Semua Bab Accidentally Fall For You: Bab 241 - Bab 250

345 Bab

241 - Acara Amal

Mobil yang melaju membawa Lily dan Arsen mulai memasuki pelataran gedung tempat acara di laksanakan.Lobby tempat acara tampak sudah di penuhi oleh beberapa orang tamu yang baru saja datang dan anak buah Arsen yang bertugas memeriksa mereka ketika masuk.Tak terlihat ada satupun wartawan yang berada di dekat tempat tersebut. Mereka memiliki tempat khusus yang agak jauh dari lobby untuk meliput berita tersebut.Arsen memang tidak mungkin menutupi acara tersebut yang sudah santer terdengar beritanya dimana-mana. Ia hanya bisa membatasi ruang gerik para wartawan tersebut dalam memperoleh gambar Lily.Begitu mobil yang di kendarai oleh Rudolf berhenti tepat didepan lobby, anak buahnya langsung membukakan pintu dan menyambut kedatangan Tuan dan Nyonya Lazcano mereka.Ada Ivanov dan Anna diantara mereka yang menyambutnya. Arsen turun lebih dulu kemudian mengulurkan tangannya membantu Lily untuk keluar dari dalam mobil. Perutnya yang kian besar memang membatasi ruang geraknya kini.Begitu Li
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-20
Baca selengkapnya

242 - Di Tempat Acara

Anna dan Lily sempat berbincang sebentar untuk melepas rasa rindu mereka. Namun tidak begitu lama karena semua tampak menatap mereka.Tentu saja orang-orang sangat penasaran dengan sosok istri dari seorang Arsen. Hingga setiap gerak-gerik Lily mereka awasi sekecil apapun.Di atas podium, Arsen tampak sangat gagah dan tentu saja terlihat berwibawa dalam balutan tuxedo berwarna hitam nan elegan miliknya yang senada dengan gaun yang di kenakan oleh Lily.Semua mata tampak tertuju pada Arsen.Pertama-taman Arsen menyampaikan rasa terima kasihnya pada seluruh karyawan yang sudah bekerja keras memajukan Lazcano's Corporation sehingga sampai akhir tahun ini, perusahaan tetap mendapatkan peningkatan revenue yang cukup baik di tengah persaingan global bisnis dunia yang semakin ketat.Kemudian Arsen menyampaikan dengan singkat tujuan diadakannya acara amal tersebut, ditambah ucapan terima kasih pada para donatur yang telah berpartisipasi, terutama sumbangan yang diberikan oleh walikota New York
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-20
Baca selengkapnya

243 - Wanita Simpanan

Brukk...Tak sengaja Lily menabrak seseorang. "Maafkan aku," seru Lily spontan, ia masih menundukkan wajahnya dan menyentuh perutnya, memastikan tidak terjadi apa-apa pada kandungannya.Untung saja ia tidak menabraknya dengan kencang yang bisa membuatnya jatuh atau membahayakan kandungannya.Dengan perlahan Lily mengangkat wajahnya untuk menatap orang yang telah di tabraknya tak sengaja dan akan kembali meminta maaf.Matanya membelalak, namun Lily berusaha untuk kembali menormalkannya seperti sedia kala saat melihat siapa yang di tabraknya.'Kendrick...' gumamnya dalam hati, Lily harus segera pergi dari hadapan Ken sekarang juga. Atau Ken akan mengenalinya."Maafkan saya, permisi," ujar Lily cepat seraya meninggalkan Ken yang masih menatapnya dengan pandangan tak percaya. Dengan cepat ia mencekal tangan Lily dan menahannya.Lily tersentak kaget namun dengan cepat ia berusaha menghempaskan tangan Ken. Dan mencoba untuk kembali pergi. Tapi pegangan tangan Ken cukup kuat."Lily?" gumamny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

244 - Hanya Itu Kemampuanmu?

