Semua Bab Accidentally Fall For You: Bab 251 - Bab 260

345 Bab

251 - ( S ) Damascus

Efek suntikan penghilang rasa sakit mulai bereaksi. Tidak sampai lima belas menit, Ken menggeliat dan rasa perih di sekujur tubuhnya membangkitkan kesadarannya kian penuh. Ken mulai meringis kesakitan dan semuanya itu terdengar sangat merdu di telinga Arsen.Arsen menyeringai melihat mainannya sudah mulai sadar dan bergerak."Let's continue to the next level," gumamnya seraya menatap Ken yang sudah membuka matanya.Arsen berdiri dan mengambil pedang Damascusnya. Ia langsung mengelus-elus pedangnya setelah mengeluarkan dari tempatnya."Kau membutuhkan pemanasan sebelum mulai bermain-main, buddy!" seru Arsen pada pedang Damascus miliknya itu.Kemudian Arsen menggerak-gerakkan Damaskusnya sebentar. Suara angin yang terbelah oleh keleturan Damaskus terdengar nyaring dalam ruangan itu.Perlahan lahan Arsen bergerak, memainkan Damaskus kian mendekat pada Ken. Wajahnya tampak begitu sangat santai, lain halnya dengan Ken yang mulai bercucuran keringat dan wajahnya yang kian memucat.Beberapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

252 - Leon Dan Saddie

Sasha mengikuti langkah Mike yang berjalan dengan membawa ember yang berisi potongan tangan pria yang bernama Ken tadi menuju kandang peliharaan Tuan mereka, lebih tepatnya kandang singa, sesuai dengan perintahnya tadi.Saat berada di dalam mobil Mike sempat menceritakan pada Sasha mengenai siapa pria tersebut. Mike mengatakan bahwa pria tersebut adalah mantan kekasih Nyonya dulu. Sasha memperhatikan dengan seksama penuturan Mike tersebut.Sampai ia merasa paham benar mengapa Arsen melakukan hal yang kejam seperti tadi. Sampai saat ini Sasha masih merasa sedikit mual. Perutnya terasa seperti diaduk-aduk."Kau mau mencoba memberi mereka makan secara langsung?" tawar Mike pada Sasha ketika mereka sudah berada di depan kandang singa.Kedua singa tersebut masih berada di dalam gua mereka, terlihat salah satu ekor milik singa tersebut menjulur keluar gua. Sasha menolehkan wajahnya pada Mike, sedangkan kedua tangannya ia peluk karena suhu begitu dingin."Hmm..., sepertinya tidak, kau saja,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

253 - Setia Ala Dante

Pendaftaran pernikahan Alonzo dan Maria sudah dilakukan kemarin.Booking hotel untuk out door party, lengkap dengan dekorasinya pun sudah dipilih oleh Alonzo dan Maria, termasuk makanan, lengkap dengan dessert dan minuman.Alonzo juga sudah booking beberapa kamar untuk teman-teman Black Nostra dan keluarga Maria yang akan datang dari luar kota.Tamu undangan dari pihak Maria diperkirakan tidak lebih dari seratus orang.Minggu pagi tadi Maria dan Alonzo pun sudah melakukan fitting baju pengantin. Mereka akan kembali ke Palmer dua hari menjelang tanggal pernikahan. Mereka akan menikah pada hari Minggu berikutnya.Selesai makan siang, Maria dan Alonzo berpamitan pada Luisa dan Estes untuk kembali ke New York. Mereka harus kembali bekerja dan mengambil cuti lagi minggu depan.Di dalam mobil, Alonzo dan Maria boleh bernafas dengan lega karena segala sesuatu berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan.Sepanjang perjalanan, sambil menyetir mobil, satu tangan Alonzo terus menggenggam j
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

