlalu merasa kesepian di sini, Babe. Lagipula, sepertinya aku sudah terbiasa saat berada di mansion Daddy William.”Meski begitu, Brandon bilang hanya pelayan tertentu saja yang bisa berada di dalam mansion. Pelayan yang tentunya terpercaya dan setia pada keluarga Richmont.Kelly mengangguk mengerti. Sepertinya ia harus cepat belajar tentang mansion ini dan para pelayan yang mengurusnya. Tentu, ia tidak mau tersasar di mansionnya sendiri.Saat mereka tiba di ruang kucing, dokter hewan sedang memeriksa Mint. Kucing itu tampak sedang diberi obat lalu mengamuk karena dipegangi.Brandon mengenalkan Kelly pada dokter hewan. Kelly lalu bercerita tentang pertemuannya dengan Mint dan

    Huling Na-update : 2025-03-05
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   156. Berubah karena Cinta

    Tanpa mempedulikan keheranan Ian, Kelly berkata pada Brandon. “Kita tidak ada kerjaan juga di sini, ‘kan?”“Bukannya kamu mau mencari desain taman?”“Itu bisa nanti. Kita cari dulu uangnya.” Kelly menepuk lengan atas Brandon. “Aku ambil tas dulu.”Setelahnya, Kelly keluar. Brandon menyeringai pada Ian yang terlihat menuntut kejelasan atas pernyataan istrinya. Singkat, Brandon bercerita mengapa Kelly mengira ia bangkrut.“Cuma gara-gara beberapa bulan kamu tidak bekerja, membeli kapal, bepergian bulan madu dan membangun mansion ini, Kelly menebak kamu kehabisan uang? Keterlaluan kamu, Brad!” Ian menggeleng-geleng.“Biar saja. Lucu lihat wajahnya polosnya. Gemesin.”Ekspresi Ian terlihat geli. “Sumpah, kamu beda banget saat sama Kelly. Aku baru lihat CEO dingin tapi bucin begini.”“Aku juga baru tau kalau sifatku bisa berubah karena cinta.” Sekali lagi, Brandon terkekeh.Dalam perjalanan ke kantor, Ian seringkali menggeleng. Ia yang duduk di depan bersama supir harus menahan diri untuk

    Huling Na-update : 2025-03-06
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   157. Teman Lama

    Spontan, lelaki itu mengalihkan pandangannya dari Kelly ke Brandon. Ia menunduk dan tersenyum sedikit.“Maaf. Apa istri anda Kelly Dalton?”“Oh, kamu kenal aku?” Kelly menyahut.“Ya, ampun. Kita pernah satu sekolah. Aku, Darrell.”“Darrell?” Kelly menggumam seraya mengerutkan kening. “Oooh. Universal Junior School?”Lelaki itu mengangguk tegas. Senyumnya melebar saat Kelly mengenalinya.“Apa kabar?” Darrell mengulurkan tangannya.Kelly mengangguk dan balas menjabat tangan teman lamanya, lalu menoleh apda Brandon. “Kenalkan, ini suamiku, Brad.... ““ Tuan Brandon Richmont,” potong Darrell. “Siapa yang tidak kenal triyulner muda negara ini? Salam kenal.” Darrell tersenyum santun pada Brandon.Hanya anggukan kepala sebagai respon dari Brandon. Lalu, ia mendengar istri dan teman lamanya itu mengobrol. Ternyata Darrell adalah seorang arsitek yang sedang melakukan proyek di negara ini.“Sebenarnya, aku malah sedang menyelesaikan salah satu proyek milik Tuan Brandon.”Brandon mengerutkan ken

    Huling Na-update : 2025-03-06
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   158. Kodrat Wanita

