All Chapters of Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin: Chapter 171 - Chapter 180

211 Chapters

171. Pesan Pribadi

Clark tidak menjawab. Ia mengambil kotak itu dari tangan Dheena lalu dengan cepat memasukkannya ke dalam tas.Setelah itu, keadaan lebih canggung lagi. Dheena tampak sesekali mengembuskan napas panjang."Kelly, sebaiknya kita ke kantor Brad sekarang." Dheena mengambil tasnya dan berdiri.Tanpa berpamitan, Dheena keluar. Kakinya melangkah cepat. Kelly buru-buru menyusul."Kak. Tungguin." Kelly berusaha mengejar Dheena.Begitu dekat, Kelly melihat Dheena menghapus air mata. Pasti sedih karena melihat Kak Clark mendapat hadiah yang ia tebak adalah dari Agnes.Di dalam mobil, Dheena membuang pandangan ke luar jendela. Kelly tau kakak iparnya sedang berusaha tidak melakukan kontak mata dengannya.“Kak, maaf, ya. Sebenarnya, aku tau apa yang terjadi pada Kak Dheena dan Kak Clark.” Kelly menyentuh tangan Dheena dan berkata dengan nada menyesal.“Dan sekarang kamu tau, bahwa itu bukan sekedar rumor saja.” Dheena membalas tanpa menatap Kelly.“Agnes hanya pasien saja, Kak.”“Mana ada pasien be
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

172. Mau Mengundang Semua

Kelly seringkali melihat Marc tersenyum-senyum sendiri pada ponselnya. Ia sampai curiga keponakannya telah memiliki kekasih. Mungkin salah satu mahasiswi yang ia temui di kampus.Malam itu saat Brandon dan Kelly sedang bersantai di ruanng keluarga, Marc menghampiri mereka dengan pakaian rapi. Kelly bahkan dapat mencium aroma parfum mahal yang jarang sekali dikenakan Marc.“Mau ke mana?” Kelly langsung menginterogasi.“Aku mau ke gedung tinggi. Mau foto-foto.” Marc memperlihatkan tas kameranya.Namun, Kelly tidak percaya begitu saja. Masalahnya, penampilan Marc lebih rapi dan wangi dari biasanya.“Dengan siapa?”“Mmm.... “Marc melirik Brandon yang ternyata juga sedang menunggu jawabannya.“Dengan objek foto.”“Wanita?”“Iya.”Karena Marc jujur, Brandon mengangguk mengizinkan. Mata Marc bersinar cerah, apalagi setelah Brandon juga memperbolehkan Marc membawa salah satu mobil sport miliknya.“Jangan sembarangan sama wanita. Harus pulang, tidak boleh menginap.” Kelly berkacak pinggang pad
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

173. Terlambat Masak

Kelly benar-benar berniat menjamu keluarga Richmont dengan hasil masakannya. Setelah memutuskan menu yang bisa menjadi hidangan bersama, Kelly mulai belajar memasak.Brandon mengamati sang istri yang sedang mendengarkan penjelasan seorang chef. Ia heran kenapa istrinya sangat effort sekali untuk mengundang keluarganya.Lalu, Brandon teringat bagaimana Kelly dididik oleh keluarganya yang mengutamakan kebersamaan. Dan sekarang ia harus menerima jika sang istri pun akan menerapkan hal yang sama dengan keluarga Richmont.“Sayang... ini sudah selesai.” Kelly memberikan satu sendok sup kental pada Brandon. “Cobain.”Brandon membuka mulut dan menerima suapan dari istrinya. Sesaat mengunyah dan mencicipi tekstur serta rasa makanan tersebut. Kepalanya mengangguk-angguk.“Enak? Kurang apa?” Kelly pun menyuapi dirinya.“Enak. Sudah pas semua.”“Oke.”Setelahnya, Kelly memulai eksperiment lain. Brandon akhirnya menemani di dapur sambil bekerja.Untungnya, Kelly hanya memasak. Ia tidak perlu menyi
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

