Share

188. Kasihan Janinnya

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-21 22:36:04

Hari ini ruang perawatan VIP sangat ramai. Brandon baru saja bersandar di punggung ranjang saat Mommy Keyna dan Daddy William masuk.

"Brandon." Mommy Keyna langsung memeluk Brandon hati-hati.

Seketika Brandon tau dari mana asal keramaian tersebut. Pasti keluarga Dalton telah datang.

"Mom, Dad." Brandon mengangguk santun.

Mommy Keyna tetap memeluk Brandon, lalu berbisik, "Terima kasih kamu menyelamatkan Kelly, menantu tampan."

"Seratus kali terjadi pun, aku akan melakukan hal yang sama untuk Kelly, Mom."

Keyna melepas pelukannya. Mata wanita yang melahirkan Kelly itu sembab. Brandon menduga sepanjang perjalanan, Mommy Keyna menangis.

"Bagaimana keadaanmu sekarang, Brad?" Daddy William bertanya serius.

"Sudah tidak sakit, Dad."

"Kamu masih minum anti nyeri?"

"Mommy Florence bilang iya sampai tiga hari."

Daddy William mengangguk. Sama seperti Mommy Keyna, lelaki itu mengucapkan terima kasih karena Brandon melindungi Kelly.

"Meski Daddy juga sedikit kesal karena kamu tidak langsung member
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Joanna Mang
.........moga up nya semakin banyak.........
goodnovel comment avatar
ReNny Ne Vino
smga besuk up nya bnyak lgi ya kak,,semangattt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   189. Hanya Pada Kelly Saja

    “Taruhannya apa?”Kelly berpikir sejenak. “Aku belum memikirkannya.”“Ya, sudah. Anggap saja kamu menang.” Brandon terkekeh.“Akh... nggak seru main sama kamu.” Kelly malah mencebik.Mereka lalu membicarakan hal-hal randon. Mulai pekerjaan, desain mansion, pengawal Kelly, kedatangan keluarga Dalton hingga rujuknya Kak Dheena dan Clark yang saat ini terlihat semakin mesra.Namun, tidak ada pembicaraan tentang kehamilan dan anak. Brandon hanya mengikuti alur topik dari Kelly. Ia sangat tau kehamilan mungkin masih menjadi obrolan yang sensitif bagi sang istri.“Brad.”“Hem.”“Aku cerita sama Mommy Keyna kalau aku sudah terlambat menstruasi.”“Mommy pasti senang.”“Tidak, biasa saja. Cuma senyum sambil usap-usap kepalaku.”“Mommy tidak ingin kamu jadi terbebani, Babe. Tidak masalah bagi kami kamu hamil atau tidak saat ini.”Kelly menarik napas dan mengembuskannya perlahan. Ia bilang Mommy Keyna akan membawakan alat tes besok.“Aku jadi gugup.”“Kenapa? Kamu belum mau hamil?”“Bukan ituu.”

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   190. Garis Dua

    Frederix, Sacha dan Louis jadi ikut-ikutan gelisah. Daddy William baru saja memberitahu mereka bahwa Kelly sedang mencoba alat tes kehamilan. Pantas saja Mommy Keyna sangat gusar.Louis meminta izin sang daddy untuk menenangkan ibu sambungnya. William tersenyum dan mengangguk. Ia sendiri pasrah saja ikut merasakan Kenapa yang sama.Lengan Louis melingkari bahu Keyna. Lelaki itu mengajak Keyna duduk agak jauh dari keluarga hingga memungkinkan untuk bicara tanpa terdengar.“Apa ini lebih menyeramkan daripada berada di ruang operasi?” Louis bertanya dengan nada bercanda.“Tidak juga. Hanya saja adikmu menularkan kegalauannya.”“Bisa-bisanya mahluk cantik yang menggemaskan itu akhir-akhir ini membuat kita jantungan.”Louis menggeleng. Sejak bayi hingga sebelum berangkat ke luar negeri untuk bekerja, Kelly hampir tidak pernah membuat keluarga susah. Prilaku manisnya malah membuat keluarga tidak bisa move on kalau Kelly telah dewasa.Lalu, Kelly berkeras ingin berkarir di luar negeri. Kejut

