Share

Bab 3 Selamatkan Anakku

Author: LiLhyz
Di rumah sakit lain, Beni Chandra menggenggam tangan wanita simpanannya. Clara menangis di tempat tidur, mengira situasinya semakin memburuk. "Beni, aku mungkin kehilangan bayi kita. Istrimu, dia ... dia mencoba membunuh bayi kita," ujar Clara dengan wajah penuh air mata dan penderitaan.

"Aku seharusnya pergi saja dari kota ini dan membesarkan bayi ini sendirian! Aku lebih baik biarkan bayiku hidup dalam kedamaian daripada dibenci sama istrimu," tambah Clara. "Kenapa kamu harus menjadikanku wanita simpanan, Beni? Kenapa?"

"Aku minta maaf, Clara. Ini salahku." Beni memeluk Clara erat-erat. Dia tetap berada di sisi wanita itu hingga Clara tertidur sambil menangis.

Detik demi detik berlalu, Beni terus mengusap punggungnya hingga akhirnya dia membaringkan Clara dengan lembut di tempat tidur. Beni menghapus sisa air mata di wajah kekasihnya, merasa tidak berdaya. Pikirannya melayang ke saat pertama kali dia bertemu Clara.

Beberapa bulan yang lalu, Beni menghadiri pertemuan bisnis dengan seorang klien VIP bernama Leo di sebuah bar KTV mewah. Mereka menyewa ruang pribadi dan Clara masuk sebagai pelayan utama. Beni langsung terpesona oleh kecantikannya. Wajahnya seperti malaikat, dengan mata cokelat besar, senyum ramah, dan rambut cokelat muda.

Tentu saja, di usianya yang dua puluh tahun, tubuhnya ramping dan memikat. Leo mencoba merayunya, tetapi Beni turun tangan. Dari situlah semuanya bermula. Beni kehilangan seorang klien, tetapi mendapatkan seorang kekasih muda.

Meskipun tujuh tahun lebih tua dari Clara, Beni berhasil merebut hatinya. Bagaimanapun, Beni adalah pria tampan dengan mata cokelat, tubuh tegap, dan rambut hitam pekat. Saat diam-diam mengejar Clara, Beni berbohong tentang status pernikahannya. Awalnya, Beni mengira itu hanya ketertarikan sesaat.

Dia mengajak Clara berkencan beberapa kali, tetapi setelah malam pertama mereka, Beni menjadi terobsesi padanya. Semakin banyak waktu yang dihabiskan Beni bersama Clara, semakin dalam cintanya tumbuh.

Bagi Beni, Clara dan anaknya adalah makhluk tak bersalah. Oleh karena itu, dia tidak bisa menerima apa yang dilakukan Riana. Dia tahu semua ini adalah kesalahannya, tetapi tetap saja, menyakiti anak yang belum lahir adalah hal yang salah.

"Ini bukan salahmu, Nak. Kamu sudah menikah selama empat tahun, tapi Riana tidak bisa memberimu anak. Pertemuanmu dengan Clara adalah takdir," kata Bianka, ibunya.

"Sekarang, kita cuma perlu melakukan segalanya untuk menyelamatkan anakmu. Ketika semua ini selesai, kami akan memastikan Riana tidak lagi memiliki hubungan dengan kita atau perusahaanmu."

Bianka telah berdiri di belakang Beni sepanjang waktu. Dia tiba di rumah sakit satu jam yang lalu untuk melihat kondisi Clara. Setelah menghibur Beni, dia berkata, "Nak, gimana kalau kita meminta bantuan Zia?"

Mendengar nama Zia, Beni mengangguk. Sepupu jauhnya, Zia Chandra, adalah salah satu ginekolog terbaik di kota. Dia begitu hebat sehingga RS Nugroho merekrutnya sejak masa residensinya.