    Karena penasaran, Kelly memaksa Brandon untuk pergi ke Mall Richmont. Brandon tidak keberatan.Mall luas empat lantai milik Granny Eliza itu termasuk salah satu mall mewah di negara ini. Berbeda dengan pusat perbelanjaan lain, Mall Richmont memiliki taman di bagian tengah gedung. Banyak pengunjung duduk-duduk santai terutama anak-anak yang berlarian di halaman rumput.“Granny mendedikasikan mall ini untuk para cicitnya. Agar mereka tetap dapat mendapat udara bebas meski berada di gedung besar.”“Kereen idenya.”“Aku tak peduli saat itu, karena granny tidak memiliki cicit dariku.”“Dulu, kamu sensitif banget sama keluarga, sih.”“Bagaimana tidak? Kelahiranku tidak diharapkan. Saat lahir lebih banyak dirawat pengasuh.”“Bukannya orang kaya memang begitu?”Brandon menyanggah ucapan Kelly. Buktinya, Kelly yang merupakan anak bilioner sangat berlimpah kasih sayang.Kelly diam. Brandon benar. Masa kecil hingga dewasa, ia bahkan seperti tidak memiliki masalah. Kalaupun ada, keluarganya selal

    Huling Na-update : 2025-03-07
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   159. Mimpi Buruk Lagi

    Dalam perjalanan kembali ke mansion, Kelly tetap mendesak Brandon untuk memperbolehkannya bicara dengan Kak Dheena. Brandon tetap menggeleng. Menurutnya mereka tidak perlu ikut campur masalah keluarga Kak Dheena.“Tapi, kasihan kalau Kak Dheena butuh teman untuk bicara.”“Kak Dheena sudah didampingi psikolog klinis, Babe.”Tetap saja Kelly tidak puas. Ia berpikir bagaimana caranya bertemu dengan Kak Dheena. Lalu, ia mendapat ide bagus.“Brad, kita undang makan malam keluarga Richmont, yuk. Mereka belum ke mansion baru, ‘kan?”“Nanti saja, Babe. Mansion kita kan belum rampung sepenuhnya.”“Nggak papa. Biar mereka juga bisa melihat prosesnya hingga selesai.” Kelly terus mendesak hingga akhirnya Brandon mengangguk.Sebelum tidur, Kelly mendapat telepon dari Sacha. Mereka berbincang tentang toko dan kelanjutannya. Setelah setengah jam, Kelly lalu bergabung dengan suaminya yang telah lebih dulu naik ke ranjang.“Apa kata Kak Cha?” tanya Brandon.“Terima kasih buat kamu. Kak Cha tidak menya

    Huling Na-update : 2025-03-07
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   160. Apa Karena Dia?

    Brandon tergelak melihat istrinya terkejut. Lalu menjelaskan bahwa ia membeli mansion dengan komisi bagi hasil dari perusahaan Richmont yang tidak pernah ambil."Sebanyak itu komisinya?""Memang bertahun-tahun tidak aku ambil jadi jumlahnya cukup untuk membeli dan merenovasi mansion baru."Kelly mengangguk mengerti. Ia mengembalikan tablet kepada Brandon."Aku pikir kamu betulan bangkrut.""Maaf. Aku suka melihat wajah polosmu.""Tapi, kamu bohong sama aku.""Oke... maaf lagi." Brandon mencium istrinya.Kepala Kelly mengangguk kembali. Hatinya lega karena ternyata sang suami tidak benar-benar kesulitan keuangan."Sungguhan kamu pikir begitu? Ya ampun, Babe. Asal kamu tau, uang kita tidak akan habis sampai beberapa turunan.""Bagus lah.""Eh, memang kenapa kalau aku kehabisan uang?""Nggak mau. Aku mau pulang ke Daddy saja.""Wah ternyata kamu materialistis." Brandon tergelak."Bukan. Tapi aku realistis. Hidup perlu uang." Kelly menyanggah dengan gaya santai.Pembicaraan tentang kekaya

    Huling Na-update : 2025-03-08
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   161. Takut Tidur

