Share

175. Pengumuman Kelulusan

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-15 23:13:42

“Eros!” Kelly berteriak kencang.

Sesaat kemudian, kepala pelayan mansion baru Brandon datang. Lelaki bertubuh kurus yanng gesit itu menunduk santun pada Kelly.

“Ya, Nyonya Kelly.”

“Jam berapa Marc pulang semalam? Kenapa ia seperti tidak bisa bangun pagi ini?” Kelly mengendik pada keponakannya yang tidur pulas.

“Jam tiga dini hari, Nyonya.”

Kelly menggeleng. Tak lama setelah Eros keluar dari kamar Marc, Brandon masuk ke dalam.

“Kenapa, Babe? Aku mendengar kamu berteriak.”

Jari telunjuk Kelly mengarah pada Marc. “Dia baru pulang jam tiga. Pantas saja tidak bangun, padahal satu jam lagi pengumuman kelulusannya.”

Brandon mendekati Marc. Ia menunduk menatap wajah lelaki muda itu dan mengernyit saat mencium aroma anggur dari napasnya. Suara dari ponsel di sisi ranjang membuat semua menoleh.

Alarm. Brandon mengangkat ponsel itu dan memperlihatkan pada Kelly. Ternyata Marc sudah antisipasi untuk bangun sesuai jadwal.

“Argh.... “ Marc bangun sambil memegangi kepalanya. “Kenapa kalian di sini?”
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   176. Takut Kepergok

    Brandon tak habis pikir. Kenapa ia mau-maunya menuruti keinginan Kelly untuk mencari tau bagaimana keadaan Kak Dheena dan Kak Clark sekarang.Mereka berdua masih di dalam mobil. Di samping mereka rumah besar bertingkat tiga yang mewah terlihat sepi. Rumah kediaman Kak Dheena dan Kak Clark.“Kamu masuk aja.” Kelly mendorong pelan tubuh suaminya.“Nggak mau. Nanti kalau ketemu Kak Dheena, aku bilang apa? Aku kan nggak pandai berbohong.”“Ish... bilang aja mau booking restoran.”“Biasanya lewat managernya.”“Bilang mau minta tolong ajarin aku masak lagi.”“Ngapain aku yang bilang? Kamu kan bisa bilang sendiri.” Brandon gantian mendorong pelan sang istri. “Kamu saja yang masuk. Bilang mau belajar masak.”Kelly menggeleng. Saat makan malam bersama ia sudah bilang pada keluarga Richmont, untuk sementara ia tidak mau masak dulu karena setelah ia masak dengan porsi banyak rasanya sangat melelahkan.“Ya, gimana, sih. Artinya nggak bisa dong kita pakai alasan itu.” Brandon dengan gemas mengusak

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   177. Butuh Konfirmasi

    Marc duduk dengan gelisah. Ia tidak perlu bertanya bagaimana Brandon bisa curiga. Pasti, Lelaki di depannya ini memiliki banyak mata-mata.Brandon menoleh ke pintu, membuat Marc mengikuti. Mata Brandon menatap lelaki muda di depannya dengan wajah serius.“Jika aku berlama-lama di sini, Kelly akan curiga dan mungkin menyusul. Ceritakan saja. Aku bahkan tau kamu minum anggur malam itu.”Marc malah memutar bola matanya mendengar pernyataan Brandon. Jika Brandon mengatakan telah tau apa yang terjadi, kenapa masih bertanya? Marc mendesah dalam hati.“Aku butuh konfirmasi. Lagipula, aku tau kamu minum anggur karena saat aku membangunkanmu, napasmu bau alkohol.” Brandon seolah menjawab pertanyaan Marc yang tidak terucap.Embusan napas panjang terdengar dari hidung Marc. Ia bingung mulai dari mana ceritanya. Apalagi, Brandon langsung bertanya pada inti masalah yang menjadi perhatiannya.“Aku tanya sekali lagi. Kamu tidur dengan Agnes?”Marc menatap Brandon sekilas, lalu menggeleng.“Ayo lah.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   178. Terlambat Menstruasi