Beberapa saat kemudian, Beni keluar dari kamar Clara. Dia hendak menelepon Zia ketika nomor Riana muncul di layar ponselnya. Alisnya berkerut dan dia tidak bisa menahan kemarahannya. Dia menelepon Riana terlebih dahulu untuk meluapkan kekesalannya. "Apa maumu, Ben ...." Kata-kata Riana terpotong.

"Kamu puas sekarang, Riana? Anakku dalam bahaya. Jadi ini bentuk balas dendammu?" tanya Beni. "Karena ulahmu, aku sudah putuskan sepenuhnya untuk menghapusmu dari hatiku. Walaupun Clara keguguran, aku tetap akan menikahinya dan kami akan punya anak lagi!"

"Anak-anak," lanjut Beni. "Itu hal yang nggak akan pernah kamu rasakan, tapi Clara dan aku akan merasakannya. Kami akan punya banyak anak," ucapnya.

"Kamu nggak tahu apa yang lagi kamu bicarakan, Beni. Kalau saja kamu tahu apa yang sudah aku alami," ujar Riana.

"Aku ...."

Beni menegaskan, "Aku tahu! Aku selingkuh dan menyakitimu, tapi itu nggak sebanding sama apa yang sudah kamu lakukan, Riana. Kamu mencoba menyakiti wanita hamil. Kamu tahu betul Clara itu nggak bersalah dalam semua ini!" Dia bisa mendengar Riana menarik napas dalam-dalam di ujung telepon. Riana mencoba memberi alasan. "Kamu cuma ...."

"Cukup! Aku nggak mau dengar lagi!" teriak Beni sebelum menutup telepon. Dia melepaskan semua kemarahannya di salah satu sudut lorong rumah sakit sebelum akhirnya menelepon sepupunya.

Begitu Zia menjawab, dia langsung memohon, "Zia, aku butuh bantuanmu. Kamu mungkin sudah tahu kalau ... ada seorang wanita ...."

"Yang lagi hamil anakmu dan dia bukan istrimu," Zia menyelesaikan kalimatnya.

"Zia!" seru Beni dengan marah. "Jangan mengatai ibu dari anakku. Aku mencintainya. Clara lagi hamil dan aku akan bertanggung jawab. Riana dan aku akan bercerai."

"Kamu tahu apa yang terjadi sama Riana, Beni?" tanya Zia.

"Aku nggak peduli sama Riana sekarang! Aku cuma peduli sama anakku!" bentak Beni. "Zia, aku nggak punya banyak waktu. Aku butuh bantuanmu. Aku mungkin kehilangan anakku! Riana mendorongnya! Bisakah kamu mengecek kekasihku?"

"Pertama-tama, Beni, aku nggak bisa merawat pasien di luar RS Nugroho. Aku terikat kontrak," jawab Zia. "Kedua, kamu benar-benar percaya sama wanita simpananmu?"

Beni terkejut. Seberapa inginnya dia membawa Clara ke RS Nugroho, dia tidak bisa. Dia punya masalah dengan Adrian Nugroho, salah satu pemilik rumah sakit itu. Selain itu, jaraknya lebih jauh dibandingkan rumah sakit tempat Clara dirawat saat ini.

"Zia, aku melihat semuanya dengan mata kepalaku sendiri. Riana mendorong Clara." Beni bersikeras. "Tolonglah, Zia. Bantu aku ...."

Zia menyela, "Kamu melihatnya? Kamu yakin?"

Sebelum Beni bisa menjawab, ponselnya mati. "Sial," umpatnya.

....

Di RS Nugroho, asisten Adrian tiba untuk menjemputnya. Adrian hendak pergi ketika dia mendengar percakapan Zia dengan Beni. Nama Beni membuat darah Adrian mendidih dan tangannya mengepal saat dia menatap punggung Zia. Dengan dingin, dia bertanya, "Mau apa dia?"

Zia berbalik mendadak, hampir menjatuhkan ponselnya. "Astaga, Pak Adrian. Bapak membuatku terkejut," katanya, lalu melanjutkan, "Itu sepupuku. Dia mau aku merawat kekasihnya. Dia bilang bayinya mungkin dalam bahaya ...."

