All Chapters of Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder: Chapter 1 - Chapter 10

50 Chapters

Bab 1 Hamil

Apa yang akan terjadi jika istri sah menghadapi selingkuhan suaminya? Riana membayangkan dirinya akan tetap tenang.Bagaimanapun, dia berada di pihak yang benar dan dia punya semua alasan untuk melawan. Namun, tubuhnya tanpa sadar bergetar karena marah. Sulit baginya menahan kebencian terhadap wanita di depannya ini."Ngapain kamu di sini?" tanya Clara Damanik, selingkuhan muda itu. Riana Arjasa Chandra, wanita berusia 27 tahun, istri sah sekaligus desainer perhiasan berbakat, menjawab dengan tegas, "Aku putuskan untuk memperjuangkan pernikahanku.""Tapi kamu sudah setuju untuk bercerai." Clara bereaksi, matanya yang besar dan cokelat menyipit, sementara raut wajahnya menggelap.Mengabaikan Clara, Riana mencoba berjalan melewatinya, tetapi Clara meraih pergelangan tangannya dan berkata, "Aku hamil anak Beni." Riana menarik lengannya dan menjawab dengan dingin, "Aku perlu bicara sama ....""Ahhh! Bu Riana? Kamu apakan aku?" Sebelum Riana menyadari apa yang terjadi, Clara tergeletak di l
Read more

Bab 2 Adrian

"Bayiku!" Riana terbangun dengan tangan di perutnya, jantungnya berdegup kencang. "Bayiku ....""Riana, tenanglah ...." Riana menoleh ke arah seorang pria yang memanggil namanya. Dia terkejut dengan kehadiran pria itu dan awalnya tidak mengerti apa yang dia katakan.Di samping tempat tidur rumah sakitnya berdiri Adrian Nugroho, putra pertama dari keluarga terkaya di kota Aruna. Meskipun ada perubahan yang nyata pada dirinya, Riana langsung mengenalinya. Adrian adalah sosok dari masa lalunya, seseorang yang telah menjadi asing bagi dia dan suaminya.Biasanya, sehari-harinya Riana cerah bak sinar matahari. Dia memiliki rambut panjang bergelombang berwarna hitam, wajah oval, dan mata cokelat yang memukau. Namun, hari itu, Riana tidak perlu melihat ke cermin untuk tahu bahwa dirinya berantakan.Beberapa jam sebelumnya, dia menangis tersedu-sedu di dalam mobilnya, lalu diselamatkan oleh seorang asing. Setelah menjalani pemeriksaan dan perawatan medis, dia pingsan karena tekanan emosional. S
Read more

Bab 3 Selamatkan Anakku

Di rumah sakit lain, Beni Chandra menggenggam tangan wanita simpanannya. Clara menangis di tempat tidur, mengira situasinya semakin memburuk. "Beni, aku mungkin kehilangan bayi kita. Istrimu, dia ... dia mencoba membunuh bayi kita," ujar Clara dengan wajah penuh air mata dan penderitaan."Aku seharusnya pergi saja dari kota ini dan membesarkan bayi ini sendirian! Aku lebih baik biarkan bayiku hidup dalam kedamaian daripada dibenci sama istrimu," tambah Clara. "Kenapa kamu harus menjadikanku wanita simpanan, Beni? Kenapa?""Aku minta maaf, Clara. Ini salahku." Beni memeluk Clara erat-erat. Dia tetap berada di sisi wanita itu hingga Clara tertidur sambil menangis.Detik demi detik berlalu, Beni terus mengusap punggungnya hingga akhirnya dia membaringkan Clara dengan lembut di tempat tidur. Beni menghapus sisa air mata di wajah kekasihnya, merasa tidak berdaya. Pikirannya melayang ke saat pertama kali dia bertemu Clara.Beberapa bulan yang lalu, Beni menghadiri pertemuan bisnis dengan seo
Read more

