All Chapters of Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin: Chapter 181 - Chapter 190

211 Chapters

181. Penculikan

Rencana Kelly tidak berjalan mulus. Seorang lelaki membawa laptop dan duduk di depannya. Kelly diminta menyebutkan akses masuk ke personal perbankannya.Dengan sengaja, Kelly memberi akses yang salah. Agnes kesal karena setelah tiga kali mencoba, mereka harus menunggu lebih dulu kalau tidak ingin diblokir.“Kamu mempermainkan aku!” Agnes menjerit.Dada kelly bergemuruh kencang. Namun, ia harus memainkan perannya sebagai wanita polos dengan baik. Kelly menggeleng sambil mengertukan kening.“Biasanya di ponselku kan sudah terverifikasi. Tinggal isi jumlah transfer dan ketik PIN. Selesai. Aku bingung kalau harus login dari awal.” Bibir Kelly memberengut.“Dasar wanita manja.” Agnes menggeram kesal.“Maklum lah. Aku terbiasa dilayani.” Kelly menatap pasrah layar komputer sambil berusaha terlihat memikirkan login masuk ke rekening perbankan pribadinya.“Telepon saja bank-nya.” Lelaki di depan Kelly akhirnya bersuara.Agnes berpikir sejenak, lalu mengangguk. Ia menekan nomer bank yang digun
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

182. Karena Dendam

“Brad!” jerit Kelly.Pisau yang ditargetkan ke perut Kelly menghujam pinggang Brandon. Lelaki itu menunduk dan memegangi pinggangnya yang mengucurkan darah. Kelly menangis tersedu.Sementara itu, Marc langsung menjegal kaki Agnes hingga wanita itu tersungkur. Dengan sangar, lelaki muda itu memukul wajah Agnes yang mencoba melawan.“Bugh.”Darah segar mengalir dari hidung Agnes akibat pukulan Marc. Bahkan hidung palsu wanita cantik itu sekarang terlihat bengkok. Agnes berteriak murka.Beberapa polisi datang dan langsung memegangi Agnes. Salah seorang pengawal, membopong Brandon keluar. Sebelum mengikuti suaminya, Kelly menghampiri Agnes.“Plak!”Dengan napas memburu cepat, Kelly menampar keras pipi Agnes. Matanya merah karena air mata dan emosi marah. Lalu, Kelly membungkuk di depan Agnes yang masih terduduk di lantai.“Aku akan pastikan sekarang kamu membusuk di penjara!” Kelly mendengus kasar lalu pergi diikuti Marc.Mobil mewah Brandon melesat cepat menuju rumah sakit. Kelly berusah
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

183. Keputusan Tepat

Brandon ditidurkan sementara sambil menunggu Daddy Donald dan Mommy Florence datang. Mereka mendapat isin untuk menggunakan teknolgi canggih dalam mengoperasi luka ginjal Brandon.Kelly duduk di samping Brandon yang tertidur. Tangannya menggenggam tangan suami yang biasanya selalu balas menggenggam lebih erat. Namun kali ini, tangan Brandon sangat lemah.“Maaf, ya. Aku baru ingat sekarang kejadiannya.” Kelly mengusap air mata.Setelah duduk dan makan santai di restoran, Agnes bertanya tentang gerai skincare Kelly. Awalnya, Kelly hanya bercerita singkat, namun ternyata Agnes tau banyak tentang produk Kak Sacha hingga Kelly terpancing dan bercerita banyak,Agnes mengaku memiliki kenalan yang bisa mempercepat izin lulus uji internasional. Tentu saja Kelly tertarik. Bahkan dengan sukarela mau diajak Agnes pergi menemui kenalannya tersebut.Di dalam mobil, Agnes berusaha mendapatkan kepercayaan Kelly dengan membeberkan apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan izin dengan cepat. Agnes ber
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