    “Jangan salah sangka. Aku selalu profesional dalam bekerja.” Clark berkilah cepat.Brandon mengangguk. “Terserah.”“Ya, sudah. Aku lanjut praktek lagi.” Clark berdiri dan mengendik pada pintu ruang psikolog. “Semoga Kelly bisa lebih tenang setelah konseling.”“Terima kasih.”Melalui sudut mata, Brandon menatap kepergian kakak iparnya. Meski terlihat tidak peduli, Brandon sebenarnya merasa kasihan pada Kak Dheena. Apalagi ia memang paling dekat dengan kakaknya yang satu itu.Meski begitu, Brandon juga tidak suka mencampuri urusan internal keluarga sang kakak. Ia tak tau bagaimana harus membantu.Kelly selesai setelah satu jam konseling. Wajahnya sudah lebih tenang. Psikolog bilang Kelly akan tetap mendapat sesi terapi seminggu dua kali.Kelly dan Brandon melenggang santai keluar dari rumah sakit. Mereka mendengar berbagai komentar saat lewat di depan ruang tunggu pendaftaran pasien yang ramai.“Itu istri Brandom Richmont?”“Aslinya lebih cantik.”“Orang kaya nikah dengan orang kaya. Se

    Huling Na-update : 2025-03-08

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   224. Janji Bersama

    Arsen, Reno dan Mimi saat ini telah berusia tiga tahun. Orang-orang yang belum mengenal mereka selalu berpikir bahwa hanya Arsen dan Reno yang merupakan anak kembar, sementara Mimi adalah adik bungsu mereka. Perbedaan ketiganya memang semakin terlihat.“Aku mau punya anak perempuan lagi.” Kelly berkata sambil menatap Mimi yang sedang duduk di pangkuan Brandon sambil menggambar.“Aku tidak mau. Mimi saja sudah cukup.” Dengan keras kepala, Brandon menggeleng.Masalah ini belum selesai sampai bertahun-tahun. Kelly masih menginginkan memiliki anak lagi sementara Brandon yang merasa tak tega istrinya hamil dan melahirkan menolak mentah-mentah kemauan Kelly.“Aku akan bilang Mommy Florence untuk mencuri benihmu dan memasukkan ke rahimku.” Kelly berkata ketus.“Aku akan minta Mommy Keyna diam-diam memberimu suntikan KB.” Brandon menyahut tak kalah sengit.Mereka terdiam saat Mimi tiba-tiba menatap orang tuanya bergantian.“Mimi mau bilang grandpa, mommy dan daddy berantem lagi.” Mulut mungil

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   223. Keluarga Nomer Satu

    Kelly dan Brandon menoleh cepat. Frederix, Sacha, Louis serta pasangan mereka berkumpul tak jauh dari tempat Kelly dan Brandon berdiri.Spontan, Kelly langsung terisak. Wanita itu berlari masuk ke dalam dekapan kakak sulungnya, Frederix. Selama beberapa saat Frederix, Sacha dan Louis juga memeluk adik bungsu mereka.Brandon membuang pandangan. Keluarga Dalton selalu saja membuatnya terharu dengan kebersamaan dan kasih sayang mereka.“Maafkan aku, ya, Kak. Mommy dan Daddy jadi pergi.” Kelly sesunggukan di dada Frederix.“Hehe. Kami pernah meninggalkan daddy sendirian. Sekarang, kami jadi tau bagimana rasanya ditinggalkan.”“Tapi, kami rela. Mommy dan daddy sudah cukup menemani kami hingga memiliki anak-anak yang mulai besar.”“Sekarang, waktunya mommy dan daddy menemani keluargamu berkembang dan bertumbuh.”Mendengar pernyataan Frederix, Sacha dan Louis, Kelly menghentikan tangisnya. Meskipun Brandon bilang, keluarga Dalton dapat kapan saja berkunjung, tetap saja Kelly tau, jadwal kaka

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   222. Rencana Masa Tua

    Kelly menatap suaminya yang terdiam memandang foto tersebut. Ia jadi ikut mengamatinya. Foto kebersamaan Kelly dan Marc remaja.Di foto, Kelly terlihat kalem, sementara Marc bergaya tengil dan menggoda Kelly.“Apa kamu seperti melihat masa depan Mimi dan Reno?” tebak Kelly.Cepat, Brandon menggeleng. “Jangan! Kamu tau aku tidak suka melihatmu ribut dengan Marc.”Senyum terukir di wajah Kelly. Ia akan memastikan putra-putrinya saling menyayangi. Meski ia tau Marc juga menyayanginya dengan versi lelaki itu sendiri.Selama berada di mansion William, Kelly mengenalkan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar. Setiap hari mereka bermain di taman, berenang atau ke aviary. Reno terlihat yang paling menikmati kegiatan outdoor.“Mimi kepanasan, Babe. Bawa masuk saja.” Brandon tak tega melihat wajah Mimi yang putih jadi kemerahan.Hingga Arsen dan Mimi masuk bersama suster mereka, Reno masih asyik bermain bubble di taman. Brandon menemani putranya sementara Kelly menyusui Arsen dan Mimi.“Sudah m