"Pergilah ke sana," perintah Adrian.

Mulut Zia menganga. Dia berdeham dan bertanya, "Apa? Bapak bilang ...."

Ucapannya disela oleh Adrian. "Pergi ke tempat dia berada dan bantu rawat kekasihnya," jawab Adrian. "Kamu harus melakukan segalanya untuk menyelamatkan anak itu. Kamu mengerti?" lanjutnya.

"Apa? Kenapa?" tanya Zia dengan frustrasi.

Adrian tahu Zia benar-benar bingung, tetapi dia tidak berniat memberi tahu wanita itu. Dia menarik napas dalam-dalam, menyembunyikan semua emosinya dan menjawab, "Ada alasan untuk semua yang aku lakukan. Serahkan perawatan Riana kepada Pak Heru dan langsung temui Beni di pagi hari. Ingat, kamu harus menyelamatkan nyawa anak itu."

"Pastikan Riana mendapatkan segala yang dia butuhkan," tambah Adrian. "Aku akan kembali untuk menjenguknya besok siang."

Berhubung Zia masih berdiri di sana dengan terkejut, Adrian menguatkan suaranya, "Zia? Dokter Zia? Ucapanku jelas?"

"Ya ... ya, Pak Adrian." Zia mengangguk sebelum membungkuk di hadapannya.

Saat Adrian mengendalikan kursi rodanya menuju lift, asistennya mengikutinya dari belakang. Dia mendengar Zia berkata, "Pak Adrian? Pak? Bolehkah aku bilang kalau Bapak itu orang yang aneh?"

Adrian menghentikan kursi rodanya dan asistennya ikut berhenti. Ekspresinya acuh tak acuh saat dia menoleh dan berkata, "Aku nggak aneh. Aku cuma ...."

Dia menelan ludah dan memutuskan untuk menyimpan pikirannya sendiri. Sebagai gantinya, dia mengingatkan dokter itu, "Ingat apa yang aku katakan, Zia."
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Karisma Risma
lanjutannya mna
goodnovel comment avatar
Mas Arya
menarik, dan buat penasaran cerita berikutnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 4 Potongan Daging Atau Steik

    Pukul enam pagi, Zia datang menemui Riana terlebih dahulu. Dia melaporkan, "Beni memintaku untuk bantu memeriksa ... memeriksa ...." Kata-kata Zia terputus ketika Riana melanjutkan, "Clara? Dia memintamu untuk memeriksa Clara?"Riana mengernyit, memikirkan bagaimana Beni menyalahkannya tadi malam. Pria itu bahkan tidak mau mendengarkannya. Kemudian dia menjawab pelan, "Kamu harus membantu sebisamu.""Aku membencinya dan aku bahkan lebih membenci kekasihnya yang tampak polos itu, tapi bukan berarti seorang anak yang belum lahir nggak berhak mendapatkan bantuan medis terbaik. Aku tahu kamu salah satu dokter muda terbaik saat ini, Zia," kata Riana."Jadi, kamu harus melakukannya. Setidaknya, itu mungkin bisa membuatnya berhenti menggangguku, semoga saja."Riana melihat ekspresi rumit di wajah Zia. Zia menghela napas dan berkata, "Kamu benar-benar orang baik, Riana. Sepupuku nggak pantas untukmu."Zia mundur beberapa langkah dan berkata, "Aku pergi dulu.""Zia?" Riana memanggilnya. Sambil