    Brandon benar-benar memantau Marc. Jika keponakan Kelly itu pergi, ia akan meminta seseorang untuk membuntuti. Tak peduli Marc akan kesal atau tidak.“Aku hanya menjagamu dari kesalahan yang akan kamu sesali seumur hidup.” Brandon memberi alasan. “Lagipula, perasaanku akhir-akhir ini nggak enak.”“Nggak enak gimana? Uncle Rich sakit?”“Aku baik-baik saja secara fisik. Sementara hatiku mencemaskan sesuatu yang sebenarnya tidak jelas.”“Paling karena Auntie Rich akhir-akhir ini sibuk.”Brandon terdiam. Pernyataan Marc tidak salah juga. Kelly memang mulai disibukkan dengan proyek skincare dan kosmetik Sacha yang sedang diuji coba laboratorium berskala internasional.“Makanya jangan cuma aku saja yang dikasi pengawal. Auntie Rich juga, dong.” Marc menambahkan.Dengusan kasar terdengar dari hidung Brandon. “Auntiemu menolak.”“Memang Auntie begitu. Dulu juga sempat bertengkar dengan Daddyku tentang pengawal. Beberapa kali Auntie Rich dan Auntie Jasmine melarikan diri dari pengawalan yang d

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   179. Kelly Menghilang

    Hampir dua jam Brandon mencari Kelly di mall. Sekarang ia jadi panik. Dengan resah, ia pergi mendatangi pengelola gedung dan meminta rekaman CCTV.Untung saja pengaruh seorang Brandon kuat. Pengelola gedung tidak keberatan setelah Brandon mengungkapkan istrinya tidak membalas teleponnya sama sekali dan terakhir kali berada di mall ini.Rekaman CCTV memperlihatkan Kelly berada di toko skincare, setelah itu ke kamar mandi. Jantung Brandon langsung berdebar kencang saat melihat istrinya keluar bersama Agnes.Beberapa lelaki tegap berpencar menelusuri setiap sudut mall. Melalui kamera pengintai, Kelly dan Agnes terlihat terakhir kali di restoran.“Kamera di tempat parkir tertutup plastik.” Seorang staff keamanan melaporkan yang tentu saja membuka kecurigaan di pihak keamanan.Kamera di lobi menangkap gambar Kelly naik ke mobil yang sama dengan Agnes. Bandon kembali mencoba menghubungi Kelly, namun kini telepon istrinya malah tidak aktif.“Shit!” Brandon mengumpat keras.“Istri anda terlih

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   180. Identitas Palsu

    “Argghhh.” Kelly terbangun kaget. Ia langsung duduk tegak dengan napas memburu cepat.“Melihat wajah cantik begini seperti melihat setan saja.”Kelly tertegun. Agnes berkacak pinggang di depannya, memakai pakaian jubah hitam lengkap dengan tudung kepala. Sosoknya mirip dengan wanita yang hadir di mimpi Kelly.“Kamu mengagetkanku, Agnes.”Wanita di depan Kelly tergelak. Kelly mengerutkan kening mendengar suara tawa yang membuat telinganya sakit. Benar-benar suara yang buruk.“Kita di mana? Kenapa kamu membawaku ke sini?”“Kamu aman. Aku terpaksa membawamu ke sini karena tadi ada penggemar gila yang mengikuti kita.” Agnes tersenyum misterius.Kelly mengerutkan kening. Tak percaya dengan apa yang diucapkan Agnes. Namun, ia seperti lupa pada apa yang baru saja terjadi.“Sudah aman, kan? Aku mau pulang.”“Tunggu suamimu menjemput.”“Benarkah?” Kelly menatap sekeliling, mencari tasnya. Ia tidak menemukan sejauh matanya mengamati kamar. “Aku mau telepon suamiku.”Agnes mengibaskan tangan. “T