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   191. Mual

    Baru kali ini, Brandon merasa tak enak hati pada kedua ornag tuanya. Kak Della bilang, Mommy Florence dan Daddy Donald mendapat peringatan keras saat pergi tanpa kordinasi dengan pemerintah.Della sempat mendengar Daddy Donald bertengkar di telepon. Daddy Donald mengatakan bahwa seumur hidupnya telah ia dedikasikan untuk pemerintah. Kini, saat putranya butuh tak mungkin mereka diam saja.Hingga malam hari, Brandon tidak dapat tidur lagi. Sebenarnya sejak ia menikah, hubungannya dengan orang tua mulai mencair. Tidak seperti dulu yang kaku dan bicara basa basi.“Kamu nggak bisa tidur lagi?” Kelly menggumam dalam pelukan Brandon.“Tidur lah, Babe.”Kepala Kelly mendongak. “Bagaimana bisa tidur jika sesekali kamu mengembuskan napas panjang seperti mengeluh?”“Ya Tuhan. Aku nggak sadar. Maaf.” Brandon mencium istrinya.“Makanya aku tanya kamu mikirin apa?”“Nama bayi kita.”“Hah?” Kelly sampai berteriak. “Kamu sudah memikirkan nama bayi?”“Bukan hanya nama bayi, kok.”Dengan cepat, Brandon

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   192. Tiga Janin

    Saking seringnya muntah, Kelly akhirnya tak tahan. Ia meminta Brandon membawanya ke rumah sakit. Tentu saja, Brandon langsung menuruti kemauan sang istri.Bukan keluarga Dalton jika tidak heboh mendengar Kelly akan memeriksakan diri ke dokter kandungan. Semua ikut tanpa terkecuali.“Baru kali ini aku risih dengan sikap keluargaku.” Kelly geleng-geleng kepala melihat rombongan yang menyertainya ke rumah sakit.“Tak apa, Babe. Mumpung mereka di sini. Kamu akan rindu mereka jika satu persatu pulang ke negaramu, bukan?”Pernyataan Brandon membuat Kelly mengangguk. Kenapa ia jadi tidak bersyukur didukung keluarganya?Meskipun tidak dapat masuk ke dalam ruang pemeriksaan, keluarga Dalton dan orang tua Brandon tetap antusias menunggu di depan pintu. Mereka membicarakan kemungkinan yang terjadi.“Kelly melakukan hal yang benar dengan pergi ke dokter.”“Syukur lah.”“Semoga mual dan muntahnya tidak bertambah parah.”“Semoga kali ini janinnya sehat.”Berbagai ucapan dan doa terbaik dipanjatkan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   193. Keputusan Terakhir

    Kelly masih mual dan muntah-muntah. Tidak ada jam pasti, hampir sesudah makan, Kelly akan mengeluarkan makanan yang baru ia makan. Untungnya, wanita cantik itu tidak trauma makan.“Coba makan sedikit tapi sering.” Mommy Keyna menyarankan.Kelly mengangguk. Di rumah makan yang biasanya hanya ada dirinya dan Brandon kini selalu ramai. Kelly berpikir, apa yang dirasakan Brandon saat ini.“Mommy nggak papa izin lama tidak praktek?”Mommy Keyna tersenyum. “Kamu segala-galanya bagi kami. Jadwal praktek bisa diurus Auntie Ferina.”Pernyataan itu tidak sepenuhnya benar. Pasien-pasien Mommy Keyna kerapkali mengeluh jika dokter mereka cuti terlalu lama. Tapi kali ini, Mommy Keyna memang merasa harus menemani putri satu-satunya melewati masa kehamilan terutama di awal semester.Selesai makan, mereka berkumpul di ruang keluarga. Frederix, Sacha dan Louis akan kemballi ke negara mereka besok malam. Namun begitu, mereka juga akan datang lagi dua bulan lagi untuk merayakan kehamilan Kelly.Ya, Kelly