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 5 Permintaan

    Riana tahu bahwa Zia pasti akan menentangnya untuk pergi, tetapi hidup ibunya sedang terancam. Para perawat mengatakan bahwa Zia masih harus bekerja delapan jam lagi. Riana tidak bisa menunggu lebih lama, jadi dia memutuskan untuk menandatangani surat pengabaian keluar rumah sakit meskipun bertentangan dengan saran medis.Setelah meninggalkan rumah sakit, Riana pergi ke rumah ibunya untuk menyegarkan diri dan berganti pakaian. Kemudian, dia tiba di RSU Aruna."Aku di lobi. Di mana kamu?" tanya Riana melalui telepon kepada Beni."Di lantai ICU, cepatlah," jawab Beni dengan nada dingin.Dalam empat tahun pernikahannya dengan Beni, Riana memang telah menghasilkan banyak uang dengan memimpin tim desain perusahaan mereka. Namun, dia juga menghabiskan banyak uang untuk ibunya.Ranita Arjasa adalah seorang ibu tunggal yang telah membanting tulang untuk membesarkan Riana. Ketika Riana sudah bisa menghasilkan banyak uang, dia pun membelikan rumah, mobil, perhiasan, dan berbagai barang-barang me

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 6 Tuan Nugroho Menginginkan Seorang Istri

    Riana terbelalak tak percaya. Matanya terbuka lebar dan pikirannya berusaha untuk memproses tawaran pernikahan yang tak terduga ini. Dia berkedip berulang kali, mungkin sampai tiga kali."Aku melewatkan sesuatu yang penting semalam, jadi sekarang aku membutuhkan seorang istri. Berhubung kamu berutang budi padaku, kuharap kamu mau menikah denganku," kata Adrian dengan ekspresi datar seolah-olah tawaran pernikahan itu begitu penting."A-apa?" Riana menelan ludah. "Menikah sebagai imbalan?"Adrian tidak menjawab. Dia hanya menatap Riana dengan tajam, lalu menunjuk asisten di belakangnya dan memberi perintah, "Jelaskan."Riana beralih ke pria yang berdiri di belakang Adrian. Asisten Adrian yang dikenalnya sebagai Kris Bimantara mulai menjelaskan, "Nona Arjasa, beberapa hari yang lalu, untuk membawamu ke rumah sakit dan memastikan kesehatanmu, Tuan Nugroho melewatkan pesta pertunangan bersama tunangannya, Leni Erlangga, pewaris Imperium Erlangga di Kota Dowel.""Dan berhubung Tuan Nugroho m

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 7 Pembatalan Pertunangan

    Di Hotel Platinum, mulut Riana tengah ternganga lebar saat dia merenung dalam-dalam. Dia bertanya kepada Adrian, "Kenapa kamu nggak memperbaiki saja pertunanganmu sama Leni Erlangga?"Mata Adrian menyipit. Dia menjawab, "Sayangnya, pertunangan itu sudah nggak bisa diperbaiki.""Apa … apa kamu sudah coba membicarakannya sama Nona Leni Erlangga?" tanya Riana penasaran."Kamu nggak bakal ngerti sebelum ketemu sama dia. Pertunangan kami sudah berakhir dan itu sudah pasti. Sekarang, aku butuh seorang istri," kata Adrian.Riana terkejut dan membalas, "A-aku rasa ini bukan ide yang bagus, Adrian. Aku sedang trauma berat sekarang …. ""Riana, aku bukanlah Beni. Aku benar-benar lelaki yang berbeda," balas Adrian. "Dan, seperti yang kamu sarankan, ini akan seperti pernikahan dengan syarat yang harus disepakati sebelumnya."Riana menelan ludah. Dia menatap Kris, berharap mendapatkan bantuan, tetapi tentu saja Kris tetap diam. Jadi, dia berkata kepada Adrian, "Tapi, kita nggak saling mencintai ….

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 8 Serangan Jantung

    Di rumah Ranita Arjasa[ Kris: Nona Arjasa, Bos mau tahu apa kamu sudah mempertimbangkan tawarannya? ]Riana terhenyak saat membaca pesan dari Kris. Dia menggigit bibirnya dan menatap dirinya di depan cermin kamar mandi.Sudah lima hari sejak Adrian melamarnya. Dia belum memberikan jawaban, namun sudah berniat untuk menolak tawaran tersebut.Di cermin, dia melihat pantulan seorang wanita dengan tatapan mata yang penuh kesedihan. Selain mempunyai lingkaran hitam di bawah matanya, Riana merasa wajahnya tidak lagi memancarkan cahaya kebahagiaan seperti dulu saat bersama Beni.Selama beberapa hari terakhir, dia fokus merawat ibunya yang sakit dan berusaha sekuat tenaga untuk melupakan rasa sakit akibat perceraiannya. Namun, dia tahu penyembuhan bukanlah hal yang instan.Riana merapikan rambut pirangnya yang kusut dan berbisik, "Kapan terakhir kali aku ke salon?"Riana menghela napas, lalu kembali bertanya pada dirinya sendiri, "Gimana aku bisa dibandingkan sama Leni Erlangga? Adrian memang