Bab 4 Potongan Daging Atau Steik

Pukul enam pagi, Zia datang menemui Riana terlebih dahulu. Dia melaporkan, "Beni memintaku untuk bantu memeriksa ... memeriksa ...." Kata-kata Zia terputus ketika Riana melanjutkan, "Clara? Dia memintamu untuk memeriksa Clara?"Riana mengernyit, memikirkan bagaimana Beni menyalahkannya tadi malam. Pria itu bahkan tidak mau mendengarkannya. Kemudian dia menjawab pelan, "Kamu harus membantu sebisamu.""Aku membencinya dan aku bahkan lebih membenci kekasihnya yang tampak polos itu, tapi bukan berarti seorang anak yang belum lahir nggak berhak mendapatkan bantuan medis terbaik. Aku tahu kamu salah satu dokter muda terbaik saat ini, Zia," kata Riana."Jadi, kamu harus melakukannya. Setidaknya, itu mungkin bisa membuatnya berhenti menggangguku, semoga saja."Riana melihat ekspresi rumit di wajah Zia. Zia menghela napas dan berkata, "Kamu benar-benar orang baik, Riana. Sepupuku nggak pantas untukmu."Zia mundur beberapa langkah dan berkata, "Aku pergi dulu.""Zia?" Riana memanggilnya. Sambil
Read more

Bab 5 Permintaan

Riana tahu bahwa Zia pasti akan menentangnya untuk pergi, tetapi hidup ibunya sedang terancam. Para perawat mengatakan bahwa Zia masih harus bekerja delapan jam lagi. Riana tidak bisa menunggu lebih lama, jadi dia memutuskan untuk menandatangani surat pengabaian keluar rumah sakit meskipun bertentangan dengan saran medis.Setelah meninggalkan rumah sakit, Riana pergi ke rumah ibunya untuk menyegarkan diri dan berganti pakaian. Kemudian, dia tiba di RSU Aruna."Aku di lobi. Di mana kamu?" tanya Riana melalui telepon kepada Beni."Di lantai ICU, cepatlah," jawab Beni dengan nada dingin.Dalam empat tahun pernikahannya dengan Beni, Riana memang telah menghasilkan banyak uang dengan memimpin tim desain perusahaan mereka. Namun, dia juga menghabiskan banyak uang untuk ibunya.Ranita Arjasa adalah seorang ibu tunggal yang telah membanting tulang untuk membesarkan Riana. Ketika Riana sudah bisa menghasilkan banyak uang, dia pun membelikan rumah, mobil, perhiasan, dan berbagai barang-barang me
Read more

Bab 6 Tuan Nugroho Menginginkan Seorang Istri

Riana terbelalak tak percaya. Matanya terbuka lebar dan pikirannya berusaha untuk memproses tawaran pernikahan yang tak terduga ini. Dia berkedip berulang kali, mungkin sampai tiga kali."Aku melewatkan sesuatu yang penting semalam, jadi sekarang aku membutuhkan seorang istri. Berhubung kamu berutang budi padaku, kuharap kamu mau menikah denganku," kata Adrian dengan ekspresi datar seolah-olah tawaran pernikahan itu begitu penting."A-apa?" Riana menelan ludah. "Menikah sebagai imbalan?"Adrian tidak menjawab. Dia hanya menatap Riana dengan tajam, lalu menunjuk asisten di belakangnya dan memberi perintah, "Jelaskan."Riana beralih ke pria yang berdiri di belakang Adrian. Asisten Adrian yang dikenalnya sebagai Kris Bimantara mulai menjelaskan, "Nona Arjasa, beberapa hari yang lalu, untuk membawamu ke rumah sakit dan memastikan kesehatanmu, Tuan Nugroho melewatkan pesta pertunangan bersama tunangannya, Leni Erlangga, pewaris Imperium Erlangga di Kota Dowel.""Dan berhubung Tuan Nugroho m
Read more

Bab 7 Pembatalan Pertunangan

Di Hotel Platinum, mulut Riana tengah ternganga lebar saat dia merenung dalam-dalam. Dia bertanya kepada Adrian, "Kenapa kamu nggak memperbaiki saja pertunanganmu sama Leni Erlangga?"Mata Adrian menyipit. Dia menjawab, "Sayangnya, pertunangan itu sudah nggak bisa diperbaiki.""Apa … apa kamu sudah coba membicarakannya sama Nona Leni Erlangga?" tanya Riana penasaran."Kamu nggak bakal ngerti sebelum ketemu sama dia. Pertunangan kami sudah berakhir dan itu sudah pasti. Sekarang, aku butuh seorang istri," kata Adrian.Riana terkejut dan membalas, "A-aku rasa ini bukan ide yang bagus, Adrian. Aku sedang trauma berat sekarang …. ""Riana, aku bukanlah Beni. Aku benar-benar lelaki yang berbeda," balas Adrian. "Dan, seperti yang kamu sarankan, ini akan seperti pernikahan dengan syarat yang harus disepakati sebelumnya."Riana menelan ludah. Dia menatap Kris, berharap mendapatkan bantuan, tetapi tentu saja Kris tetap diam. Jadi, dia berkata kepada Adrian, "Tapi, kita nggak saling mencintai ….
Read more