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   194. Konsultasi Ranjang

    Jika Kelly akhir-akhir ini sudah tenang, Brandon malah gelisah. Bukan karena lukanya yang masih menghambat gerakan, namun karena ia memikirkan bagaimana cara yang aman melakukan aktifitas ranjang dengan sang istri.“Menurut internet, aman saja kok, Babe. Yang penting tidak terlalu keras.”“Nggak enak, dong.” Kelly bercanda, namun Brandon menganggapnya serius.“Yaa... selama kamu hamil, mau tak mau, kita main pelan-pelan. OK?”“Kenapa kamu nggak tanya keluarga kita yang dokter, sih? Kan banyak. Mommy Florence, Mommy Keyna, Daddy Donald, Kak Cedric, Kak Clark atau Jasmine dan Edzard.” Keyna mengusulkan.Brandon menggeleng tegas. “Aku nggak mau jadi bahan gunjingan. Mereka pasti menertawakan pertanyaanku.”Memang sudah seminggu setelah Kelly hamil, mereka belum berani bercinta. Brandon yang biasanya dapat melakukannya kapan dan di mana pun, sepertinya sedikit tersiksa.Baru akan menelepon Ian, Brandon melihat Kelly berlari ke kamar mandi. Kelly muntah-muntah lagi. Padahal perutnya belum

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   195. Rahasiakan dari Istriku

    “Nggak papa?” Ian melirik Kelly yang tertidur di sofa ruang kerja Brandon.“Memang ngantukan setelah hamil.” Brandon membalas sambil ikut melirik sang istri. “Itu sebabnya, aku ingin minta tolong padamu.”Ian mendengus pelan. “Kaya sama siapa aja pakai minta tolong, biasanya juga langsung merintah.”Brandon terdiam. Betul juga. Kenapa ia jadi santun begini sama Ian?Mengabaikan pernyataan Ian, Brandon menjelaskan keinginannya. Ian mengerutkan kening melihat gambar yang disodorkan sang sahabat, lalu menggeleng samar.“Ruangan ini baru saja selesai, mau kamu renovasi lagi.”“Agar sesuai dengan kebutuhanku.”Sambil menghela napas panjang, Ian mengamati gambar lalu menatap sekeliling. Sejak Brandon tidak protes dengan desain ruangan baru ini, ia sudah merasa heran. Dan benar saja, sekarang setelah sudah selesai, sahabatnya ini baru memberikan revisi.“Kontrak dengan para desainer bangunan sudah selesai, Brad. Mau buka kontrak baru?”“Itu hanya proyek kecil. Tawarkan saja pada Darrel.”Pro

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-24
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   196. Salah Terka

    “Sekali lagi, aku ingatkan. Rahasiakan ini dari istriku. Aku ingin memberi kejutan.” Brandon berkata pada Darrell dengan nada datar.“Baiklah. Meski terus-terang, aku tidak suka berbohong. Terutama pada Kelly.”Brandon mendengus kasar. Apa-apaan Darrell ini. Kenapa semua lelaki yang kenal Kelly saat ini malah menyumbang rasa cemburu di hatinya.Untungnya saat ini, Kelly sedang mengobrol dengan Ria. Jadi, ia tidak bertemu dengan Darrell.“Aku dengar dari Kelly kamu pacaran dengan Jasmine?” Brandon berucap sambil melirik Ian yang sedang duduk sambil membaca tablet.“Iya.” Darrell menyahut singkat sambil menggambar sketsa ruangan yang diinginkan Brandon.“Kamu tau, istriku dan Jasmine bersahabat. Jika terjadi sesuatu antara dirimu dan Jasmine mungkin akan berpengaruh pada istriku.”“Tenang saja. Hubungan kami positif.”Brandon tidak merespon lagi. Ia kembali melirik Ian yang tetap tanpa ekspresi mendengar pembicaraannya dengan Darrell.Beberapa menit kemudian, Darrel memberikan coretanny