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 9 Keputusan Riana

    Ibu Clara, Maria Damanik, mengunjungi putrinya di rumah sakit.Beni telah meninggalkan mereka untuk mengurus urusan perusahaan. Setelah Beni pergi, Clara memanfaatkan kesempatan itu untuk membicarakan perceraian Beni.Maria si cerminan Clara bertanya, "Clara, kamu yakin kalau wanita itu sudah menandatangani surat cerainya?""Ya, Bu! Beni pasti akan menikahiku," seru Clara.Mata Maria bersinar. Dia berkata, "Ini kesempatan kita untuk menikahi orang kaya! Aku sudah bisa membayangkan kita tinggal di rumah megah, memiliki mobil, tas, dan sepatu mewah.""Aku bisa masuk ke sekolah privat!" seru Sarah, adik Clara."Hidup kita akan jauh lebih baik sekarang," kata Maria."Benar, Bu. Beni pasti akan merawat kita karena dia mencintaiku. Aku merasa sangat beruntung bertemu dengannya." Clara mengangguk. Lalu, tiba-tiba dia teringat sesuatu. Dia bergumam, "Andai saja Beni nggak memberikan uang pada wanita itu untuk perceraiannya.""Dia kasih uang ke mantan istrinya untuk perceraiannya?" tanya Maria

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 10 Persyaratan Adrian

    "Kamu harus makan. Bagaimana kamu bisa merawat ibumu kalau kamu nggak makan?" kata Adrian sambil mendorong semangkuk ramen ke arah Riana. "Kaldu kental ini baik untukmu. Kamu sangat kurus."Riana mengerutkan kening. Dia melihat lengannya sendiri dan tidak bisa menyangkal komentar Adrian. Berat badannya berkurang banyak dalam beberapa hari terakhir. Dia menerima ramen itu dan perlahan-lahan menyeruput kuahnya.Adrian bersikeras agar Riana beristirahat dari menjaga ibunya, meskipun hanya beberapa jam. Jadi, mereka berada di restoran makanan khas Arpendia terkenal ini. Restoran ini tadinya hampir tutup, tetapi Adrian dari Keluarga Nugroho dan pemilik restoran sangat bersedia untuk melayaninya.Riana merasa lebih baik saat makan ramen itu. Kuah dan mi menghangatkan perutnya. Tiba-tiba, Adrian bertanya, "Apa kamu benar-benar akan menentang perjanjian perceraian itu?"Riana menatapnya. Mereka sebelumnya berbicara tentang pertemuannya dengan ibu Clara dan ancaman yang dilontarkan wanita itu.

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 11 Kecelakaan

    Ketika menyebutkan kemungkinan memiliki anak, Riana merasa lebih malu. Dalam pembelaannya, dia menjelaskan, "Karena kamu bilang bahwa kakekmu ingin meneruskan warisan keluargamu.""Kita nggak perlu punya anak kalau kamu nggak menginginkannya," ucap Adrian meyakinkannya. "Kakekku nggak perlu tahu hal itu nggak ada dalam rencana kita.""Apa aku nggak ingin punya anak?" tanya Riana kepada dirinya sendiri. Tentu saja, dia menginginkannya. Namun, apakah memiliki anak adalah keputusan tepat ketika tidak ada cinta di antara dia dan Adrian?"Kalau kamu ingin punya anak tapi nggak ingin berhubungan intim, kita bisa mengaturnya," saran Adrian dengan tenang. "Di zaman modern sekarang ini, segalanya mungkin.""Jangan terlalu memikirkannya. Kita jalani saja dulu," usul Adrian. "Apa ada yang lainnya?""Apa aku- apa aku boleh tidur di kamar yang berbeda?" tanya Riana dengan gugup."Tentu saja. Itu sudah pasti. Kamu akan punya kamarmu sendiri dan aku punya kamarku sendiri," jawab Adrian tanpa ragu. "P