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   221. Foto Masa Kecil

    Tentu saja Kelly tidak menolak tawaran Brandon. Apalagi, ia tidak enak jika mengandalkan Mommy Florence dan Daddy Donald mengingat Kak Dheena sebentar lagi akan melahirkan.“Beneran Uncle Rich juga mau hadir di wisudaku?” Marc memandang Brandon tak percaya.“Nggak boleh?” Brandon balas bertanya.Marc mengangguk tegas. “Boleh! Boleh banget!”Universitas tempat Marc belajar akan geger jika mereka tau seorang triyulner akan hadir untuk mendukungnya. Lelaki muda itu berteriak kesenangan dan memberitahu seluruh keluarga.“Lho, apa benar yang diucapkan Marc? Kalian mau ke negara Kelly?” Mommy Florence tergopoh datang menghampiri.Kelly jadi merasa tak enak hati karena merencanakan ini secara mendadak. Ia langsung berdiri dan merangkul mommy mertuanya.“Nggak papa kan, Mom? Nanti sebelum Kak Dheena melahirkan aku pulang.” Kelly berjanji.“Waahh... kami akan sangat kangen pada Arsen, Reno dan Mimi.” Daddy Donald jadi ikut melow.“Cuma satu minggu, Mom, Dad.” Brandon menimpali. “Semoga Kak Dhe

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   220. Cuma Pura-Pura

    Brandon terduduk dan merebut benda pipih itu dari tangan Kelly. Matanya menatap tanpa berkedip pada permukaan benda. Lalu, menatap sang istri yang juga sedang memandangnya.“Garis satu? Kamu tidak hamil?”“Nggak.” Kelly menggeleng.“Huuffftt.” Brandon kembali merebahkan diri ke ranjang sambil mengembuskan napas panjang penuh kelegaan.Kelly terkekeh dan memangku wajah dengan tangannya. “Seneng banget kelihatannya aku nggak hamil lagi.”Tubuh Brandon menyamping menghadap sang istri. Tangannya mengusap sayang wajah Kelly.“Bukan begitu. Aku akan senang kamu hamil lagi. Masalahnya, si kembar tiga masih bayi. Kondisi kamu pasca melahirkan juga belum stabil.”“Aku sudah baik-baik saja, kok. Cuma pura-pura nggak stabil.” Kelly tergelak.“Jahat!”“Hahahaha!” Kelly kembali tergelak dan sibuk menghindari tangan Brandon yang mengelitiki pinggangnya. “Sudah, Brad! Ampun!”Brandon memang berhenti. Ia menindih tubuh Kelly dan menatap wajah cantik di bawahnya. Tiba-tiba, dahi Brandon berkerut.“Kena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   219. Ruang Rahasia

    “Ini ruangan untukmu.” Kelly tersenyum pada sang suami. Tangannya menghapus cepat air mata yang jatuh ke pipi.Kelly merapatkan tubuh pada Brandon yang berdiri kaku di tengah ruangan. Sadar, suaminya masih tercengang mendapati kejutan darinya, Kelly menangkup wajah tampan Brandon.“Terima kasih untuk kesabaranmu selama ini. Aku tau kamu masih berjuang untuk berada di antara keramaian keluargaku. Di mansion ini, bahkan kamar kita bukan lagi tempat privatemu.”Setelah melahirkan dan kembali ke mansion, Kelly menyadari bahwa mansion Brandon tidak pernah sepi. Keluarganya selalu datang berbondong-bondong, bahkan menginap.“Aku tidak keberatan, Babe.” Brandon berkata pelan.“Aku tau.” Kelly menatap mata Brandon dalam-dalam. “Tapi, aku mau menjadi istri pengertian yang paham kalau sesekali, suaminya butuh kesunyian.”Brandon mengangkat kedua alisnya sedikit. Ia kembali mengamati sekitar. Berusaha mencerna bagaimana ruangan ini bisa ada.“Aku belajar dari ahlinya.” Kelly berkata seolah menja