254 - Lazcano Sejati

Arsen masuk ke dalam kamar sambil membawa segelas susu yang sudah ia buat untuk Lily."Minumlah," seru Arsen seraya mengangkat gelas susu tersebut untuk memperlihatkannya pada Lily."Iya," sahut Lily kemudian bangkit dengan perlahan dari sofa dan meletakkan buku bacaannya di atas meja.Lily melangkah menghampiri Arsen. Ia kemudian meminum susu tersebut dengan perlahan, dalam empat kali jeda tegukan. Arsen tersenyum mengambil gelas kosong dan meletakkannya di meja kecil di dekat tempat tidur."Kau tampak kekenyangan padahal tadi porsi makanmu biasa saja," ujar Arsen merasa heran dengan kondisi Lily seperti yang kewalahan, searaya menyusul Lily yang duduk di pinggir ranjang."Perutku makin besar. Aku mudah kenyang tapi juga mudah lapar lagi. Aku tidak bisa makan tiga kali sehari dengan porsi banyak. Mungkin tiga kali sehari saja ditambah cemilan buah atau biskuit satu atau dua jam kemudian," jelas Lily sambil mencari posisi duduk yang nyaman.Arsen meraih bahu Lily dan memeluknya seolah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

255 - Sadarlah Charlotte

"Aku berangkat!" seru Arsen kemudian memberikan satu kecupan di bibir istrinya."Hati-hati," ujar Lily dengan lembut melepas Arsen untuk berangkat ke kantor.Lily langsung bersiap-siap untuk senam hamil di lantai lima, ditemani oleh Charlotte dan Maria.Charlotte dan Maria pun sudah berganti pakaian olah raga untuk bersiap memulai olah raga yang dipimpin oleh Sasha."Selamat pagi!" sapa Sasha dengan riang.Semua menoleh ke arah pintu sambil tersenyum menanggapi sapaan Sasha.Sasha langsung mengambil posisi menyiapkan peralatan menembak selagi menunggu Lily menyelesaikan senam hamilnya.Selesai senam, Lily duduk santai mengamati Maria, Charlotte dan Sasha melakukan pemanasan, dilanjut dengan teknik dasar bela diri. Setelah satu jam, mereka berhenti untuk beristirahat sambil mengobrol."Tiap hari kau semakin baik Maria. Tidak kepayahan seperti pertama kali latihan!" puji Sasha sambil mengelap keringatnya dengan handuk kecil."Iya, karena saat itu aku sudah lama tidak berolah raga," sahu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

256 - Obrolan Singkat

"Al dan Maria akan kembali ke Palmer pada hari Kamis sore. Hari Minggu nya mereka akan menikah," ucap Arsen pada Lili di sela sarapannya.Lily membulatkan matanya, Lily sangat terkejut karena mendengar kabar Maria yang akan menikah secepat itu.Maria dan Alonzo memang sudah kembali ke mansion dan Lily sudah bertemu dengan Maria kemarin, tapi Maria belum menceritakannya. Sebentar lagi ia akan segera bertemu dan menanyakan masalah ini. 'Ah, mungkin dia malu,'seru Lily dalam hati.Rasa kagetnya hilang kemudian di gantikan dengan sebuah senyuman bahagia."Benarkah itu?" tanya Lily masih tak percaya.Arsen mengangguk, "ya," jawabnya singkat."Al kemarin sore menemuiku dan menceritakan semua sekaligus meminta ijin untuk pergi lagi pada hari Kamis sore. Aku lupa membahasnya denganmu semalam karena kemarin aku sibuk memikirkan dan memperlajari transaksi Black Nostra dengan salah satu afiliasi," jawabnya singkat kemudian melanjutkan sarapannya.Kemarin sepulang dari kantor, Arsen langsung menu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

257 - Membuka Hati?

Pukul tiga pagi, Alonzo, Jeofre, Camilio dan beberapa anak buahnya sudah berangkat untuk mengirimkan sejumlah barang pesanan dari salah satu afiliansi mereka, yaitu senjata api, peledak dan sejumlah obat-obatan terlarang.Mereka berangkat pagi buta untuk menghindari pemeriksaan yang mungkin terjadi di sepanjang jalan besar dan tak bersamaan untuk menghindari kecurigaan pihak berwenang.Beberapa kali mereka harus menghindari titik-titik rawan dimana seringkali ada polisi yang berjaga dengan masuk ke jalan alternatif yang lebih kecil.Lokasi transaksi yang sudah ditentukan ada di dekat pantai sebelah selatan kota New York dan mereka membutuhkan waktu perjalanan sekitar tiga puluh menit.Mike dan Sasha mengikuti mereka dari belakang dengan jarak dua kilometer, agar tak di curigai.Arsen duduk bersama Pascoe di markas untuk ikut mengawasi mereka melalui CCTV yang terpasang di sepanjang perjalanan menuju lokasi yang sudah di retasnya.Pengalaman terakhir bersama Moron's sungguh membuat Bla
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