Latest chapter

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 100 Tagihan

    "Suamimu membayar operasi Clara serta biaya hidup keluarganya termasuk makanan dan sewa. Dia juga baru saja menanggung biaya apartemen mereka di Caraka Indah," lapor Adrian.Banyak informasi terungkap, termasuk bagaimana Burhan meminta sekretarisnya untuk menyuap teknisi laboratorium di RSU Aruna agar memalsukan tes DNA.Anak buah Adrian mendapatkan informasi dari teknisi laboratorium, termasuk tangkapan layar komunikasi mereka dengan sekretaris Burhan.Bukti itu sudah tidak terbantahkan, terutama karena Cindy memiliki kontak sekretaris Burhan di daftar nomornya.Setengah jam berlalu. Riana membantu Cindy duduk. Cindy meneliti setiap bukti di atas meja, tubuhnya gemetaran akibat pengkhianatan yang begitu nyata. Semua orang bisa melihat bahwa dia sangat marah.Hati Riana sakit melihat Cindy. Dia bersimpati. "Maaf kami harus memberitahumu. Kami nggak ingin ikut campur dalam hubunganmu, tapi kami juga nggak bisa menutup mata."Riana menjelaskan bagaimana Clara menghancurkan pernikahannya.

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 99 Apa yang Aku Lakukan Padamu?

    "Ini adalah peluang besar," ujar Cindy sambil melangkah masuk ke Hotel Platinum."Ya, tapi siapa orang ini? Kenapa begitu misterius?" tanya Burhan pada istrinya."Dia bilang kamu akan terkejut! Jadi, aku akan merahasiakannya sampai kita tiba di tempat pertemuan." Cindy berkata sambil meletakkan satu tangan di pinggangnya. "Ayo."Mereka akan bertemu dengan calon pembeli Farmasi Asri. Bukan berarti mereka berencana menjualnya, tetapi karena seseorang menyatakan ketertarikan, Cindy dan Burhan mempertimbangkan untuk bermitra atau menjualnya dengan harga yang sangat tinggi.Anehnya, Cindy berkata bahwa pembeli itu ingin tetap misterius, setidaknya bagi Burhan. Kenapa?Sayangnya, Burhan tidak bisa mendapatkan jawaban dari istrinya. Jadi, dia hanya mengikuti langkahnya menuju sebuah ruang konferensi kecil. Seorang pria dengan ekspresi serius telah menunggu mereka. Dia berkata, "Namaku Juna. Bos akan datang sebentar lagi."Burhan dan Cindy menunggu dengan cemas. Hanya butuh lima menit sebelum

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 98 Tes DNA Kedua

    "Itu cuma Viagra. Jadi santai saja. Kalau pun kamu meminumnya, paling buruk, kamu cuma bakal ereksi," kata Zia kepada Kris, sambil menunjukkan kemasan yang ditemukan di tas Clara."Zia, aku merasa perlu membersihkan diri selama sebulan," keluh Kris.Tawa kecil lolos dari bibir Zia. Dia menanggapi, "Dia bukan penderita Ebola! Dia cuma punya kelamin yang kotor.""Kamu serius? Bukankah kita baru menyimpulkan kalau dia mau berhubungan seks denganku? Itu sangat menjijikkan!" seru Kris, memasang ekspresi jijik.Sementara Zia tertawa, Kris menceritakan kejadian saat makan siang dan makan malam dengan Clara dan Maria. Mereka juga membahas keberhasilan rencana mereka untuk menjalankan tes DNA. Setelah itu, Kris bertanya, "Jadi, Viagra itu yang bikin dia pingsan?""Yap. Viagra bisa menurunkan tekanan darah, dan mungkin itu yang terjadi padanya, apalagi dia memang sudah merasa mual, seperti yang kamu bilang." Zia mengonfirmasi. "Tapi kamu membawanya ke sini, jadi semuanya berjalan sesuai rencana.