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   218. Pesta Tiga Bulan

    Brandon tidak langsung menjawab. Ia tau pasti ada seseorang yang memposting keberadaannya di supermarket barusan.“Belanja.” Brandon menjawab singkat.“Kamu tau? Aku sedang sibuk memblokir berita tentang si kembar tiga. Sekarang aku harus menghapus lagi foto-fotomu di supermarket.” Ian terdengar mengeluh.“Ya sudah. Tidak perlu dihapus. Biarkan saja.”Hening sejenak. Brandon tau sahabatnya pasti sedang mengerutkan kening karena bingung dengan pernyataannya barusan.“Yakin?”“Apa ada yang aneh dengan foto-foto itu?”“Tidak juga.”“Foto-foto si kembar?”“Buram. Tapi terlihat wajah.”“Tidak perlu juga kamu take down. Minggu depan, Granny Eliza juga akan mengumumkan kelahiran kembar tiga ke media kok.”Brandon menutup komunikasi setelah Ian mengerti. Ia merasa sudah tidak penting lagi mengurusi media sosial. Sudah saatnya ia pasrah jika oang-orang penasaran pada keluarganya.“Kenapa, Brad? Kelly bertanya saat naik ke ranjang.“Ian lapor ada yang posting foto-foto kita barusan juga foto-fo

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   217. Senyamannya Saja

    "Kenapa kamu ngadu-ngadu pada Daddy kalau aku sering kesal padamu?" Kelly memberengut pada Brandon."Aku hanya minta nasehat, Babe." Brandon menjawab lemah. Ada sedikit rasa penyesalan sekarang. "Please, jangan marah. Maafkan aku."Kelly menghela napas panjang. Kalau Brandon sampai minta nasehat pada Daddy, itu memang artinya ia cukup frustasi pada sikapnya.Kepala Kelly akhirnya mengangguk. Ia berbalik badan untuk pergi dari kamar, namun Brandon memegang lengannya."Babe." Tanpa banyak bicara, Brandon memeluk erat istrinya.Hanya sejenak, karena Kelly mendorong dada suaminya dengan kencang. "Dadaku sakit kamu peluk begitu.""Maaf." Sekali lagi, Brandon memohon."Aku mau ke ruang bayi." Kelly berucap datar."Tapi kamu baru dari sana, Babe.""Memang kenapa?""Aku... aku juga butuh kamu."Kelly mendengus pelan. "Sudah kubilang aku sedang tidak ingin ada di dekatmu."Brandon memejamkan mata sejenak lalu berkata, " Tolong katakan apa salahku.""Aku sudah bilang ini bukan salahmu. Aku hany

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   216. Bulan Kedua

    Demi melihat istrinya senang, Brandon mulai belajar menggendong bayi. Perawat memberi Brandon bayi Arsen yang terlihat paling tenang. Meski begitu, Brandon hanya memegangnya selama tiga detik.“Sudah, Sust. Tanganku mulai gemetaran.”Kelly yang sedang menggendong Reno menggeleng samar. Meski begitu, paling tidak, Brandon mencoba. Reno telah tidur di dekapan Kelly.“Sayang, pangku Reno sebentar.” Kelly meletakkan bantal besar di pangkuan Brandon dan membaringkan Reno di atas bantal tersebut. “Aku mau pipis dan ganti pembalut.”Dengan kaku, Brandon duduk menatap putranya. Ia sama sekali tidak berani bergerak karena takut membangunkan Reno. Tapi, jarinya perlahan mengelus pipir Reno.Brandon tersenyum merasakan betapa halus kulit bayinya. Lama-kelamaan, Brandon mengelus rambut halus Reno, jari-jari tangan dan kaki.“Hatchii!” Tiba-tiba, Brandon bersin. Detik berikutnya, Reno tersentak dan menjerit.“Babe!” teriak Brandon kalut. “Babe, Reno bangun!"“Sebentar, sayang. Aku belum selesai.”

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status