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   181. Penculikan

    Rencana Kelly tidak berjalan mulus. Seorang lelaki membawa laptop dan duduk di depannya. Kelly diminta menyebutkan akses masuk ke personal perbankannya.Dengan sengaja, Kelly memberi akses yang salah. Agnes kesal karena setelah tiga kali mencoba, mereka harus menunggu lebih dulu kalau tidak ingin diblokir.“Kamu mempermainkan aku!” Agnes menjerit.Dada kelly bergemuruh kencang. Namun, ia harus memainkan perannya sebagai wanita polos dengan baik. Kelly menggeleng sambil mengertukan kening.“Biasanya di ponselku kan sudah terverifikasi. Tinggal isi jumlah transfer dan ketik PIN. Selesai. Aku bingung kalau harus login dari awal.” Bibir Kelly memberengut.“Dasar wanita manja.” Agnes menggeram kesal.“Maklum lah. Aku terbiasa dilayani.” Kelly menatap pasrah layar komputer sambil berusaha terlihat memikirkan login masuk ke rekening perbankan pribadinya.“Telepon saja bank-nya.” Lelaki di depan Kelly akhirnya bersuara.Agnes berpikir sejenak, lalu mengangguk. Ia menekan nomer bank yang digun

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   182. Karena Dendam

    “Brad!” jerit Kelly.Pisau yang ditargetkan ke perut Kelly menghujam pinggang Brandon. Lelaki itu menunduk dan memegangi pinggangnya yang mengucurkan darah. Kelly menangis tersedu.Sementara itu, Marc langsung menjegal kaki Agnes hingga wanita itu tersungkur. Dengan sangar, lelaki muda itu memukul wajah Agnes yang mencoba melawan.“Bugh.”Darah segar mengalir dari hidung Agnes akibat pukulan Marc. Bahkan hidung palsu wanita cantik itu sekarang terlihat bengkok. Agnes berteriak murka.Beberapa polisi datang dan langsung memegangi Agnes. Salah seorang pengawal, membopong Brandon keluar. Sebelum mengikuti suaminya, Kelly menghampiri Agnes.“Plak!”Dengan napas memburu cepat, Kelly menampar keras pipi Agnes. Matanya merah karena air mata dan emosi marah. Lalu, Kelly membungkuk di depan Agnes yang masih terduduk di lantai.“Aku akan pastikan sekarang kamu membusuk di penjara!” Kelly mendengus kasar lalu pergi diikuti Marc.Mobil mewah Brandon melesat cepat menuju rumah sakit. Kelly berusah

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   183. Keputusan Tepat

    Brandon ditidurkan sementara sambil menunggu Daddy Donald dan Mommy Florence datang. Mereka mendapat isin untuk menggunakan teknolgi canggih dalam mengoperasi luka ginjal Brandon.Kelly duduk di samping Brandon yang tertidur. Tangannya menggenggam tangan suami yang biasanya selalu balas menggenggam lebih erat. Namun kali ini, tangan Brandon sangat lemah.“Maaf, ya. Aku baru ingat sekarang kejadiannya.” Kelly mengusap air mata.Setelah duduk dan makan santai di restoran, Agnes bertanya tentang gerai skincare Kelly. Awalnya, Kelly hanya bercerita singkat, namun ternyata Agnes tau banyak tentang produk Kak Sacha hingga Kelly terpancing dan bercerita banyak,Agnes mengaku memiliki kenalan yang bisa mempercepat izin lulus uji internasional. Tentu saja Kelly tertarik. Bahkan dengan sukarela mau diajak Agnes pergi menemui kenalannya tersebut.Di dalam mobil, Agnes berusaha mendapatkan kepercayaan Kelly dengan membeberkan apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan izin dengan cepat. Agnes ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19