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 97 Menuju Rumah Sakit Nugroho

    Krista sedang merajuk di pantai. Selama beberapa malam terakhir, dia terus datang ke tempat yang sama, mencoba memikirkan apa yang harus dilakukan dalam hidupnya sejak kehilangan pekerjaannya.Sambil duduk di area paling gelap di tepi pantai, dia memeluk dirinya sendiri. Dia mengenakan jaket hitam dan celana jeans, menyatu dengan kegelapan.Saat itulah Krista melihat sepasang kekasih berjalan melewatinya. Dia tidak bisa melihat pria tinggi itu dengan jelas, tetapi gadis berbaju merah itu tampak sangat familier. Setelah mengamati beberapa saat, dia menyadari bahwa itu adalah Riana!"Apa yang Riana lakukan di sini? Siapa pria yang bersamanya?" Krista mulai mengikuti mereka. Keduanya begitu tenggelam dalam dunia mereka sendiri hingga tidak menyadari keberadaannya.Tak lama kemudian, Krista mendapat pandangan yang lebih jelas tentang wajah gadis itu dan memastikan itu memang Riana. Kemudian, dia melihat Riana mencium pria misterius yang mengenakan topi itu."Aku nggak percaya ini!" seru Kr

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 96 Tempat Semua Bermula

    "Dari Hendri ke Burhan, lalu Geri, dan kemudian Beni," Clara bergumam. "Pria yang tertarik padaku semakin muda setiap saat!""Kristian hampir seumuranku. Dia baru dua puluh lima tahun! Ini bisa berhasil, Bu!" Clara berseru di kamarnya sambil berputar."Dengar aku, Clara. Kamu harus menjebak pria ini. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan tidur dengannya!" Maria menyatakan.Clara memanyunkan bibirnya. Dia berkata, "Tapi Bu, aku sedang hamil.""Itu nggak masalah. Seks tetaplah seks! Jangan sia-siakan operasi payudaramu dan manfaatkan sebaik mungkin besok!" Maria memberikan jempol sebelum keluar dari kamar.Saat Clara sendirian, dia memikirkan Kristian. Dia menghela napas dan berkata, "Oh Tuhan, dia benar-benar tampan."Dia masih merasa wajahnya familier, tetapi tidak bisa mengingat dari mana. Meski begitu, memikirkan berhubungan seks dengannya membuatnya bersemangat. Saat bersama Beni, setidaknya dia masih bisa menikmati orgasme secara rutin, tetapi berkat Adrian dan Riana, semua

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 95 Kristian Biantara

    Di lobi Caraka Indah, Clara dan Maria muncul untuk menyaksikan percakapan antara pemilik gedung dan seorang pria yang tampak sangat kaya."Siapa itu?" Maria bersiul, matanya berbinar saat memandangi pria tak dikenal itu."Dia kelihatan kaya, Bu," komentar Clara.Pria yang berdiri beberapa meter dari mereka mengenakan setelan biru yang dijahit dengan rapi, dengan kancing manset berlian di kemejanya. Sosoknya tinggi dan gagah, dengan fitur wajah yang tegas, rambut pirang gelap yang dipangkas rapi, dan kacamata berbingkai hitam."Tapi dia kelihatan familier, sepertinya aku pernah melihatnya sebelumnya," kata Clara sambil memiringkan kepala untuk melihat wajahnya lebih jelas."Mungkin di majalah bisnis?" bisik Maria."Mungkin," jawab Clara."Pak Kristian, kami sangat senang mendengar Anda mempertimbangkan untuk membeli seluruh gedung apartemen ini. Kami sudah menawarkannya selama setahun terakhir, tapi banyak yang bilang harga yang kami pasang terlalu tinggi." Pemilik gedung mengakui."Ber