Kendrick dan Anna tersentak kaget dan ngeri mendengar perkataan Arsen tersebut.Di belakang tampak empat orang anak buah Arsen lari terburu-buru mendekati Arsen.Lily pun terkejut bukan main mendengar kata-kata Arsen yang sarat dengan amarah dan aura membunuh. Lily tahu siapa Arsen dan mengerti dengan jelas dengan maksud kata-kata tidak layak untuk hidup. Itu bukan ancaman semata yang main-main saja diucapkan dan sekedar untuk menakut-nakuti saja.Dengan memakai tangan kirinya, Lily mengusap punggung Arsen dengan lembut guna meredam emosi Arsen."Sudahlah, biarkan saja. Jangan emosi. Ingat, saat ini kita sedang berada dimana," bisik Lily dekat telinga Arsen berusaha untuk menenangkan Arsen.Arsen mendengar dengan jelas suara Lily. Mengapa Lily seolah membiarkan Ken tetap hidup setelah menghinanya? Apakah karena saat ini mereka sedang berada di tempat umum? Atau Lily masih menaruh hati pada Ken sehingga tidak mau Ken mati padahal sudah sangat menghinanya dan merendahkannya?.Tangan kir
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

245 - Arsen Yang Marah

Saat napas Lily sudah teratur pertanda ia sudah tidur dengan lelap, Arsen segera membuka matanya. Ia menatap tangan Lily yang memeluk pinggangnya.Kemudian ia teringat sesuatu. Keningnya tampak mengernyit jijik, kemudian ia bangkit dari tempat tidur perlahan dan berjalan menuju meja dan membuka lacinya.Arsen tampak mengambil sesuatu dari dalam laci tersebut. Sebuah botol kecil, dan kemudian tak lupa Arsen membawa sekotak tisu yang berada di atas meja.Ia kembali melangkah menuju tempat tidur. Arsen kemudian duduk di sisi tempat tidur dengan dua benda tersebut dan menatap tajam tangan kanan Lily yang tadi di pegang oleh pria brengsek itu.Jika sudah tidur, Lily tidak mudah terganggu. Arsen segera menyemprotkan cairan disinfektan tersebut ke tangan Lily kemudian meratakannya dengan tangannya ke sela-sela jarinya.Meskipun Lily sudah mandi tapi itu tidak menjamin virus-virus dan kuman-kuman dari tangan Ken menghilang begitu saja. Setelah dirasa cukup Arsen mengeringkannya dengan tissu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

246 - ( A ) Aku Ingin Kau Peluk

Lily mulai terbangun dari tidurnya. Entah berapa lama ia sudah tertidur. Tapi seingatnya ia tidak tidur di atas tempat tidur. Ia ingat betul jika ia tertidur di sofa.'Apa Arsen yang memindahkan ku?' tanyanya pada diri sendiri. Karena tidak mungkin ia tertidur di sofa dan berjalan sendiri dalam tidur kemudian pindah ke atas tempat tidur.Lily mengulas senyumnya membayangkan Arsen yang sudah kembali peduli padanya, kemudian ia segera memposisikan tubuhnya untuk duduk.'Bahkan Arsen menyelimutiku.'Lily melihat Arsen yang sekarang duduk di sofa dan masih berkutat dengan tabletnya.Arsen bergerak sedikit meregangkan ototnya yang agak kaku. Arsen menyadari Lily yang sudah terbangun dari tidurnya tapi kembali mengacuhkannya.Lily mendengus kesal, karena Arsen masih juga belum menggubrisnya.Sudah lima belas menit berlalu dan Arsen tetap tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Lily sungguh tersiksa dan sedih dengan sikap Arsen ini.Lily segera menyusulnya dan duduk di samping Arsen. Ia benar-b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

247 - Ku Percayakan Padamu

Charlotte dan Sasha berolah raga ringan kali ini tidak di lantai lima, tapi di ruangan besar di lantai 2, karena mereka tidak di ijinkan ke lantai 5 jika tidak bersama Lily. Mereka hanya berdua karena Maria sedang cuti dan Lily sedang ingin bersama Arsen seharian.Tidak sampai satu jam, mereka melakukan proses pendinginan otot, dengan berjalan kembali ke kamar masing-masing sambil mengobrol.Sesampainya di kamar, mereka segera membersihkan diri dan berjanji akan bersama menemani Mario untuk jalan-jalan di sekitar mansion karena Camilio sedang beristirahat setelah berjaga malam."Tante, besok siang aku harus pulang ke rumah nenek," ujar Mario ketika Charlotte sudah bersamanya dan Sasha."Oh benarkah?" tanya Charlotte dan Mario mengangguk dengan wajah yang muram."Kenapa mukamu muram, sayang?" tanya Charlotte seraya menangkup pipi Mario."Karena aku harus berpisah dengan daddy dan tante" sahut M,ario lirih. Charlotte tersenyum dengan penuh kehangatan, Charlotte tahu jika Mario memang ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