Bab terbaru

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   224. Janji Bersama

    Arsen, Reno dan Mimi saat ini telah berusia tiga tahun. Orang-orang yang belum mengenal mereka selalu berpikir bahwa hanya Arsen dan Reno yang merupakan anak kembar, sementara Mimi adalah adik bungsu mereka. Perbedaan ketiganya memang semakin terlihat.“Aku mau punya anak perempuan lagi.” Kelly berkata sambil menatap Mimi yang sedang duduk di pangkuan Brandon sambil menggambar.“Aku tidak mau. Mimi saja sudah cukup.” Dengan keras kepala, Brandon menggeleng.Masalah ini belum selesai sampai bertahun-tahun. Kelly masih menginginkan memiliki anak lagi sementara Brandon yang merasa tak tega istrinya hamil dan melahirkan menolak mentah-mentah kemauan Kelly.“Aku akan bilang Mommy Florence untuk mencuri benihmu dan memasukkan ke rahimku.” Kelly berkata ketus.“Aku akan minta Mommy Keyna diam-diam memberimu suntikan KB.” Brandon menyahut tak kalah sengit.Mereka terdiam saat Mimi tiba-tiba menatap orang tuanya bergantian.“Mimi mau bilang grandpa, mommy dan daddy berantem lagi.” Mulut mungil

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   223. Keluarga Nomer Satu

    Kelly dan Brandon menoleh cepat. Frederix, Sacha, Louis serta pasangan mereka berkumpul tak jauh dari tempat Kelly dan Brandon berdiri.Spontan, Kelly langsung terisak. Wanita itu berlari masuk ke dalam dekapan kakak sulungnya, Frederix. Selama beberapa saat Frederix, Sacha dan Louis juga memeluk adik bungsu mereka.Brandon membuang pandangan. Keluarga Dalton selalu saja membuatnya terharu dengan kebersamaan dan kasih sayang mereka.“Maafkan aku, ya, Kak. Mommy dan Daddy jadi pergi.” Kelly sesunggukan di dada Frederix.“Hehe. Kami pernah meninggalkan daddy sendirian. Sekarang, kami jadi tau bagimana rasanya ditinggalkan.”“Tapi, kami rela. Mommy dan daddy sudah cukup menemani kami hingga memiliki anak-anak yang mulai besar.”“Sekarang, waktunya mommy dan daddy menemani keluargamu berkembang dan bertumbuh.”Mendengar pernyataan Frederix, Sacha dan Louis, Kelly menghentikan tangisnya. Meskipun Brandon bilang, keluarga Dalton dapat kapan saja berkunjung, tetap saja Kelly tau, jadwal kaka

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   222. Rencana Masa Tua

    Kelly menatap suaminya yang terdiam memandang foto tersebut. Ia jadi ikut mengamatinya. Foto kebersamaan Kelly dan Marc remaja.Di foto, Kelly terlihat kalem, sementara Marc bergaya tengil dan menggoda Kelly.“Apa kamu seperti melihat masa depan Mimi dan Reno?” tebak Kelly.Cepat, Brandon menggeleng. “Jangan! Kamu tau aku tidak suka melihatmu ribut dengan Marc.”Senyum terukir di wajah Kelly. Ia akan memastikan putra-putrinya saling menyayangi. Meski ia tau Marc juga menyayanginya dengan versi lelaki itu sendiri.Selama berada di mansion William, Kelly mengenalkan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar. Setiap hari mereka bermain di taman, berenang atau ke aviary. Reno terlihat yang paling menikmati kegiatan outdoor.“Mimi kepanasan, Babe. Bawa masuk saja.” Brandon tak tega melihat wajah Mimi yang putih jadi kemerahan.Hingga Arsen dan Mimi masuk bersama suster mereka, Reno masih asyik bermain bubble di taman. Brandon menemani putranya sementara Kelly menyusui Arsen dan Mimi.“Sudah m