174. Salah Paham Selesai

Semua anggota keluarga menatap Kelly. Dengan santai, Kelly berkata bahwa cerita Kak Clark saat berusia lima tahun itu menbuatnya terkesan.“Ayo, Kak, cerita lagi.” Kelly mendesak.“Hmm... sepertinya kurang menarik dibahas.” Clark tersenyum bijaksana. “Kita makan saja lagi, ya.”Brandon melihat raut kecewa di wajah istrinya. Lalu, ia menatap Kak Clark yang kembali makan.“Aku mau dengar, Kak Clark.” Brandon berkata tegas. “Jika istriku terkesan, pasti ada sesuatu yang luar biasa pada masa kecil, Kakak.”Clark mengangkat wajah dan menatapn Brandon. Lalu, matanya menatap Kelly yang langsung mengangguk.“Apa aku tau cerita ini?” Dheena bertanya pada Clark.“Iya. Pernah kuceritakan, kok.”“Oh, tentang burung?”Kepala Clark mengangguk. Dheena tersenyum lalu bicara pada keluarganya. “Saat berusia lima tahun, Clark membantu seorang burung yang patah tulang sampai sembuh dan bisa terbang lagi.”“Oh ya?” Grandpa Albert langsung kagum. “Lima tahun?”“Bagaimana kamu bisa tau cara menyembuhkannya?
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

175. Pengumuman Kelulusan

“Eros!” Kelly berteriak kencang.Sesaat kemudian, kepala pelayan mansion baru Brandon datang. Lelaki bertubuh kurus yanng gesit itu menunduk santun pada Kelly.“Ya, Nyonya Kelly.”“Jam berapa Marc pulang semalam? Kenapa ia seperti tidak bisa bangun pagi ini?” Kelly mengendik pada keponakannya yang tidur pulas.“Jam tiga dini hari, Nyonya.”Kelly menggeleng. Tak lama setelah Eros keluar dari kamar Marc, Brandon masuk ke dalam.“Kenapa, Babe? Aku mendengar kamu berteriak.”Jari telunjuk Kelly mengarah pada Marc. “Dia baru pulang jam tiga. Pantas saja tidak bangun, padahal satu jam lagi pengumuman kelulusannya.”Brandon mendekati Marc. Ia menunduk menatap wajah lelaki muda itu dan mengernyit saat mencium aroma anggur dari napasnya. Suara dari ponsel di sisi ranjang membuat semua menoleh.Alarm. Brandon mengangkat ponsel itu dan memperlihatkan pada Kelly. Ternyata Marc sudah antisipasi untuk bangun sesuai jadwal.“Argh.... “ Marc bangun sambil memegangi kepalanya. “Kenapa kalian di sini?”
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

176. Takut Kepergok

Brandon tak habis pikir. Kenapa ia mau-maunya menuruti keinginan Kelly untuk mencari tau bagaimana keadaan Kak Dheena dan Kak Clark sekarang.Mereka berdua masih di dalam mobil. Di samping mereka rumah besar bertingkat tiga yang mewah terlihat sepi. Rumah kediaman Kak Dheena dan Kak Clark.“Kamu masuk aja.” Kelly mendorong pelan tubuh suaminya.“Nggak mau. Nanti kalau ketemu Kak Dheena, aku bilang apa? Aku kan nggak pandai berbohong.”“Ish... bilang aja mau booking restoran.”“Biasanya lewat managernya.”“Bilang mau minta tolong ajarin aku masak lagi.”“Ngapain aku yang bilang? Kamu kan bisa bilang sendiri.” Brandon gantian mendorong pelan sang istri. “Kamu saja yang masuk. Bilang mau belajar masak.”Kelly menggeleng. Saat makan malam bersama ia sudah bilang pada keluarga Richmont, untuk sementara ia tidak mau masak dulu karena setelah ia masak dengan porsi banyak rasanya sangat melelahkan.“Ya, gimana, sih. Artinya nggak bisa dong kita pakai alasan itu.” Brandon dengan gemas mengusak
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

177. Butuh Konfirmasi

Marc duduk dengan gelisah. Ia tidak perlu bertanya bagaimana Brandon bisa curiga. Pasti, Lelaki di depannya ini memiliki banyak mata-mata.Brandon menoleh ke pintu, membuat Marc mengikuti. Mata Brandon menatap lelaki muda di depannya dengan wajah serius.“Jika aku berlama-lama di sini, Kelly akan curiga dan mungkin menyusul. Ceritakan saja. Aku bahkan tau kamu minum anggur malam itu.”Marc malah memutar bola matanya mendengar pernyataan Brandon. Jika Brandon mengatakan telah tau apa yang terjadi, kenapa masih bertanya? Marc mendesah dalam hati.“Aku butuh konfirmasi. Lagipula, aku tau kamu minum anggur karena saat aku membangunkanmu, napasmu bau alkohol.” Brandon seolah menjawab pertanyaan Marc yang tidak terucap.Embusan napas panjang terdengar dari hidung Marc. Ia bingung mulai dari mana ceritanya. Apalagi, Brandon langsung bertanya pada inti masalah yang menjadi perhatiannya.“Aku tanya sekali lagi. Kamu tidur dengan Agnes?”Marc menatap Brandon sekilas, lalu menggeleng.“Ayo lah.
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