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-24

Bab terbaru

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   224. Janji Bersama

    Arsen, Reno dan Mimi saat ini telah berusia tiga tahun. Orang-orang yang belum mengenal mereka selalu berpikir bahwa hanya Arsen dan Reno yang merupakan anak kembar, sementara Mimi adalah adik bungsu mereka. Perbedaan ketiganya memang semakin terlihat.“Aku mau punya anak perempuan lagi.” Kelly berkata sambil menatap Mimi yang sedang duduk di pangkuan Brandon sambil menggambar.“Aku tidak mau. Mimi saja sudah cukup.” Dengan keras kepala, Brandon menggeleng.Masalah ini belum selesai sampai bertahun-tahun. Kelly masih menginginkan memiliki anak lagi sementara Brandon yang merasa tak tega istrinya hamil dan melahirkan menolak mentah-mentah kemauan Kelly.“Aku akan bilang Mommy Florence untuk mencuri benihmu dan memasukkan ke rahimku.” Kelly berkata ketus.“Aku akan minta Mommy Keyna diam-diam memberimu suntikan KB.” Brandon menyahut tak kalah sengit.Mereka terdiam saat Mimi tiba-tiba menatap orang tuanya bergantian.“Mimi mau bilang grandpa, mommy dan daddy berantem lagi.” Mulut mungil

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   223. Keluarga Nomer Satu

    Kelly dan Brandon menoleh cepat. Frederix, Sacha, Louis serta pasangan mereka berkumpul tak jauh dari tempat Kelly dan Brandon berdiri.Spontan, Kelly langsung terisak. Wanita itu berlari masuk ke dalam dekapan kakak sulungnya, Frederix. Selama beberapa saat Frederix, Sacha dan Louis juga memeluk adik bungsu mereka.Brandon membuang pandangan. Keluarga Dalton selalu saja membuatnya terharu dengan kebersamaan dan kasih sayang mereka.“Maafkan aku, ya, Kak. Mommy dan Daddy jadi pergi.” Kelly sesunggukan di dada Frederix.“Hehe. Kami pernah meninggalkan daddy sendirian. Sekarang, kami jadi tau bagimana rasanya ditinggalkan.”“Tapi, kami rela. Mommy dan daddy sudah cukup menemani kami hingga memiliki anak-anak yang mulai besar.”“Sekarang, waktunya mommy dan daddy menemani keluargamu berkembang dan bertumbuh.”Mendengar pernyataan Frederix, Sacha dan Louis, Kelly menghentikan tangisnya. Meskipun Brandon bilang, keluarga Dalton dapat kapan saja berkunjung, tetap saja Kelly tau, jadwal kaka

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   222. Rencana Masa Tua

    Kelly menatap suaminya yang terdiam memandang foto tersebut. Ia jadi ikut mengamatinya. Foto kebersamaan Kelly dan Marc remaja.Di foto, Kelly terlihat kalem, sementara Marc bergaya tengil dan menggoda Kelly.“Apa kamu seperti melihat masa depan Mimi dan Reno?” tebak Kelly.Cepat, Brandon menggeleng. “Jangan! Kamu tau aku tidak suka melihatmu ribut dengan Marc.”Senyum terukir di wajah Kelly. Ia akan memastikan putra-putrinya saling menyayangi. Meski ia tau Marc juga menyayanginya dengan versi lelaki itu sendiri.Selama berada di mansion William, Kelly mengenalkan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar. Setiap hari mereka bermain di taman, berenang atau ke aviary. Reno terlihat yang paling menikmati kegiatan outdoor.“Mimi kepanasan, Babe. Bawa masuk saja.” Brandon tak tega melihat wajah Mimi yang putih jadi kemerahan.Hingga Arsen dan Mimi masuk bersama suster mereka, Reno masih asyik bermain bubble di taman. Brandon menemani putranya sementara Kelly menyusui Arsen dan Mimi.“Sudah m