248 - Mainan Baru

Beberapa menit yang lalu Arsen dan Lily kembali ke kamar setelah mereka menghabiskan sarapan pagi mereka.Badan Lily sedikit sakit karena akibat percintaan mereka yang panas dan menggebu sore kemarin yang dilanjutkan pada malam tadi.Namun Lily bahagia karena Arsen sudah tidak marah lagi perihal masalah Ken lagi."Aku akan pergi ke markas sejam lagi," ujar Arsen pada Lily yang duduk di sampingnya. Kini mereka berdua telah duduk di sofa di dalam kamar mereka.Mendengar markas secara langsung pikiran Lily tertuju pada Ken. Ia ingat betul Arsen memerintahkan anak buahnya untuk membawa Ken ke markas Black Nostra.Bisa dipastikan Arsen akan memberikan hukumannya pada Ken.Lily mengangguk pelan. "Aku mengerti," jawabnya pelan."Kau jangan kemana-mana selama aku tak ada. Jangan terlalu lelah, sebaiknya kau beristirahat saja hari ini," ucap Arsen penuh perhatian, karena ia yakin Lily pasti kelelahan karena aktifitas panas mereka tadi malam.Dengan kondisi istrinya yang sedang hamil besar mema
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

249 - Aku Yang Terlalu Pintar

Hanya sedikit pembicaraan yang di ucapkan Arsen di dalam rapat bersama anggota inti Black Nostra. Arsen sekali lagi mengenalkan Sasha sebagai anggota inti Black Nostra yang baru kepada semuanya.Kemudian Arsen meminta Mike dan Jeofre untuk menyiapkan ruang biasa tempat ia bermain-main dengan mainan barunya.Yang tentu saja langsung di laksanakan oleh ke duanya. Mereka berdua segera keluar dari ruang rapat terlebih dahulu, sedangkan yang lainnya masih berdiam di tempat masing-masing."Psstt..psstt.." panggil Dante pelan pada Pascoe."Hmm?" jawab Pascoe tanpa menolehkan pandangannya dari layar laptopnya. Pascoe mendapatkan tugas untuk menghapus semua informasi mengenai Kendrick Edbert yang berhubungan dengan Laczano's Corps.Arsen tak ingin menghilangnya Ken, suatu saat akan disangkut pautkan dengan perusahaannya maupun Black Nostra."Siapa Kendrick?!" tanyanya penasaran.Pascoe sudah meretas CCTV saat kejadian Lily, Kendrick dan Anna di lorong saat kejadian. Selain itu Ivanov juga meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

250 - ( S ) Kendrick Edbert

Arsen bangkit dari duduk nya kemudian berjalan menghampiri Ken yang sudah sadar dan menatapnya.Arsen begitu muak menatap Ken dengan wajah menjijikkannya dengan memasang wajah ibanya. Memelas meminta ampunan. Hanya sebuah topeng dan akting yang biasa ia lakukan.Tentu saja Arsen mengetahui siapa Ken yang sesungguhnya karena Arsen sudah menerima laporan secara detail dari Ivanov mengenai Ken. Apa yang ia lakukan, bagaimana kehidupannya dan semuanya.Bahkan Arsen sudah mengetahui jika dulu Lily hanya dijadikan sebuah taruhan olehnya dan teman-temannya.'Oh, itu sungguh memuakkan,' seru Arsen dalam hati.Bahkan Arsen mengetahui jika Ken sering memanfaatkan wanita-wanita yang lainnya, entah sudah berapa banyak dan ia tak peduli."Kau sudah sadar rupanya?" tanya Arsen dengan dingin dan datarnya yang merupakan ciri khasnya.Kemudian Arsen sedikit meregangkan otot-otot di lehernya dan tangannya. Selanjutnya ia mulai mengeluarkan pisau kesayangannya yang tajam.Mata Ken membelalak begitu mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
35
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status