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   221. Foto Masa Kecil

    Tentu saja Kelly tidak menolak tawaran Brandon. Apalagi, ia tidak enak jika mengandalkan Mommy Florence dan Daddy Donald mengingat Kak Dheena sebentar lagi akan melahirkan.“Beneran Uncle Rich juga mau hadir di wisudaku?” Marc memandang Brandon tak percaya.“Nggak boleh?” Brandon balas bertanya.Marc mengangguk tegas. “Boleh! Boleh banget!”Universitas tempat Marc belajar akan geger jika mereka tau seorang triyulner akan hadir untuk mendukungnya. Lelaki muda itu berteriak kesenangan dan memberitahu seluruh keluarga.“Lho, apa benar yang diucapkan Marc? Kalian mau ke negara Kelly?” Mommy Florence tergopoh datang menghampiri.Kelly jadi merasa tak enak hati karena merencanakan ini secara mendadak. Ia langsung berdiri dan merangkul mommy mertuanya.“Nggak papa kan, Mom? Nanti sebelum Kak Dheena melahirkan aku pulang.” Kelly berjanji.“Waahh... kami akan sangat kangen pada Arsen, Reno dan Mimi.” Daddy Donald jadi ikut melow.“Cuma satu minggu, Mom, Dad.” Brandon menimpali. “Semoga Kak Dhe

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   220. Cuma Pura-Pura

    Brandon terduduk dan merebut benda pipih itu dari tangan Kelly. Matanya menatap tanpa berkedip pada permukaan benda. Lalu, menatap sang istri yang juga sedang memandangnya.“Garis satu? Kamu tidak hamil?”“Nggak.” Kelly menggeleng.“Huuffftt.” Brandon kembali merebahkan diri ke ranjang sambil mengembuskan napas panjang penuh kelegaan.Kelly terkekeh dan memangku wajah dengan tangannya. “Seneng banget kelihatannya aku nggak hamil lagi.”Tubuh Brandon menyamping menghadap sang istri. Tangannya mengusap sayang wajah Kelly.“Bukan begitu. Aku akan senang kamu hamil lagi. Masalahnya, si kembar tiga masih bayi. Kondisi kamu pasca melahirkan juga belum stabil.”“Aku sudah baik-baik saja, kok. Cuma pura-pura nggak stabil.” Kelly tergelak.“Jahat!”“Hahahaha!” Kelly kembali tergelak dan sibuk menghindari tangan Brandon yang mengelitiki pinggangnya. “Sudah, Brad! Ampun!”Brandon memang berhenti. Ia menindih tubuh Kelly dan menatap wajah cantik di bawahnya. Tiba-tiba, dahi Brandon berkerut.“Kena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   219. Ruang Rahasia

    “Ini ruangan untukmu.” Kelly tersenyum pada sang suami. Tangannya menghapus cepat air mata yang jatuh ke pipi.Kelly merapatkan tubuh pada Brandon yang berdiri kaku di tengah ruangan. Sadar, suaminya masih tercengang mendapati kejutan darinya, Kelly menangkup wajah tampan Brandon.“Terima kasih untuk kesabaranmu selama ini. Aku tau kamu masih berjuang untuk berada di antara keramaian keluargaku. Di mansion ini, bahkan kamar kita bukan lagi tempat privatemu.”Setelah melahirkan dan kembali ke mansion, Kelly menyadari bahwa mansion Brandon tidak pernah sepi. Keluarganya selalu datang berbondong-bondong, bahkan menginap.“Aku tidak keberatan, Babe.” Brandon berkata pelan.“Aku tau.” Kelly menatap mata Brandon dalam-dalam. “Tapi, aku mau menjadi istri pengertian yang paham kalau sesekali, suaminya butuh kesunyian.”Brandon mengangkat kedua alisnya sedikit. Ia kembali mengamati sekitar. Berusaha mencerna bagaimana ruangan ini bisa ada.“Aku belajar dari ahlinya.” Kelly berkata seolah menja