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 94 Meminta Permintaan Maaf Riana

    Beni menangis mendengar perkataan Adrian.Adrian benar! Riana tampak jauh lebih bahagia dan puas sekarang setelah bersamanya, sesuatu yang gagal diberikan Beni padanya.Beberapa hari terakhir, Beni merenungkan apa yang telah dia kehilangan. Dia ingin Riana kembali, tetapi sayangnya, dia sudah menikah dengan Adrian.Masalah dengan Clara membuat dia sangat tersadarkan.Tentu saja, ditambah fakta bahwa Riana pernah mengandung anak mereka. Beni sebenarnya memiliki kehidupan yang sempurna, tetapi dia menghancurkannya karena tidak bisa menahan diri.Saat Beni terisak, Adrian membentak, "Pukulan itu untuk semua rasa sakit yang kamu berikan pada Riana, untuk malam-malam dia menangis karenamu dan untuk rasa sakit yang sama yang kamu berikan pada Bu Ranita!""Selama berbulan-bulan setelah dia mengetahui perselingkuhanmu, Riana kehilangan sebagian dari dirinya sendiri dan aku membencimu karena itu!" Adrian menambahkan. "Tapi, meskipun aku sangat membencimu, aku rasa istrimu yang sampah itu perlu

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 93 Riana Bersamaku

    Siapa atau apa yang menginspirasimu untuk menciptakan Takhta Nugraha? Sungguh luar biasa bagaimana satu set perhiasan pria bisa meraih ketenaran begitu besar hanya dalam waktu seminggu setelah peluncurannya," tanya pembawa acara TV kepada Riana, menyoroti kesuksesan tak terduga dari koleksi tersebut.Sebagai bagian dari strategi pemasaran PT Adriana, mereka secara strategis memanfaatkan wawancara singkat berdurasi sepuluh menit yang disiarkan langsung di TV nasional. Meski singkat, waktu itu lebih dari cukup untuk meningkatkan profil mereka."Takhta Nugraha sebenarnya terinspirasi oleh suamiku," jawab Riana dengan senyum. Matanya berbinar melalui layar televisi dan senyumnya semakin lebar. "Dia nggak terlalu suka memakai perhiasan yang terlalu mencolok, itulah sebabnya sebagian besar set perhiasan ini dilapisi enamel hitam.""Kenyataannya, nggak banyak perhiasan yang dirancang untuk pria, jadi aku pikir itu juga berkontribusi pada kesuksesan koleksi ini." Riana menyentuh dadanya dan me

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 92 Tes DNA

    "Maria! Buka pintu!" teriak Beni sambil menghantam pintu apartemen."Buka pintunya, dasar nenek lampir! Berani-beraninya kamu menipuku?" teriak Bianka.Sementara itu, Dustin terus menelepon kantor administrasi gedung karena Maria dan Clara tidak mau membuka pintu apartemen."Kamu nggak punya kuncinya, Beni?" tanya Dustin."Aku memberikannya pada mereka," jawab Beni dengan frustrasi.Saat itu juga, sebuah keluarga tiba dan bertanya, "Permisi? Kenapa kalian menggedor pintu unit kami? Ada masalah apa?"Beni kebingungan. Dia menyipitkan mata dan bertanya, "Apartemen kalian? Ini unit milikku."Pria dan istrinya saling berpandangan dengan bingung. Wanita di sebelah pria itu berkata, "Kami membeli apartemen ini seminggu yang lalu dari Clara Damanik. Apa kalian sedang mencoba menipu kami? Apartemen ini atas nama dia!""Apa?" Beni bertanya dengan ngeri. Dia mengulang, "Clara menjual apartemen ini?""Ya, kami kebanyakan berurusan dengan ibunya, Maria," kata pria itu. "Omong-omong, siapa kalian?"

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status