258 - Pesta Yang Menyenangkan

Lily perlahan membuka matanya dan melihat Arsen yang masih tidur dengan sangat pulas memeluknya.Lily tersenyum, kemudian mengelus lembut pipi Arsen sebentar sebelum akhirnya menyingkirkan tangan Arsen yang memeluk pinggangnya dengan perlahan. Ia bangkit dari tempat tidur dan segera membersihkan diri.Selesai mandi, Lily melihat Arsen masih tertidur pulas. Setelah memakai pakaiannya dan menyisir rambutnya, Lily bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan dan membawanya ke kamar.Lily memutuskan untuk membuat sarapan sendiri pagi ini. Tentu saja di bantu oleh Maria karena Lily sudah sedikit sulit untuk bergerak.Perlahan Lily membuka pintu kamar dan Maria mendorong meja kecil berisi sarapan, hanya sampai masuk sedikit ke dalam kamar saja, dan Maria pamit undur diri pada Lily.Lily mendorong meja tersebut ke arah meja dengan pelan, agar tak membangunkan Arsen. Lily kembali tersenyum saat melihat Arsen yang masih juga tertidur.'Tidak biasanya Arsen tidur sepulas ini. Tapi aku harus memba
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

259 - ( S ) Kau Memang Iblis!

Arsen turun dari dalam mobil saat Rudolf dengan cekatan membukakan pintu mobil untuk Tuannya tersebut sesaat setelah mobil mereka sampai.Kini mereka sudah berada di depan markas Black Nostra. Hari dimana Arsen akan bersenang-senang kembali dengan mainan barunya dan segera mengeksekusinya dengan cara yang tentu saja sangat menyenangkan.Kedatangannya sudah disambut oleh anak buahnya di depan pintu markas. Mike, Jeofre, Camilio dan Riobard.Tak ada Sasha, karena Mike tidak mengijinkan nya untuk melihat eksekusi tersebut. Terakhir kali saja Sasha melihat Arsen bersenang-senang ia masih merasa mual meskipun setelah sampai di mansion dan Mike harus sedikit menghiburnya agar rasa mual istrinya tersebut hilang.Lagipula Sasha harus menemani Lily, selama Arsen sedang bersenang-senang di markas."Apa sudah siap semua?" tanya Arsen pada Mike.Mike mengangguk seraya berujar, "sudah siap semuanya, Tuan.""Hmm..." hanya sebuah gumaman yang keluar dari bibir Arsen.Arsen masih tampak begitu santai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

260 - ( S ) Akhir Dari Kendrick

Arsen menghentikan tindakannya, kemudian menatap Ken dengan tatapan tak terbacanya. " Iblis memang nama tengahku!" Ucap Arsen dengan seringai menakutkannya.Kini mulut Ken kembali bungkam, matanya semakin membelalak saat Arsen kembali mengangkat pisau tajamnya dan mengarahnya lagi pada dadanya yang terbuka lebar.Tak ada penghalang yang menutupi tubuhnya, hanya celana dalam lah satu-satunya yang menutupi aset berharganya."Sebentar lagi kau akan menemui wanita murahan mu di neraka!" ujar Arsen seraya mulai menolehkan ujung pisaunya. Akkhhh..." pekik Ken saat ujung pisau mulai mengiris dadanya dan langsung mengeluarkan darah segar."Apa kau tidak penasaran?" tanya Arsen kemudian sambil menusukkan ujung pisaunya membuat darah semakin banyak mengalir di dada Ken."Hmm.., aku yakin kau penasaran," ujar Arsen dengan senyuman tipisnya, sedangkan tangannya mulai memelintir pisau yang sedikit menancap di dada mainannya." Arghh..." Ken mengeram menahan rasa sakit bercampur perih, bahkan tubu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2425262728
...
35
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status