178. Terlambat Menstruasi

Brandon benar-benar memantau Marc. Jika keponakan Kelly itu pergi, ia akan meminta seseorang untuk membuntuti. Tak peduli Marc akan kesal atau tidak.“Aku hanya menjagamu dari kesalahan yang akan kamu sesali seumur hidup.” Brandon memberi alasan. “Lagipula, perasaanku akhir-akhir ini nggak enak.”“Nggak enak gimana? Uncle Rich sakit?”“Aku baik-baik saja secara fisik. Sementara hatiku mencemaskan sesuatu yang sebenarnya tidak jelas.”“Paling karena Auntie Rich akhir-akhir ini sibuk.”Brandon terdiam. Pernyataan Marc tidak salah juga. Kelly memang mulai disibukkan dengan proyek skincare dan kosmetik Sacha yang sedang diuji coba laboratorium berskala internasional.“Makanya jangan cuma aku saja yang dikasi pengawal. Auntie Rich juga, dong.” Marc menambahkan.Dengusan kasar terdengar dari hidung Brandon. “Auntiemu menolak.”“Memang Auntie begitu. Dulu juga sempat bertengkar dengan Daddyku tentang pengawal. Beberapa kali Auntie Rich dan Auntie Jasmine melarikan diri dari pengawalan yang d
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

179. Kelly Menghilang

Hampir dua jam Brandon mencari Kelly di mall. Sekarang ia jadi panik. Dengan resah, ia pergi mendatangi pengelola gedung dan meminta rekaman CCTV.Untung saja pengaruh seorang Brandon kuat. Pengelola gedung tidak keberatan setelah Brandon mengungkapkan istrinya tidak membalas teleponnya sama sekali dan terakhir kali berada di mall ini.Rekaman CCTV memperlihatkan Kelly berada di toko skincare, setelah itu ke kamar mandi. Jantung Brandon langsung berdebar kencang saat melihat istrinya keluar bersama Agnes.Beberapa lelaki tegap berpencar menelusuri setiap sudut mall. Melalui kamera pengintai, Kelly dan Agnes terlihat terakhir kali di restoran.“Kamera di tempat parkir tertutup plastik.” Seorang staff keamanan melaporkan yang tentu saja membuka kecurigaan di pihak keamanan.Kamera di lobi menangkap gambar Kelly naik ke mobil yang sama dengan Agnes. Bandon kembali mencoba menghubungi Kelly, namun kini telepon istrinya malah tidak aktif.“Shit!” Brandon mengumpat keras.“Istri anda terlih
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

180. Identitas Palsu

“Argghhh.” Kelly terbangun kaget. Ia langsung duduk tegak dengan napas memburu cepat.“Melihat wajah cantik begini seperti melihat setan saja.”Kelly tertegun. Agnes berkacak pinggang di depannya, memakai pakaian jubah hitam lengkap dengan tudung kepala. Sosoknya mirip dengan wanita yang hadir di mimpi Kelly.“Kamu mengagetkanku, Agnes.”Wanita di depan Kelly tergelak. Kelly mengerutkan kening mendengar suara tawa yang membuat telinganya sakit. Benar-benar suara yang buruk.“Kita di mana? Kenapa kamu membawaku ke sini?”“Kamu aman. Aku terpaksa membawamu ke sini karena tadi ada penggemar gila yang mengikuti kita.” Agnes tersenyum misterius.Kelly mengerutkan kening. Tak percaya dengan apa yang diucapkan Agnes. Namun, ia seperti lupa pada apa yang baru saja terjadi.“Sudah aman, kan? Aku mau pulang.”“Tunggu suamimu menjemput.”“Benarkah?” Kelly menatap sekeliling, mencari tasnya. Ia tidak menemukan sejauh matanya mengamati kamar. “Aku mau telepon suamiku.”Agnes mengibaskan tangan. “T
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
22
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status