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   221. Foto Masa Kecil

    Tentu saja Kelly tidak menolak tawaran Brandon. Apalagi, ia tidak enak jika mengandalkan Mommy Florence dan Daddy Donald mengingat Kak Dheena sebentar lagi akan melahirkan.“Beneran Uncle Rich juga mau hadir di wisudaku?” Marc memandang Brandon tak percaya.“Nggak boleh?” Brandon balas bertanya.Marc mengangguk tegas. “Boleh! Boleh banget!”Universitas tempat Marc belajar akan geger jika mereka tau seorang triyulner akan hadir untuk mendukungnya. Lelaki muda itu berteriak kesenangan dan memberitahu seluruh keluarga.“Lho, apa benar yang diucapkan Marc? Kalian mau ke negara Kelly?” Mommy Florence tergopoh datang menghampiri.Kelly jadi merasa tak enak hati karena merencanakan ini secara mendadak. Ia langsung berdiri dan merangkul mommy mertuanya.“Nggak papa kan, Mom? Nanti sebelum Kak Dheena melahirkan aku pulang.” Kelly berjanji.“Waahh... kami akan sangat kangen pada Arsen, Reno dan Mimi.” Daddy Donald jadi ikut melow.“Cuma satu minggu, Mom, Dad.” Brandon menimpali. “Semoga Kak Dhe

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   220. Cuma Pura-Pura

    Brandon terduduk dan merebut benda pipih itu dari tangan Kelly. Matanya menatap tanpa berkedip pada permukaan benda. Lalu, menatap sang istri yang juga sedang memandangnya.“Garis satu? Kamu tidak hamil?”“Nggak.” Kelly menggeleng.“Huuffftt.” Brandon kembali merebahkan diri ke ranjang sambil mengembuskan napas panjang penuh kelegaan.Kelly terkekeh dan memangku wajah dengan tangannya. “Seneng banget kelihatannya aku nggak hamil lagi.”Tubuh Brandon menyamping menghadap sang istri. Tangannya mengusap sayang wajah Kelly.“Bukan begitu. Aku akan senang kamu hamil lagi. Masalahnya, si kembar tiga masih bayi. Kondisi kamu pasca melahirkan juga belum stabil.”“Aku sudah baik-baik saja, kok. Cuma pura-pura nggak stabil.” Kelly tergelak.“Jahat!”“Hahahaha!” Kelly kembali tergelak dan sibuk menghindari tangan Brandon yang mengelitiki pinggangnya. “Sudah, Brad! Ampun!”Brandon memang berhenti. Ia menindih tubuh Kelly dan menatap wajah cantik di bawahnya. Tiba-tiba, dahi Brandon berkerut.“Kena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   219. Ruang Rahasia

    “Ini ruangan untukmu.” Kelly tersenyum pada sang suami. Tangannya menghapus cepat air mata yang jatuh ke pipi.Kelly merapatkan tubuh pada Brandon yang berdiri kaku di tengah ruangan. Sadar, suaminya masih tercengang mendapati kejutan darinya, Kelly menangkup wajah tampan Brandon.“Terima kasih untuk kesabaranmu selama ini. Aku tau kamu masih berjuang untuk berada di antara keramaian keluargaku. Di mansion ini, bahkan kamar kita bukan lagi tempat privatemu.”Setelah melahirkan dan kembali ke mansion, Kelly menyadari bahwa mansion Brandon tidak pernah sepi. Keluarganya selalu datang berbondong-bondong, bahkan menginap.“Aku tidak keberatan, Babe.” Brandon berkata pelan.“Aku tau.” Kelly menatap mata Brandon dalam-dalam. “Tapi, aku mau menjadi istri pengertian yang paham kalau sesekali, suaminya butuh kesunyian.”Brandon mengangkat kedua alisnya sedikit. Ia kembali mengamati sekitar. Berusaha mencerna bagaimana ruangan ini bisa ada.“Aku belajar dari ahlinya.” Kelly berkata seolah menja