Bab 8 Serangan Jantung

Di rumah Ranita Arjasa[ Kris: Nona Arjasa, Bos mau tahu apa kamu sudah mempertimbangkan tawarannya? ]Riana terhenyak saat membaca pesan dari Kris. Dia menggigit bibirnya dan menatap dirinya di depan cermin kamar mandi.Sudah lima hari sejak Adrian melamarnya. Dia belum memberikan jawaban, namun sudah berniat untuk menolak tawaran tersebut.Di cermin, dia melihat pantulan seorang wanita dengan tatapan mata yang penuh kesedihan. Selain mempunyai lingkaran hitam di bawah matanya, Riana merasa wajahnya tidak lagi memancarkan cahaya kebahagiaan seperti dulu saat bersama Beni.Selama beberapa hari terakhir, dia fokus merawat ibunya yang sakit dan berusaha sekuat tenaga untuk melupakan rasa sakit akibat perceraiannya. Namun, dia tahu penyembuhan bukanlah hal yang instan.Riana merapikan rambut pirangnya yang kusut dan berbisik, "Kapan terakhir kali aku ke salon?"Riana menghela napas, lalu kembali bertanya pada dirinya sendiri, "Gimana aku bisa dibandingkan sama Leni Erlangga? Adrian memang
Read more

Bab 9 Keputusan Riana

Ibu Clara, Maria Damanik, mengunjungi putrinya di rumah sakit.Beni telah meninggalkan mereka untuk mengurus urusan perusahaan. Setelah Beni pergi, Clara memanfaatkan kesempatan itu untuk membicarakan perceraian Beni.Maria si cerminan Clara bertanya, "Clara, kamu yakin kalau wanita itu sudah menandatangani surat cerainya?""Ya, Bu! Beni pasti akan menikahiku," seru Clara.Mata Maria bersinar. Dia berkata, "Ini kesempatan kita untuk menikahi orang kaya! Aku sudah bisa membayangkan kita tinggal di rumah megah, memiliki mobil, tas, dan sepatu mewah.""Aku bisa masuk ke sekolah privat!" seru Sarah, adik Clara."Hidup kita akan jauh lebih baik sekarang," kata Maria."Benar, Bu. Beni pasti akan merawat kita karena dia mencintaiku. Aku merasa sangat beruntung bertemu dengannya." Clara mengangguk. Lalu, tiba-tiba dia teringat sesuatu. Dia bergumam, "Andai saja Beni nggak memberikan uang pada wanita itu untuk perceraiannya.""Dia kasih uang ke mantan istrinya untuk perceraiannya?" tanya Maria
Read more

Bab 10 Persyaratan Adrian

"Kamu harus makan. Bagaimana kamu bisa merawat ibumu kalau kamu nggak makan?" kata Adrian sambil mendorong semangkuk ramen ke arah Riana. "Kaldu kental ini baik untukmu. Kamu sangat kurus."Riana mengerutkan kening. Dia melihat lengannya sendiri dan tidak bisa menyangkal komentar Adrian. Berat badannya berkurang banyak dalam beberapa hari terakhir. Dia menerima ramen itu dan perlahan-lahan menyeruput kuahnya.Adrian bersikeras agar Riana beristirahat dari menjaga ibunya, meskipun hanya beberapa jam. Jadi, mereka berada di restoran makanan khas Arpendia terkenal ini. Restoran ini tadinya hampir tutup, tetapi Adrian dari Keluarga Nugroho dan pemilik restoran sangat bersedia untuk melayaninya.Riana merasa lebih baik saat makan ramen itu. Kuah dan mi menghangatkan perutnya. Tiba-tiba, Adrian bertanya, "Apa kamu benar-benar akan menentang perjanjian perceraian itu?"Riana menatapnya. Mereka sebelumnya berbicara tentang pertemuannya dengan ibu Clara dan ancaman yang dilontarkan wanita itu.
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status