184. Waktu yang Berjalan Lama

Dengan cekatan, Clark menggunakan pakaian steril dan sarung tangan steril serta mengisi jarum suntik. Saat ingin memasukkan ke dalam infus, tangan Clark dicengkram kencang.“Kelly.” Brandon terdengar menggumam.Segera, Clark meletakkan kembali jarum suntiknya. Lalu membungkuk sedikit agar dapat mendengar ucapan Brandon yang lemah.“Brad.”“Kelly. Bagaimana?”“Kelly baik-baik saja. Tenang lah.”Brandon mengangguk. Kemudian ia meringis hingga mengeluarkan air mata. Tak lama berselang, Daddy Donald dan Mommy Florence masuk dengan pakaian steril.“Kelly.” Brandon kembali mendesah saat melihat kedua orang tuanya.“Kelly di luar bersama yang lain.”“Istrimu baik-baik saja, tapi belum bisa masuk ke sini sampai keadaanmu stabil.”Mommy Florence dan Daddy Donald membalas bergantian. Brandon kembali meringis dan mengerang kesakitan.Clark segera menyuntikkan obat painkiller. Sebelum obat itu bekerja, Brandon terlihat kesakitan.“Panas. Sakit sekali pinggangku.” Brandon menjawab saat Daddy Donal
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

185. Tidak Sia-Sia

Kelly menoleh. Marc berdiri di belakangnya dengan pakaian steril. Lelaki muda itu menghampiri ranjang hidrolik.“Kenapa kamu ke sini?”“Mau pamit sama Uncle Rich.” Marc menjawab sambil menatap wajah Brandon. Lalu kembali menatap Kelly. “Auntie tidak mau memberitahu keluarga karena tidak ingin mereka malah fokus padamu?”Tidak ada jawaban dari Kelly. Ia malah cenderung mengacuhkan Marc. Hingga Marc menariknya dan memeluknya erat.“Argh... pengap. Nggak bisa napas, dong.” Kelly berusaha melepaskan diri dari dekapan Marc.Marc terkekeh. Ia lalu tersenyum tulus pada Kelly. Dalam hati mengucapkan kata sayang untuk Auntie Richnya itu.“Kata Uncle Clark, kita tidak boleh berdua di sini.” Secara halus, Marc mengusir Kelly.Tau Marc ingin bicara pada Brandon, Kelly mencebik lalu keluar dari kamar meninggalkan Marc. Lelaki muda itu tersenyum lalu menatap sosok yang berbaring di ranjang.“Uncle, aku pamit, ya. Aku mau beres-beres. Besok pagi, aku tidak akan sempat ke sini lagi.” Marc berucap den
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

186. Pura-Pura Telepon

“Mommy, ini sudah dua jam lebih. Kenapa Brandon belum siuman?” Kelly merengek pada Mommy Florence.“Tunggu sebentar, ya. Semua organ menunjang baik, kok. Ginjalnya juga sudah bekerja.” Daddy Donald yang menjawab pertanyaan Kelly.“Kamu tunggu di sini. Bicara lah pada Brandon.” Mommy memberikan kursi untuk Kelly di sisi ranjang.Mommy Florence dan Daddy Donald keluar untuk memberi waktu bagi Kelly berduaan dengan Brandon. Kelly duduk di kursi yang siapkan mommy mertuanya. Tangannya mencbit-cubit kecil lengan Brandon.“Brad, bangun, dong.” Kelly memberengut. “Aku marah ya, kalau kamu nggak bangun.”Tetap tidak ada pergerakan. Brandon tetap menutup mata dengan napas teratur. Kelly mendengus kasar.Seperti kebiasaan Kelly jika sedang gusar, ia berjanaln mondar-mandir di depan ranjang hidrolik. Sesekali melirik Brandon yang tidak juga terjaga.Kembali duduk di kursi, Kelly menekan nomer di ponselnya. Ia langsung menjawab saat teleponnya terbalas.“Ed.” Kelly menyapa manja.“Iya, Brandon be
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

187. Cek Sekarang?

Brandon bersikeras Kelly tidak boleh pergi sendirian. Meskipun ke kamar mandi. Akhirnya Kelly menunggu Jasmine untuk menemaninya.“Brandon pasti trauma kamu menghilang.” Jasmine berkata saat menunggu Kelly. “Kamu maklumi saja.”Kelly keluar dari kamar mandi dan mencuci tangan. “Setelah pulang liburan, kamu banyak berubah. Biasanya jika keadaan begini kamu akan mengatakan Brandon lebay.”Kepala Jasmine menggeleng tegas. “Tidak untuk kasus ini. Agnes itu gila. Jelas-jelas percobaan pembunuhan.”Sambil berjalan kembali ke ruang isolasi, Kelly dan Jasmine mengobrol. Jasmine bilang ia dan Edzard tidak bisa berlama-lama di negara ini. Kelly mengerti jadwal para sahabatnya padat dengan praktek dan kuliah.“Aku ingin cepat-cepat selesai kuliah.”“Bagus. Jadi, kalau aku hamil, kamu bisa menjadi dokterku.”Cepat, Jasmine menoleh. “Kamu hamil?”“Belum.”Jasmine mendesah. Kuliahnya baru akan selesai satu tahun lagi. Jika Kelly hamil sekarang. sudah pasti sahabat ini tidak bisa menjadi pasiennya.
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