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   218. Pesta Tiga Bulan

    Brandon tidak langsung menjawab. Ia tau pasti ada seseorang yang memposting keberadaannya di supermarket barusan.“Belanja.” Brandon menjawab singkat.“Kamu tau? Aku sedang sibuk memblokir berita tentang si kembar tiga. Sekarang aku harus menghapus lagi foto-fotomu di supermarket.” Ian terdengar mengeluh.“Ya sudah. Tidak perlu dihapus. Biarkan saja.”Hening sejenak. Brandon tau sahabatnya pasti sedang mengerutkan kening karena bingung dengan pernyataannya barusan.“Yakin?”“Apa ada yang aneh dengan foto-foto itu?”“Tidak juga.”“Foto-foto si kembar?”“Buram. Tapi terlihat wajah.”“Tidak perlu juga kamu take down. Minggu depan, Granny Eliza juga akan mengumumkan kelahiran kembar tiga ke media kok.”Brandon menutup komunikasi setelah Ian mengerti. Ia merasa sudah tidak penting lagi mengurusi media sosial. Sudah saatnya ia pasrah jika oang-orang penasaran pada keluarganya.“Kenapa, Brad? Kelly bertanya saat naik ke ranjang.“Ian lapor ada yang posting foto-foto kita barusan juga foto-fo

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   217. Senyamannya Saja

    "Kenapa kamu ngadu-ngadu pada Daddy kalau aku sering kesal padamu?" Kelly memberengut pada Brandon."Aku hanya minta nasehat, Babe." Brandon menjawab lemah. Ada sedikit rasa penyesalan sekarang. "Please, jangan marah. Maafkan aku."Kelly menghela napas panjang. Kalau Brandon sampai minta nasehat pada Daddy, itu memang artinya ia cukup frustasi pada sikapnya.Kepala Kelly akhirnya mengangguk. Ia berbalik badan untuk pergi dari kamar, namun Brandon memegang lengannya."Babe." Tanpa banyak bicara, Brandon memeluk erat istrinya.Hanya sejenak, karena Kelly mendorong dada suaminya dengan kencang. "Dadaku sakit kamu peluk begitu.""Maaf." Sekali lagi, Brandon memohon."Aku mau ke ruang bayi." Kelly berucap datar."Tapi kamu baru dari sana, Babe.""Memang kenapa?""Aku... aku juga butuh kamu."Kelly mendengus pelan. "Sudah kubilang aku sedang tidak ingin ada di dekatmu."Brandon memejamkan mata sejenak lalu berkata, " Tolong katakan apa salahku.""Aku sudah bilang ini bukan salahmu. Aku hany

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   216. Bulan Kedua

    Demi melihat istrinya senang, Brandon mulai belajar menggendong bayi. Perawat memberi Brandon bayi Arsen yang terlihat paling tenang. Meski begitu, Brandon hanya memegangnya selama tiga detik.“Sudah, Sust. Tanganku mulai gemetaran.”Kelly yang sedang menggendong Reno menggeleng samar. Meski begitu, paling tidak, Brandon mencoba. Reno telah tidur di dekapan Kelly.“Sayang, pangku Reno sebentar.” Kelly meletakkan bantal besar di pangkuan Brandon dan membaringkan Reno di atas bantal tersebut. “Aku mau pipis dan ganti pembalut.”Dengan kaku, Brandon duduk menatap putranya. Ia sama sekali tidak berani bergerak karena takut membangunkan Reno. Tapi, jarinya perlahan mengelus pipir Reno.Brandon tersenyum merasakan betapa halus kulit bayinya. Lama-kelamaan, Brandon mengelus rambut halus Reno, jari-jari tangan dan kaki.“Hatchii!” Tiba-tiba, Brandon bersin. Detik berikutnya, Reno tersentak dan menjerit.“Babe!” teriak Brandon kalut. “Babe, Reno bangun!"“Sebentar, sayang. Aku belum selesai.”

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status