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   218. Pesta Tiga Bulan

    Brandon tidak langsung menjawab. Ia tau pasti ada seseorang yang memposting keberadaannya di supermarket barusan.“Belanja.” Brandon menjawab singkat.“Kamu tau? Aku sedang sibuk memblokir berita tentang si kembar tiga. Sekarang aku harus menghapus lagi foto-fotomu di supermarket.” Ian terdengar mengeluh.“Ya sudah. Tidak perlu dihapus. Biarkan saja.”Hening sejenak. Brandon tau sahabatnya pasti sedang mengerutkan kening karena bingung dengan pernyataannya barusan.“Yakin?”“Apa ada yang aneh dengan foto-foto itu?”“Tidak juga.”“Foto-foto si kembar?”“Buram. Tapi terlihat wajah.”“Tidak perlu juga kamu take down. Minggu depan, Granny Eliza juga akan mengumumkan kelahiran kembar tiga ke media kok.”Brandon menutup komunikasi setelah Ian mengerti. Ia merasa sudah tidak penting lagi mengurusi media sosial. Sudah saatnya ia pasrah jika oang-orang penasaran pada keluarganya.“Kenapa, Brad? Kelly bertanya saat naik ke ranjang.“Ian lapor ada yang posting foto-foto kita barusan juga foto-fo

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   217. Senyamannya Saja

    "Kenapa kamu ngadu-ngadu pada Daddy kalau aku sering kesal padamu?" Kelly memberengut pada Brandon."Aku hanya minta nasehat, Babe." Brandon menjawab lemah. Ada sedikit rasa penyesalan sekarang. "Please, jangan marah. Maafkan aku."Kelly menghela napas panjang. Kalau Brandon sampai minta nasehat pada Daddy, itu memang artinya ia cukup frustasi pada sikapnya.Kepala Kelly akhirnya mengangguk. Ia berbalik badan untuk pergi dari kamar, namun Brandon memegang lengannya."Babe." Tanpa banyak bicara, Brandon memeluk erat istrinya.Hanya sejenak, karena Kelly mendorong dada suaminya dengan kencang. "Dadaku sakit kamu peluk begitu.""Maaf." Sekali lagi, Brandon memohon."Aku mau ke ruang bayi." Kelly berucap datar."Tapi kamu baru dari sana, Babe.""Memang kenapa?""Aku... aku juga butuh kamu."Kelly mendengus pelan. "Sudah kubilang aku sedang tidak ingin ada di dekatmu."Brandon memejamkan mata sejenak lalu berkata, " Tolong katakan apa salahku.""Aku sudah bilang ini bukan salahmu. Aku hany

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   216. Bulan Kedua

    Demi melihat istrinya senang, Brandon mulai belajar menggendong bayi. Perawat memberi Brandon bayi Arsen yang terlihat paling tenang. Meski begitu, Brandon hanya memegangnya selama tiga detik.“Sudah, Sust. Tanganku mulai gemetaran.”Kelly yang sedang menggendong Reno menggeleng samar. Meski begitu, paling tidak, Brandon mencoba. Reno telah tidur di dekapan Kelly.“Sayang, pangku Reno sebentar.” Kelly meletakkan bantal besar di pangkuan Brandon dan membaringkan Reno di atas bantal tersebut. “Aku mau pipis dan ganti pembalut.”Dengan kaku, Brandon duduk menatap putranya. Ia sama sekali tidak berani bergerak karena takut membangunkan Reno. Tapi, jarinya perlahan mengelus pipir Reno.Brandon tersenyum merasakan betapa halus kulit bayinya. Lama-kelamaan, Brandon mengelus rambut halus Reno, jari-jari tangan dan kaki.“Hatchii!” Tiba-tiba, Brandon bersin. Detik berikutnya, Reno tersentak dan menjerit.“Babe!” teriak Brandon kalut. “Babe, Reno bangun!"“Sebentar, sayang. Aku belum selesai.”

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status