188. Kasihan Janinnya

Hari ini ruang perawatan VIP sangat ramai. Brandon baru saja bersandar di punggung ranjang saat Mommy Keyna dan Daddy William masuk."Brandon." Mommy Keyna langsung memeluk Brandon hati-hati.Seketika Brandon tau dari mana asal keramaian tersebut. Pasti keluarga Dalton telah datang."Mom, Dad." Brandon mengangguk santun.Mommy Keyna tetap memeluk Brandon, lalu berbisik, "Terima kasih kamu menyelamatkan Kelly, menantu tampan.""Seratus kali terjadi pun, aku akan melakukan hal yang sama untuk Kelly, Mom."Keyna melepas pelukannya. Mata wanita yang melahirkan Kelly itu sembab. Brandon menduga sepanjang perjalanan, Mommy Keyna menangis."Bagaimana keadaanmu sekarang, Brad?" Daddy William bertanya serius."Sudah tidak sakit, Dad.""Kamu masih minum anti nyeri?""Mommy Florence bilang iya sampai tiga hari."Daddy William mengangguk. Sama seperti Mommy Keyna, lelaki itu mengucapkan terima kasih karena Brandon melindungi Kelly."Meski Daddy juga sedikit kesal karena kamu tidak langsung member
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

189. Hanya Pada Kelly Saja

“Taruhannya apa?”Kelly berpikir sejenak. “Aku belum memikirkannya.”“Ya, sudah. Anggap saja kamu menang.” Brandon terkekeh.“Akh... nggak seru main sama kamu.” Kelly malah mencebik.Mereka lalu membicarakan hal-hal randon. Mulai pekerjaan, desain mansion, pengawal Kelly, kedatangan keluarga Dalton hingga rujuknya Kak Dheena dan Clark yang saat ini terlihat semakin mesra.Namun, tidak ada pembicaraan tentang kehamilan dan anak. Brandon hanya mengikuti alur topik dari Kelly. Ia sangat tau kehamilan mungkin masih menjadi obrolan yang sensitif bagi sang istri.“Brad.”“Hem.”“Aku cerita sama Mommy Keyna kalau aku sudah terlambat menstruasi.”“Mommy pasti senang.”“Tidak, biasa saja. Cuma senyum sambil usap-usap kepalaku.”“Mommy tidak ingin kamu jadi terbebani, Babe. Tidak masalah bagi kami kamu hamil atau tidak saat ini.”Kelly menarik napas dan mengembuskannya perlahan. Ia bilang Mommy Keyna akan membawakan alat tes besok.“Aku jadi gugup.”“Kenapa? Kamu belum mau hamil?”“Bukan ituu.”
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

190. Garis Dua

Frederix, Sacha dan Louis jadi ikut-ikutan gelisah. Daddy William baru saja memberitahu mereka bahwa Kelly sedang mencoba alat tes kehamilan. Pantas saja Mommy Keyna sangat gusar.Louis meminta izin sang daddy untuk menenangkan ibu sambungnya. William tersenyum dan mengangguk. Ia sendiri pasrah saja ikut merasakan Kenapa yang sama.Lengan Louis melingkari bahu Keyna. Lelaki itu mengajak Keyna duduk agak jauh dari keluarga hingga memungkinkan untuk bicara tanpa terdengar.“Apa ini lebih menyeramkan daripada berada di ruang operasi?” Louis bertanya dengan nada bercanda.“Tidak juga. Hanya saja adikmu menularkan kegalauannya.”“Bisa-bisanya mahluk cantik yang menggemaskan itu akhir-akhir ini membuat kita jantungan.”Louis menggeleng. Sejak bayi hingga sebelum berangkat ke luar negeri untuk bekerja, Kelly hampir tidak pernah membuat keluarga susah. Prilaku manisnya malah membuat keluarga tidak bisa move on kalau Kelly telah dewasa.Lalu, Kelly berkeras ingin berkarir di luar negeri. Kejut
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more
PREV
1
...
171819202122
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status